"The worst feeling is when you don't wanna give up on someone but you know you have to." -Anonymous.
***
24 Februari 2020
14.10
["Kabar lo gimana?"]
Biru mengapit ponsel menggunakan wajah dan bahu ketika menerima telepon dari Noela. Kedua tangannya sibuk membereskan tumpukan print layout cover majalah yang dikumpulkan oleh para mahasiswanya di atas meja. Ada pula beberapa makalah tipis yang sudah disusun rapi berdasarkan kelas masing-masing. Sebelumnya, dia telah mengabarkan pada para mahasiswa melalui grup chat bahwa kelas ditiadakan dan akan mendiskusikan kelas pengganti minggu depan.
Sidang kedua Mutia dilaksanakan har
Curcol sedikit--banyak dari kalian yang mungkin kesal sama Runalla di sini kan ya. Kalian belum tau aja Runalla di side storynya Angkasa-Noela. Perang dunia ketiga bisa-bisa :"((
24 Februari 2020Aku kurang mengerti alasan kenapa Mas Biru mengajakku menonton bioskop dadakan. Sepanjang film diputar, Mas Biru menggenggam erat tanganku. Aku tidak berani menanyakan apapun walau tadi suamiku itu memang mengajak untuk membicarakan masalah rumah tangga yang sepertinya tidak bisa ditunda lagi.Pukul setengah dua belas malam, kami baru melangkahkan kaki ke tempat parkir. Hanya tersisa empat mobil di sana. Mas Biru mengajakku masuk mobil. Aku duduk di sampingnya. Jujur saja, sejak dia menggenggam tanganku seerat itu, perasaanku kacau balau. Aku bahkan tidak bisa menatap wajahnya yang makin hari makin tirus.Memperlihatkan betapa lelahnya dia."Runa," Mas Biru menyentuh punggung tanganku. Siapa yang bisa
27 Maret 202017.15"Jangan sering keluar dulu. Nggak takut mati, ya?!"Biru sudah menjelaskan berulang kali pada Yasa, bahwa meskipun pembelajaran daring sudah dilaksanakan sejak awal Maret dan para mahasiswa dilarang keluar rumah, tapi para dosen tetap diwajibkan masuk ke kampus. Ada juga rapat yang harus Biru hadiri--mengingat dia mendapat tawaran untuk menjadi kaprodi.Di dekat pagar, Yasa tengah menyiram berbagai tanaman yang bisa dibilang cukup berumur. Biru bisa melihat ekspresi jengkel yang tampak di wajah Yasa. "Nggak bisa, Ayah. Saya harus datang ke kampus untuk mengajar," Biru menjelaskan ulang saat menutup pagar. Tangan kanannya menggenggam kantung plastik berisikan martabak telur. Biru me
21 Juni 2020"Kamu kembali aja ke publik seolah nggak pernah menikah sama aku. Kamu sudah berapa bulan nggak main sosmed? Mereka pasti kangen kamu."Selama masa pandemi yang tampak makin darurat, Runalla hanya berdiam diri di rumah orang tuanya dan kembali aktif di sosial media. Perempuan itu mulai menerima paid promote, mengunggah video di mytubes, melakukan question and answer di nanogram--kebahagiaan palsunya cukup membantu. Dia tampak baik-baik saja di depan kamera seolah tak pernah melalui hal buruk.Mutia sudah pindah sebulan yang lalu dan mengucapkan terima kasih berulang kali pada keluarga Runalla atas bantuan mereka. Begitu juga Biru. Biru berterima kasih sekaligus telah menjelaskan bahwa pernikahannya dengan Runalla akan diakhiri. Mereka ber
"It's a miracle we ever met." -Anonymous***3 Juli 2020Seminggu setelah sidang pertama perceraian, Biru dikejutkan oleh kehadiran Angkasa di area kampus. Setengah jam lagi Biru harus menjadi moderator di salah satu acara talk show, tapi bisa-bisanya sekarang malah bertemu Angkasa yang berdiri dengan begitu angkuh di depan ruang perpustakaan? Biru takut gelagapan. Meski tugas moderator hanya mengarahkan jalannya acara, Biru masih membutuhkan kesadaran luar biasa."Ngapain lo?" Biru bertanya dengan cukup kalem. Biru bersyukur, pandemi mengharuskan mereka menggunakan masker serta menjaga jarak. Jika tidak, mungkin Biru bisa memukul wajah Angkasa paling tidak sekali. "Ini kampus, bukan warung. Seharusnya lo nggak bisa masuk sembarangan. Pake acara mejeng kaya lagi fashi
7 Juli 202017.45Aku menata peralatan kosmetik sesuai tempatnya setelah mematikan kamera. Banyak sekali hal baru yang kucoba--menciptakan konten makeup di luar zona nyaman. Permintaan Mas Biru agar aku tidak menggugurkan kandungan mengakibatkan aku selalu ingin melakukan kesibukan. Apalagi, Mas Biru juga telah memberitahukan pada Papa-Mama sampai aku dimarahi habis-habisan hingga malam menjelang.Kak Tias juga datang ke rumah. Menyempatkan waktu untuk menengok dan melindungiku dari Papa yang hampir memukul kakiku menggunakan sapu lidi."Pa, sudah. Runalla ini lagi hamil," Kak Tias menyembunyikanku di balik punggungnya ketika aku terisak-isak waktu itu. "Nanti kalau terjadi sesuatu yang buruk
4 Oktober 2020"Runalla, mau Mama temani tidur di kamar?"Aku tidak menolak, karena beberapa minggu belakangan aku sulit sekali terlelap meski sudah minum susu hangat atau makan hingga kenyang. Malam ini Mama tidur di sampingku. Rasanya seperti kembali ke masa kecil, di mana aku masih belum punya kamar sendiri dan masih tidur dalam pelukan Mama."Badannya pegel semua?" tanya Mama lembut saat hampir saja menyentuh kakiku untuk memijatnya. Aku buru-buru mendudukkan diri susah payah sembari menyentuh punggung bawahku. "Ma, nggak perlu dipijat. Aku nggak papa. Badanku nggak papa."Sebelumnya aku telah menerka alasan dari kesulitan tidurku. Mungkin, karena bulan lalu aku baru selesai melakukan sidang cerai ke dua dan sekar
"How lucky I am to have something that makes saying goodbye so hard." -A. A. Milne.***7 Oktober 2020Suamiku benar-benar datang menemani dari awal sampai akhir.Sehari sebelum melahirkan, Kak Tias memintaku untuk menginap di rumah sakit agar tidak ada hambatan. Kak Tias juga membantuku menyiapkan tas berisi perlengkapan yang sekiranya nanti kubutuhkan. Bertolak belakang dengan Mama--beliau melarangku menginap dan tetap di rumah saja; mengingat kondisi pandemi masih berlangsung dan takut kalau itu akan membahayakan."Ya terus nanti kalo brojolnya tiba-tiba gimana, Ma?" Kak Tias sempat protes ketika membawa tasku. "Nanti kalau jalanan macet? Belum lagi kalo tiba-tiba ban bocor atau mobilnya mogok di tengah jalan? Masa iya jalan kaki? Mau manggil
recommended song: Another by Francis Karrel***7 Oktober 2025"Papa!"Anyelir kecil berlari menghampiri Biru yang sejak tadi sudah menunggu di depan taman kanak-kanak. Anak perempuannya yang kini menginjak lima tahun tampak menggemaskan di balik balutan seragam sekolah berwarna biru laut dan rambut pendeknya juga diurai. Jangan lupakan pipi bulat yang merona akibat cuaca panas di siang hari.Suara hiruk-piruk area sekolah memenuhi telinga. Banyak orang tua berdatangan ke sekolah untuk menjemput buah hati, tapi ada para ibu yang rela menunggu anak dan bercengkrama di kantin taman kanak-kanak. Biru terkadang merasa bahwa para ibu menatapnya ganas seolah bersiap menerkam. Sejujurnya, Anyelir sempat bilang b