author-banner
liamhrn
liamhrn
Author

Novels by liamhrn

(Not) Just Married

(Not) Just Married

Sean Rahardja harus menikahi Jihan Almira atas permintaan Ara -tunangannya. Tepat sehari setelah Sean dan Jihan menjadi suami istri, Ara menghembuskan napas terakhirnya. Sean tidak pernah benar-benar menganggap Jihan sebagai istrinya, begitu juga dengan Jihan. Tinggal serumah hanya sebagai syarat pernikahan satu tahun yang akan mereka lakukan, faktanya mereka tetap dua orang asing yang dipaksa hidup bersama. Dua orang asing dipaksa hidup bersama lantas terbiasa. Mampukah hal-hal sederhana yang tidak sengaja tercipta menumbuhkan benih cinta diantara mereka?
Read
Chapter: 22. Kekhawatiran Jihan
Seorang model kelas atas tertangkap kamera memasuki sebuah hotel bintang lima bersama pengusaha muda berinisial SR. Ini adalah kali kedua mereka tertangkap kamera berada di lokasi yang sama.Jihan menatap kosong pada layar ponselnya yang baru saja menampilkan informasi dari dunia hiburan.Sebuah headline dari salah satu portal berita online merenggut kesadaran Jihan selama beberapa detik.Jari yang tadinya hendak memencet tanda silang kini malah menggulirkan layar ponsel. Di sana, terdapat sebuah foto satu lelaki dan satu perempuan, jari-jari mereka bertaut dan saling mengisi satu sama lain.Walaupun tampak belakang, tapi sepertinya Jihan mengenal siluet lelaki itu. Seperti Sean jika dilihat dari postur tubuhnya."Tidak mungkin." Jihan bergumam, menepis semua pemikiran buruknya.Tapi sayangnya pikiran-pikiran buruk itu terus berputar didalam kepala Jihan, membuatnya kesal. Lantas Jihan mengambil ponselnya dan mencari nama Sean disana.Jihan.Sean?Sean.Ya?Jihan.Kau sedang apa?Sean
Last Updated: 2024-01-15
Chapter: 21. Debaran
"PERMISIIIIII."Teriakan seseorang dari depan rumah membuat Jihan bergegas ke depan untuk melihat siapa tamu yang datang."Cari siapa ya?" tanya Jihan bergitu melihat lelaki dengan kulit sedikit gelap berdiri didepannya.Lelaki itu tersenyum, memamerkan giginya yang rapi. "Sean ada?""Ada. Tunggu sebentar."Jihan baru membalikan badan tapi Sean sudah berjalan mendekat ke arahnya."Kau terlambat lima menit, Eros," ucap Sean."Hanya lima menit. Ini hari pertamaku kembali bekerja, seharusnya kau menyambutku," protes lelaki bernama Eros itu."Bagaimana bulan madumu? Sudah puas?""Sangat puas, terimakasih atas hadiah liburannya. Ini... pacarmu yang mana lagi?" tanya Eros sambil melirik Jihan."Dia istriku.""Apa? Kapan kau—?""Ayo berangkat! Aku bisa terlambat jika kau terus mengoceh," potong Sean cepat. Jika meladeni Eros sudah pasti akan lama, lelaki itu betah sekali jika berbincang.Saat Eros sudah menghidupkan mobilnya, Sean berbalik dan kembali mendekati Jihan. "Kau yakin tidak mau ti
Last Updated: 2024-01-15
Chapter: 20. Sisi Lain Sean
Hari libur biasanya dimanfaatkan untuk bersantai atau bermalas-malasan bagi sebagian orang. Namun bagi Sean, hari libur atau bukan, rutinitasnya tetap sama yaitu bangun pagi.Terkadang di hari libur pun Sean tetap bekerja, namun ia bekerja di rumah, di ruang kerjanya sendiri. Bedanya, jika Sean bekerja dirumah, jam kerjanya lebih pendek daripada saat di kantor.Hidup Sean memang sudah teratur sejak dulu. Hasil dari didikan kakeknya, wajar jika ia bisa seperti sekarang ini.Sean mengecek ulang barang-barang yang akan ia bawa ke luar kota, setelah diyakin cukup lelaki itu memasukannya kedalam koper."Jihan! Kau mau pergi kemana?" tanya Sean saat melihat Jihan melewati kamarnya dan memakai jaket.Jihan memundurkan langkahnya. Ini kali pertama bagi Jihan melihat secara langsung dan jelas kamar milik Sean. "Aku mau ke supermarket, beli kebutuhan dapur." jawab Jihan. "Kau butuh sesuatu?""Tunggulah sebentar," pinta Sean.Jihan menurut, ia berdiri dan bersandar di dinding sembari menunggu Se
Last Updated: 2024-01-15
Chapter: 19. Sandiwara
Jihan bergerak gelisah di tempatnya. Pikirannya bercabang. Antara setumpuk pekerjaan atau Sean yang ia tinggalkan dirumah.Jarum jam bergerak lambat, bahkan pergantian menit terasa sangat lama bagi Jihan. "Kau kenapa?" Qilla yang menyadari gerak-gerik Jihan akhirnya bertanya."Eum, apa boleh ijin pulang cepat?" tanya Jihan."Boleh. Tapi nanti gajimu dipotong," jawab Qilla."Ah tidak masalah. Aku harus ijin kemana?""Langsung ke HRD saja." Qilla menatap heran pada Jihan yang langsung melesat setelah ia memberikan jawaban.Setengah jam kemudian, Jihan sudah mengantongi ijin walaupun ia harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari HRDnya.Sudahlah, yang penting sekarang ia bisa pulang.Setelah berpamitan pada rekan-rekannya, Jihan bergegas keluar dari area kerjanya. Ia berjalan tergesa menuju lobi, tangan dan matanya berfokus pada ponsel karena ia sedang berusaha memesan taksi online."Aw."Jihan mengaduh saat dahinya menabrak sesuatu tapi anehnya tidak terasa sakit. Kepalanya mendongak da
Last Updated: 2024-01-15
Chapter: 18. Sakit
Sepuluh menit kemudian Sean keluar kamar dengan keadaan yang lebih segar. Ia sudah berganti dengan baju santai, butiran air menetes turun membasahi kaos dari rambutnya yang setengah basah."Belum selesai?" tanya Sean. Lelaki itu menarik kursi di ruang makan dan duduk disana, ia menyangga kepalanya dengan satu tangan."Sudah."Jihan mendekat dengan dua piring mie instan buatannya, lalu meletakannya di hadapan Sean.Alis Sean terangkat satu saat menyadari Jihan tidak segera duduk. "Kau mau kemana?""Makanlah dulu. Aku akan makan setelah mandi," jawab Jihan."Duduklah dan temani aku makan.""Kau makan lebih dulu saja.""Aku tidak suka meminta dua kali, Jihan."Daripada terjadi perdebatan, Jihan mengalah. Ia menarik kursi dan duduk didepan Sean.Tanpa bicara apapun lagi, Sean mulai memakan mie buatan Jihan. Dengan ekspresi bercampur, Jihan menunggu reaksi Sean.Jihan menegang saat Sean berhenti menyuapkan mie ke dalam mulutnya."Tidak enak ya?" tanya Jihan, melihat pucuk hidung Sean mulai
Last Updated: 2023-11-07
Chapter: 17. Galak tapi Perhatian
Sean.Aku pulang terlambat hari ini.Jihan.Aku juga.Jihan menutup ponsel setelah mengirim balasan pesannya untuk Sean. Jihan merasa bersemangat sekali hari ini, ia sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru.Dan hari ini Jihan memutuskan untuk pulang sedikit terlambat, ada beberapa hal yang harus ia selesaikan terlebih dahulu. Jihan melemburkan diri bersama dengan rekan satu divisinya, beberapa dari mereka memang memilih sedikit pulang terlambat daripada besok harus datang lebih pagi."Jihan, kau yakin tidak mau pulang lebih dulu?" tanya Lamia.Jihan menggeleng. "Aku selalu pulang tepat waktu sebelumnya, kali ini biar aku pulang sedikit terlambat.""Ah baiklah kalau begitu. Kurasa pekerjaan ini akan cepat selesai jika kau membantu," sahut Qilla —rekan Jihan yang lain.Jihan yang fokus dengan komputernya, harus berhenti mengetik lantaran ponselnya bergetar.Dahi Jihan berlipat saat melihat nomor yang memanggilnya. Nomor yang waktu itu? Jihan masih hafal tiga angka
Last Updated: 2023-11-07
His Obsession

His Obsession

[Warning Adult Area! Terdapat beberapa adegan 18+. Pembaca harap bijak menyingkapi isi cerita.] . Miguel Mark Anthony. Siapa sangka jika hidupnya berubah 100% setelah patah hati pertamanya. Jika dulu, penolakan selalu Mark dapat dari wanita-wanita yang ia sukai namun sekarang wanita-wanita itu rela berlutut menjadi penghangat ranjangnya, bahkan tanpa Mark minta. Sampai semesta mempertemukannya kembali dengan Megan Elmara, wanita yang menjadikannya bahan taruhan dan meninggalkannya begitu saja. Ini tentang Mark yang akan memastikan Megan membayar mahal atas perlakuannya dulu. *** Image cover fr Unsplash
Read
Chapter: 26. Familiar
"Can you feel it?" tanya Mark seraya menekan sesuatu yang sudah mengeras dibawah sana ke tubuh Megan.Mark kembali melumat bibir Megan ketika tahu perempuan itu akan melayangkan protes. Sementara jemarinya bergerak kebawah, mengusap dan membelai inti Megan, membuat perempuan itu melenguh dan menggeliat di tempatnya.Tok... Tok... Tok..."Tuan Mark, meetingnya sudah bisa dimulai."Terdengar panggilan dari luar sana, membuat Mark menggeram tertahan. Mark melihat jam tangannya, sudah jam 1 siang lewat, pantas saja Theo memanggilnya.Gilanya, Mark bukannya berhenti tapi malah semakin gencar melakukan aksinya."No moan, Megan." Mark menyeringai melihat Megan yang panik karena panggilan Theo."Kau ambil alih dulu meetingnya, 15 menit lagi aku kesana," jawab Mark cukup lantang."Baik," balas Theo, kemudian terdengar suara langkah kaki yang menjauh dari sana.Megan menatap nanar Mark, memohon agar lelaki itu berhenti yang tentu saja diabaikan oleh Mark."Kau sudah basah. Aku akan melakukannya
Last Updated: 2022-10-04
Chapter: 25. Can You Feel It?
["Bawa laporan yang kuminta ke ruanganku sekarang!"]Rasanya Megan ingin mengumpat setelah menerima telepon. Bukan karena laporannya belum selesai, namun karena Mark langsung mematikan telepon begitu saja tanpa menunggu jawaban Megan.Perempuan itu bergegas mengambil beberapa lembar kertas yang sudah ia cetak, terdapat beberapa angka yang ia tandai dengan stabilo berwarna."Kau mau kemana?"Ah, Megan hampir saja melupakan Luke kalau pria itu tidak buka suara."Mark meminta laporanku, aku harus kedalam," jawab Megan seraya berjalan menjauhi Luke."Aku ikut!" sahut Luke cepat sambil berjalan mengekori Megan.Megan hanya mengangkat bahu acuh dengan permintaan Luke itu.Tangan Megan mengetuk pintu ruangan Mark, ia tidak mau langsung masuk ke ruangan itu. Biar bagaimanapun ia masih bisa menjaga etika saat bekerja, apalagi kesalahan sekecil apapun yang Megan buat selalu dimanfaatkan oleh Mark."Masuk!" Tanpa menunggu perintah dua kali, Megan membuka pintu itu."Sedang apa kau disitu?"Dahi
Last Updated: 2022-10-02
Chapter: 24. Kenapa Marah?
"Pau!" teriak Mark dari ruang makan.Tergopoh-gopoh, Paula datang menghampiri tuannya yang baru saja selesai menghabiskan sarapan. "Iya,Tuan?""Aku sudah terlambat meeting. Jika Megan keluar dari kamarnya, suruh ia menunggu. Pedro akan menjemputnya."Paula mengangguk. "Baik, Tuan."Setelah mempertimbangkan beberapa hal, Mark mengambil keputusan yang dianggapnya paling baik.Ia tidak mau mengambil resiko Megan kabur lagi jika membiarkan perempuan itu pergi ke kantornya sendiri. Mark juga tidak mau terlambat menghadiri pertemuan pentingnya lantaran harus menunggu Megan.Terkadang Mark berpikir, siapa sebenarnya bos disini? Ia atau Megan? Mark mengemudikan mobilnya sendiri ke sebuah hotel yang dijadikan tempat pertemuan. Ia batal meminta Pedro untuk mengantarnya karena lelaki itu harus menjemput Megan.Beberapa hari belakangan ini sikap Megan sudah melunak, hal itu juga yang membuat Mark sedikit bersikap lembut pada perempuan itu. Tapi tetap saja,
Last Updated: 2022-10-01
Chapter: 23. Pertemuan (Tidak) Rahasia
Angela sudah lebih dulu tiba di sebuah kafe dan tidak lama kemudian seorang lelaki setinggi 180 senti masuk ke dalam kafe juga. Lelaki itu tampan, mengenakan kemeja lengan pendek berwarna biru langit, dipadukan dengan celana jins berwarna senada.Saat melangkah masuk pun lelaki itu mencuri atensi sebagian pengunjung perempuan, setiap mata memandang dan mengikuti gerak langkah dari lelaki itu. Namun terlihat gurat kecewa saat pandangan lelaki itu tertuju kepada satu perempuan cantik yang duduk seorang diri.Satu senyuman manis terbit dari bibir lelaki itu saat melihat Angela, dengan cepat ia berjalan menuju kursi Angela. Saat Angela berdiri, lelaki itu langsung menarik Angela masuk dalam pelukannya seraya menghujani keningnya dengan kecupan."Maaf telat," ujar lelaki itu."It's okay, Jo."Angela menarik lelaki bernama Jovan itu agar duduk disampingnya. Dimata Angela, Jovan sempurn
Last Updated: 2021-12-08
Chapter: 22. Pelukan Penawar
Mark menggeliat karena hangat cahaya matahari yang menembus masuk melalui gorden jendelanya.Lengan kanan Mark rasanya kebas sekali. Tangan kirinya bergerak mengambil gawai dan melihat jam berapa sekarang.Mark terkejut mendapati jam sudah di angka 7 pagi. Lebih terkejut lagi saat ia mendapati Megan masih meringkuk di sampingnya.Perempuan itu menjadikan lengan Mark sebagai bantal dan wajahnya menghadap pada Mark. Bisa Mark rasakan hembusan napas hangat Megan menerpa dada telanjangnya.Wajah Megan terlihat damai dan manis saat terlelap seperti ini. Tangan Mark menggantung didepan wajah Megan, tepat ketika ia ingin mengusap pipinya. Mark takut Megan akan terbangun karena sentuhannya.
Last Updated: 2021-12-07
Chapter: 21. Masih Orang Yang Sama
"Ehem!" Deheman Mark menghentikan obrolan Megan dan Luke. Dua respon berbeda di tampilkan untuk menyambut Mark. Luke dengan wajah sumringahnya dan Megan dengan wajah terkejutnya. "Oh, kau kesini dengan tunanganmu?" tanya Luke, sepertinya ia sengaja mengeraskan suaranya. Angela tersenyum ramah pada Luke saat melihatnya, kemudian ia mengangguk. "Ayo, duduk! Pesanlah makan. Aku dan Megan sudah memesan duluan tadi, mungkin sebentar lagi pesanan kami datang."
Last Updated: 2021-12-04
You may also like
Gairah Cinta sang Pewaris
Gairah Cinta sang Pewaris
Romansa · LuciferAter
867.9K views
ME AND PRINCE
ME AND PRINCE
Romansa · Jemyadam
866.8K views
TURUN RANJANG
TURUN RANJANG
Romansa · naftalenee
861.0K views
Mendadak Dinikahi CEO Tampan
Mendadak Dinikahi CEO Tampan
Romansa · Ira Riswana
800.5K views
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status