trigger warning: suicidal ideation
***
"A child that's being abused by its parents doesn't stop loving its parents, it stop loving itself." -Shahida Arabi.
***
[17.25Ayah: Kembali kemari. Jgn lemah. Jadi lelaki jgn lembek.
Ayah: Paling kamu dulu cuma diajak mainan.Ayah: Tdk usah berlebihan hanya krn ada kata kamu dilecehkan]Biru kembali ke rumah sakit sesudah mengantarkan Runalla pulang ke rumah Baskara. Biru tahu betul jika kenyataan sama sekali tidak bisa dihindari meski sudah berlari sejauh mungkin. Dia terlalu lelah--ingin semuanya segera diselesaikan hari ini kalau bisa. Rumah tangganya mungkin akan hancur, karena Runalla juga tidak bisa mengatakan apapun padanya.
"Sometimes I feel like no matter how hard I try, no matter how much I give, I will never be good enough for anyone." -Anonymous. By the way, silahkan putar musik Taylor Swift - Safe and Sound untuk next chapter :). Thankyou!
Trigger warning: percobaan bunuh diri***I remember tears streaming down your face when I said, "I'll never let you go."When all those shadows almost killed your light.I remember you said, "Don't leave me here alone."***19.19Aku berlari terbirit-birit memasuki rumah tanpa mengucapkan terima kasih pada Kak Tias yang sudah mengantar. Aku beruntung karena selalu membawa kunci cadangan di dalam tas. Jantungku berdegup kelewat kencang akibat firasat buruk serta kecemasan yang menyelimuti. Aku sudah melarang Kak Tias masuk, sebab meyakini bahwa ada suatu hal besar yang menunggu.Benar saja.Langkahku langsung terhenti begitu bau anyir sangat menyengat di indra penciuman.
23 Januari 202007.10Mutia belum sepenuhnya pulih dari masa lalu. Melihat dan mendengar bahwa Biru hampir kehilangan nyawa akibat melakukan tindakan bunuh diri merupakan hal yang sangat berat. Pada dasarnya, memicu ingatan fisik dan psikis penyintas bunuh diri itu mudah ... bisa lewat cerita, film, video, atau bahkan topik mengenai hal buruk. Tidak mudah bagi Biru juga untuk memperbolehkan Mutia mengunjungi.Biru cemas jika Mutia ingin melakukan tindakan itu lagi."Aku ke kantin dulu." Runalla sengaja berpamitan pergi, karena yakin bahwa mereka ingin membicarakan sesuatu. Mungkin sebuah penjelasan yang memang belum patut dia ketahui. Kedua alis Biru turun; memperlihatkan bahwa dia berterima kasih dan
"I had to forgive a person who wasn't event sorry ... That's strenght." -Anonymous. *** 17 Februari 2020 16.44 Setelah selesai bekerja, Biru sengaja datang ke rumah tanpa memberitahukan pada orang tua. Alhasil, dia hanya mendapati sosok Astrid yang mempersilahkannya masuk tanpa nada maupun sikap yang bersahabat. Di ruang tamu, lelaki itu duduk dengan begitu sopan seolah baru pertama kali masuk--seolah dia orang asing yang baru pertama kali bertamu. "Ayah mana?" pertanyaan singkatnya langsung dijawab oleh Astrid. "Lagi ketemu teman di luar," mereka duduk berjauhan di sofa. Mereka sama-sama merasa tidak aman dan nyaman meski berstatus sebagai ibu dan anak. "Ngapain kamu kemari?"
"The worst feeling is when you don't wanna give up on someone but you know you have to." -Anonymous. *** 24 Februari 2020 14.10 ["Kabar lo gimana?"] Biru mengapit ponsel menggunakan wajah dan bahu ketika menerima telepon dari Noela. Kedua tangannya sibuk membereskan tumpukan print layout cover majalah yang dikumpulkan oleh para mahasiswanya di atas meja. Ada pula beberapa makalah tipis yang sudah disusun rapi berdasarkan kelas masing-masing. Sebelumnya, dia telah mengabarkan pada para mahasiswa melalui grup chat bahwa kelas ditiadakan dan akan mendiskusikan kelas pengganti minggu depan. Sidang kedua Mutia dilaksanakan har
24 Februari 2020Aku kurang mengerti alasan kenapa Mas Biru mengajakku menonton bioskop dadakan. Sepanjang film diputar, Mas Biru menggenggam erat tanganku. Aku tidak berani menanyakan apapun walau tadi suamiku itu memang mengajak untuk membicarakan masalah rumah tangga yang sepertinya tidak bisa ditunda lagi.Pukul setengah dua belas malam, kami baru melangkahkan kaki ke tempat parkir. Hanya tersisa empat mobil di sana. Mas Biru mengajakku masuk mobil. Aku duduk di sampingnya. Jujur saja, sejak dia menggenggam tanganku seerat itu, perasaanku kacau balau. Aku bahkan tidak bisa menatap wajahnya yang makin hari makin tirus.Memperlihatkan betapa lelahnya dia."Runa," Mas Biru menyentuh punggung tanganku. Siapa yang bisa
27 Maret 202017.15"Jangan sering keluar dulu. Nggak takut mati, ya?!"Biru sudah menjelaskan berulang kali pada Yasa, bahwa meskipun pembelajaran daring sudah dilaksanakan sejak awal Maret dan para mahasiswa dilarang keluar rumah, tapi para dosen tetap diwajibkan masuk ke kampus. Ada juga rapat yang harus Biru hadiri--mengingat dia mendapat tawaran untuk menjadi kaprodi.Di dekat pagar, Yasa tengah menyiram berbagai tanaman yang bisa dibilang cukup berumur. Biru bisa melihat ekspresi jengkel yang tampak di wajah Yasa. "Nggak bisa, Ayah. Saya harus datang ke kampus untuk mengajar," Biru menjelaskan ulang saat menutup pagar. Tangan kanannya menggenggam kantung plastik berisikan martabak telur. Biru me
21 Juni 2020"Kamu kembali aja ke publik seolah nggak pernah menikah sama aku. Kamu sudah berapa bulan nggak main sosmed? Mereka pasti kangen kamu."Selama masa pandemi yang tampak makin darurat, Runalla hanya berdiam diri di rumah orang tuanya dan kembali aktif di sosial media. Perempuan itu mulai menerima paid promote, mengunggah video di mytubes, melakukan question and answer di nanogram--kebahagiaan palsunya cukup membantu. Dia tampak baik-baik saja di depan kamera seolah tak pernah melalui hal buruk.Mutia sudah pindah sebulan yang lalu dan mengucapkan terima kasih berulang kali pada keluarga Runalla atas bantuan mereka. Begitu juga Biru. Biru berterima kasih sekaligus telah menjelaskan bahwa pernikahannya dengan Runalla akan diakhiri. Mereka ber
"It's a miracle we ever met." -Anonymous***3 Juli 2020Seminggu setelah sidang pertama perceraian, Biru dikejutkan oleh kehadiran Angkasa di area kampus. Setengah jam lagi Biru harus menjadi moderator di salah satu acara talk show, tapi bisa-bisanya sekarang malah bertemu Angkasa yang berdiri dengan begitu angkuh di depan ruang perpustakaan? Biru takut gelagapan. Meski tugas moderator hanya mengarahkan jalannya acara, Biru masih membutuhkan kesadaran luar biasa."Ngapain lo?" Biru bertanya dengan cukup kalem. Biru bersyukur, pandemi mengharuskan mereka menggunakan masker serta menjaga jarak. Jika tidak, mungkin Biru bisa memukul wajah Angkasa paling tidak sekali. "Ini kampus, bukan warung. Seharusnya lo nggak bisa masuk sembarangan. Pake acara mejeng kaya lagi fashi