Share

52. Kasih Sayang Seorang Ibu

Semburat merah mulai tampak di ufuk barat. Sang surya perlahan merangkak turun, berganti dengan terbitnya sang rembulan.

Nicholas menyunggingkan senyuman, serta rasa lega ketika melihat El sudah tertidur di kursi belakang mobil. Meskipun, anak itu masih sedikit gelisah dan mengigau karena masih merasa takut.

“Hai chiamato, Sofia (Kau sudah menghubungi, Sofia)?” tanya Kenzo tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan di depan.

Nicholas terlihat menggeleng. “Ponselku mati.” Pria Italia itu merebahkan tubuhnya ke belakang.

Ada sedikit hal yang mengganggu pikirannya sejak tadi.

“Qual era il nome dell’uomo che ha aiutato El prima (Siapa nama pria yang menolong El tadi)?” Nicholas bertanya sembari menutup rapat matanya. Jujur saja hari ini terasa begitu melelahkan.

“Ah, quello... ho dimenticato di chiedere (Ah, itu ... aku lupa menanyakannya).” Kenzo menoleh sekilas, lalu kembali menatap jalana

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status