Share

Bab 28.B

Penulis: Ina Qirana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-23 15:38:50

(POV Surya)

Saat tengah meratapi jenazah Diana, aku tercengang mendengar suara wanita yang sudah tak asing lagi.

Sarah, untuk apa ia di sini? ia memeluk erat mertuaku dengan akrabnya, netraku tak henti memandangi sosok wanita yang memakai pakaian serba hitam itu.

Pandangan kami sempat beradu namun, aku tak bisa untuk menyapa.

*

Pagi berkunjung, aku ikut serta dalam pemakaman Diana. Semalam suntuk mata ini belum juga terpejam.

Berkali-kali Sonia menghubungi namun, tak satu pun aku menjawabnya, entahlah aku sedang tak ingin berdebat dengannya kali ini.

Setelah proses pemakaman Diana selesai, aku duduk di bangku teras di temani secangkir kopi hitam, duduk termenung memikirkan langkah apa yang harus ku tuju ke depannya.

"Nak Surya jangan melamun, sudah ikhlaskan saja Diana," sapa mertuaku yang tiba-tiba menghampiri.

Padahal aku melamun tidak sedang memikirkan Diana, begitu baiknya mertuaku itu.

"Iya, Bu insyaallah Surya ikhlas," jawabku.

"Nak Surya sebenarnya, Diana itu punya banyak huta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 29.A

    (Pov Surya)"Pak! Halo!"." I-iya, Bu saya akan bayar secepatnya, emm nanti saya anterin uangnya ke rumah ya," jawabku gelagapan."Ok kalau gitu saya tunggu ya, Pak kalau bisa secepatnya soalnya saya lagi butuh."Telpon di matikan.Mobil kulajukan dengan kecepatan tinggi, rasa kesal yang menyeruak membuat rasa takutku menjadi hilang.Tiba di rumah aku disambut oleh wajah Sonia dengan tatapan bengis, ia pasti sudah menyimpan beribu-ribu pertanyaan yang siap menghujaniku."Sayang," sapaku seramah mungkin.Bukannya tersenyum malah semakin tajam tatapan itu, seolah ia ingin memakanku hidup-hidup."Jawab jujur semalaman Abang ada dimana?!" teriaknya dengan nyalang.Beberapa orang yang lalu lalang sempat melirik sekilas menyaksikan pertengkaran kami, dengan sigap aku menarik tangan Sonia dan membawanya masuk ke dalam rumah."katanya mau jenguk Carla yang lagi sakit, tahunya kamu lagi di rumah istri simpanan kamu 'kan?" kembali ia bertanya.Baru kali ini aku diperlakukan serendah ini oleh se

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 29.B

    Membosankan! sosok Sonia yang asyik dan menyenangkan kini telah lenyap berganti dengan sosok bengis dan matrealistis, uang terus yang ada dalam otaknya."Permisi!"Suara seseorang memecah perdebatan di antara kami, ternyata Bu Rani pemilik rumah ini yang bertandang, kami pun menyudahi sarapan ini dan bergegas mengangkat barang-barang yang sudah di packing rapih sejak semalam ke dalam mobil."Pak Surya jadi ngontraknya ga di terusin ya, mana kunci rumah?" tanya Bu Rani menghampiri, sesekali ia celingukan melihat-lihat ke penjuru rumah ini."Iya, Bu saya ga sanggup bayar kemahalan, padahal rumahnya kecil," sindirku seraya menyerahkan kunci rumah ke tangannya.Bu Rani nampak tersinggung dengan ucapanku, ah masa bodoh memang itu kenyataannya.Semua barang-barang sudah di angkut ke dalam mobil, kini aku dan Sonia mulai meninggalkan tempat ini.Sepanjang perjalanan kami tak bertegur sapa, hanya ada keheningan menyelimuti, tatapan Sonia fokus ke arah jalan dan sesekali ke layar ponselnya.Be

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 30.A

    .(Pov Surya)"Bang, Ojek!" teriakku pada seorang pengendara motor yang berjaket hijau, aku yakin ia adalah tukang ojek online."Order dulu lewat aplikasi, Mas," jawabnya seraya melirik ke belakang."Kelamaan, ponsel saya ketinggalan, buruan jalan nanti saya bayar dua kali lipat," pungkasku seraya naik ke atas motor.Abang tukang ojek itu mendengus lalu melajukan motornya, sepanjang jalan perasaan khawatir terus mendera, berbagai fikiran buruk berkecamuk.Takut jika Sonia kecelakaan di jalan, karena ia belum terlalu pandai menyetir mobil, aku takut mobilnya rusak parah.Aneh! kok aku malah mencemaskan mobilnya ya, bukannya mencemaskan istri sendiri."Bang, nih duitnya," ucapku seraya menyerahkan uang selembar dua puluh ribu"Mas tunggu! ... katanya mau bayar dua kali lipat gimana sih!" jawab tukang ojek keberatan.Terpaksa aku merogoh saku celana tapi, tak ada uang sepeserpun yang kutemukan, alamat di omelin tukang ojek nih!."Maaf ya, Bang emmm ... duitnya kagak ada lagi," tuturku se

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 30.B

    Karena kontrakan ini sangat sempit jadi tak memakan banyak waktu untuk membersihkannya, kusenderkan punggung ini ke tembok, sembari menikmati teriknya matahari yang menembus hingga ke dalam rumah."Sur, barang-barang lo udah di depan gang, ayok angkut sana," ucap Adi tiba-tiba dari balik pintu.Aku mendesah kesal, baru saja beristirahat raga ini, sudah ada pekerjaan lain yang menanti."Yaudah ayok." Aku bangkit lalu berjalan mengikuti Adi.Semua barang-barang sudah diangkut, rumah ini semakin sempit karena adanya barang-barang, Sonia terus saja meracau penuh emosi, tak sedikitpun ia iba dan mau membantuku yang sedang kepayahan.Istri macam apa begitu? mau enaknya saja!. Lama-lama aku jengah dengan sikapnya."Bro, gua balik ya!," pamit Adi."Ok, thanks ya, nih buat bayar sewa pick up dan buat beli rokok," ucapku sembari memberikan uang ke tangannya.Ia menerima uang itu dengan senyum mengembang.*Malam berkunjung, hanya mie instan yang tersaji untuk makan malam, Sonia masih saja cembe

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 31.A

    (Pov Surya)"Bang, bangun udah siang."Samar terdengar Sonia menepuk-nepuk pipi, kelopak mata ini berat untuk mencelangakkan, hampir semalaman aku terjaga mengipasi tubuhnya yang kepanasan."Bentar lagi." Aku menggeliat lalu menarik selimut dan kembali terpejam."Yeh, malah tidur lagi, cepet cari kerjaan kalau Abang ga kerja-kerja bisa kelaparan kita, mana skincareku udah pada habis lagi," gerutunya sembari terus menggoyangkan tubuhku.Entah mengapa Sonia yang manis dan manja kini berubah menjadi sosok cerewet dan mengesalkan."Abang, bangun!" Suara cemprengnya terdengar memekik di telinga, terpaksa aku bangkit dan memaksa mata untuk terbuka."Cepetan mandi sana! Terus cari kerjaan, aku juga mau minta uang buat beli skincare, lipstick yang warna nude juga udah habis, parfum juga udah habis, dan aku juga laper belum sarapan, pagi ini aku mau sarapan nasi uduk," cerocosnya tiada henti."Ayok cepat!" Ia menarik tanganku. Terpaksa aku bangkit dan berjalan tergopoh-gopoh menuju kamar ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-28
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 31.B

    ."Sudahlah Sarah jangan bahas hal ini lagi, kita berdua juga hapy-hapy aja," jawab Zylan membela diri.Entah mengapa aku semakin yakin jika pelet itu salah sasaran."Betul kata Zylan, yang aneh tuh kamu surat perceraian kita aja belum keluar dari pengadilan, masa udah pacaran," cetusku menyindir untuk mengalihkan perhatian.Mulutku rasanya gatal sekali ingin memaki Sarah, bukankah ia masih dalam masa iddah mengapa sudah berani jalan dengan lelaki lain."Terserah aku dong, kok kamu sewot gitu sih, Bang. Kamu aja kemarin masih berstatus suamiku udah berani berzina dengan adikku sendiri, jadi ga usah ikut campur urusanku deh," jawab Sarah tak mau kalah.Skak matt! Aku sudah tak memiliki kata lagi untuk membalas perkataannya."Oh ya, Bang, Carla nanyain kamu terus, kalau bisa tengokin besok, itu juga kalau kamu mau, kalau engga ya terserah tapi konsekuensinya kamu akan kehilangan Carla, apalagi sebentar lagi akan ada orang yang menggantikanmu, kalau kamu masih abai siap-siap aja dilupaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-29
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 32.A

    (Pov Sarah)Sebentar lagi perceraianku akan di resmikan, rasa lega dan kecewa bercampur menjadi satu."Ma, kapan Papa pulangnya?" tanya Carla membuyarkan lamunan."Katanya besok, Sayang," jawabku lembut, lekas ia duduk di sampingku."Ma, beneran ya Papa sama Mama udah cerai?"Aku menelan saliva mendengarnya, dari mana ia mengetahui kata itu?."Emang Carla tau dari mana?" jawabku setenang mungkin."Dari Jenny, Ma dia juga tahu dari Mamanya," ungkap Carla dengan polosnya.Aku diam, memikirkan kata yang pas untuk menjawab tanya Carla, jangan sampai lidah ini salah dalam menyampaikan.Aku jadi kesal pada Mbak Meta_tetangga sebelah, mengapa hal semacam ini bisa di sampaikan pada anak kecil, dasar tukang gosip! Bukan hanya ibu-ibu komplek saja yang ia ajak berghibah namun, anaknya juga ia ajak."Ma, emang bener ya?" tanya Carla sembari menatap wajahku, tatapan wajahnya seolah menuntut jawaban dariku."Emm ... iya cerai tapi ... walaupun cerai Mama sama Papa akan tetep jadi orang tua Carla,

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-30
  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 32. b

    "Waalaikumsalam, tumben, Dan malam-malam datang kesini?" "Tadi kebetulan lewat sini jadi, sekalian mampir." Ia menjawab sambil menggaruk kepalanya."Carla ayo salim sama Om Daniel," pintaku, ia pun menurut walau gurat kecewa di wajahnya belum menghilang."Duduk, Dan di luar aja ya, soalnya di dalam ga ada siapa-siapa ART sudah pulang tadi sore."Aku menyuruh Daniel duduk di kursi teras, bagaimanapun juga aku tak berani memasukkan tamu laki-laki, apalagi hari sudah malam dan statusku sedang menunggu masa iddah."Iya ga apa, kalian cuma berdua di rumah sebesar ini? tanya Daniel keheranan."Iya tapi, nanti Bapakku mau tinggal di sini katanya khawatir, paling lusa dia kesini," jawabku gugup.Entah mengapa aku mendadak gugup begini berhadapan dengan Daniel, apalagi penampilannya begitu keren malam ini, aroma tubuhnya pun begitu wangi."Oh bagus kalau gitu, kamu ada yang ngelindungin, aku jadi ga khawatir.""Hah!." aku terheran dengan ucapannya."Emang ga boleh aku khawatir sama temen send

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31

Bab terbaru

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 58.B

    Aku dan Daniel berpandangan lalu tersenyum haru."Benarkah, Dok, kalau istri saya hamil?" Daniel takjub tak percaya."Benar, Pak, tuh kantung janinnya sudah kelihatan, usianya baru lima minggu," ucap Dokter Ratih.Aku dan Daniel mengucap hamdalah sebagai bentuk rasa syukur, setelah enam bulan menanti akhirnya janin itu hadir di rahimku, membawa kebahagiaan baru.Apalagi Carla, sudah sejak lama ia merindukan seorang adik,tak kubayangkan bagaimana reaksinya jika ia mengetahui jika adik kecil yang didambakan akan hadir dalam waktu beberapa bulan ke depan.*"Sayang, terima kasih ya, sudah menghadirkan malaikat kecil untukku," ucapnya bahagia, kali ini aku sedang di dalam mobil menuju perjalanan pulang."Iya, sama-sama Alhamdulillah ya, Mas, akhirnya Allah mengabulkan doa kita.""Iya, Sayang, oh ya kita ke rumah kamu dulu yuk, keluarga besar kamu harus tahu tentang kabar gembira ini," ucap Daniel antusias.Mobil pun berbelok menuju rumahku yang sekarang di tempati oleh keluarga besarku.T

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 58.A

    Enam bulan berlalu, mahligai rumah tanggaku berjalan sempurna, kami bahagia walau belum kunjung memiliki buah hati.Ada Carla yang selalu menemani rasa sepi di relung hati suamiku, ia amat menyayangi anak tirinya bagaikan anak kandung, putriku juga merasa nyaman seolah Daniel adalah ayah kandungnya."Aku mau berangkat ya, Sayang, kamu ke kantor ga?" tanya Daniel duduk di tepi ranjang sedangkan aku masih terbaring di atas pembaringan karena sakit kepala yang berdenyut."Engga kayanya, aku pusing banget ini.""Ya sudah istirahat di rumah saja ya, 'kan di kantor ada Shanaz masa udah enam bulan belum faham juga."Ia begitu pengertian padaku, walau terkadang seluruh waktuku di habiskan di kantor menemani Kak Shanaz dan membimbingnya memimpin perusahaan.Semenjak perceraiannya dengan Kak Hadi, entah mengapa ia selalu menutup diri terhadap laki-laki, padahal di luar sana masih banyak yang mengantri meminangnya termasuk Izwan--pria yang pernah melabuhkan cintanya padaku--"Pusing kenapa emang

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 57.B

    "Kok aku sih, menyentuhmu saja aku tak pernah, sudah jelas-jelas Joe yang sudah menyentuhmu, walaupun satu kali ya bisa saja langsung jadi, jangan ngaco kamu ya, sekarang cepat pergi dari sini." Nampaknya suamiku mulai meradang, jangankan Daniel akupun sama jengahnya menyaksikan sikap Safira yang tak bijak."Ayo kita pulang." Joe menarik paksa tangan Safira, beberapa kali wanita itu meronta, tapi tetap tak dihiraukannya.Setelah kepergian mereka Daniel nampak bernapas lega, ia menatapku dengan tersenyum."Terbukti 'kan, Sayang, kalau aku ini buka ayah dari bayi yang dikandung Safira," ungkapnya meyakinkanku."Iya aku percaya, tapi kok kamu bisa kenal Joe." pertanyaan ini yang begitu mengganjal sejak tadi.Ia terkikik. "Joe itu temenku, Sayang," jawabnya dengan santai."Jadii ... waktu itu Safira selingkuh sama temen kamu," jawabku lalu terkekeh, karena merasa lucu sekaligus kasihan.Ia nampak menghela napas pelan. "Ya gitu, coba kamu bayangkan Safira yang waktu itu masih kekasihku be

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 57.A

    "Terus apa hubungannya dengan suamiku?" dengan mulut bergetar aku menanyakan hal itu."Ini anaknya Daniel, dia harus tanggung jawab," jawab Safira dengan isak tangis.Entah itu tangis sungguhan atau hanya kepura-puraan."Enak aja, aku tuh ga pernah menyentuhmu, jangan ngaku-ngaku ya," sanggah Daniel tak menerima.Aku diam membisu merasakan hati yang sakit bagai di tusuk pisau belati, mereka saling bersitegang saling mempertahankan argumennya."Tapi malam itu, apa kamu sudah lupa, Daniel," ucap Safira, yang membuat hatiku semakin sakit."Malam itu aku ga ingat apapun, Safira, mana mungkin bisa men**aulimu." Daniel masih bersikeras enggan mengakui benih yang tumbuh di rahim Safira.Sesak rasanya dada ini, baru saja kemarin kami berbahagia lalu sekarang, kebahagiaan itu harus terkoyak oleh seseorang yang pernah mengisi masa lalunya."Sayang, percaya sama aku, anak ini bukan benihku." Daniel menyentuh pergelangan tanganku, dan mencoba meraihnya. Namun, secepat kilat kutepis.Aku tak tahu

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 56.B

    "Gini saja, pokoknya untuk sementara kalian di sini sampe Sonia sembuh, gimana? lagian aku sih ga masalah kalau tinggal di sini, justru bagus rumah ini ada yang nempatin.""Iya, Rah, Kakak setuju usul kamu kita di rumah ini sampe Sonia sembuh, oh ya soal tawaran kerja di kantor kamu Kakak menyanggupi," ujar Kak Shanaz yang membuatku merasa lega.Akhirnya perusahaanku berada di tangan yang tepat."Alhamdulillah, terima kasih ya, Kak, sudah mau bantu jangan khawatir nanti sesekali aku akan ke kantor kok bantu kakak," jawabku."Iya, pokoknya kita kelola usaha kamu bareng-bareng."Keputusan telah di tetapkan, dan semua barang telah terkemas rapi, Daniel dan Bapak membantu menaikkan barang-barangku ke dalam bagasi, setelah kami berpamitan akhirnya mobil Daniel membawaku dan Carla menuju rumahnya."Hati-hati ya, Kak," ucap Sonia dengan raut wajah kecewa.Entahlah apakah prasangka buruk ini benar atau salah, jika Sonia merasa kecewa karena berjauhan dengan suamiku, semoga saja ini hanya seke

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 56.A

    "Sayang, Mas bantuin Sonia tadi jatoh dari kursi roda," ujar Daniel meyakinkan.Aku mengucapkan istighfar dalam hati, mata ini terpejam beberapa saat, lalu mencerna setiap prasangka buruk ini, tak seharusnya aku bersikap berlebihan."Sayang." Sapaan Daniel membuyarkan lamunan."I-iya, emang Sonia kenapa? kok bisa jatuh?" entahlah, logikaku sulit mencerna alasannya.Mengapa bisa jatuh? tak dapat dipungkiri hati ini memanas melihat mereka."Katanya mau ambil makanan di atas bupet itu, Sayang, dia berusaha berdiri terus jatoh," jawab Daniel dengan tenang, aku menelisik wajahnya memang tak nampak raut kebohongan.Mataku bergulir menatap Sonia ia nampak biasa saja tanpa menunjukkan rasa bersalah, apa mungkin aku saja yang terlalu berlebihan karena takut kejadian masa lampau aka terulang kembali?.Oh Tuhan, tolong yakinkan hati ini jika pernikahan kami akan baik-baik saja, kuharap rumah tangga kami takkan diuji oleh hadirnya orang ketiga, karena aku takkan sanggup bersabar ataupun bertahan.

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 55.B

    Entah mengapa aku merasa risih dengan tingkahnya, ia tersenyum begitu hangatnya kepada Daniel, seolah bayang masa lalu kembali merasuk memoriku.Sonia tertunduk sekejap lalu kembali memamerkan senyumannya.Aku menyinduk nasi ke dalam piring beserta lauk pauknya. "Habisin ya," ujarku pada Daniel."Terima kasih istriku." Tanpa rasa malu ia ucapkan itu di hadapan seluruh keluargaku.Lagi-lagi pandanganku tertuju pada Sonia, ia mencebik kala Daniel berkata mesra kepadaku. Namun, dalam sekejap ia mampu menyembunyikan itu dari hadapan kami semua."Sarah, Daniel, kapan kalian bulan madu?" tanya Kak Shanaz.Beberapa detik kemudian Sonia nampak tersedak, tangannya dengan cepat meraih satu gelas air minum."Lho itu 'kan air minum suamiku," sanggahku tak terima karena ia mengambil gelas air minum yang tinggal setengah itu."Oh maaf-maaf, Kak, aku ga lihat dulu," jawabnya masih terbatuk.Seketika rasa kesal menyeruak ke dalam dada. Namun, tangan Daniel menggenggam erat jemariku memberikan sedikit

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 55.A

    "Sayang kamu ok, 'kan?" tanya Daniel khawatir.Aku menganggukan kepala seraya tersenyum, senyum palsu tentunya, karena dalam hati merasa merana, ingin sekali menghajar perempuan itu habis-habisan."Nanti kita temui ya, Sayang, apa maunya dia kita tanya, kaya ga ada cowo lain aja masih tergila-gila sama aku." Ia mengempaskan dirinya ke atas pembaringan.Kemudian menarik tanganku hingga ke pelukannya. "Sabar ya, Sayang, ini ujian pernikahan kita, di depan sana masih ada ujian-ujian lainnya yang menanti, kita harus kuat, ok." Ia membisikkan itu ke telinga.Mendengarnya hati yang sebelumnya memanas kini berubah menjadi sejuk, betul apa katanya setiap biduk rumah tangga takkan lepas dari ujian, tinggal bagaimana kita menghadapinya apakah akan bersabar ataukah sebaliknya."Semoga kita di berikan kekuatan ya, untuk menjalani semuanya," jawabku seraya mengelus pipinya.Ia meraih tanganku lalu mengecupnya, lepas itu ia tersenyum sambil memandang wajahku mesra."Aku mau kamu jadi istriku seutuh

  • Hubungan Gelap Suami dan Adikku   Bab 54.B

    Sarapan telah usai, aku sibuk merapikan barang-barang karena hendak pulang ke rumah, rasanya segan untuk menginap lama-lama, aku takut jika Carla sedang menanti kedatanganku di rumah sana."Jadi kita mau pulang sekarang?" Daniel seolah masih ingin berlama-lama di tempat ini."Iya, Sayang, kita pulang dulu setelah itu kamu bebas mengajak aku ke manapun." Ia membawa tubuh ini ke dalam dekapannya."Serius?" "Duarius, kita temui Carla dulu ya, takut dia lagi nungguin." Dalam hati aku tak ingin terlena sendiri dalam merasakan kebahagiaan ini, karena di sana ada seorang putri yang menanti kasih sayang kami.Jika aku bahagia maka putri kecilku harus merasa bahagia, jangan sampai ia merasa terabaikan karena kami terlalu sibuk memadu kasih.Beberapa menit kemudian mobil milik Daniel melaju membelah jalanan, tangannya tak pernah lepas menggenggam jemariku, sedangakan sebelah tangannya di gunakan untuk menyetir."Horee Mama dan Papa sudah pulang," teriak bocah kecil itu dengan girangnya, lalu s

DMCA.com Protection Status