Share

Halo Sinta

Penulis: Miss L
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-30 21:08:08

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, akhirnya Alana tiba juga di Denpasar, Bali. Alana menunggu mobil jemputan dari Yudi, tapi ada yang aneh. Ia melihat Frans terlihat gelisah membuatnya penasaran.

“Kamu kenapa Frans?” tanya Alana.

“Hmm, apa kamu yakin akan ikut rencana Yudi,” ucap Frans menatap Alana serius.

“Apa maksudmu, Frans? Aku bingung sendiri.”

Frans menatap Alana. Ia ingin mengatakan sesuatu pada gadis tersebut, tapi ia ragu. Sebenarnya, ia mengetahui kalau Yudi hanya sementara saja membawa Alana ke Bali. Bagaimanapun, Yudi sahabat Reynar bisa saja ini hanyalah rencana Yudi agar bisa membawa Alana kembali pada Reynar.

Semakin Frans memikirkannya tiba - tiba telepon genggamnya berdering. Tertera nama Yudi layar ponselnya.

“Halo, Pak,” sapa Frans.

“Sudah sampai ya di Bali,” ucap Yudi.

“Sudah Pak.”

“Mana Alana, aku mau bicara dengannya.”

“Baik Pak.”

Frans memberikan telepon genggamnya pada Alana.

“Halo, Yud,” sapa Alana.

“Hei Lan. Gimana kabarmu?” tanya Yu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I Hate You, I Love You   Mengetahui Hal Yang Sebenarnya

    Hari ini Yudi akan kembali ke Jakarta melalui private jetnya. Meskipun, ia enggan satu pesawat dengan Sinta, tapi tidak punya pilihan. Lebih baik Sinta ikut bersamanya dari pada Sinta kabur. Yudi menghubungi Joe untuk menyiapkan gudang di rumahnya sebagai tempat penyekapan buat mengurung Sinta. Ia benar - benar muak dengan wanita yang rela mengorbankan temannya sendiri demi keuntungan pribadinya. Sinta tergeletak tak berdaya di lantai yang dingin. Badannya terasa remuk redam atas perbuatan dua anak buah pria yang menyiksanya. Dua orang pria memperkosanya secara bergantian membuat bagian kemaluannya kesakitan. Meskipun, ia sering melakukan hubungan intim dengan kekasih - kekasihnya dulu, tapi baru kali ini dipaksa melayani laki - laki yang sama sekali tidak dikenalnya. Air mata mengalir di pelupuk matanya. Suara pintu yang terbuka kasar membuat Sinta terkejut. Seketika matanya membuat saat tahu Yudi masuk ke dalam ruangan tempatnya disekap. Ia ketakutan, apa lagi yang akan mereka lak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Tabir Misteri

    Yudi sudah tiba di Jakarta menyuruh Bill mengurung Sinta di gudang yang telah dipersiapkan oleh Joe. Joe dan Bill mengikat tangan Sinta kebelakang dan mendudukkannya di atas kursi. Yudi menghubungi Reynar dan memberitahukan kalau ia sudah memiliki bukti - bukti kalau Alana tidak bersalah. “Hei Bill, apa kabar?” tanya Joe. “Kabar baik Joko. Sudah lama yaa kita ga bertemu,” ucap Bill. “Kebiasaanmu deh Bimo kalau memanggil aku itu Joko. Kita itu di Jakarta loh bukan di Wonogiri lagi jadi ojo manggil jenengku Joko to Bim.” Joe menatap Bill kesal. “Ora ono wong juga ki loh. Ora masalahlah aku manggil jenengmu nganggo bohoso Jowo. Kan dewe ki podo - podo asale Wonogiri.” -Tidak ada orang juga nih loh. Jadi ga ada masalahlah aku manggil namamu menggunakan bahasa Jawa. Kan kita sama - sama asal Wonogiri- “Iyo sih, tapi ojo sering - sering. Isin tenan aku. Wis apik ki loh, Joko jadine Joe terus jenengmu yo apik, Bimo jadine Bill. Wis kurang opo meneh toh ki.” -Iya sih, tapi jangan keser

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Rencana Aira

    Aira melancarkan aksinya untuk datang ke rumah orang tua Reynar. Ia mengenal Rendi dan Vena karena rumah mereka dulu bertetangga, walau sekarang sudah tidak lagi. Ia teringat pada masa lalunya dengan Reynar, Yudi, dan Martin. Mengingat Yudi membuatnya sangat marah, jengkel karena telah menolaknya. Sedangkan, Martin dulu sudah pernah berhubungan intim dengannya. Lamunan Aira tentang masa kecilnya yang begitu bahagia saat Chester memanggil namanya. “Mami kita ke mana?” tanya Chester penasaran. “Ini rumah siapa Mi?” “Ini rumah kakek dan nenekmu, Che,” ucap Aira lembut. “Kakek, nenek? Bukannya rumah kakek dan nenek ada di sana bukan yang ini.” “Ini rumah orang tua Papimu. Nanti bersikap yang sopan yaa Nak.” Aira menatap putranya dan Chester menganggukan kepalanya menuruti permintaan Aira, Ibunya. Kedatangan Aira ke rumah keluarga Adiwangsa di sambut oleh Vena. Vena dari dulu menyukai Aira, tapi hubungan Aira dan Reynar kandas di tengah jalan. “Apa kabarmu, Aira?” tanya Vena memeluk

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Tipuan Reva

    Keesokan harinya Reynar berbicara dengan Wildan. Setelah semalaman ia berpikir dengan kematian Felicia dan semua perkataan Sinta tentang keadaan keponakan yang sudah dianggapnya seperti putrinya sendiri. Benarkah kalau Felicia sudah di jalan sebelum ditabrak oleh Sinta? Wildan yang juga sudah mengetahui tentang penyebab kematian Felicia semakin curiga kalau Reva Wijaya lah pelaku sebenarnya. Ia harus memberitahukan pada Reynar bahwa terlalu banyak keganjilan dan Alana harus mendapatkan keadilan. Sudah banyak penderitaan yang dilalui Alana karena dendam yang salah alamat. “Club malam itu milik siapa?” tanya Reynar. “Waktu itu saya sudah menyelidikinya Pak Reynar. Pemiliknya, Wandi Wijaya.” Reynar terperangah tak percaya ternyata pemilik calon ayah mertuanya sendiri. “Loh, bukannya kamu bilang kalau dulu pemiliknya bukan Wandi Wijaya?” “Sebenarnya club malam tersebut dulu milik Pak Rudi sebelum dibeli oleh Wandi Wijaya, tapi untuk administrasinya dan surat menyuratnya masih terdaft

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Maafkan Aku, Alana

    Pagi harinya Reynar menatap wajahnya di depan cermin. Terlihat jelas kantung mata menghitam di matanya, semalam tidak tidur menunggu pagi. Ia bolak-balik melihat jarum jam menantikan kabar dari Yudi dan akan berangkat ke Bali untuk menemui Alana. Sedangkan Yudi malah asik sarapan pagi bersama dengan Julia. “Makasih yaa Om udah gendong aku lagi ke kamar,” ucap Julia mulut yang penuh dengan roti. “Besok kalau kamu mau tidur di lantai lagi jangan merepotkan aku ya. Aku males gendong-gendong kamu, kamu itu berat dan jangan salahkan aku kalau nanti aku gendong kamu dan buang ke tempat sampah bukan tempat tidur lagi,” ucap Yudi dengan santai. Brak! Julia menggebrak meja lalu menatap Yudi kesal. “Om, aku ki wong loh. Ojo seenake dewe main guwak aku ning tempat sampah. Neng ndi to pikiranmu, kowe ki menang gantenge tok! lak omonganmu, cangkemu ki elek men to!” -Om, aku ini orang loh. Jangan seenakmu sendiri buang aku di tempat sampah. Di mana sih pikiranmu, kamu itu hanya menang ganten

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Berlutut Demi Alana

    Seorang pria tampan dengan wajah sendu berlutut dihadapan wanita yang melihatnya dengan terluka. Sorot mata keduanya sama, saling rindu, tapi terluka. Pria itu memohon maaf atas semua kesalahan yang telah dilakukannya, meminta maaf dengan segala kerendahan hatinya telah membuat hidup wanita itu hancur berkeping - keping. Wanita itu adalah Alana. Ia hanya bisa diam saat mendengarkan Reynar mengatakan tentang Sinta dan terus memohon maaf padanya. Walaupun ia sangat marah pada Sinta yang telah membuat hidupnya hancur, tapi ia juga bersyukur. Jika bukan karena kejadian malam itu ia tak akan pernah mendapatkan anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padanya, yaitu kehamilannya.Alana turun dari tempat tidur dengan kesakitan, melihat dirinya yang meringis kesakitan membuat Kenneth refleks berdiri membantunya. "Kamu baik - baik saja, kamu istirahat saja,” ucap Reynar menatap Alana khawatir. Mendengar suara Reynar yang lembut membuat hati Alana menghangat. Ia merindukan suara berat,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Memujamu

    Setelah selesai pesta pernikahan Reynar dan Alana yang tertutup. Wildan mengajak Nina duduk berduaan di tepi pantai. Villa Yudi bersebelahan dengan pantai membuat suasana semakin romantis. Mereka menggunakan kesempatan untuk berduaan setelah seminggu tidak bertemu.“Aku merindukanmu, Nina,” ucap Wildan membelai lembut rambut Nina yang panjang. “Aku juga merindukanmu, Wildan,” balas Nina. “Maaf yaa kita baru bisa bertemu sekarang.” “Malah asyik kok Sayang. Jadi berasa kita lagi bulan madu.” “Kamu sangat menggemaskan Nina.” Wildan menarik wajah kekasihnya dan mencium bibirnya. Mereka pun saling berciuman dengan sangat mesra melepaskan semua kerinduan. “Sayang, aku senang deh akhirnya Lana bisa menikah dengan Tuan Rey.” “Iya. Pak Rey akhirnya tau juga pelaku tabrak lari tersebut.” Tiba-tiba suasana romantis Wildan dan Nina berakhir dengan kedatangan Joe membawa sebotol sampanye lengkap dengan tiga gelas di tangannya. “Hayoo, kalian berdua ngapain? Lagi pacaran yaa,” ucap Joe menu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • I Hate You, I Love You   Pengantin Baru

    Hari ini Reynar akan kembali ke Jakarta dan sudah memberitahukan pada Alana kalau Venna, Ibunya menyuruhnya untuk segera kembali. Awalnya, Reynar mengajak Alana, tapi istrinya malah menolak dan memilih untuk tetap tinggal di Jakarta. Ia menatap Alana dengan kesal. Kenapa wanita yang sudah menjadi istrinya tak ingin kembali ke Jakarta? “Sayang ikut aku dong, aku 'kan selalu ingin bersamamu, tak ingin berpisah lagi." Reynar membujuk Alana agar ikut dengannya. Alana menatap wajah suaminya yang tampan lalu berkata, “sayang, bukannya aku tak ingin ikut kamu kembali ke Jakarta, tapi aku ingin menenangkan diri dulu sebentar di Bali,” ucapnya mencari alasan. “Menenangkan diri bisa di Jakarta bersama ku, Sayang. Ngapain kamu tetap di Bali? Apa lagi kamu sendirian di sini.” “Tolong kamu mengerti yang sayang, aku juga sama sepertimu tak ingin kita berpisah."Alana tersenyum. Ia mengerti maksudnya Reynar, tapi ada perasaan khawatir dari dalam hatinya kalau kembali ke Jakarta. Di sana ada Reva

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30

Bab terbaru

  • I Hate You, I Love You   I Love You Forever

    Pernikahan yang sudah dinantikan keluarga Adiwangsa pun akan terlaksana. Meskipun, Reynar dan Alana sudah menikah dan sudah tercatat di pemerintah, tapi baru hari inilah pesta pernikahan mereka terlaksana. Alana menatap wajahnya di depan cermin. Gaun putih gading yang dikenakannya dengan kerah sabrina yang memperlihatkan pundaknya semakin membuatnya tampak begitu cantik dan anggun. Make up nya yang bernuansa warm natural dengan polesan warna nude di bibirnya semakin membuatnya tampak mempesona. Sekarang ia bisa menunjukan dirinya di depan semua orang tanpa rasa malu lagi. “Aku harus bahagia demi anak dalam kandunganku,” ucapnya memberikan dirinya sendiri semangat. Venna dan Anita masuk ke dalam ruang make up bersama - sama. Sang mempelai wanita sudah tampil cantik dengan balutan gaun pengantin yang indah melekat di tubuhnya. "Aku sangat senang ternyata anak sahabatku menjadi menantuku," ucap Venna melirik Anita. "Aku juga bahagia, anak kita bisa bersanding di dalam ikatan cinta y

  • I Hate You, I Love You   The Wedding

    1 hari sebelum pernikahan Alana berjalan mondar mandir resah dan gelisah sendiri. Ia akan melaksanakan pesta pernikahan besok, tapi tak ada orang yang paling penting dalam hidupnya yaitu, Anita, Ibunya. Reynar yang mengambil cuti dari segala kepenatan pekerjaan kantornya sedang menikmati waktu santai, tapi istrinya yang bolak - balik di hadapannya membuatnya merasa terganggu. “Kamu kok mondar - mandir begitu. Kamu kenapa Sayang?” tanya Reynar. “Aku gelisah besok kita mau nikah,” ucal Alana. “Loh, kita kan memang sudah menikah Sayang. Besok itu baru pestanya.” “Eh, iya itu maksudku.” “Kamu bohong yaa. Ayo ngomong kamu ada apa?” Alana meremas - remas tangannya. Ia bingung harus mengatakan apa pada suaminya. “Aku kangen sama Mama,” ucapnya sedih. “Sudahlah santai - santai dulu masih siang ini,” ucap Reynar. Alana menatap Reynar tidak percaya. Kenapa suaminya sangat santai saat ia mengatakan rindu pada orang tuanya. Apakah keluarganya memang tidak berarti bagi Reynar sampai suami

  • I Hate You, I Love You   Bertemu Mertua

    Pagi ini Reynar dan Alana datang ke rumah keluarga Adiwangsa. Reynar memperhatikan Alana yang berada di sampingnya yang terlihat jelas istrinya gelisah. “Kamu kenapa?” tanya Reynar. “Aku… aku ga apa - apa kok,” jawab Alana menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya. “Kamu gelisah ya.” Alana menatap Reynar. “Aku takut.” “Takut kenapa?” “Takut Papa dan Mamamu ga bisa menerimaku.” “Bukannya kamu sudah bicara di telepon sama Mama.” “Sudah sih, tapi ketemu langsung seperti ini kan beda. Hmm, Mama suka perempuan yang gimana? Apa kalem, lemah lembut, lucu, cerewet, atau apa?” Reynar menggenggam tangan Alana. “Jangan khawatirkan apapun. Kamu jadilah dirimu sendiri bukan orang lain.” “Tapi kalau jadi diri sendiri aku itu judes, cerewet, ga lemah lembut malah kadang bisa bar - bar, dan egois sih.” “Nah, itulah kamu. Kamu memang seperti itu mau gimana lagi. Yang penting bagi aku yaa jadi diri kamu sendiri. Aku aja bisa jatuh cinta sama kamu yang sudah begini.” “Iya Sayang.” Tak lama

  • I Hate You, I Love You   Selamat Tinggal Alana

    Yudi segera kembali ke kantornya untuk mencari tahu tentang Frans dan kebetulan Joe sudah tiba di Jakarta. Selama beberapa hari ini Joe menyelidiki siapa Julia dan sekarang sudah selesai mencari tahu tentang Julia. Joe memberitahukan kalau yang semua Julia katakan adalah kebohongan. Di salah satu desa di Semarang tidak satupun orang mengenal Julia, bahkan tak pernah tahu siapa Julia. “Jadi gadis itu menipuku,” ucap Yudi sangat kesal. “Iya Tuan. Kayaknya Julia bukan gadis biasa deh meskipun penampilannya biasa saja,” ujar Joe. “Apa jangan - jangan ini ulah Benny?” Yudi langsung terikat pada Papanya. “Iya ya Tuan. Kan aneh kalau wanita incaran Tuan Benny ga dicari kalau menghilang. Bukannya Tuan bilang si Julia mau jadi istri kesekiannya Tuan Benny.” “Eh, tumben otakmu encer Joe.” “Hehehe… Tuan inilah yang dinamakan efek dari holiday. Kalau kerja sambil jalan - jalan itu semua terasa santai dan menyenangkan loh, Tuan. Coba deh sekali - sekali healing - healing biar ga spaneng Tuan

  • I Hate You, I Love You   Musuh Dalam Selimut

    Reynar bersama dengan Yudi secepat mungkin datang ke apartemen Aira. Tadi ia diberi kabar oleh Rendi kalau Venna datang ke apartemen Aira dan Chester juga mengatakan kalau ada orang jahat ke tempat mereka. Reynar mencoba menghubungi telepon genggam Alana, tapi tidak ada jawaban. “Cepetan Wil, aku khawatir sama Mama dan Alana nih,” ucap Reynar gelisah. “Tenang Rey. Jangan terlalu tergesa - gesa,” ujar Yudi mencoba menenangkan Reynar. Tak membutuhkan waktu lama mereka tiba di apartemen Aira yang kebetulan pintunya terbuka dan mereka langsung masuk begitu saja. Reynar hanya dapat melihat Alana yang terlihat begitu tertekan. “Sayang, kamu baik - baik saja?” tanya Reynar langsung membawa Alana ke dalam dekapannya. Alana merasakan sangat lega saat kehadiran Reynar. Sudah sedari tadi ia merasa sangat tertekan pada Aira dan juga Venna. “Rey…” Venna memanggil Reynar. Reynar menoleh mendengar suara Venna. “Mama kenapa Mama di sini?” tanyanya heran. “Kamu ada hubungan apa sama Alana?” tan

  • I Hate You, I Love You   Menfitnah Alana

    Aira sama sekali tidak menyangka kalau Alana berani melawannya. Dikiranya Alana akan seperti wanita - wanita di sinetron ikan terbang menangis dan ketakutan saat diancam. Meninggalkan suaminya lalu dirinya lah yang akan menang dan berkuasa. “Biasa aja kali Aira melihat aku. Aku bukan setan atau iblis, toh kamu sudah menyerupai itu,” ucap Alana mengejek Aira. Aira sangat kesal dengan ucapan Alana. Mereka terus menerus saling beradu pendapat dan Frans yang ada di sana sama sekali tidak pernah menyangka kalau Alana bisa seperti itu. Ia seperti tidak mengenal Alana yang selalu saja lemah dan tak berdaya. Ia menatap Alana dengan kesal. Rasa cintanya berubah menjadi marah ditambah lagi Alana malah terus menerus membela Reynar. Reynar laki - laki yang sangat dibencinya malah wanita yang dicintainya menjadi buta dan tetap membela Reynar yang sudah terang - terangan memiliki anak dari wanita lain. Rencananya gagal total membuat Alana membenci Reynar dan meninggalkan pria saingannya. “Lana,

  • I Hate You, I Love You   Melabrak Aira -2

    Alana sudah tidak memperdulikan apapun lagi. Ia harus segera ke unit apartemen Aira. Ia yakin semuanya hanyalah kebohongan. Reynar sangat mencintainya dan tak mungkin mengkhianatinya. Frans sangat kesal Alana akan mendatangi Aira. Ia khawatir nanti Aira malah mengatakan hal yang sebaliknya jadi memutuskan untuk mengikuti wanita yang dicintainya. Dengan penuh emosi Alana menekan bel pintu apartemen Aira. Aira yang sedang merapikan baju - baju ke koper sangat terkejut bel pintunya dibunyikan berkali - kali. Padahal ia sedang sibuk membereskan semua keperluannya untuk pergi dari keluarga Adiwangsa. “Siapa sih pencet - pencet bel berkali - kali kayak orang kesurupan begitu,” ucap Aira kesal. “Mama itu siapa?” Chester ikutan bertanya karena bunyi bel yang berkali - kali tanpa henti. “Kamu tunggu di sini ya Nak. Di dalam kamar aja ga usah keluar - keluar.” “Apa itu orang jahat Ma? Kok masih bunyi terus jadinya berisik Ma.” “Kayaknya itu orang jahat. Ini telepon genggam Mama, kalau nan

  • I Hate You, I Love You   Melabrak Aira

    Reynar menghubungi Yudi meminta sahabatnya tersebut untuk datang ke kantornya. Meskipun, Yudi merasa heran namun ia tetap menuruti Reynar agar ia datang ke perusahaan Adiwangsa tanpa ada seorangpun yang menemaninya. “Kenapa Rey? Wajahmu kok serius amat,” ucap Yudi yang baru tiba di kantor Reynar. “Ada seseorang mengancam Aira,” ujar Reynar dengan mimik wajah serius. “Sejak kapan kamu peduli sama Aira? Biarkan saja tuh perempuan diancam malah bisa jadi kesempatanmu ‘kan.” “Bukan itu masalahnya. Kita kan sudah tau kalau anaknya Aira itu bukan anakku, tapi ternyata ada orang lain yang tau tentang si Chester. Dan dia melakukan itu semua karena suruhan orang lain.” Reynar menunjukan pesan Aira Yudi. Yudi membaca pesannya dengan serius, ia jadi yakin ada seseorang dibelakang Aira, tapi apa tujuannya?“Jadi semua yang dilakukan Aira itu ada dalangnya.” Yudi mengangguk - anggukan kepalanya. “Memang sih Aira itu pintar dan licik hampir mirip - miriplah sama Reva, tapi bukan psikopat kayak

  • I Hate You, I Love You   Ancaman 4

    Pagi ini bukan pagi yang menyenangkan bagi Aira. Ia gelisah sendiri harus melakukan apa. Apakah ia harus menuruti perkataan pria bertopi hitam itu atau memilih untuk pergi saja dari semuanya. Di tambah lagi sekarang Venna malah sudah berbeda tidak seperti sebelumnya. Di saat ia gelisah telepon genggamnya berdering. Nama Rendi tertera di layar membuatnya terkejut. “Ngapain si kakek tua itu telepon aku pagi - pagi begini?” ucapnya bingung. Aira bimbang harus mengangkat telepon dari Rendi atau tidak. “Angkat ga ya.” Ia terdiam sejenak lalu memutuskan untuk tidak mengangkatnya. “Biarin ajalah. Lebih baik ga angkat telepon, nanti kalau ditanya bilang aja lagi sibuk ngurus Chester,” ucapnya mencoba menenangkan dirinya sendiri. Baru sebentar saja Aira merasa lega. Telepon genggamnya kembali berdering kali ini bukan Rendi, tapi pria bertopi hitam itu kembali menghubunginya. “Waduh, mati aku. Kenapa nih orang telepon aku lagi sih,” ucapnya kesal. Aira memutuskan tidak mengangkat telepon

DMCA.com Protection Status