Share

Masih belum bisa melupakan

Pagi itu, sinar matahari baru mulai menerangi kota dengan lembut. Suasana jalan masih sepi, hanya terdengar bunyi gemuruh mesin kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Farez duduk di dalam mobilnya, tangan erat memegang kemudi, dan mata penuh tekad menatap jalan yang terbuka di depannya.

Meski belum sepenuhnya terang, Farez tidak ragu untuk memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Bunyi mesin yang bergejolak menciptakan dentingan khas yang menggema di sekitar kendaraan. Angin pagi menyapu wajahnya, memberikan sensasi segar yang menyegarkan pikiran yang terkadang terjebak dalam keruwetan kehidupan.

Melintasi jalan-jalan yang masih sepi, Farez merasakan getaran adrenalin yang mengalir dalam dirinya. Kecepatan mobilnya seakan melambangkan tekadnya untuk melepaskan diri dari belenggu masa lalu yang membebani. Ia menginginkan kebebasan, sekaligus mencari makna baru dalam hidupnya yang telah berubah secara drastis.

Saat melintas di sela-sela gedung-gedung perkantoran, Farez melihat pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status