"Kalian," tanya Kenzie tak menemukan kata-kata yang pas. Dia melihat piring yang terhidang roti di meja makan."Tu-tuan, ini tak seperti yang kau pikirkan," ucap Lander kacau. Dia merasakan seakan hukuman mati baru saja di jatuhkan untuknya. "Ini, Nona memintaku untuk, untuk--""Ini sarapanmu,"Lander bungkam sata tiba-tiba Ellina meyodorkan sebuah piring pada Kenzie."Kau tak perlu marah pada Lander. Aku yang memintanya untuk menemaniku sarapan,"Lander mengangguk. Dia mundur beberapa langkah meninggalkan tempat duduknya. Melirik Kenzie yang hanya diam. Sedangkan Ellina masih menikmati sarapan paginya, seakan akan tak peduli pada kehadiran Kenzie.Tiba-tiba perasaan Lander menjadi buruk. Bibirnya terbuka dan ingin mengucapkan sesuatu. Tapi tak ada satu suara pun yang keluar. Dia merasa suaranya tercekik di tenggorokan. Membuatnya menahan napas dan mengeluarkan keringat dingin.Ya Tuhan, aku merasa seakan tertangkap tengah berselingkuh dengan majikanku sendiri. Kenapa aku duduk dan m
Tanpa sadar Ellina berlari ke ruang utama. Memburu sesuatu saat tersadar ada suara mobil halus yang mulai melaju. Langkahnya cepat, dia berdiri di tengah pintu dengan tangan memegang daun pintu kuat. Dari matanya yang jernih, dia jelas bisa melihat mobil hitam sport itu mulai melaju meninggalkan Villa."Pergi tanpa pamit."Ujung bibir bawah Ellina mengulum bibir atasnya sedikit. Wajahnya terlihat suram dengan kenyataan yang baru dia lihat. Namun hal itu membuat ekspresi di wajahnya terlihat mengemaskan."Nona,"Ellina menoleh. Itu adalah bibi pelayan yang dia minta untuk menemaninya."Apakah Nona akan keliling villa sekarang?"Memikirkan itu Ellina mengangguk. Dia tersenyum nyaris lebar dengan mata berbinar. Seakan lupa suasana hatinya yang memburuk beberapa saat lalu."Bisakah kita mulai sekarang?" tanya Ellina dengan menggengam kedua tangan pelayan itu tiba-tiba. "Bibi, aku akan kembali. Aku akan hanya mengambil sebuah buku jadi bibi jangan meninggalkan aku."Pelayan itu tertegun. D
Huh, Menghela napas pendek, satu sudut bibir Ellina terangkat tipis. Apa dia terlihat sangat menyedihkan meski dia tak memiliki nama keluarga di belakang namanya? Apakah hanya karena dia bukan lagi anggota keluarga Rexton, keluarga Reegan berpikir dia tak memiliki tujuan? Tak memiliki singgahan? Apakah dia terlihat sangat miskin hingga kedua orang tua Kenzie berpikir uang dapat menggerakkan hatinya? Bahkan jika dia sangat kekurangan, dia tak membutuhkan uluran tangan siapa pun untuk keuangan! Karena dia merasa sanggup berdiri sendiri hanya dengan mengandalkan kemampuannya! Jadi, apa alasan dia harus menerima penghinaan ini? Bahkan jika itu Kenzie, dia juga tak menginginkannya! Orang-orang kaya ini, benar-benar sangat mengerikan! Dalam satu waktu menginginkan dia menjadi anggota keluarga dalam acara perjodohan, lalu membuangnya jika dia tak memiliki nilai! Siapa yang berani menilai tentang semua hal yang tak dia miliki? Meski jika ayah dan ibu kandungnya mati, tak ada satu pun oran
Mobil itu melaju meninggalkan halaman villa di ujung selatan. Ellina duduk di belakang dengan tenang, tangannya membalikkan buku yang sempat dia baca sebelum kedatangan orang tua Kenzie. Ini adalah satu-satunya barang yang dia bawa dari villa. Sedetik kemudian matanya terpaku pada cincin di jari manisnya, entah bagaimana perasaannya menjadi rumit. "Kita akan memasuki kota setengah jam lagi," tegur Raven datar. Azzura melirik ke belakang karena merasa Ellina sangat tenang. "Apa ada yang kau butuhkan?" Ellina mendongak, menggeser buku di tangannya tanpa minat. Matanya menatap jalanan yang mulai ramai dan tanpa sadar senyumnya mengembang. Satu bulan, selama satu bulan dia jauh dari keramaian. Dia terkurung tanpa alasan dan saat dia bisa kembali, itu adalah untuk pergi dari kota tempat ia di besarkan. Beberapa orang tak menginginkannya ada di kota ini, tapi deretan orang yang harus dia temui juga terbayang rapi. Tak mendapati jawaban, Azzura melirik Ellina sekali lagi. "Apakah ada yan
Azzura adalah orang yang paling waswas tepat ketika pemberangkatan Ellina dari bandara. Dia selalu melihat telepon genggamnya yang tak pernah jauh darinya. Melirik Raven yang tenang, tentu tak ada yang tahu apa yang dia rencanakan. Bagaimana bisa dia rela gadis yang tak layak itu memeras keluarga setelah menggoda putranya? Bagaimana bisa gadis rendahan yang tak memiliki apa-apa memiliki saham keluarga Reegan dengan begitu mudah? Tak peduli apa yang telah dia lakukan putranya, itu tetap putra kesayangannya dan keluarganya tak harus membayar kompensasi apa pun! Sedikit pun, gadis itu tak berhak mendapatkan kompensasinya. Jadi, kenapa jika suaminya mengirimnya jauh ke lain negara? Dia hanya perlu mengasingkannya ke tempat yang tak semestinya lalu membunuhnya secara tiba-tiba. Tak akan ada yang curiga, karena dia meletakkan orangnya dengan sangat hati-hati. Bahkan suaminya tak menyadarinya, bahwa dia benar-benar berniat melenyapkan Ellina. *Jika rumah utama keluarga Reegan tampak tenan
Selama perjalanan menuju rumah utama keluarga Reegan, Kenzie hanya diam. Lander bahkan tak berani mengeluarkan suara sampai perintah dingin Kenzie turun. "Cari tahu kemana Ellina pergi, siapa yang mengirimnya dan jam berapa dia pergi ke negara Y." "Negara Y?" Ulang Lander terkejut. "Tuan, apakah nona pergi ke negara Y? Dari mana tuan tahu? Tapi-""Lander!" Potong Kenzie geram membuat Lander diam. "A-aku akan mencarinya." Selama perjalanan tangan Kenzie selalu mengelus kepala Bing Bing yang di letakan di pangkuannya. Serigala putih itu tampak sangat menikmatinya dengan mata terpejam malas. Sedangkan Lander mulai menghubungi semua orang-orangnya untuk mencari semua informasi secepat mungkin. Tak lama, hanya dalam hitungan menit kedepan, beberapa informasi mulai masuk dengan tanda telepon genggamnya yang berdering berkali kali. "Tuan, ini adalah orang-orang tuan besar pada awalnya, lalu Nyonya besar mengganti pada akhirnya. Ada enam orang total dalam pesawat. Tapi yang mengikuti no
Rumah utama keluarga Rexton, tampak lenggang dalam kesunyian. Ruang utama yang luas itu tampak kosong dan tak berpenghuni. Di antara dari banyak barang yang tertata rapi, patung emas pemberian Ellina sebagai hadiah ulang tahun Aldric Rexton beberapa waktu lalu terlihat mencolok di antara barang lainnya. Tanpa alasan, Aldric tetap mempertahankan hadiah Ellina tanpa berniat menjualnya meski tahu harga barang itu bisa membantu keuangan keluarganya. Tak hanya sekali, secara diam-diam Aldric mencari keberadaan Ellina. Dia bahkan tidak pulang sejak Ellina menghilang dan keberadaan Kenzie sulit ditemukan. Dia membawa seluruh surat penting dan tak meninggalkan satu pun bahkan tak peduli meski Vania memintanya pulang. Ini karena mereka bertengkar hebat terkait kejujurannya yang masih mencintai ibu Ellina. Dan kejujurannya yang tanpa sengaja mengatakan bahwa dia membenci Ellina itu membuat penyesalan dalam di hatinya. Satu fakta bahwa dia membesarkan Ellina dengan penuh rasa sabar dengan menek
Sekelebat bayangan putih berlari dalam waktu cepat. Hanya dalam sekedip mata, sebuah teriakan terdengar diiringi dengan darah yang terciprat. Sejak kata-kata Kenzie jatuh, Lander dengan cepat melemparkan tubuhnya kesamping untuk menjauh. Dan benar saja, saat dia mencoba berbalik, hewan besar putih itu sudah menerkam leher sang pemandu dengan ganas. Sang pemandu yang jatuh telentang saat berat badan yang hampir mencapai seratus kilo itu menerjang lehernya hanya bisa berteriak kesakitan. Satu tusukan demi tusukan dari kuku-kuku panjang runcing itu mengoyak kulitnya diiringi patah tulang yang terdengar. Darah menggenang, tak mencapai waktu lima menit, suara sang pemandu tak lagi terdengar dengan tubuh yang bersimbah darah. Meski lawannya tak lagi bergerak, Bing Bing sama sekali tak berhenti. Tangannya bahkan lebih fasih mengoyak dada bahkan perut untuk menggali jantung dan seluruh organ dalam sang pemandu dengan liar. Sebuah cincin menggelinding dari saku baju sang pemandu saat terkama
Hutan perbatasan itu tampak sangat sunyi tapi asri. Rumah kayu yang tampak sepi itu masih terlihat kokoh meski tak berpenghuni. Ellina baru saja turun dari mobil dan berdiri terpaku menatap rumah yang sangat dia kenali sejak dua tahun lalu. Sosoknya yang lemah tampak tersenyum dengan rasa rindu yang tercetak jelas. Rambut panjangnya tampak bergoyang pelan tertiup angin, dengan mata bulat hitam yang berair dan jernih, sosoknya terlihat kian cantik dengan kulit putih pucat yang menampilkan bibir merah cerrynya."kau tinggal di sini?" Ellina menoleh saat tangan Kenzie merangkul pundaknya dengan tatapan meneliti rumah kayu di depannya. Senyumnya tampak sangat lemah saat mengingat kejadian berat dua tahun lalu yang harus dia alami. Trauma dalamnya membuatnya tak bisa hidup dengan baik saat itu. Dia harus mengalami mimpi buruk yang panjang hingga hampir gila karena ketakutan. Dan pria di sampingnya yang kini kembali menjadi suaminya adalah orang yang membuatnya seperti itu."Aku tak menyan
dua suara itu terdengar dalam waktu bersamaan. irlac tak dapat merespon sebelum menyadari bahwa pintu kamar itu terdobrak dan satu hantaman melayang ke wajahnya. pukulan itu terus saja datang tanpa jeda dan tak memberinya ruang untuk bergerak apalagi membalas. tapi dari sudut matanya yang terbuka, dia tahu bahwa orang itu adalah kenzie!bagaimana bisa! bagaimana bisa kenzie menemukan lokasinya dengan sangat cepat? dia yakin sudah mengacaukan segalanya, tapi pria ini berhasil datang dan menemukan ellinanya. dia tak bisa bergerak saat pukulan yang entah keberapa kali dia terima membuat seluruh kesadarannya menghilang.melihat irlac tak bergerak, mata kenzie mengedar dengan teriakan yang tertahan. dia dengan cepat menghampiri jendela dan menggenggam erat tangan ellina. saat ini, dia merasa seluruh nyawanya terhisap dan dia akan kehilangan segalanya. segalanya yang membuat hidupnya tak berarti jika itu terjadi."ellina!" teriaknya kuat. dia merasa ellina mencoba menghindari tangannya, dan
"ellina,"ellina sempat membeku saat melihat vania berdiri di dalam ruangannya. tatapan matanya meneliti dan kemudian tersenyum sinis. "haruskah aku panggil ibu?" "aku ikut membesarkanmu," jawab vania dingin. tatapan matanya mengejek dengan tubuh yang terus mendekat. "ikut denganku," raihnya menarik tangan ellina."kenapa aku harus?" tanya ellina tak bergerak dan menahan tangannya. tatapannya dingin dengan tatapan yang menghujam. ekspresi muak terlintas di balut dengan senyum tipis yang entah kenapa di mata vania terlihat sedikit menakutkan. "lepas,"vania tertawa, "kau masih belum sadar? kenapa kau sangat mejijikkan?" ucapnya mengeluarkan kebencian. "aku, sampai mati, tak akan membiarkanmu bahagia sementara anakku mati menderita. aku tidak akan membiarkanmu menikah ataupun pergi dengannya! kau harus mati, dengan cara yang mengenaskan dan sama dengan yang lexsi alami. aku berjanji, bahwa akuakan menunjukkan neraka untukmu di depan makam putriku!" teriaknya pada akhirnya.ellina mundu
ruangan terbuka itu memiliki udara sejuk dengan tanah liat yang terlihat sedikit basah. di bagian lain, tampak rumput-rumput kering yang bergoyang saat angin pagi menyapa halus. tampaknya hujan semalam memberikan harapan untuk hidup kembali. sedangkan di ujung sana, tampak bukit hijau yang menjulang dengan awan-awan putih yang menggantung di setengah badan gunung belum menghilang. di balil bukit, tampak cahaya keemasan terlihat malu-malu untuk bergerak tinggi dan menyinari. "sial" makian itu jelasterdengar ditngah udara dan pemandangan yang baik di pagi hariini. hal itu membuat ellina mengernyit tak mengerti."apa yang terjadi pada alvian?" tanyanya sambil melangkahdengan kaki telanjang namun tiba-tiba tangan kenzie meraih tangan dan merengkuh pundaknya. gaunnya yang panjang kebelakang tampak membentang dengan punggung yang terbuka, menampilkan tato mawar merahnya yang menyala. itu cantik dan sempurna.sudut mulut kenzie membentuk senyum tipis. wajahnya dia dekatkan saat kepala elli
hari ini livian tampak sibuk mengatur seluruh keperluan pesta yang akan di adakan nanti malam. kerena irlac telah resmi keluar dan lepas tangan dari L. V. Technology sejak ellina dinyatakan sebagai pewaris sah, livian mengambil alih segalanya untuk sementara karena ellina mengatakan belum siap untuk mengatur dan menjadi pemimpin keluarga. dan semua itu menjadi tanggung jawabnya kembali seperti sebelumnya.malam ini, saat acara pesta peretasan itu resmi digelar, beberpa tamu mulai berdatangan. dengan menyewa gedung milik keluarga E. V. yang telah ellina atur sebelumnya, membuat livian medesah lega. kini dia bisa melihat acara yang dia atur cukup ramai dengan desain dan balok es sebagai hiasan yang melambangkan ornamen perangkat lunak, atau ikon-ikon ang sering digunakan dalam peretasan. pencahayaan yang pas membuat suasana pesta itu tampak mewah dan berkelas. livian memberikan sambutan saat seluruh tamu telah datang dan memanggil ellina sebagai pemenang juga sebagai pewaris keluarga
Lima hari berlalu sejak Ernest tersiksa dan merasakan menderita hingga akhirnya berujung gila! tak ada ketampananlagi di wajahnya, setiap hari dia hanya tertawa, menangis lalu merintih kesakitan saat kesadarannya pulih. kehilangan lidah, dua tangan dengan dua kaki patah benar-benar membuatnya tak berdaya. dia pun memilih bunuh biri saat damon bar saja datang untuk menyiksanya.di lain tempat, qianzie mengalami hal yang sama. beebrapa hari telah berlalu dan dia tak dapat tidur sama sekali. dia benar-benar tersiksa, saat obat tidur itu memaksa matanya untuk terpejam namun dia memaksakan untuk tidak tidur. karena jika dia tidur, tali yang mengikat tubuhnya akan terlepas karena tangannya yang tak dapat menggengam erat tali di atasnya. bing bing di bawah sana sudah pasti akan mehapnya karena mulai merasa lapar sejak satu hari yang lalu. menyaksikan bing bing setiap hari melahap anak buahnya satu persatu yang keluarga Reegan temukan, membuatnya sangat ketakutan. dia tak tahu bahwa akan di g
Beberapa hari kemudian, Kenzie terlihat telah pulih meski tangannya masih di perban. Untung saja itu tidak patah, juga luka gores di lengan dan punggungnya telah sepenuhnya mengering. saat ini, Ellina berada di dalam ruangan Kenzie di rumah sakit, tengah duduk sambil membaca sebuah majalah dimana fotonya terpajang sebagai pewaris sah perusahaan L. V. dan E. V. sekaligus. dia mendesah karena merasa semua ini salah, dia meletakkan majalahnya lalu menatap Kenzie yang diam."Dimana Ernest?" Kenzie melirik Ellina datar. "Kenapa kau tanyakan itu padaku?""Kenzie," panggil Ellina lirih. dia tahu statusnya, juga tahu bahwa peringatan untuk menjauhi Ernest bukanlah main-main. tapi rasanya dia juga tak akan mengambil posisi ernest selama ini. "aku sudah mencarinya, tapi dia menghilang!""akan lebih bagus jika dia tewas!" balas kenzie kesal."kenzie" peringat ellina menunjukkan rasa tidak suka.kenzie memperhatikan ellina sekali lagi dan terlihat bahwa istrinya itu telah benar-benar pulih dan
Malam ini, Kenzie memeluk erat Ellina dalam rengkuhannya. Diam-diam dia bersukur pada kecelakaan yang telah mereka alami. Karena hal tersebut dia memiliki waktu yang banyak untuk bersama istrinya. Tapi sepertinya, keadaan tubuhnya tidak terlalu baik. Dia merasa luka-lukanya kian sakit dan semakin perih setiap waktunya. Meski begitu, dia menggunakan satu tangannya untuk memeluk Ellina erat. Lykaios memimpin langsung pencarian ke dasar jurang. Bersama anak buahnya dan beberapa dokter, dia menyusuri lembah dengan sangat hati-hati. Dia tak menyangka bahwa akan ada hutan lebat di dasar jurang curam yang seperti ini. Dia pikir, semua hanya akan ada tanah tandus bebatuan yang kering. Pencariannya tidak secepat yang dia pikir. Dia terus saja masuk ke dalam hutan dan menyusuri sungai untuk mencari arah yang lebih mudah. Waktu terus berlalu dan dia sama sekali tak berhenti untuk mencari. Dia bahkan melihat hari telah mulai pagi meski di dalam hutan ini tampak gelap karena cuaca yang mendung da
Hari dimana jati diri Ellina terungkap ke media adalah hari yang berat untuk Wilton. Saat dia baru saja berpikir untuk menjemput Ellina, dia mendapati kabar bahwa putri satu-satunya mengalami kecelakaan dan mungkin saja telah meninggal. Semua terlalu kebetulan untuknya, dia menjadi kian curiga saat sebuah surat tak bertuan melayang untuknya dengan informasi bahwa putra luarnya yang telah merencanakan pembunuhan pada putrinya. Hal itu jelas membuat darah Wilton mendidih. segera, dia mendatangi kantor E. V. Company dalam diam.Sedangkan di rumah keluarga Rexton, saat jati diri Ellina terungkap ke media, Aldric tampak linglung. Mantan istri yang dia cintai sebenarnya adalah putri dari keluarga L. V. yang tengah bersembunyi. Tapi dia, tanpa sengaja membuat hidup istrinya menderita hingga kematiannya. Terlebih pada ellina, dia baru menyadari bahwa Ellina adalah putri dari Wilton, yang artinya putri dari keluarga E. V.. Semua darah yang mengalir di tubuh Ellina adalah darah konglomerat yan