Share

Bab 54

Penulis: SenjaPa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-27 17:45:14

"Tapi selama ini Sari masih belum tahu mengenai hal ini ya, Pa?"

"Belum. Semua ini masih papa rahasiakan, tidak ada yang tahu kecuali papa dan kamu. Kamu jangan sekali-kali membocorkan hal ini. Karena Sari sendiri sang pemilik perusahaan saja belum tahu. Ini memang pesan dari Hartawan kala itu. Aku diminta untuk tidak gegabah untuk memberitahukan kepada Sari. Kalau nanti waktunya sudah tepat, pasti bakal papa beritahukan kepada Sari."

"Iya, Pa. Papa bisa pegang omongan Desti. Desti akan selalu jaga rahasia ini."

"Bagus itu kamu memang bisa diandalkan. Pesan papa sekarang, kamu bantu Sari dengan sekuat tenaga. Bantu dia kalau dia butuh pertolongan. Berikan saja semua bukti perselingkuhan si Nanang. Nggak apa-apa. Kamu nggak usah takut. Justru dengan perceraian si Sari ini semakin cepat juga semakin baik. Kamu tenang saja, ada papa di sini."

"Baik, Pa. Terimakasih banyak solusi dan dukungannya. Papa memang Papa yang terbaik di dunia ini," kataku sambil memeluk tubuh beliau yang gempal k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
Desti ini bodoh dia yg pegang bukti koq dia yg takut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 55

    "Bu Jingga?" kataku kaget."Iya, ini aku Desti. Kenapa? Kamu kaget?"Tanpa menjawab aku pun langsung mematikan teleponku.Tiba-tiba beliau mengirimkan sms kepadaku.[Bukannya kamu kemarin sudah bilang kalau bukti itu sudah kamu hapus. Kenapa sekarang mau kamu kasih kepada Sari. Kamu tanggung sendiri resikonya.]Pesan itu aku buka tapi tidak aku balas. Hari ini aku lagi malas untuk bertengkar meladeni orang yang kurang pantas untuk aku ajak duel. Karena aku bukan tipe perempuan yang suka ngomel-ngomel apalagi ngomel lewat sosmed. Lebih baik marah langsung di hadapan orangnya langsung.Ya, sekarang niatku hanya ingin membantu Sari. Untuk mengeluarkan dia dari jeratan orang-orang munafik ini.Setelah sarapan aku langsung bersiap untuk berangkat ke toko. Aku yakin Sari akan bakalan datang menemuiku. "Des, jangan lupa pesan papa kemaren," kata Papa saat aku hendak melajukan mobilku ke jalan raya."Iya, Pa. Pasti Desti ingat pesan Papa."Sambil mengacungkan jempolnya Papaku tersenyum.Sekar

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 56

    "Bu Sari, Bu ..." teriak beberapa anak buahku.Aku pun segera bangkit dari persembunyianku tak lupa aku pun memakai masker agar tidak dikenali oleh Nanang dan Hana. Dan ternyata benar seperti yang aku pikirkan ternyata yang jatuh pingsan adalah Sari.Saat ku lihat Mbak Nikmah sambil menggendong Putra sedang kebingungan melihat Sari pingsan, dengan secepat kilat aku memintanya untuk masuk ke dalam ruangan kantor toko. Aku tidak ingin kalau Nanang sampai mengambil Putra tanpa seizin Sari.Setelah selesai mengevakuasi Mbak Nikmah dan Putra. Aku pun segera bergegas membuka kerumunan dan langsung menghampiri Sari. Saat aku lihat ternyata kepala Sari sudah ada di pangkuan Nanang. "Mbak, Mbak. Bangun Mbak!" ucapku. Seperti biasa tanpa ada himbauan aku sudah langsung reflek tidak menyebut nama "Sari". Beberapa kali hidung Sari sudah aku kasih minyak kayu putih. Namun tetap saja Sari tidak bangun-bangun.Dengan sigap Nanang langsung menggendong Sari. Ku arahkan Nanang untuk memasukkan Sari k

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 57

    Mendapat kabar dari anak buahku membuatku kaget. Sulit dipercaya kalau Nanang nekat mengambil Putra dari Sari.Aku tidak langsung ke rumah Nanang karena aku sudah dekat dengan toko. Apalagi keadaan Sari yang sedang kurang baik. Aku tidak ingin membuat keadaan Sari semakin memburuk.Dengan segera aku mengebut agar segera sampai di toko. Berita ini membuat aku jadi semakin emosi. Sungguh Nanang begitu sangat licik. "Apa yang terjadi, Des? Jangan ngebut seperti ini!" teriak Sari.Karena fokusku terhadap jalan hingga tak ku jawab pertanyaan dari Sari. Yang ada di dalam pikiranku sekarang, aku bisa segera cepat sampai di toko dan menanyakan bagaimana kebenaran cerita dari anak buahku tadi.Sesampai di toko aku langsung didatangi oleh salah satu pegawaiku."Mbak Desti ...""Bagaimana kok bisa Putra diculik Nanang? Kok bisa?""Siapa yang diculik Nanang, Des? Siapa?""Bukannya tadi sudah aku minta Mbak Nikmah masuk ke dalam ruangan kantor?" tanyaku sambil melotot. Aku masih saja mengabaikan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 58

    Pov Nanang"Kok tumben Bapak sudah pulang?" tanya pembantuku saat aku masuk ke dalam rumah."Iya, Mbak. Tadi aku pulang cepat. Sudah, Mbak jangan banyak tanya. Tolong, buatkan anak saya susu!" kataku seraya memberikan kresek berwarna putih berisi satu kotak susu formula, dan sebuah botol dot.Kemudian Mbak-mbak berambut ikal itu yang usianya tiga puluh delapan tahun itu meraih kresek dari tanganku sambil sesekali melirik Putra anak lelaki kesayanganku. Mungkin beliau ini kaget dengan anak lelaki yang ku gendong ini karena aku menyebutnya dengan anakku. Selama ini dia tidak tahu kalau aku sudah punya anak. Yang dia tahu kalau aku dan Hana hanyalah sepasang kekasihku belum resmi menjadi istriku. Mungkin dia bingung dengan kehadiran Putra."Mbak, jangan, bengong! Segera buatkan susunya!" kataku ku ulangi permintaanku tadi."I-iya, Pak." Kemudian beliau ini pergi ke dapur membuatkan susu untuk anakku.Setelah kepergian Sari, aku memutuskan untuk mencari pembantu paruh waktu. Karena semenj

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 59

    "Biarkan saja dia Mbak Narti. Nanti orangnya bakalan capek sendiri karena nggak dibukain pagar.""Iya, Pak," kata Mbak Narti kemudian kembali ke dapur."Nak, tolong jangan menangis lagi, ya. Cup-cup ...."Aku berusaha menenangkan Putra agar dia tidak menangis lagi. Rambut yang halus kulitnya yang putih serta mata dan bibirnya ini mirip sekali dengan Sari. Begitulah Putra mirip sekali dengan Sari. Seketika aku mengingat sosok Sari yang pernah mampir di hidupku. Tak terasa mataku menjadi fokus ke dinding kamar tidurku ini. Di sini masih terpajang rapi foto keluargaku di mana masih ada Sari di sana. Bahkan ada foto kami bertiga bersama. Meski saat itu aku berpura-pura masih mencintainya. Dengan senyuman yang dipaksakan.Jujur di dalam hatiku rasa untuk Sari masih ada tapi kadang rasa itu cepat pergi begitu saja. Karena dia sangat lugu dan terlalu baik bagiku. Aku sebenarnya juga bingung sendiri dengan hatiku di sisi lain Hana menggoda tapi dia sudah berkhianat kepadaku tapi Sari .... En

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-06
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 60

    [Mungkin kisah pilu ini memanglah garisan takdir yang sudah tercatatkan oleh Tuhan ke padaku. Jadi bagaimanapun aku akan terima dengan ikhlas meski hatiku menjadi sangat rapuh.][Mas, jujur dalam hatiku aku masih ada rasa cinta yang sama kepada kamu, Mas. Tapi, aku juga tidak bisa menutupi rasa kecewaku dengan sikapmu selama ini, Mas. Inginku abaikan semua rasa kecewaku itu yang hinggap dalam hatiku, tapi rasanya itu sangat susah bahkan seperti mustahil. Mungkin karena Mas Nanang sudah terlalu sering berbohong dan mengkhianatiku, membuat hatiku sudah beku dan mati rasa. Coba Mas Nanang di posisiku apakah Mas Nanang bisa sekuat dan setegar aku?]Kali ini kata-kata Sari sangat mengena ke hatiku hingga aku beberapa kali menghela nafas. Ya ampun kenapa aku bisa setega itu kepada Sari. Ya Tuhan aku memang laki-laki yang tidak tahu diri sudah diberi wanita sebaik Sari masih saja aku terlena dengan Hana. Bahkan sekarang ini aku dekat lagi dengan Hana setelah aku pernah memergokinya berhubung

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 61

    Karena saking buru-burunya. Aku sampai kelupaan kalau belum membuka pagar rumahku.Dengan segera aku membuka pagar rumah, dan dengan cepat aku mengendarai mobilku dengan kecepatan penuh. Karena Putra sekarang terlihat semakin lemah dan ubun-ubunnya terlihat cekung. Terpaksa kali ini aku harus menelepon Sari."Halo," kataku saat teleponku tersambung."Nanang, di mana Putra?!" teriak Sari."Ini aku mau antar Putra ke Rumah Sakit Kasih. Kita ketemu di sana," kataku singkat.***"Kamu benar-benar tega dengan Putra, Mas!" Sari memukul-mukul tubuhku. Aku hanya bisa diam dan tidak bisa berkata apa-apa.Meski kelihatannya hatiku ini dingin seperti es tapi aku juga bisa merasakan apa yang Sari rasakan."Jawab, Mas! Kamu apakan Putra?" terus saja Sari memukul-mukul dadaku. Aku hanya bisa pasrah. Sekarang hatiku merasa bersalah kepada Sari dengan segera aku memeluk Sari mencoba untuk menenangkannya. Meski bagaimana pun dia masih istri sahku.Aku merasa sedih karena akibat ulahku, Putra menjadi s

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 62

    Pov AuthorPak Norman dan Bu Nanda pergi menjauh karena muak melihat Hana dan Nanang. Mereka pergi melihat cucu kesayangannya dari balik pintu kaca ruang PICU. Mereka sangat khawatir dengan keadaan Putra.Pak Norman dan Bu Nanda sangat kecewa dengan Nanang. Mereka merasa tertipu oleh atas omongan Nanang sebelumnya. Nanang menuduh Sari yang sudah mengkhianatinya. Sedangkan kenyataannya yang sudah berkhianat adalah Nanang sendiri.Saat kedatangan Hana Pak Rudi langsung kaget. Dia merasa kenal dengan perempuan itu namun dia segera menjauh."Mau kemana, Mas?" tanya istrinya."Aku mau ke kamar mandi," jawabnya."Oh, ternyata wanita itu yang telah menghancurkan keluarga anakku." Melihat Hana mendatangi Nanang membuat Bu Jingga menjadi geram."Yang!" Kini Hana berjalan mendeket ke Nanang.Dengan segera Nanang menyahut tangan Hana dan mengajaknya pergi ke tempat yang agak sepi.Nanang geram karena kehadiran Hana. Hana tak merasa sungkan atau punya rasa bersalah tiba-tiba datang dan memperkenal

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09

Bab terbaru

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 70

    Poh HanaPov HanaTerpaksa hari ini aku mau diajak menginap lagi di hotel ini menemani lelaki tua ini. Selain uang, aku tak ingin jika harga diriku di kosan menjadi jelek gara-gara ulahnya."Aku tunggu di depan ya, Sayang," katanya saat aku masih merapikan penampilanku. Aku hanya diam tak menjawab perkataannya."Jangan, lama-lama siap-siapnya!" katanya lagi sambil berlalu."Iya," jawabku singkat.Ku lihat ponselku masih saja sepi, sama sekali tidak ada pesan masuk dari lelaki yang biasa pergi denganku, salah satunya Nanang, lelaki yang masih aku cintai untuk saat ini.'Kamu sedang apa di sana sih, Nang? Tega sekali kamu tidak memberiku kabar. Apa ini karena ada Sari di sana hingga kamu lupa dengan kekasihmu ini?' batinku kesal.Ah sudahlah, ada baiknya juga jika dia tidak menghubungiku. Kalau begini kan aku bisa leluasa pergi kemanapun, tanpa ada bayang-bayang lelaki yang cemburuan itu.Pokoknya kalau aku sudah punya banyak uang dari lelaki tua ini, aku bakal pergi jauh hingga lelaki

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 69

    Pov Pak RudiPov Pak RudiSetiap pergi bersamanya aku tak lupa mengajaknya belanja. Namanya juga perempuan paling suka diajak belanja apalagi kalau dikasih uang gepokan, semua masalah langsung hilang seketika.***"Ayo, dimakan makanannya, Mi!" Ku lihat kekasihku hanya diam saja, tak sedikit pun menyentuh makanan yang sudah lima menit berada di meja depannya."Aku suapin ya, Mi," kataku sambil ku pegang tangannya dengan lembut.Aku yakin dia masih saja kepikiran dengan tawaranku semalam. Dia pasti bingung karena harus memilih menantu yang tak tahu d*iriku itu atau memilih uang yang aku punya.Katanya dia tidak menaruh hati ke pada menantuku itu, bagiku itu suatu kebohongan besar. Saat ku intip di rumah sakit, sorot mata kekasihku itu tidak seperti jika dengan seorang lelaki lainnya. Jelas terlihat kalau dia menaruh hati ke pada Nanang.Aku ini orang dewasa yang sudah berumur mana mungkin dia bisa membo

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 68

    Pov Hana"Kamu jangan gila, Pi! Kalau dibilang aku belum ya belum siap!" Aku kesal sekali mendengarkan perkataan lelaki ini."Sudahlah, Mi! Ini sudah malam, jangan, berisik!""Papi jangan aneh-aneh ya sama aku. Jika apa yang Papi bicarakan itu sampai terjadi, jangan harap Mami akan mau menemui Papi lagi," kataku yang tak memperdulikan perkataannya."Memangnya mau sampai kapan hubungan kita ini? Kamu itu harusnya seneng kalau ada laki-laki yang mau menghalalkan kamu, Mi. Walau cuman dengan nikah siri sudah cukup bagi papi, yang penting kita bisa sah sebagai suami istri walau hanya secara agama.""Meski nikah siri pun aku tidak mau, Pi!" Aku tetap menolak tawarannya. "Terserah! Ini sudah keputusan papi. Kalau Mami tidak mau, papi akan cari wanita yang lebih cantik dan lebih segalanya daripada Mami!""Terserah kalau itu mau Papi. Aku jamin tidak akan ada wanita yang lebih baik daripada mami," kataku setengah meninggi.

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 67

    Pov HanaKu perhatikan dari tempat tidur, lelaki tua itu mengambil bajunya kemudian dia kenakan. Rasanya dia beneran ingin pergi dari hotel ini."Pi!" teriakku. Aku pun bergegas menyusulnya."Papi!" Lelaki tua itu tetap tak menjawab panggilanku bahkan terus saja meneruskan aktifitasnya."Jangan, marah gitu dong, Pi. Mami itu hanya kecapekan saja, banyak pekerjaan di kantor yang membuat pikiran mami jadi pusing. Maaf ya, jika perkataan mami membuat Papi marah," rayuku."Papi, kok diam saja, sih!" kataku sambil memeluk tubuhnya dari belakang.Bukannya dia membalas pelukanku, malah dia justru menghempaskan tanganku."Papi jangan marah sama mami, ya. Mami itu sebenarnya juga sayang sama Papi. Mami dengan dia tidak ada hubungan yang serius. Hanya hubungan saling membutuhkan saja tanpa ada cinta. Sama seperti yang mami lakukan dengan yang lainnya, tanpa ada rasa cinta sama sekali," kataku. Aku berani berbicara seperti itu kare

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 66

    Pov Hana"Apa susahnya Mi jawab pertanyaan papi? Kalau Mami tidak kasih jawaban sekarang, yang ada papi tidak bisa tenang. Mami sudah tahu sendiri kan papi ini cinta mati sama Mami."Aku hanya terdiam menanggapi perkataannya."Ayolah, Mi. Memangnya yang masih dipikirin apa sih, Mi?" Dia sekarang terlihat lebih memaksa."Papi kan juga sudah punya segalanya. Punya perusahaan, punya uang banyak. Mami minta apapun pasti papi bakalan turuti. Minta mobil minta rumah pasti akan papi belikan.""Lihat, mata papi!"Tangannya melingkar ke pundakku dan menatapku dengan lekat."Papi ini sangat mencintai Mami. Nggak mau kalau ada lelaki lain menyentuh Mami selain papi. Di dunia ini hanya Mami yang papi cintai. Mami tahu sendiri kan, kalau istri papi itu selalu sibuk dengan usaha kuenya mana ada waktu untuk memperhatikan papi. Satu-satunya wanita yang selalu perhatian ya cuman Mami seorang," katanya lagi."Aku sih sebenarnya s

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 65

    Pov Hana"Maaf, Ma. Aku harus ke luar kota sekarang. Soalnya ada pertemuan penting. Terus kabarin papa tentang perkembangannya. Nanti kalau papa longgar papa akan telepon Mama lagi ya.""Iya, Ma. Papa sedang nyetir ini.""Ya sudah ya, Ma." Kemudian sambungan telepon itu dia matikan."Maaf ya, Sayang. Ada sedikit gangguan.""Nggak apa-apa, kok," jawabku santai.Perjalanan untuk kami sampai di pusat pembelanjaan tidaklah lama, dan sekarang sudah sampai di tempat parkir.Tak lupa saat mah turun, dia selalu membukakan pintu untukku. Berasa seperti tuan putri saja aku dibuatnya."Papi kenapa repot-repot segala. Mami bisa buka sendiri.""Ah, tidak.apa-apalah, Mi. Sesekali kan boleh," jawabnya.Ku lihat dia memperhatikanku sangat detail hingga beberapa menit dia masih terpaku melihatku."Ada apa, Pi?" tanyaku heran."Mi, papi tadi nggak begitu memperhatikan penampilan Mami. Ya ampun,

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 64

    Pov Hana"Kenapa?" tanyanya keheranan setelah aku memperhatikan perut buncitnya."Oh, kamu memperhatikan perutku yang buncit ini, ya? Aku jadi terlihat gemukan ya, sekarang?" katanya tertawa kecil sambil mencolek pipiku.Aku hanya mengangguk-angguk saja menyetujui apa yang dia katakan."Pasti kalau makan sudah nggak terkontrol lagi, ya?" kataku sambil ku cubit perut gendutnya."Iya, lama tidak berjumpa dengan kamu sih, Sayang. Ya beginilah jadinya aku kurang terurus lagi. Papi janji setelah ini papi akan diet ketat.""Heleh," kataku sambil ku cebikkan bibirku."Apa sih, yang nggak demi Mami? Apapun yang Mami minta pasti akan papi lakukan," katanya sambil nyengir kuda.Aku sebenarnya nggak masalah sih kalau dia gemuk atau kurus, toh dia bukan pacar atau suamiku. Cuman, aku hanya khawatir kalau dia sampai jatuh sakit. Aku bakalan yang repot. Bisa-bisa aku kehilangan sumber penghasilanku. Apalagi dia adalah orang kaya kan lumayan juga uangnya."Nanti kita nginap di tempat biasa, ya," kat

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 63

    Pov Author"Papa ini ke kamar mandinya lama sekali sih?" Bu Jingga nampak kesal."Namanya juga kebelet, Ma. Papa tadi sakit perut. Makanya lama di kamar mandinya," jawab lelaki yang mempunyai tahi lalat di bawah bibirnya."Jangan, cemberut gitu dong! Memangnya da apa sih, Ma?" Pak Rudi berusaha membujuk istrinya agar tidak lagi marah ke padanya."Papa ini sih lambat sekali. Harusnya cepetan kembali ke sini!" kata Bu Jingga sambil mengerucutkan mulutnya. Terlihat jelas perempuan setengah baya itu masih kesal dengan suaminya."Ada apa sih, Ma? Bicara dong sama papa. Bicaranya jangan setengah-setengah gitu, papa kan jadi bingung kalau begini.""Papa itu sih sudah bikin mama sebel.""Sudahlah, Ma. Jangan, manja begitu. Ini kita sedang di rumah sakit. Malau kalau sampai dilihatin besan kita. Ayo, cepetan bicara, agar semuanya jelas!" tutur pak Rudi."Tadi selingkuhannya si Nanang datang ke sini, Pa. Posisi Sari sedang terancam," kata bu Jingga yang terlihat sangat tidak suka dengan kehadira

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 62

    Pov AuthorPak Norman dan Bu Nanda pergi menjauh karena muak melihat Hana dan Nanang. Mereka pergi melihat cucu kesayangannya dari balik pintu kaca ruang PICU. Mereka sangat khawatir dengan keadaan Putra.Pak Norman dan Bu Nanda sangat kecewa dengan Nanang. Mereka merasa tertipu oleh atas omongan Nanang sebelumnya. Nanang menuduh Sari yang sudah mengkhianatinya. Sedangkan kenyataannya yang sudah berkhianat adalah Nanang sendiri.Saat kedatangan Hana Pak Rudi langsung kaget. Dia merasa kenal dengan perempuan itu namun dia segera menjauh."Mau kemana, Mas?" tanya istrinya."Aku mau ke kamar mandi," jawabnya."Oh, ternyata wanita itu yang telah menghancurkan keluarga anakku." Melihat Hana mendatangi Nanang membuat Bu Jingga menjadi geram."Yang!" Kini Hana berjalan mendeket ke Nanang.Dengan segera Nanang menyahut tangan Hana dan mengajaknya pergi ke tempat yang agak sepi.Nanang geram karena kehadiran Hana. Hana tak merasa sungkan atau punya rasa bersalah tiba-tiba datang dan memperkenal

DMCA.com Protection Status