Share

16. Kekhawatiran Yang Samar

Tangan Megan cekatan menandai setiap paragraf yang salah sambil mulutnya terus menggerutu. Mark memberinya tugas mengecek surat perjanjian antara MMA Corp dan beberapa perusahaan.

Yaps. Meja kursi kosong tadi sudah terisi oleh beberapa barang termasuk komputer dan sekarang Megan menempatinya. Jangan lupakan sebuah telepon disana.

Membahas telepon, Megan lupa jika Mark menyuruhnya membelikan kopi di kedai depan gedung ini. Hingga dering telepon didepannya menginterupsi keseriusan Megan.

"Mana kopiku?" pinta Mark.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status