Beranda / Romansa / Hubungan Gelap / Bab 3 Merasa Bersalah

Share

Bab 3 Merasa Bersalah

Penulis: Permen Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Di luar gelap gulita dan hujan turun deras, jangankan orang, bayangan saja tidak terlihat.

Callista kemudian menyadari, bagaimana mungkin Edbert mau mengikutinya, ini semua hanya karena rasa bersalah yang Callista miliki.

Saat dia hendak menjawab, panggilan itu dimatikan oleh sebuah tangan besar, yang datang dari samping.

Callista mengerutkan keningnya, sebelum dia sempat bertanya kepada Jason tentang tindakannya, Jason mengangkat dagu Callista, lalu mencium bibirnya sampai mengembuskan asap rokok ke dalam mulutnya.

"Uhuk uhuk …."

Callista batuk tanpa henti.

Jason melihat wajah Callista memucat karena ketakutan, batuknya yang keras sampai memunculkan sedikit darah. Dia pun mengangguk kepalanya dengan puas.

Ini jauh lebih enak dipandang.

Tak lama kemudian, pesan singkat dari Edbert pun masuk.

[?]

[Beraninya kamu menutup panggilanku, di mana kamu sekarang?]

[Kuberi waktu dua puluh menit, segera kembali atau aku akan meminta Keluarga Garcia untuk membawamu pulang!]

Apakah Edbert sudah pulang ke rumah?

Bukankah dia tidak peduli kepada Callista, kenapa dia begitu marah?

Callista merasa ada yang aneh. Tidak peduli dengan rasa pedas di tenggorokannya, dia langsung membuka gagang pintu dan keluar dari mobil.

Dia pun ditarik lagi oleh Jason, "Mau ke mana?"

"Aku harus pulang."

Dia tidak bisa berpisah dengan Edbert, tidak pada saat sekarang ini.

Setelah mendengar ucapannya, Jason mengangkat alisnya dan menatapnya, "Kamu mau pulang dengan rupa seperti ini, setelah kamu baru saja tidur denganku?"

Callista mengikuti pandangan Jason dan menundukkan kepalanya. Pakaian di tubuhnya begitu lusuh. Apalagi ada banyak bekas ciuman dan cubitan di tubuhnya. Kalau Edbert melihatnya, pasti akan menjadi masalah besar.

"Bisakah kamu, mengantarku ke mal terdekat?"

Jason, "…"

Pada akhirnya, dia hanya dianggap sebagai supir.

Begitu mereka tiba di mal, Jason tidak bergerak dan Callista membuka pintu mobil dengan perlahan.

Kakinya tidak bertenaga dan dia hampir terjatuh ke tanah.

Jason tidak turun untuk membantu, dia hanya menurunkan jendela mobil dan memandangnya dengan santai.

Di bawah lampu jalan yang begitu terang, pakaian lusuh Callista semakin tampak memalukan.

Dia ragu-ragu berkata, "Bisakah kamu meminjamkan aku jaket?"

Jason tertawa, dia sungguh membingungkan. Ketika dia tertawa, wajahnya terlihat sangat jahat.

Begitu dia membuka mulutnya, dia berkata dengan sangat kejam, "Bukankah aku dari awal sudah memberimu jaketku."

Callista tertegun sejenak, ketika dia menyadarinya, seluruh tubuhnya terasa dingin.

Ketika di rumah Edbert, Jason sudah melemparkan jaketnya kepada Callista.

Dengan kata lain, jaket pria itu ada di rumah Edbert!

Melihat wajah Callista yang seolah sedang menghadapi musuh tangguh, Jason tersenyum nakal, "Tidak perlu berterima kasih, sayangku."

"Uhuk uhuk …."

Mencium bau knalpot mobil yang tidak sedap, Callista pun mencaci-maki.

Namun, situasinya sekarang sangat terlambat, dia menundukkan kepala dan menutupi bekas ciuman di leher dengan rambut panjangnya, kemudian masuk ke dalam mal untuk membeli pakaian.

Di dalam mobil yang melaju kencang, bibir Jason sedikit menekuk.

Bahkan suaranya ketika menerima panggilan telepon pun terdengar malas yang tidak seperti biasanya, "Katakan."

Kemudian ada suara laki-laki yang tidak berdaya, "Saya sudah menunggu anda selama lebih dari empat jam, saya sudah menyiapkan minuman untukmu bersenang-senang. Apakah anda akan datang malam ini, tolong berikan kepastian."

Jason melihat jam tangannya, dia tidak menyangka akan bermain-main dengan Callista begitu lama.

"Aku tidak pergi, sudah kenyang."

Begitu Peter mendengarnya, dia mendorong orang di lengannya, mulai berdiri dan mencari tempat yang hening, "Siapa itu, yang sudah menemanimu selama empat jam?"

Jason menerobos lampu merah dan berkata dengan santai, "Dari Keluarga Garcia."

"Ya ampun!"

Suara Peter tiba-tiba meninggi, "Benarkah?"

"Apakah kamu membius dia?"

Jason memarahi sambil tertawa, "Kurang ajar, kamu kira aku sama seperti anak dari Keluarga Wilson."

Sebelumnya, Tuan Muda Wilson pernah bertaruh dengan seseorang untuk mendapatkan Nona Kedua Keluarga Garcia dalam waktu satu bulan. Meskipun sudah memberikan rumah, mobil, bahkan kapal pesiar, tetap saja tidak bisa mendekati nona tersebut.

Akhirnya, Tuan Muda Wilson menjadi sangat marah dan membiusnya.

Tak disangka, Nona Garcia lebih memilih mati daripada menyerahkan dirinya, dia pun langsung melompat dari lantai tiga sampai kakinya patah.

Masalah ini beredar di lingkungan sosial mereka. Tuan Muda Wilson diejek sampai tidak bisa berkata-kata, bahkan mereka juga bercanda kalau gadis-gadis dari Keluarga Garcia semuanya mengenakan sabuk untuk menjaga kesucian mereka, sehingga tidak ada yang bisa mendekati mereka.

Karena itu, Peter sangat kaget saat mendengar Jason sudah bercumbu dengan seorang wanita dari Keluarga Garcia.

"Keluarga Garcia yang mana? Apakah mungkin nona kedua atau jangan-jangan nona keempat? Tapi bukankah nona keempat sudah bertunangan dengan Edbert?"

"Silakan pelan-pelan menebak, aku tutup telepon dulu."

"Hei! Kak, kamu ‘kan kakak kandungku, jangan ditutup dulu!"

Peter tahu kalau Jason tidak akan memberitahunya, tetapi karena penasaran, dia bertanya lagi, "Lalu berapa banyak hadiah yang kamu berikan padanya?"

"Berikan apa?"

"Uang atau perhiasan. Apa lagi?"

Jason memikirkannya baik-baik, "Kalau masalah besar, termasuk tidak?"

Peter, "?"

Jaket berkualitas bagus itu dilempar ke lantai dan diinjak-injak beberapa kali.

"Dasar jalang! Beraninya membawa pria ke rumah ini, apa dia sudah menganggapku sudah mati!"

Meskipun Edbert tidak menyukai Callista, dia tidak bisa menerima pengkhianatan Callista.

Jessica tidak bisa berhenti tersenyum, dia yang menyarankan Edbert untuk membawanya kemari untuk meminta maaf. Awalnya, dia hanya ingin memanas-manasi Callista, tak disangka dia bisa mendapatkan hasil yang begitu bagus.

Jessica meraih lengan Edbert dan menghiburnya dengan lembut, "Kakak, jangan marah, mungkin teman dari kakak ipar datang dan meninggalkannya."

Jessica melihat jam tangan yang dipakainya dan berkata dengan cemas, "Hari sudah malam, kakak ipar masih belum pulang. Dia baru saja menutup telepon kita, jangan-jangan terjadi sesuatu pada kakak ipar."

"Hal apa yang terjadi! Wanita jalang itu pasti sedang main dengan pria lain!"

Begitu ucapan itu keluar, pintu terbuka.

Saat ini, sudah lebih dari satu jam sejak Edbert menelepon.

"Kakak ipar, kamu sudah kembali. Aku dan kakak sangat mengkhawatirkanmu."

Jessica tersenyum manis dan meraih lengan Callista, seperti sebelumnya.

Jessica terlahir manis dan cantik, dia juga selalu memanggil Callista dengan sebutan kakak ipar. Bahkan kalau dia dekat dengan Edbert, Callista hanya menganggapnya sebagai adik perempuan yang akrab dengan saudaranya.

Namun, ketika Callista melihatnya lagi saat ini, dia teringat kembali saat di mana Jessica telanjang bersama Edbert.

Sepasang tangan Jessica yang sedang memeluk Callista, baru saja memanjat pundak kakak sepupunya beberapa jam lalu dan melayaninya dengan lembut.

Memikirkan hal ini membuat Callista merinding, lalu melepaskan tangan Jessica tanpa ragu, "Ya, aku sudah pulang."

Jessica tercengang oleh tindakan Callista, kemudian ketakutan oleh ketidakpedulian di mata Callista, dia pun berkata dengan sedih, "Kakak ipar, apakah kamu menyalahkan aku karena memanggil kak Edbert pergi bersamaku? Maaf, aku benar-benar tidak sengaja. Aku terpeleset di kamar mandi, jadi aku tidak punya pilihan selain menelepon kak Edbert."

"Kakak ipar, aku mohon jangan marah."

Callista tersenyum sinis, "Tidak apa-apa, kalian berdua ‘kan saudara sepupu."

Sebuah jaket dilemparkan ke kepala Callista, "Wajar bagiku untuk merawat sepupuku, kamu tidak berhak untuk berkata tidak apa-apa! Kamu jelaskan terlebih dulu apa ini!"

Aroma di jaket itu sungguh tidak asing, saat jaket itu menutupi kepalanya, dia seperti kembali ke dalam mobil yang tertutup.

Beberapa adegan teringat kembali dan telinga Callista tiba-tiba menjadi panas, lalu dengan panik dia melepaskan jaket itu.

Wajah marah Edbert sudah berada di depannya, Edbert pun menunjuk ke hidung Callista, "Dasar jalang …."

Saat mencaci-maki, Edbert tiba tiba terdiam dan menatap Callista dengan curiga.

Menghadapi tatapan tajam Edbert, jantung Callista berdetak sangat kencang.

Callista sudah memeriksa dirinya sebelum memasuki pintu barusan, semua bekas ciuman itu terhalang oleh pakaian, jangan-jangan masih ada yang terlihat?

Bab terkait

  • Hubungan Gelap   Bab 4 Siapa Pria Liar Itu?

    Edbert menatap Callista dan muncul perasaan aneh di dalam hatinya.Hari ini, entah kenapa Callista terlihat berbeda dari biasanya? Kecantikan wajahnya memang temasuk yang klasik standar. Hanya saja di balik kecantikan itu terkesan hampa. Tatapan matanya sayu dan kosong, bahkan ekspresinya selalu datar dan sering termenung. Secara menyeluruh memancarkan aura kelesuan. Dibandingkan dengan Jessica yang lembut dan perhatian, Callista lebih seperti boneka kayu.Sekarang melihat Callista berdiri di sana, matanya yang indah dan bibirnya merah merona. Terpenting lagi, dia secara tak sengaja memancarkan aura yang genit.Meskipun, tubuhnya tertutup rapat oleh gaun rajut panjang berwarna hijau. Entah kenapa, hal itu membuat Edbert merasa gelisah. Makin melihat penampilan Callista, Edbert makin geram dan langsung menampar wanita itu sambil berkata, "Katakan! Kamu berdandan segenit ini untuk bertemu dengan pria liar mana?"Callista yang mendadak menerima tamparan Edbert, langsung terlihat jejak ja

  • Hubungan Gelap   Bab 5 Kamu Tidak Mengenaliku

    Callista tidak dibesarkan oleh Keluarga Garcia, dia dididik seperti anak laki-laki sejak dia masih kecil.Tunangannya tidur dengan orang lain, membuat hati Callista merasa jijik dan tidak mungkin menyanjung tunangannya lagi.Pertemuannya dengan Jason semalam, selain karena tergesa-gesa, dia juga menginginkan perlindungan tambahan.Kalau suatu saat rahasia ini terbongkar, setidaknya Jason bisa membantu karena adanya hubungan sesaat ini.Tak disangka, perlindungan yang dia harapkan menimbulkan banyak masalah.Memikirkan jaket yang ditinggalkan Jason, membuat Callista sangat marah sampai sekujur tubuhnya terasa sakit.Enam bulan terakhir ini, dia selalu mengikuti gerak-gerik nona keempat Keluarga Garcia. Callista takut akan membuat kesalahan, jadi dia pun tidak banyak bicara dan bahkan tidak berani melirik.Kalau dia tidak bertemu dengan Jason semalam, dia sudah mempersiapkan dirinya untuk bersembunyi di dalam cangkang palsu ini selama sisa hidupnya.Kemunculan Jason membuat Callista kelu

  • Hubungan Gelap   Bab 6 Bagaimana Kamu Bisa Kenal Dengan Jason

    Jason melirik Callista, kata "tidur bersama" hampir keluar dari tenggorokannya."Pernah berjumpa."Jiwa Callista seperti kembali ke tubuhnya, bisa dikatakan dia sudah selamat dari masalah ini.Kakek Eko yang duduk di kursi utama masih penuh curiga, dia tidak memercayai kalau hanya pernah berjumpa bisa membuat Jason menghormatinya dengan anggur.Kelopak matanya yang turun tidak bisa menyembunyikan tatapan matanya yang tajam, "Tunangan Edbert?"Callista menundukkan kepalanya, "Ya.""Datang dan tuangkan anggur."Menuangkan anggur untuk Kakek Eko merupakan kehormatan besar, bahkan Edbert pun mulai bersemangat. Dia merendahkan suaranya dan mendesak, "Layani Kakek Eko dengan baik. Kalau sampai kamu mempermalukan dirimu, aku tidak akan melepaskanmu!"Callista merasa gelisah, dia khawatir Kakek Eko sudah menyadari sesuatu.Dia berjalan ke belakang Kakek Eko dan mengambil anggur dari pelayan."Silakan diminum."Kakek Eko tidak menjawab dan memandang Callista dengan dingin.Pergelangan tangan Ca

  • Hubungan Gelap   Bab 7 Pembunuhan

    “Kita tinggal di Mansion malam ini.”Tangan Callista yang sedang memakai jaket dan bersiap-siap untuk pergi, terhenti sesaat, “Kenapa?”Mengingat kinerja Callista hari ini lumayan bagus, Edbert terpaksa menjelaskan padanya.“Kakek memberikan kita hadiah yang begitu besar. Ayah dan ibu menyuruhku untuk menginap dua hari bersama kakek, agar kita bisa lebih akrab dengannya. Pasti tidak ada ruginya.”Kebetulan Edbert sedang mengirim pesan, matanya menatap layar ponsel dengan penuh rasa sayang. Akan tetapi saat dia mengangkat kembali kepalanya, wajahnya tampak begitu tidak sabaran.“Sudahlah, aku masih ada urusan. Kamu pergi ke Paviliun Gandaria dulu saja.”Di kediaman keluarga Davis, selain Paviliun Utama milik Kakek Eko Davis, masih ada Paviliun Gandaria, Paviliun Lily, Paviliun Burgundy dan Paviliun Krisan yang terletak di sebelah utara dan selatan.Keempat Paviliun ini letaknya paling dekat dengan Pavilium Utama milik Kakek Eko. Saat ini, hanya anggota keluarga dari si sulung, Vincent

  • Hubungan Gelap   Bab 8 Kalau Aku Mati, Aku Akan Membawamu Bersamaku

    Jason tidak merasa sungkan sama sekali, dia menyandarkan tubuhnya yang berat di badan Callista.Tangan Jason mencengkeram bahu Callista dengan erat, seolah ingin meremukkan tulang-tulangnya.Callista tahu kalau ini adalah hukuman dari Jason karena dia mencoba untuk kabur tadi. Jadi, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan menahannya.“Haruskah aku mengantarmu kembali ke Pavilliun Burgundi?” Jason berbalik bertanya, “Apakah kamu ingin aku mati?”Dia mendekatkan diri ke telinga Callista seperti sepasang kekasih dan berbisik, “Tenang saja, kalau sampai aku mati hari ini, aku pasti akan membawamu bersamaku.”Mendengar perkataannya, Callista pun dengan gemetar berkata, “Di sini adalah kediaman Keluarga Davis, bagaimana mungkin mereka berani bertindak di tempat ini.”Di malam yang gelap, dia tidak bisa melihat sorot mata Jason dengan jelas, tapi suaranya terdengar sangat dingin.“Apa kamu pikir kalau kediaman Keluarga Davis sangat bersih, tempat ini jauh lebih kotor dari pada di luar.”Cal

  • Hubungan Gelap   Bab 9 Bagaimana Malammu?

    Pelayan tersebut mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisi salep untuk mengobati bengkak dan infeksi.Saat melihat tempat penggunaannya, telinga Callista langsung memerah.Bahkan saat dia sampai di ruang tengah pun, rasa panas tersebut tetap saja belum menghilang.Meskipun hanya sebuah upacara penghormatan, dekorasinya sangat megah.Di antara karangan bunga kuning dan putih, ada dua foto hitam putih milik orang tua Jason.Mengenai penyebab kematiannya, Keluarga Davis sama sekali tidak pernah memberikan penjelasan. Namun berdasarkan rumor yang beredar di luar sana, mereka terbunuh dalam sebuah kerusuhan yang terjadi di luar negeri.Begitu Callista berdiri di sana, Julia, ibu mertuanya langsung melihat ke arahnya.Dia mengerutkan keningnya dan menatap Callista dengan rasa ketidakpuasan. Hanya saja, di hadapan begitu banyak orang, dia tidak bisa menegur Callista, dia hanya memelototinya kemudian memalingkan wajahnya.Edbert yang berdiri di sampingnya langsung menegurnya, “Kamu benar-ben

  • Hubungan Gelap   Bab 10 Wajahnya Harus Terekam dalam Video

    Julia dengan wajah penuh kekesalan dan galak berkata, "Akhirnya datang juga."Callista melirik raut wajah Jessica yang merasa bersalah. Dia mengalihkan pandangannya kepada Julia dan bertanya, "Anda memanggilku, ada apa?""Apa masih perlu kukatakan lagi?" "Kamu memang tidak tahu malu! Bahkan membuat Edbert kehilangan muka. Apa begini aturan Keluarga Garcia?" tanya Julia.Callista berpura-pura bodoh dan berujar, "Ibu, aku tidak terlalu mengerti. Di mana letak kesalahanku?"Julia makin berang ketika melihat Callista yang belum insaf dan langsung berteriak, "Masih berani bertanya! Kamu begitu menggandrungi Edbert, bahkan meninggalkan tanda seperti itu di badannya. Apa bedanya kamu dengan seorang pelacur?"Sontak ekspresi Jessica langsung berubah sebelum berangsur-angsur normal kembali. Dia segera menghibur dengan suaranya yang lembut, "Bibi, jangan marah. Jantung Anda kurang baik." "Kak Callista, cepat minta maaf pada Bibi!"Callista tertawa sambil berujar dengan nada mengejek, "Kalau ak

  • Hubungan Gelap   Bab 11 Diberi Obat

    "Pelan sedikit.""Maaf, kak."Peter membantu mengobati luka di perut yang dialami Jason dengan cekatan. Kemudian berkata, "Kak Jason, lukamu tidak dalam. Akan tetapi kenapa terlihat begitu parah?" Bagaimana mungkin lukanya tidak terbuka? Karena dia semalam bercinta dengan hebatnya, batin Jason sambil menaikkan sudut bibirnya.Setelah Jason selesai diobati, dia segera berdiri untuk memakai kembali bajunya. Peter yang melihat punggung Jason saat berdiri langsung berteriak keras,"Kak Jason, apa yang terjadi dengan punggungmu?""Apa terluka oleh orang suruhan Vincent?"Jason melihat punggungnya dari cermin. Punggungnya yang tegap dan kuat itu dipenuhi banyak bekas cakaran. Jason memukul tangan Peter yang ingin menyentuh punggungnya dan menyahut, "Dasar bodoh!""Wanita yang mencakarmu?" tanya Peter dengan ekspresi terkejut.Jason mengabaikan pertanyaan Peter.Melihat pertanyaannya diabaikan, Peter makin berani dan kembali bertanya, "Apa putri dari Keluarga Garcia itu?" "Tidak! Bukankah k

Bab terbaru

  • Hubungan Gelap   Bab 210 Kamu Telah Banyak Membantuku

    Kebetulan, sekarang jam sibuk saat orang mulai pulang kerja, beberapa ruas jalan macet sehingga orang yang ada di jalan terihat panik.Callista terus saja melihat ponselnya, takut Jason akan berpikir dia akan berniat kabur lagi, lalu Callista mengambil ponselnya dan bersiap untuk menelepon Jason.Ponselnya tidak mengeluarkan suara, ini membuatnya semakin panik.Keadaan ini, membuatnya sangat takut saat memasuki Paviliun Marlion.Melewati taman kecil dan melihat lampu yang telah menyala di ruang tamu.Callista menelan ludah, dia memperlambat langkah kakinya dan diam-diam masuk ke dalam. Jason yang duduk di atas sofa, mengangkat kakinya di meja dan memainkan ponsel yang ada di tangannya, tetapi dia tidak mendongak kepalanya untuk melihat Callista."Sudah datang."Callista menggigit bibirnya, "Jalanan macet, aku ....""Omong kosong ini tidak perlu dibicarakan lagi."Jason melempar ponselnya, lalu menolehkan pandangannya ke Callista yang perasaannya sekarang tidak tenang, lalu dia menunju

  • Hubungan Gelap   Bab 209 Dia Masih Ada Rencana Terakhir

    Callista bernapas dengan tersengal-sengal, "Uang itu, memang sudah ditransfer ke luar negeri, tapi bukan seperti yang kamu pikirkan, aku akan membeli sesuatu dengan uang itu.""Oh?"Jason sangat senang menikmati kegelisahan yang dirasakan Callista saat ini, lalu dia berkata, "Barang apa yang membuatmu sampai menghabiskan banyak waktu dan tenaga?""Meski aku mengatakannya, Tuan Jason pasti tidak akan percaya, bagaimana kalau kita langsung pergi lihat saja?" Callista dengan tulus mendiskusikan dengan Jason.Jason tidak mengatakan ya atau tidak. Dia hanya mengamati gerak gerik Callista.Reaksi Callista membuat Jason merasa sangat aneh.Dalam pemikiran Jason, Callista mungkin akan mengodanya, bahkan berpura-pura terlihat kasihan.Satu-satunya yang tidak terpikirkan oleh Jason, sikap Callista tetap tenang, dia bisa memberikan jawaban yang masuk akal.Callista bahkan tidak menunda, melainkan ingin membawanya, "Melihat secara langsung dengan mata kepalanya sendiri."Semua ini membuat Jason m

  • Hubungan Gelap   Bab 208 Aku akan Melakukannya dengan Pelan

    Kalau Jason bisa bersikap patuh, itu baru aneh namanya. Jason dengan tangan yang panas meraba kulit Callista yang lembut."Kenapa dengan kondisi kita sekarang?"Callista mendongakkan matanya ke arah rumah sakit dermatologi, "Bukankah kamu mengatakan takut orang akan salah paham padaku, kalau aku pergi ke spesialis dermatologi? Sekalian saja, aku buktikan pada mereka."Mendengar kata itu, Callista merasa kata yang diucapkan sebelumnya seperti senjata makan tuan, tidak lama kemudian wajahnya menjadi muram.Kenapa Callista bisa lupa, selama ini Jason tidak pernah mau dirugikan.Memikirkan kapan saja Julia akan kembali ke mobil, Callista hanya bisa menenangkan Jason dahulu baru membuat rencana selanjutnya.Callista merangkul pergelangan tangan Jason dengan kedua tangannya dan berkata, "Tuan Jason sangat perkasa ... apa perlu dibuktikan lagi? Callista yang di depannya sesekali melirik ke pintu masuk rumah sakit, sambil menyenangkan hati Jason.Ujung jari Callista menggosok pergelangan tang

  • Hubungan Gelap   Bab 207 Terkejutkah?

    Terlihat satu persimpangan jalan lagi, mereka akan sampai di tujuan.Mobil yang mengikuti dari belakang makin mendekat.Saat Callista merasa segalanya akan berakhir di sini, tiba-tiba dia terpaku pada layar navigasi yang bertuliskan nama rumah sakit.Seketika itu juga, Callista tidak memedulikan Julia melihat atau tidak. Callista hanya bisa memanfaatkan lampu merah yang sedang menyala untuk mengetik kalimat di pesan teks.Saat lampu hijau menyala, Callista melajukan mobilnya sambil melihat ke belakang dengan kaca spion.Sesampainya Callista di persimpangan jalan, mobil yang sebelumnya mengikutinya, malah membelok ke samping area parkir supermarket yang ada di dekat sana.Callista merasa lega, kemudian dia melajukan mobilnya menuju rumah sakit.Pada saat yang sama, Jason mengetuk layar ponsel dengan tangan besarnya, membaca sms dengan serius.[Kita akan pergi ke rumah sakit spesialis dermatologi, kalau ada orang melihat mobil Tuan Jason ada di sana, bukankah nanti akan merusak citramu?]

  • Hubungan Gelap   Bab 206 Sampai Jumpa Saat Turun Nanti

    "Ini ...."Callista tampak malu dan menutup mulutnya, lalu berbisik, "Sebenarnya, kami tidak punya anak, karena Edbert yang kurang mampu." "Apa!" pekik Julia."Bagaimana mungkin!" serunya tidak percaya.Julia tampak marah, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan!"Callista tidak berdaya dan berkata, "Bu, Anda yang meminta saya untuk mengatakannya." Melihat wajah serius Callista, ekspresi Julia berubah menjadi khawatir.Sebagai seorang wanita, Julia tahu apa arti masalah ini.Julia paling memperhatikan muka, putranya memiliki masalah seperti itu, ini lebih buruk daripada membunuhnya.Gaya angkuhnya tidak ada lagi, ketika Julia berbicara lagi, kesombongannya sedikit berkurang, "Apa yang kamu katakan itu benar?"Callista menjawab dengan serius, "Bu, bagaimana saya bisa bercanda tentang hal semacam ini?" Setelah berbicara, Callista menambahkan dengan lemah, "Tapi hal semacam ini melukai harga diri pria, tolong jangan menyebutkannya di depan Edbert. Kalau itu adalah masalah psikologis, sal

  • Hubungan Gelap   Bab 205 Untuk Memotong Lidah Pembohong Kecil

    Sunsity.Begitu Peter memasuki ruangan itu di pagi hari, Rudy menyapanya dengan suara yang nyaring."Kak Peter, pagi!"Peter hampir mati ketakutan, raut wajahnya begitu garang. Dia mengedipkan mata dan mengisyaratkannya untuk diam. "Ssst!"Rudy tampak bingung, "Kamu ingin buang air kecil?"Peter hampir pingsan dan memberi isyarat agar Rudy bergegas pergi.Alasan kenapa dia sangat gugup, terutama karena setelah empat hari berturut-turut, Tuan Jason memintanya untuk memeriksa masalah ini tetap tidak ada petunjuk.Ini yang menyebabkan Peter sangat ingin bersembunyi, ketika dia melihat Jason akhir-akhir ini.Tepat ketika, Peter akan menyelinap keluar seperti beberapa hari yang lalu, sebuah kalimat melayang keluar dari pintu yang terbuka di samping, "Peter, ke sini!"Peter memukul keningnya. Hari telah tiba!Memasuki ruangan, Peter menundukkan kepalanya dan tidak berani mengangkatnya, dengan tergagap menyapa, "Kak Jason!" Jason meliriknya dan kemudian melihat kembali ke ponselnya."Kamu si

  • Hubungan Gelap   Bab 204 Orang yang Bersembunyi di Kamar Mandi itu adalah Callista

    "Apa artinya tidak ada foto?"Raungan terdengar dari sebuah vila kecil di Kota Sakata."Bukankah kemarin kamu telah mengatakan berhasil melacak pelacur itu? Bagaimana bisa tidak ada fotonya?"Jessica berbicara dengan suara serak pada ponselnya.Suara samar seorang detektif swasta datang dari pengeras suara, "Hmm, setelahnya kami kehilangan titik keberadaannya, jadi tidak bisa mengambil fotonya," kata detektif itu berusaha menjelaskan. "Baru-baru ini, kami memiliki terlalu banyak menerima tawaran juga. Jadi tidak ada waktu untuk melakukan ini lagi, Anda bisa mencari tempat lain saja.""Toot toot!" suara telepon dimatikan."Hei? Hei!" teriak Jessica.Melihat orang itu benar-benar menutup teleponnya, Jessica hampir menjadi gila.Sejak Jessica diusir dari Keluarga Davis, dia telah berubah dari status setengah putri di Keluarga Davis menjadi seorang gadis yatim piatu yang bukan apa-apa.Jessica merasa telah menjadi bahan tertawaan kalangan kelas atas di Kota Sakata.Bahkan Edbert, yang sela

  • Hubungan Gelap   Bab 203 Ayo, Kita Kawin Lari

    "Tak kusangka, Callista, kamu masih memiliki hubungan dengan Keluarga Lopez."Suzy mengambil sepotong kecil makanan penutup dan memandang Callista yang berada di sisi berlawanan sambil tersenyum.Callista berhenti mengunyah dan dia menyesap es buah untuk menekan rasa manis di mulutnya."Kak Suzy memang pandai bercanda, Keluarga Lopez jauh di Kota Guno. Mana mungkin, aku akan ada hubungannya dengan Keluarga Lopez," ucap Callista."Benar juga," ucap Suzy.Suzy melihat ekspresi Callista seperti biasa, dia beralih berbicara dari sisi lainnya."Sepertinya, Wendry telah melakukan sesuatu yang tidak pantas, jadi membuatmu harus mengeluarkan uang untuk menyumpalnya," ujar Suzy penasaran.Karena Callista telah membiarkan Suzy bertindak, keberadaan uang itu tentu saja tidak dapat disembunyikan darinya.Callista memilih alasan yang masuk akal, "Keluarga Garcia bekerja sama dengan Gedung NYC milik Kak Christian. Kebetulan, Wendry melihatku keluar masuk sana sebelumnya, kalau sampai hal ini menyeba

  • Hubungan Gelap   Bab 202 Semoga Tuan Jason Bermain dengan Puas

    Mendengar ini, Callista tertegun sejenak.Beberapa kata ingin diucapkan, tetapi tanpa status, semuanya kembali ditahan olehnya.Callista sambil tersenyum ringan berujar, "Baiklah, Tuan Jason. Berhati-hati di jalan, ya." Melihat wajah Callista terlihat seperti biasa, Jason berseloroh langsung, "Ya, nanti ingat kirim sms, kalau tubuhmu sudah mulai nyaman." Kalimat yang terdengar bercanda, malah seperti baskom berisi air dingin yang turun menyirami Callista.Kata-kata ini secara terbuka memberi tahu inti dari hubungan mereka, hanyalah sebatas untuk memuaskan nafsu semata dan bukan atas dasar cinta.Callista menelan emosi di tenggorokannya, lalu mengangguk sambil tersenyum, "Baik, aku juga berharap Tuan Jason bersenang-senang malam ini." "..."Kekuatan yang menekan sudut bibir Callista sepertinya berbobot seribu kilogram. Semuanya runtuh, begitu pintu kamar itu tertutup.Semangkuk sup di atas meja yang sebelumnya, dia merasa sangat nikmat. Kini, terasa dingin dan kental, juga terlihat s

DMCA.com Protection Status