Share

Story 145

Ruth membuka matanya berharap bahwa apa yang dialaminya adalah sebuah mimpi buruk.

Akan tetapi mimpi buruk yang diharapkannya itu rupanya adalah kenyataan yang harus dia hadapi saat ini.

Seorang lelaki bertubuh tinggi besar masuk. Akan tetapi lelaki berambut agak panjang itu bukan River. Dengan kaos hitam yang pas di tubuhnya. Pria yang bernama Isaac itu kemudian duduk di depan Ruth.

Dengan kasar dia menjepit dagu Ruth dengan jari-jarinya yang bahkan lebih besar dari kebanyakan lelaki pada umumnya.

"Siapa yang sudah menyuruhmu." Isaac bertanya tanpa berbasa-basi. Namun, melihat Ruth hanya diam saja, Isaac langsung menampar wajah perempuan tersebut.

Ruth merasakan sakit pada pipinya.

"Kamu sudah melakukan percobaan pembunuhan, kan? Cepat mengaku siapa yang sudah menyuruhmu!"

Tapi mulut wanita itu masih terkunci rapat seakan enggan menjawab pertanyaan dari Isaac kendati tamparan di wajah sudah membuatnya merasa kesakitan.<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status