Beranda / Rumah Tangga / Hinaan Dari Keluarga Suami / Part 43 Kebohongan Terungkap

Share

Part 43 Kebohongan Terungkap

Penulis: Rita Febriyeni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-02 22:22:25

Pov Bayu

"Ayo kita pulang, Rina!" Suara bapak Rina lantang mengajak Rina pergi.

Ada rasa hati ingin menahan, tapi terhalang mengingat Rina mengakui perselingkuhannya dan ini membuatku sangat kecewa. Aku merasa tak dibutuhkan hingga ia mencari lelaki lain. Padahal cacat ini bukan keinginanku. Bukankah sekarang aku sudah punya pekerjaan dan tidak mengabaikan tanggung jawab. Tapi jika penghasilanku lebih kecil, bukan berati Rina seenaknya selingkuh. Seandainya ia memilih lelaki lain untuk bahagia, aku rela asal Rina bahagia karena aku tahu, aku bukan lelaki sempurna.

"Bayu, jadi masalahmu dengan Rina belum selsai? Ibu kira kamu ingin jemput Rina tadinya." 

"Bu, aku ... aku tak bisa terima perselingkuhan Rina. Hanya itu, Bu," lirihku dengan hati terluka. Cintaku pada Rina tak berubah. Hanya saja aku kecewa dan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
rasain kamu bayu.. menyesal kan?
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Udah tau kakak sama iparnya brengsek semua msh percaya aj itu si bayu
goodnovel comment avatar
Hilmah Syafiqi Ahsan
cuma bisa menghela nafas panjang ngebayangin sikap si Bayu, Astaghfirullah... gak ada bukti tp langsung percaya... -____-"
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 44 Terlanjut Sakit

    Kini, semua mendengar sendiri pengakuan Inur dan Jaka. Kebenaran sudah terungkap. Namun, kali ini Inur memohon lagi, anaknya selalu alasan dan ini membuat hati tak tega."Lepaskan kakiku!" teriakku berusaha melepaskan tangan Inur, merangkul kakiku.Agak sulit dilakukan. Inur semakin erat merangkul kakiku hingga melangkah pun tak bisa. Ia menangis meraung hingga suasana bertambah ribut. Belum lagi mas Bayu menghajar kakaknya."Rina, sebaiknya kita pergi saja. Yang penting sudah bersama Raka," ajak bapak. Raka terdiam dalam gendongan karena bapak menggusuk punggungnya."Iya, Pak," jawabku."Tidak! Aku nggak bakalan melepaskan kakimu, Rina. Lebih baik aku dipukul daripada dipenjara. Anakku bisa terlantar, tolong maafkan aku. Aku janji, aku janji tak akan mengganggu hidupmu lagi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 45 Cerminnya Retak, Mas

    Tak semudah membalikan telapak tangan. Keputusan hati harus dipikir matang-matang. Rumah tangga yang belum berjalan empat tahun, tapi sudah dibumbui masalah. Masalah kami tak banyak. Selama ini yang dominan masalah hinaan keluarga suami. Namun, semakin aku bertahan, masalah lain muncul dan masih ulah keluarga suami.Kepala Raka yang ada benjolan, kuoles obat dari dokter, pun pinggangnya yang membiru. Melihat kondisi Raka, air mata berjatuhan. Daripada anakku yang sakit, biarlah aku yang menanggungnya."Biar kubantu, Mbak," ucap Yana mengambil obat dari tanganku. Lalu mengoleskannya ke kepala Raka."Seharusnya kita tidak menunggu berjam. Maaf ya, Mbak, ideku membuat Raka seperti ini." Yana tetlihat merasa bersalah."Bukan salahmu, Yan. Tapi ini salah Mas Bayu karna menitipkan Raka ke Inur. Dulu juga pernah terja

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 46 Di Ambang Kehancuran

    Pov Bu Ida(Ibu Mertua Rina)Syukurlah warungku ramai lagi. Semenjak kejadian aku dan Inur memfitnah Rina, tiga hari sepi. Tapi mau ke mana lagi ibu-ibu itu berhutang, tentu di warungku ini lah. Harga pun lebih murah dari warung lain. Untung sedikit tapi lancar, itulah politik berdagang."Bu Ida sendirian aja? Jaka mana?" Tiba-tiba si Leha datang.Tumben Leha kesiangan ke sini, biasanya jam tujuh pagi sudah pesan cabe dan ikan asin. Tentu berhutang. Padahal ia punya gelang emas. Lagian tidak mungkin ia tak punya simpanan. Waktu aku pinjam uang untuk Inur, ia bisa pinjamkan. Biasa saja sih aku potong dengan hutangnya padaku, tapi tidak kulakukan agar ia tak belanja ke warung lain."Jaka lagi urusin anaknya, Leha," jawabku. "Oh ya, mau pesan cabe berapa?" tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 47 Makin Gawat

    Berlarut dalam masalah membuatku tak mengetik cerbung beberapa hari. Saat buka messenger, beberapa penerbit meminang karyaku untuk dijadikan buku. Alhamdulillah, meskipun dilanda masalah, pintu untuk maju berkarya terus terbuka lebar."Rina." Ibu menghampiriku, lalu duduk di tepi ranjang."Ya, Bu," jawabku sambil menggusuk punggung Raka, menidurkannya."Kami sudah dengar semuanya. Bayu minta maaf dan apa keputusanmu."Aku tahu, ibu merasa khawatir dengan kondisi rumah tanggaku. Khawatir seorang ibu pada anak."Entahlah, Bu."Tentu semua orang dengar. Rumah ini kecil dan berbicara sedikit lantang, pasti terdengar. Apalagi teriak yang dilakukan mas Bayu mengedor pintu kamar."Rumah

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 48 Keributan Berantai

    "Ada apa, Mbak?" tanya Yana. Aku masih terpaku dengan pemikiran bimbang. Ini bukan karena rasa. Tapi lebih kekhawatiran dengan bayangan, tentang dampak yang akan terjadi.Bagaimana kalau seandainya mas Bayu mati karena aksi kenekatannya? Bagaimana kalau aku ke sana, sementara Jaka sudah mengancam agar aku tak menginjakkan kaki di rumah itu. Aku tahu, ibu mertua selalu membela Jaka meskipun ia sudah terbukti salah.Ya Tuhan, sulit sekali memutuskannya. Apa yang harus kuperbuat?"Mbak!" Suara Yana lebih keras hingga aku tersentak."Mas Bayu ngancam gantung diri, jika aku tidak ke sana, Yan," jawabku."Apa?" Yana terkejut dengan mata membulat."Siapa yang gantung diri?" Tiba-tiba ibu mendongakkan kepala di pintu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 49 Permintaan Suami

    Pergulatan antara Stela dan bu Yus makin panas. Ibu mertua dan Jaka berusaha melerai mereka. Namun Stela maupun lawannya tak mau kalah hingga berusaha melepaskan diri dan ingin melanjutkan. Sebuah pemandangan malukan karena Stela seorang gadis berpendidikan."Berhenti, Yus! Jangan bikin aku malu!" teriak bapaknya Inur."Biar ia tau rasa! Ia yang cakar muka anak kita ya harus dibalas dong!" Geram bu Yus. Jaka menahan ibu mertuanya itu."Biar sekalian mukamu kucakar!" Stela tak mau diam. Padahal tangan dipegang ibunya."Cukup!" Teriakan bapak mertua, hingga membuat suasana hening sesaat. Tentu semua terkejut karena suaranya sangat lantang. Namun berhasil membuat bu Yus menjauhi Stela seakan takut.Bapak itu mendekati ibu mertua dan Stela. Sementara Jaka terlihat takut karena p

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 50 Permintaanku Harga Mati

    Tidak ada tanggapan dari ucapan ibu. Aku menikmati kesendirian ini. Bahkan hidupku lebih terasa nyaman tanpa beban karena ulah keluarga suami. Hari-hariku lebih fokus mencari uang hanya untuk kebutuhan anak, orang tua dan membantu biaya kuliah Yana. Satu hal yang aku sadari, tempat akhir tujuan jika berpisah dari suami adalah orang tua. Susah senang hanya orang tuaku yang mengerti."Ada apa sih, Bu?" Bapak datang dan ikut duduk gabung dengan kami."Ini, Pak. Sudah tiga hari Rina berpisah dengan Bayu. Tapi Ibu lihat ia seolah ...." Ucapan ibu tak dilanjut. Hanya menghela napas besar seperti khawatir."Seolah apa, Bu? Ngomong yang jelas. Jangan bikin penasaran.""Ibu takut Rina tak butuh pendamping," lirih ibu."Astagfirullah'alaziim, Ibu kok ngomong gitu? Jangan mikir yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 51 Penolakan

    "Cerai?" Mas Bayu mengulangi perkataan, yang kuminta darinya."Ya! Aku sudah cukup muak dengan tingkahmu, Mas. Ini untuk kebaikan kita berdua agar tidak ada yang tersakiti lagi.""Tidak, aku tidak ingin bercerai," tolak mas Bayu.Aku melanjutkan langkah. Rasa kesal ini makin bertambah mendengar penolakannya, setelah apa yang terjadi. Dasar egois!Saat kata cerai kuminta darinya, saat itu tanganku langsung terlepas. Sulit sekali menahan kesal. Lagi dan lagi, aku dituduh tanpa ia bertanya dulu. Ini tepatnya masalah kepercayaan. Jika ia tidak percaya aku, maka hubungan ini akan bermasalah disekitar itu lagi. Kapan aku bisa tenang menjalani hidup?"Tunggu, Rina! Rina!"Kupalingkan sekilas ke belakang, ia berusaha m

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04

Bab terbaru

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 75 Tamat

    Mas Bayu menelepon memberitahukan tentang kematian Stela. Innalillahi, tak menyangka jika umur Stela sependek ini. Bahkan yang lebih parahnya, Stela pendarahan hebat karena ingin menggugurkan kandungannya. Pemikiran yang pendek hingga gadis seperti Stela mau melakukan hal yang membuat ia kehilangan nyawa. Teringat bagaimana dengan angkuh, ia menghina dan membanggakan pendidikannya. Hanya saja pendidikan belum tentu membuat seseorang berpemikiran panjang. Semoga Tuhan mengampuni semua dosa Stela, Aamiin."Kamu penyebab anakku mati! Kamu yang membunuh anakku! Kamu pembawa sial!"Baru menginjakkan kaki di sini, mataku langsung disuguhkan pemandangan yang sangat memprihatinkan. Ibu mas Bayu menyalahkan Inur di depan para pelayat. Sebuah alasan yang tak berlogika, kenapa Inur disalahkan atas kematian Stela. Astagfirullah'alazim ... Astagfirullah'alazim.

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 74 Duniaku Terasa Mau Runtuh

    Pov Bu IdaRasanya duaniaku mau runtuh. Siang ini ada seseorang datangkerumah memberi kabar tentang Stela. Dan yang membuat rasanya hampir berhentibernafas, Stela pendarahan di sebuah rumah seorang wanita, yang diketahui bahwawanita itu adalah dukun beranak. Ya Tuhan, jangan renggut anakku.Tadinya aku sudah sangat senang melihat Stela tidak lagimurung. Ia berdandan cantik seperti biasa ke kampus. Bahkan saat minta izin,terlihat senyum mengambang di bibirnya. Ia putriku yang cantik danberpendidikan.Berbagai cara telah dilakukan untuk menutupi kehamilanStela. Namun setelah kedatangan Leha, ia semakin terpuruk karena para tetanggamengetahui kehamilannya. Putri yang dibanggakan dengan berpendidikan, dimanjadan bahkan semua kemauannya selalu dipenuhi semaksimal kemampuanku, akhirnyabernasib seperti ini. &

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 73 Stela

    Pov BayuMungkin saat ini Rina sudah mendapatkan apa yang ia mau.Surat cerai. Tak ingin larut dalam kesedihan akan rasa kehilangan, setiappulang kerja aku menyibukkan diri berkebun. Maksudnya berkebun dengan polybagdi halaman rumah. Dan kini, rumah terlihat hijau dengan sayuran yang mulaimenampakkan banyak daunnya. Sebuah hobi yang juga menghasilakan uang meskipuntak banyak.“Ini kopinya, Bay.”Kupalingkan muka ke teras, ibu meletakkan secangkir kopi dimeja. Tanpa diminta, ibu selalu melakukannya. Kadang sepiring pisang gorengjuga menemani memanjakan lidah. Hidangan sederhana yang mengingatkan aku padaRina. Dulu ia yang sering menghidangkan itu. Rina ..., rindu ini hanya untukmu.Setelah mencuci tangan, aku duduk di teras. Menikmatisuasana sore yang akan

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 72 Maaf

    Rasanya tak menyangka jika Inur akan seperti ini. Kulitwajah mulus, putih dan glowing sudah tak terlihat. Yang ada hanya seseorangyang mepunyai kulit bekas melepuh karena terbakar. Tapi hanya di bagian pipisebelah kanan, namun tetap saja terlihat mengerikan. Astagfirullah’alaziim.“Ka-kamu bukan Inur, tidak mungkin.” Jaka mungkin syokdengan apa yang dilihatnya. Dan mungkin semua orang di ruangan ini juga sepertiitu.“Mas, aku Inur istrimu,” lirih Inur berusaha mendekati Jaka.“Jangan mendekat! Aku takut melihatmu.”“Apa kamu tak bisa lihat jika Jaka takut melihatmu?” ketusibu mas Bayu. Dari cara bicaranya, bisa dipastikan jika ia tak menyukai Inur.“Bu, aku istri Mas Jak

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 71 Bertemu Jaka Dan Inur

    “Kita jalan-jalan ke mana, Rin?” tanya Ibu sambil memasukanmakanan ke rantang.“Ke danau aja, Bu. Di sana pemandangannya bagus.”“Nggak apa-apa rumah makan ditinggal?” tanya bapak sepertienggan pergi. Tentu saja bapak merasa senang dengan usaha rumah makan ini. Kamibisa makan enak dan menghasilkan uang. Dari penghasilan rumah makan, tak lupa disisihkanuang buat biaya kuliah Yana. Dan ini lebih baik dari dulu saat bapak menjadipemulung.“Sekali-sekali apa salahnya kita refreshing, Pak. Lagian adaDoni yang ngurusin rumah makan kita. Kita percayakan saja, toh ia orangnyajujur kok.”“Bukan itu masalahnya, hanya saja Bapak merasa nyamanmengurus usaha ini.”“Iih, Bapak.

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 70 Berita Datang

    Pov Bu Ida“Wah, banyak sekali belanjaanmu, Stel.”“Iya dong, Bu. Kapan lagi aku menikmati hidup kalau bukansekarang.” Stela duduk sambil meletakkan semua belanjaanya di meja. “Ini untukIbu.” Stela menyodorkan sebuah kantong belajaanya padaku.“Ini buat Ibu ya?” Senang sekali Stela membelikan akusesuatu. Segera aku buka kantong itu.“Iyaaa. Semoga cocok sama Ibu.”“Waaah, gamisnya bagus sekali, Stel. Trus ini sendalnya ...,astaga, harganya mahal sekali.” Baru kali ini aku punya sendal mahal. Palingamahal yang pernah aku punya hanya sekitar sembilan puluh ribu. Mendadak merasajadi orang kaya deh.“Kapan Bagas ke sini lagi? Trus kapan ia membelikan mobildan rumah?”Dari setelah menikah hanya janji yang ada. Bagas hanyasekali ke sini setelah menikah. Stelah itu tak muncul lagi. Aku tahu Stelatidak mempermasalahakan itu, yang penting uangnya

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 69 Wajah Inur

    Pov Inur“A-apa? Kamu minta cerai, Nur?” Suara mas Jaka tergagap.Tepatnya mungkin ia merasa syok dengan permintaanku. Lah iya laah, siapa jugamau punya suami cac*t dan tak berg*na. Aku masih cantik dan bisa mencari lelakilain yang bisa memanjakan diri dengan uang.“Sudah putraku begini ulahmu, kamu meninggalkannya tanparasa kasihan?” Ibu yang masih berstatus ibu mertua, bersuara lantang menatap. Dikiranyaaku akan diam saja, nggak dong. lagian apa lagi yang bisa diharapkan dari keluargaini. Capek iya.“Mungkin nih ya, ia lebih tertarik sama su*mi orang, Bu,”timpal Stela mencemooh. “Kamu juga sadar diri dong, statusmu apa?” Tentu aku tidaktinggal diam.“Aku lebih ba

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 68 Kondisi Telah Berubah

    Pov Jaka“Tidak! Tidak! Ini pasti mimpi, ini pasti mimpi!”“Kakiku! Ibu ... kakiku, Ibu ....”“Aaaak! Aku mau mati saja, aku tak ingin hidup lagi, Ibu....”Teriakan ini berkali-kali saat melihat dan merasakan, akukehilangan kedua kaki. predikat lelaki cacat yang tidak berguna, itulahsebuatanku. Tidak, ini hanya mimpi. Tidak!“Sabar, Nak. Sabar ....” Ibu memelukku ketika aku tak mampulagi berdiri sendiri. Di ranjang ini, disaksikan semua keluarga betapa malangnyanasibku. Kecelakaan itu membuatku kehilangan kaki. Bahkan di setelah kecewamelihat Inur selingkuh. Istri yang dipuja, dibanggakan dengan pintarnya merawatdiri, tapi tega mengkhianati. Aku seperti seonggok sampah yang ta

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 67 Yang Menghina Telah Terhina

    Ini bukan karena aku tak kasihan ke Raka, tapi ini demikebaikan dan kelangsungan hidup membesarkannya. Tak ada niat memisahkan antaramas Bayu dengan Raka, namun ini masalah kenyamanan. Jika aku memaksakan tetapbersama mas Bayu, mau tak mau pasti berhubungan dengan ibu dansaudara-saudaranya. Untuk mencari uang akan terhalang karena memikirkan banyak masalahyang timbul. Aku capek dan jenuh dengan semua itu.Tentang sikap mas Bayu akan berubah, itupun membuatku takyakin. Jika mas Bayu kecewa dengan penolakan dari aku, itu tetap terjadi danaku harus memikirkan diri sendiri. Menenggang rasa sudah dilakukan dari dulu.Hasilnya, aku terbelenggu seputar masalah itu juga tanpa ada solusi darinya.“Jangan pernah istilah janda menjadikanmu minder. Hidupkalau memikirkan tentang pendapat orang tak akan habis. Pikirkan bagaimanamembesarkan Raka de

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status