Beranda / Romansa / Hoffen / Rencana Sev?

Share

Rencana Sev?

Penulis: Errenchan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-26 08:37:23

Trisha berjalan masuk ke dalam rumah dengan meletakan plastik di meja dapur, lalu memasukan semua belanjaannya ke dalam kulkas. Dia melirik Sev yang tengah menonton televisi bersama Shiro. Wanita gemuk itu bahkan bingung padanya yang tidak marah. Padahal Trisha sengaja pulang setengah jam lebih lama dari kesepakatan.

Trisha mendadak ragu dengan yang direncanakan oleh Vanda. Apakah berhasil?

Wanita gemuk itu menggelengkan kepalanya. “Kalau nggak dicoba, nggak akan tau hasil akhirnya,” gumamnya dengan senyuman tipis.

Trisha pun mengambil buah yang ada kulkas, kemudian berjalan mendekati Sev dengan meletakan buah di meja. Ia langsung duduk di samping Sev dengan menyandarkan tubuhnya.

“Dari mana lo? Gue laper, mau makan nasi, bukan buah,” pinta Sev tanpa menoleh dan masih fokus pada film yang dia tonton. Trisha pun menghela napas panjang dengan menarik bibir membuat senyuman paksa.

“Bentar, gue masak dulu,” ujar Tris

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hoffen   Hampir Saja

    “Lo ngapain ajak gue ke sini?” tanya Trisha saat mobil memasuki mall besar, lalu melihat ke arah Sev dengan bingung.Sev pun tersenyum dan melepas kacamata hitamnya. “Menurut lo?”Trisha terdiam dan berpikir. Apa dia akan menyuruhnya menjadi pembantu untuk membawakan semua belanjaan? Wanita gemuk itu menghela napas panjang dengan senyuman paksa. Menyesal sudah dia terlalu banyak berharap.“Kenapa?” tanya Sev yang membuat raut wajah Trisha menjadi datar.“Menjadi pembantu buat bawa belanjaan lo, kan?” tanya Trisha dengan nada tak suka.Sev hanya memberikan senyuman tipis dan memakai kembali kacamata hitam, juga maskernya. Dia turun dari mobil diikuti Trisha di belakang. Wanita itu bahkan menyesal sudah mau ikut pergi bersama Sev. Awalnya ia pikir ada jadwal pemotretan, tapi ternyata semua ini di luar pekerjaan. Seharusnya dia bisa menggambar di rumah.Sev menghentikan langkahnya mendadak, membua

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-29
  • Hoffen   Kenapa Lebih Sengsara?

    Saat Sev datang menghampiri Trisha yang tengah mengantri es krim, wanita gemuk itu langsung mengulurkan tangannya. Sementara lelaki itu hanya melihat tangan Trisha dengan tatapan bingung. Trisha pun menghela napas panjang karena melihat Sev yang sama sekali tidak mengerti maksudnya.“Uang, gue nggak bawa dompet,” bisik Trisha dengan sedikit berjinjit.Sev yang mendengar itu hanya tertawa kecil dan memberikan satu lembar uang pada Trisha sambil menggelengkan kepala. Pantas saja dia terlihat gelisah saat mengantri, ternyata tidak membawa uang?Pandangan mata lelaki itu tidak sengaja melihat beberapa wanita yang sedari tadi melihatnya, perasaannya mendadak tidak enak. Dia merasa kalau mereka ingin membuktikan sendirinya. Sev pun langsung masuk ke antrian dan berdiri di samping Trisha dengan merangkul wanita itu.Trisha yang tiba-tiba di rangkul pun langsung menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan. Sev hanya memberikan isyarat agar wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Hoffen   Melakukan Kesalahan Terbesar!

    “Why not? Kalian kakak adik, kenapa nasib lo lebih sengsara dari Tiana? Lo nggak mau minta uang sama dia?” tanya Sev yang membuat Trisha menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Trisha bingung harus menjawab apa. Sebenarnya tidak sengsara, hanya saja ini keputusannya sendiri untuk tidak memakai uang pemberian orang tua dan Tiana. Kalau dihitung, uangnya yang ada di ATM sudah lebih dari seratus juta. Ya, Trisha menganggap uang pemberian Tiana dan kedua orang tuanya sebagai uang tabungan.“Kenapa? Lo nggak kabur dari rumah, kan?” tanya Sev lagi.Trisha menggelengkan kepalanya cepat. “Mana mungkin gue kabur? Kalau gue kabur, pas lihat Tiana gue langsung pergi dari lokasi syuting!”“Lo nggak pergi, tapi bohong sama gue!”Mendengar perkataan Sev, wanita gemuk itu hanya menyengir. “Gue nggak mau aja kalau lo sampai pecat gue cuma gara-gara sepele!” jelasnya. Sev hanya memutar bola matanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Hoffen   Perubahan Sev

    “Siapa?” tanya Sev menoleh sekilas pada Trisha yang tengah memasukan ponsel ke kantong celana. Raut wajah wanita gemuk itu terlihat sangat khawatir.“Gue harus pulang sekarang,” ucap Trisha seraya beranjak dari duduknya.“Kenapa? Gue antar!” ucap Sev yang hanya dijawab satu anggukan oleh Trisha, lalu langsung berjalan keluar dari restoran dengan langkah cepat.Sev tidak tau alasan Trisha yang tiba-tiba ingin pulang. Apa terjadi sesuatu dengan Lio? Tapi dia tau kalau orang yang barusan telepon adalah Vanda, sahabatnya. Sementara Trisha, dia sangat khawatir jika terjadi apa-apa pada Lio karena pesan sejak tadi pagi tidak kunjung di jawab.Saat keluar dari restoran, Trisha bingung melihat banyak pengunjung mall yang melihat ke arahnya dengan senyum-senyum, mereka juga berjalan mendekat. Wanita gemuk menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuh. Matanya seketika melotot saat melihat Sev yang tidak memakai masker, juga kaca

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Hoffen   Alergi Mangga

    Trisha mempercepat langkahnya memasuki koridor rumah sakit, dia terlihat sangat khawatir pada kondisi Lio yang masih belum sadarkan diri. Bahkan, wanita gemuk itu juga tidak peduli dengan tubuhnya yang terasa tidak enak.Dia bertanya pada suster yang berpapasan dengannya, lalu langsung berjalan sesuai jalan yang ditunjukkan oleh suster itu. Trisha tersenyum mengangguk saat melihat Vanda yang melambaikan tangan.“Gimana Lio?” tanya Trisha seraya duduk di samping Vanda.“Gue belum tau, dokter masih di dalam,” jawab Vanda seraya memberikan minum untuk Trisha. wanita gemuk itu hanya menganggukkan kepalanya dan menerima botol itu. Dia mengatur napas yang terengah-engah.Namun, entah kenapa tiba-tiba saja dadanya terasa sangat sesak, bahkan dia sedikit kesulitan bernapas. Vanda yang melihat Trisha sesak napas pun terlihat bingung dan semakin panik. Dia melihat tangan Trisha yang penuh dengan bintik-bintik merah, mata terbelalak lebar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05
  • Hoffen   Kenapa Bisik-bisik?

    “Sev, besok lo ada pemotretan. Jangan sampai terlambat! Trisha mana? Lo tadi pergi sama dia, kan?” tanya Zhui yang baru saja datang.Sev menoleh pada Zhui dengan helaan napas seraya duduk di sofa. “Trisha di rumah sakit, gue nggak tau kalau dia alergi mangga,” jawabnya mengalihkan pandangannya.Zhui terlihat terkejut dan langsung duduk di samping lelaki itu. Wanita itu juga tidak tau kalau Trisha ada alergi terhadap buah mangga, pantas saja setiap ia menawarkan buah mangga dia selalu menolak. Tapi kenapa sama Sev dia tidak menolak?“Dia nggak tolak pas lo kasih dia mangga?” tanya Zhui dengan menautkan kedua alisnya.Sev terdiam sejenak. lalu menggelengkan kepalanya ragu. Dia sangat ingat kalau Trisha langsung memakan buah mangga itu tanpa menolak. “Dia langsung makan.”Zhui pun menghela napas panjang dan menepuk punggung Sev pelan. “Lo harus baik-baik sama Trisha, anggap aja lo balas kebaikan di

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Hoffen   Sudah Terlambat

    “Kenapa tiba-tiba diem?” tanya Vanda.Trisha menoleh pada Vanda seraya menggerakkan tangan untuk memberikan isyarat pada sahabatnya untuk mendekat. Vanda pun langsung mendekat tanpa bertanya apapun. Wanita gemuk itu mendekatkan mulutnya di telinga sang editor.“Lo lupa sama sifat Sev? Kalau gue tolak, terus dia pecat gue, gimana? Komik gue nggak akan bisa lanjut! Lo sendiri tau, kan, sumber ide gue itu dari Sev,” jelas Trisha dengan suara berbisik.“Kenapa bisik-bisik?” tanya seseorang yang baru saja datang.Vanda dan Trisha yang mendengar suara itu terlonjak kaget dan langsung melihat ke arah pintu. Melihat kedatangan Sev membuat Trisha menghela napas lega, benarkan dugaannya? Vanda pun langsung mundur dua langkah dengan memberikan senyuman canggung pada Sev.“Nggak apa-apa, Gue sama Trisha lagi bahas ….”“Kita lagi bahas kode di game, jadi takut kalau ada orang lain yang denger,&

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Hoffen   Bersikap Baik

    Setelah satu hari di rawat inap, Trisha diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah sangat baik. Wanita gemuk itu memulai aktifitas seperti sebelumnya, menyiapkan sarapan, menyiapkan pakaian, dan membersihkan rumah Sev.Ya, Trisha masih tinggal di rumah aktor menyebalkan itu. Awalnya ia ingin kembali ke rumahnya, hanya saja Zhui memintanya untuk tetap tinggal agar Sev tidak terlambat ke lokasi syuting. Mau tidak mau wanita gemuk itu langsung menyetujui. Dia sudah tidak bingung lagi menggambar di rumah Sev.Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, semua keperluan Sev sudah siap semua. Dia berjalan ke kamar Sev untuk membangunkannya. Namun, saat ingin mengetuk pintu, Sev tiba-tiba keluar dan membuat Trisha melangkah mundur.“Mau ngapain?”“Bangun—““Nggak perlu, lo pikir gue anak kecil?” potong Sev seraya berjalan lebih dulu menuju ruang makan.Trisha menatap punggung Sev dengan menghela napas panjang men

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09

Bab terbaru

  • Hoffen   Resmi!

    Trisha berjalan di tepi pantai yang sudah tidak ada pengunjung sama sekali. Tiga tahun ini dia selalu datang ke pantai, tempat pertama kali dia bertemu dengan Sev. Dengan harapan lelaki itu datang menghampirinya.Wanita itu kembali menangis ketika teringat pada masa lalunya. Dia benar-benar merindukan lelaki itu. Dia adalah orang yang membuatnya berdiri sampai sekarang, tanpa dia mungkin Trisha tidak akan menjadi mangaka.Tiba-tiba saja ada seseorang yang berdiri di hadapannya. “Jangan nangis, nanti make-up lo luntur.”Trisha yang mendengar perkataan itu merasa tidak asing dan langsung mengangkat kepalanya, matanya menatap lelaki itu dengan tatapan tidak percaya.Severino berdiri di hadapannya dengan tersenyum lebar dan membentangkan tangannya. Trisha pun langsung berdiri dengan memeluknya erat.“Kenapa lo nggak kasih tau gue kalo udah balik?!” tanya Trisha dengan menangis sesenggukan.Sev mengelus punggung Trisha den

  • Hoffen   Tiga Tahun

    Tanpa dirasa tiga tahun berlalu dengan sangat cepat. Trisha melewati banyak rintangan dan sukses menjadi mangaka yang memiliki banyak penggemar. Tidak hanya dari Indonesia, tapi dari berbagai negara menyukai komik yang dibuat oleh wanita gemuk itu. Ralat, wanita yang sangat cantik dengan tubuh ideal.Trisha berhasil diet dengan cara memperbaiki pola hidupnya. Tidak ada panggilan wanita gemuk lagi untuknya.Trisha sudah sangat sukses di dunia komik, dia mendapatkan banyak penghargaan dan tawaran dari penerbit. Tidak hanya itu, satu komik yang sudah terjual jutaan eksemplar akan dijadikan film oleh salah satu sutradara terkenal. Benar-benar perkembangan yang pesat.Hanya saja, Trisha masih merasakan ada yang kurang dari semua pencapaian ini. Ya, kehadiran seseorang yang sudah dia tunggu selama tiga tahun.Tanpa di rasa wanita itu menunggu Sev selama tiga tahun. Dia sangat merindukan sosok lelaki itu yang menghilang tanpa kabar.Dua hari yang lalu, Tr

  • Hoffen   Kesedihan Trisha, Kepergian Sev.

    Tiga hari berlalu dengan sangat cepat, tidak bagi Trisha yang merasa kalau hari sangatlah lambat. Selama tiga hari dia tidak keluar dari apartemen, tidak membuka ponsel dan tidak melihat televisi. Semua itu dia lakukan hanya untuk tidak melihat wajah Sev.Trisha berhasil melakukan itu, tapi tidak berhasil melupakan lelaki itu dalam ingatannya. Entah kenapa setiap ingin melupakan, justru dia semakin ingat akan perhatian Sev yang dilakukan diam-diam. Apa kabar dengan lelaki itu? Apa dia semakin menerima banyak tawaran film?Tidak hanya Sev yang dia pikirkan, melainkan memikirkan cara agar komiknya kembali lagi dari platform dan membersihkan namanya itu. Vanda selalu menyuruhnya untuk menenangkan pikiran dan istirahat satu minggu.Namun, baru lima hari dia sudah merasa bosan dan ingin kembali bekerja seperti biasanya. Dia ingin melihat Sev meski dari kejauhan. Ia juga sudah menghitung total tabungan yang dimiliki. Uangnya hanya bisa membayar setengah dari jumlah to

  • Hoffen   Terulang Kembali

    Langkah Sev terhenti di tepi pantai, dia menatap tempat pertama kali bertemu dengan Trisha. Pertemuan yang pada saat itu Trisha tidak tahu kalau Sev adalah aktor. Lelaki itu duduk tanpa menggunakan alas apapun, pandangannya lurus ke depan.Entah kenapa, wanita itu membuat perubahan terbesar dalam hidupnya. Sev belum bisa melupakan Trisha, tapi dia ingin melupakan dia agar bisa pergi meninggalkan Indonesia dengan mudah. Yang ada di pikirannya adalah ‘apa dia mau menunggunya?’Sev merasa kalau Trisha sudah membenci dan tidak ingin bertemu lagi. Lelaki itu melirik ke kanan, dia mendapati wanita gemuk yang duduk seorang diri di tepi pantai dengan memakan burger. Bukankah itu sama seperti Trisha dulu? Bibir Sev perlahan tersenyum.Lelaki tampan itu mulai menyadari perasaannya. Dia tidak menyukai Tiana, yang dia sukai adalah Trisha. Hanya wanita itu yang membuatnya nyaman. Namun, sekarang sudah terlambat. Sev ingin mengulang semuanya, dia ingin lebih dekat

  • Hoffen   Mengakhiri Kontrak

    Tok … tok … tok …“Kak, ada yang cari lo,” ucap Beni dari luar ruangan yang sedikit berteriak.Zhui yang mendengar ucapan Beni kembali membuka matanya perlahan dengan menarik napas panjang dan mengembuskan dengan perlahan. “Ya, tunggu!” teriaknya seraya membenarkan posisi duduknya, lalu menoleh ke arah Sev yang masih memejamkan mata.“Gue harap, lo nggak melakukan hal buat gue marah! Jangan klarifikasi kalo lo nggak mau kehilangan pekerjaan lo!” perintah Zhui berdiri dari duduknya.“Gue nggak janji,” jawab Sev yang membuat Zhui mendengus dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan meninggalkan Sev.Saat mendengar suara pintu tertutup, Sev membuka matanya perlahan seraya mengeluarkan ponselnya dari saku. Dia menatap seisi ruangan dengan senyuman samar. “Maaf, Zhui. Gue harus melakukan sesuatu. Gue nggak mau jadi pengecut yang selalu bersembunyi setiap ada masalah,” gum

  • Hoffen   Rencana Bodoh Sev

    “Ada apa?” tanya Sev seraya masuk ke ruangannya dan duduk di hadapan Zhui dengan raut wajah bingung.Zhui memijat pelipis untuk sedikit menghilangkan rasa pening, banyak direktur yang menelponnya setelah melihat berita di artikel. Sang manager menyuruh temannya untuk mencari tau siapa yang membuat berita tidak jelas itu. Dia juga menyuruh security untuk memperketat orang yang masuk ke perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak ada wartawan yang masuk.Wanita itu memutar laptopnya untuk memperlihatkan kabar yang menjadi trending. Banyak yang bertanya tentang kebenaran hubungannya dengan Tiana, ada juga yang tidak percaya kalau perusak hubungan Tiana adalah Sev.Sev yang membaca isi artikel itu mengepalkan tangannya, dia sangat marah pada orang yang membuat berita tidak benar itu.“Kita harus—““Direktur dan sutradara membatalkan kontrak setelah membaca skandal ini. Masalah lo kali ini sulit untuk diselesaikan, Sev

  • Hoffen   Perasaan Bersalah

    Sev yang tengah menunggu pesanannya di restoran hanya diam dengan menatap luar jendela. Dia memikirkan ucapan Zhui. Apa dia sudah keterlaluan pada Trisha?Dia mengamati beberapa pengunjung yang bermesraan dan saling mengobrol, tiba-tiba saja dia teringat pada Trisha saat makan berdua di restoran, dia juga ingat saat dia sering mengajaknya berbicara dan bermain game.Sev mengeluarkan ponselnya dan mengabaikan panggilan telepon dari Zhui. Dia membuka platform dan mencari komik milik wanita gemuk itu. Melihat banyak chapter yang sudah diterbitkan membuat perkataan Zhui terngiang di dalam pikirannya.“Dia udah banyak berkorban sama pekerjaan ini. Pagi dia jadi asisten lo, malam dia buat komik.”Apa benar yang diucapkan oleh Zhui? Itu artinya dia hanya tidur satu jam setiap harinya? Pikir Sev yang melihat waktu penerbitan komik itu. Banyak chapter yang diterbitkan antara pukul tiga atau empat subuh. Sev tau kalau wanita gemuk itu selalu ba

  • Hoffen   Tuntutan Sev

    Trisha sementara waktu tinggal di apartemen Vanda karena rumah dan studio sudah dikerubungi oleh wartawan untuk meminta kejelasan. Wanita gemuk itu juga terus menghubungi Sev meski pesan tidak ada yang dijawab satu pun. Jangankan dibalas, dibaca pun tidak.Wanita itu hanya bisa melihat Sev dari televisi. Dia tidak diperbolehkan keluar rumah sampai wartawan pergi dengan sendirinya. Sev pun tidak memberikan tanggapan lagi, dia hanya bilang kalau akan menuntutnya. Benar ucapan Lio. Sev tidak akan tinggal diam.Yang wanita gemuk itu pikirkan sekarang adalah cara membayar uang kompensasi untuk penerbit dan tuntutan Sev. Uang tabungan Trisha tidak cukup, dia juga tidak mau merepotkan orang di sekitarnya. Trisha merasa kalau ini adalah masalahnya sendiri.Seharusnya Trisha tidak menjadi asisten Sev dan memilih untuk mencari referensi lain. Namun, sudah terlambat untuk menyesali.Trisha merebahkan tubuhnya di kasur dengan menatap langit dari jendela, entah kenapa

  • Hoffen   Perasaan Bercampur Aduk

    Trisha sedari tadi melihat ke layar ponsel dengan harapan kalau Sev membalas pesannya. Namun, nihil. Sudah dua jam tidak ada balasan darinya. Hati wanita gemuk itu gusar dan bingung harus berbuat apa. Hanya satu yang diinginkan olehnya, Sev memaafkannya.Vanda yang melihat Trisha tampak gelisah pun hanya bisa menghela napas panjang sambil memakan cheese cake strawberry yang baru saja datang. Dia juga bingung harus membantu sahabatnya itu bagaimana.“Sha, udah dua jam lo lihat ke ponsel, tapi tetep aja nggak ada balesan. Sev butuh waktu buat maafin lo,” ucap Vanda dengan wajah datarnya.Trisha meletakan ponsel di meja dengan melihat ke arah Vanda. “Menurut lo … Sev bakal maafin gue nggak?” tanya Trisha.Vanda mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tau. Namun, melihat tingkah Trisha yang berbeda sebelumnya membuat ia curiga. “Kenapa lo khawatir banget soal Sev maafin lo apa nggak? Jangan bilang lo … suka

DMCA.com Protection Status