Sekelebat bayangan putih berlari dalam waktu cepat. Hanya dalam sekedip mata, sebuah teriakan terdengar diiringi dengan darah yang terciprat. Sejak kata-kata Kenzie jatuh, Lander dengan cepat melemparkan tubuhnya kesamping untuk menjauh. Dan benar saja, saat dia mencoba berbalik, hewan besar putih itu sudah menerkam leher sang pemandu dengan ganas. Sang pemandu yang jatuh telentang saat berat badan yang hampir mencapai seratus kilo itu menerjang lehernya hanya bisa berteriak kesakitan. Satu tusukan demi tusukan dari kuku-kuku panjang runcing itu mengoyak kulitnya diiringi patah tulang yang terdengar. Darah menggenang, tak mencapai waktu lima menit, suara sang pemandu tak lagi terdengar dengan tubuh yang bersimbah darah. Meski lawannya tak lagi bergerak, Bing Bing sama sekali tak berhenti. Tangannya bahkan lebih fasih mengoyak dada bahkan perut untuk menggali jantung dan seluruh organ dalam sang pemandu dengan liar. Sebuah cincin menggelinding dari saku baju sang pemandu saat terkama
Di luar perusahaan Reegrand World Group itu tampak sangat sunyi. Aldric baru saja merasa tertekan saat lagi-lagi tak dapat bertemu dengan Kenzie meski telah mencoba berkali kali. Dia sangat mengerti bagaimana nasib keluarganya jika Kenzie benar-benar tak mengijinkannya untuk menemui Ellina dan berakhir kerjasama yang putus. Lalu, kesesakan meremas hatinya saat dia melihat sebuah sertifikat di tangannya saat nama Ellina tercetak jelas di tangannya."Tak ada jalan lain, aku harus melelangnya. Dan menyetujui semua syarat yang ada. Tanah ini sangat luas, dan dengan tawaran yang masuk haruslah cukup mengisi dana perusahaan yang kosong. Karena Kenzie menolak keras niat baikku, dan Ellina yang juga tak berniat membalas semua pesanku, maka bukan masalah jika aku harus bersikap kejam. Ikatan tanpa darah ini, mungkin memang seharusnya berakhir." Ada nada sedih dalam kata-katanya, tapi bagaimanapun juga dia harus bertindak cepat untuk menyelamatkan nama keluarganya yang hampir runtuh. Kesulitan
Kota C, Negara Y. Ellina menatap bangunan tinggi dengan plakat "Canuto Hotel" yang ada di depannya. Dia menoleh ke belakang, pada keramaian sebelum akhirnya masuk ke dalam hotel. Menyebutkan nama Lykaios dan namanya, dia akhirnya mendapatkan sebuah kunci kamar VVIP tanpa menunggu lama. Di dalam kamar, dia duduk sendiri dengan menatap langit malam Negara Y yang mendung. Seluruh perasaannya tenggelam dalam sebuah ingatan panjang hingga akhirnya dia terdampar di sebuah negara yang tak pernah dia bayangkan. Sejak kehidupannya yang mati di bawah hewan peliharaan suaminya sendiri hingga dilahirkan kembali, satu-satunya hal yang tak berubah adalah banyak orang yang menginginkan kematiannya. Jika dulu Kenzie, Lexsi, dan Vania, kini dalam kehidupan ini bahkan keluarga Reegan pun menginginkan kematiannya. Dunia, apakah sesulit ini untuk memberiku jalan bahagia? Ellina mendesis perih saat luka ingatan masa lalu, masa kini dan luka di punggungnya terasa nyeri. Dia yakin luka di punggungnya ya
Ernest yang baru saja tiba di negara Y, tak bisa mempertahankan senyum manisnya saat lagi-lagi harapannya untuk bertemu permata perusahaannya kacau total. Dia menatap layar monitor di mana hasil cctv hanya menunjukkan Ellina diapit oleh dua orang anggota keluarga Reegan yang terlihat sangat mencurigakan. Hal lainnya adalah seorang pria asing dengan lembut memeluk pinggang permata perusahaannya lalu video pun terputus dan tak ada lagi jejak Ellina terlihat. "Kemana dia pergi? Aku telah memeriksa hampir seluruh rekaman cctv negara Y, tapi tak ada satu pun hasil menunjukkan keberadaannya." Alvian yang baru saja menyelesaikan tugas untuk mengurusi beberapa sahamnya di Negara Y tampak datar. Matanya menunjukkan beberapa emosi rumit yang tak bisa dijelaskan. Setelah beberapa waktu dia tak percaya bahwa pada akhirnya dia lagi-lagi bertemu dan duduk di ruang yang sama dengan Ernest. "Dia meneleponku. Sial, harusnya aku langsung menemuinya." Ernest menatap malas. "Orang-orang keluarga Reeg
Di hari yang sama saat kekacauan tengah terjadi di Kota Z.Di Canuto hotel Group, Damon mengetuk sebuah pintu kamar yang tertutup. Di tangannya terdapat beberapa berkas dengan beberapa point yang tengah di warnai. Saat pintu kamar terbuka, dia menunduk sesaat sebelum masuk. "Tuan, aku telah mengatur pertemuan dengan Tuan Aldric Rexton, satu jam mendatang di lobi hotel ini terkait tanah yang baru-baru ini dilelang dengan harga tinggi. Dan ini, beberapa informasi terkini yang bisa aku dapatkan. Ada hal tak terduga yang baru saja membuat ku terkejut."Pria itu menerima tumpukan kertas yang telah di beri point. Matanya menyipit, "Dia yang bernama Ellina?" Tanyanya dengan sedikit berteriak karena terkejut. "Bukankah dia gadis yang kita temui di bandara kota C hari ini?"Damon mengangguk frustasi melihat tuan mudanya berapi-api. "Tuan benar, kita telah bertemu dengannya. Tapi kita tak tahu bahwa dia adalah orang yang tuan muda cari. Meski begitu, tuan telah meninggalkan kesan yang baik d
China, kota Z. Dua tahun berlalu dengan sangat cepat di kota Z sejak Ellina memutuskan menghilang dari dunia luar. Taman bagian barat, rumah utama keluarga Rexton itu tampak sangat kosong. Beberapa kertas merah yang tertempel di setiap perabot itu membuat jelas hal apa yang tengah terjadi sejak dua tahun lalu. Baru-baru ini, bahkan seluruh daftar kekayaan keluarga Rexton telah di lelang dalam berita bisnis mancanegara tanpa bisa Aldric cegah. Membuat kebangkrutan keluarga Rexton tersiar jelas di dunia. Hari ini, di sebuah ruang pertemuan, Vania tengah menunggu seseorang bersama Lexsi. Ini pertama kalinya Lexsi keluar rumah setelah insiden batalnya pertunangannya dua tahun lalu. Karirnya yang hancur membuatnya terkurung di dalam rumah. Agensinya bahkan memutuskan kontrak tanpa menunggu konfirmasi. Citranya benar-benar hancur dan terkubur! Dalam keadaan ini, dia merasa ingin mati. Keadaan keuangannya yang tak baik juga bisnis keluarga yang bangkrut. Setelah perusaan Reegan memutus
Di lain tempat, di kota Z. Reegan World Grup terlihat sangat tenang. Gedung tinggi pencakar langit itu tampak sangat kokoh dan besar. Dalam sebuah ruangan luas di antara semua ruang, Kenzie tengah berdiri dengan angkuh menatap jalanan kota Z yang padat. Di sebuah bangku tamu yang tak jauh, Lander terlihat sangat tertekan. "Tuan,""Cari lagi,"Lander memaki dirinya sendiri. Dia sudah sangat pusing dengan keadaan emosi tuannya yang terkadang bisa meledak sewaktu waktu. "Tapi tuan, ini sudah dua tahun. Kita telah menulusuri setiap inci kota Z. Dan nona Ellina tetap tak dapat ditemukan,"Kenzie terdiam. Dia memejamkan matanya sesaat. "Tetap cari informasi tentangnya. Aku yakin dia masih hidup,""Tuan," ujar Lander miris. "Aku tahu perasaan tuan. Tapi tuan-""Pintunya ada di sebelah sana!"Lander bungkam saat kata-kata dingin itu terlontar dan memotong kata-katanya. Dia bangkit dan berjalan namun terhenti sesaat. "Tuan muda, tuan besar menyuruhmu untuk berkunjung ke rumah utama.""Hmn,"
Rumah kecil kayu di ujung perbatasan di tengah hutan pinus itu tampak sangat hangat. Meski tak ada satupun rumah lain di tengah sepinya hutan, itu tak membuat rumah terlihat dingin. Di sebuah bangku empuk, Ellina tertawa kecil saat melihat seorang pria yang tengah duduk di bangku ruang tamu itu mengerutu. Tangannya sesekali bergerak hingga membuat pria di hadapannya sangat kesal. "Hei, bukankah kau keterlaluan? Mengalahlah sedikit padaku,"Di hadapan mereka ada kotak balok persegi dengan dadu dan beberapa mainan lain. Mereka berdua terlihat serius dan kian serius karena susana rumah yang sunyi. Entah berapa lama antara keduanya saling menggerutu sama lain. Tertawa, atau mungkin akan ada sebuah cerita dalam obrolan yang tak berarti. "Aku sudah katakan, daduku tak akan kecil," bantah Ellina. Matanya melirik pria di hadapannya yang tengah cemberut. "Ada kabar apa di luar sana?" Tangan pria itu tiba-tiba terhenti. Matanya menelisik gadis cantik di hadapannya. "Kau ingin kembali sekaran
Hutan perbatasan itu tampak sangat sunyi tapi asri. Rumah kayu yang tampak sepi itu masih terlihat kokoh meski tak berpenghuni. Ellina baru saja turun dari mobil dan berdiri terpaku menatap rumah yang sangat dia kenali sejak dua tahun lalu. Sosoknya yang lemah tampak tersenyum dengan rasa rindu yang tercetak jelas. Rambut panjangnya tampak bergoyang pelan tertiup angin, dengan mata bulat hitam yang berair dan jernih, sosoknya terlihat kian cantik dengan kulit putih pucat yang menampilkan bibir merah cerrynya."kau tinggal di sini?" Ellina menoleh saat tangan Kenzie merangkul pundaknya dengan tatapan meneliti rumah kayu di depannya. Senyumnya tampak sangat lemah saat mengingat kejadian berat dua tahun lalu yang harus dia alami. Trauma dalamnya membuatnya tak bisa hidup dengan baik saat itu. Dia harus mengalami mimpi buruk yang panjang hingga hampir gila karena ketakutan. Dan pria di sampingnya yang kini kembali menjadi suaminya adalah orang yang membuatnya seperti itu."Aku tak menyan
dua suara itu terdengar dalam waktu bersamaan. irlac tak dapat merespon sebelum menyadari bahwa pintu kamar itu terdobrak dan satu hantaman melayang ke wajahnya. pukulan itu terus saja datang tanpa jeda dan tak memberinya ruang untuk bergerak apalagi membalas. tapi dari sudut matanya yang terbuka, dia tahu bahwa orang itu adalah kenzie!bagaimana bisa! bagaimana bisa kenzie menemukan lokasinya dengan sangat cepat? dia yakin sudah mengacaukan segalanya, tapi pria ini berhasil datang dan menemukan ellinanya. dia tak bisa bergerak saat pukulan yang entah keberapa kali dia terima membuat seluruh kesadarannya menghilang.melihat irlac tak bergerak, mata kenzie mengedar dengan teriakan yang tertahan. dia dengan cepat menghampiri jendela dan menggenggam erat tangan ellina. saat ini, dia merasa seluruh nyawanya terhisap dan dia akan kehilangan segalanya. segalanya yang membuat hidupnya tak berarti jika itu terjadi."ellina!" teriaknya kuat. dia merasa ellina mencoba menghindari tangannya, dan
"ellina,"ellina sempat membeku saat melihat vania berdiri di dalam ruangannya. tatapan matanya meneliti dan kemudian tersenyum sinis. "haruskah aku panggil ibu?" "aku ikut membesarkanmu," jawab vania dingin. tatapan matanya mengejek dengan tubuh yang terus mendekat. "ikut denganku," raihnya menarik tangan ellina."kenapa aku harus?" tanya ellina tak bergerak dan menahan tangannya. tatapannya dingin dengan tatapan yang menghujam. ekspresi muak terlintas di balut dengan senyum tipis yang entah kenapa di mata vania terlihat sedikit menakutkan. "lepas,"vania tertawa, "kau masih belum sadar? kenapa kau sangat mejijikkan?" ucapnya mengeluarkan kebencian. "aku, sampai mati, tak akan membiarkanmu bahagia sementara anakku mati menderita. aku tidak akan membiarkanmu menikah ataupun pergi dengannya! kau harus mati, dengan cara yang mengenaskan dan sama dengan yang lexsi alami. aku berjanji, bahwa akuakan menunjukkan neraka untukmu di depan makam putriku!" teriaknya pada akhirnya.ellina mundu
ruangan terbuka itu memiliki udara sejuk dengan tanah liat yang terlihat sedikit basah. di bagian lain, tampak rumput-rumput kering yang bergoyang saat angin pagi menyapa halus. tampaknya hujan semalam memberikan harapan untuk hidup kembali. sedangkan di ujung sana, tampak bukit hijau yang menjulang dengan awan-awan putih yang menggantung di setengah badan gunung belum menghilang. di balil bukit, tampak cahaya keemasan terlihat malu-malu untuk bergerak tinggi dan menyinari. "sial" makian itu jelasterdengar ditngah udara dan pemandangan yang baik di pagi hariini. hal itu membuat ellina mengernyit tak mengerti."apa yang terjadi pada alvian?" tanyanya sambil melangkahdengan kaki telanjang namun tiba-tiba tangan kenzie meraih tangan dan merengkuh pundaknya. gaunnya yang panjang kebelakang tampak membentang dengan punggung yang terbuka, menampilkan tato mawar merahnya yang menyala. itu cantik dan sempurna.sudut mulut kenzie membentuk senyum tipis. wajahnya dia dekatkan saat kepala elli
hari ini livian tampak sibuk mengatur seluruh keperluan pesta yang akan di adakan nanti malam. kerena irlac telah resmi keluar dan lepas tangan dari L. V. Technology sejak ellina dinyatakan sebagai pewaris sah, livian mengambil alih segalanya untuk sementara karena ellina mengatakan belum siap untuk mengatur dan menjadi pemimpin keluarga. dan semua itu menjadi tanggung jawabnya kembali seperti sebelumnya.malam ini, saat acara pesta peretasan itu resmi digelar, beberpa tamu mulai berdatangan. dengan menyewa gedung milik keluarga E. V. yang telah ellina atur sebelumnya, membuat livian medesah lega. kini dia bisa melihat acara yang dia atur cukup ramai dengan desain dan balok es sebagai hiasan yang melambangkan ornamen perangkat lunak, atau ikon-ikon ang sering digunakan dalam peretasan. pencahayaan yang pas membuat suasana pesta itu tampak mewah dan berkelas. livian memberikan sambutan saat seluruh tamu telah datang dan memanggil ellina sebagai pemenang juga sebagai pewaris keluarga
Lima hari berlalu sejak Ernest tersiksa dan merasakan menderita hingga akhirnya berujung gila! tak ada ketampananlagi di wajahnya, setiap hari dia hanya tertawa, menangis lalu merintih kesakitan saat kesadarannya pulih. kehilangan lidah, dua tangan dengan dua kaki patah benar-benar membuatnya tak berdaya. dia pun memilih bunuh biri saat damon bar saja datang untuk menyiksanya.di lain tempat, qianzie mengalami hal yang sama. beebrapa hari telah berlalu dan dia tak dapat tidur sama sekali. dia benar-benar tersiksa, saat obat tidur itu memaksa matanya untuk terpejam namun dia memaksakan untuk tidak tidur. karena jika dia tidur, tali yang mengikat tubuhnya akan terlepas karena tangannya yang tak dapat menggengam erat tali di atasnya. bing bing di bawah sana sudah pasti akan mehapnya karena mulai merasa lapar sejak satu hari yang lalu. menyaksikan bing bing setiap hari melahap anak buahnya satu persatu yang keluarga Reegan temukan, membuatnya sangat ketakutan. dia tak tahu bahwa akan di g
Beberapa hari kemudian, Kenzie terlihat telah pulih meski tangannya masih di perban. Untung saja itu tidak patah, juga luka gores di lengan dan punggungnya telah sepenuhnya mengering. saat ini, Ellina berada di dalam ruangan Kenzie di rumah sakit, tengah duduk sambil membaca sebuah majalah dimana fotonya terpajang sebagai pewaris sah perusahaan L. V. dan E. V. sekaligus. dia mendesah karena merasa semua ini salah, dia meletakkan majalahnya lalu menatap Kenzie yang diam."Dimana Ernest?" Kenzie melirik Ellina datar. "Kenapa kau tanyakan itu padaku?""Kenzie," panggil Ellina lirih. dia tahu statusnya, juga tahu bahwa peringatan untuk menjauhi Ernest bukanlah main-main. tapi rasanya dia juga tak akan mengambil posisi ernest selama ini. "aku sudah mencarinya, tapi dia menghilang!""akan lebih bagus jika dia tewas!" balas kenzie kesal."kenzie" peringat ellina menunjukkan rasa tidak suka.kenzie memperhatikan ellina sekali lagi dan terlihat bahwa istrinya itu telah benar-benar pulih dan
Malam ini, Kenzie memeluk erat Ellina dalam rengkuhannya. Diam-diam dia bersukur pada kecelakaan yang telah mereka alami. Karena hal tersebut dia memiliki waktu yang banyak untuk bersama istrinya. Tapi sepertinya, keadaan tubuhnya tidak terlalu baik. Dia merasa luka-lukanya kian sakit dan semakin perih setiap waktunya. Meski begitu, dia menggunakan satu tangannya untuk memeluk Ellina erat. Lykaios memimpin langsung pencarian ke dasar jurang. Bersama anak buahnya dan beberapa dokter, dia menyusuri lembah dengan sangat hati-hati. Dia tak menyangka bahwa akan ada hutan lebat di dasar jurang curam yang seperti ini. Dia pikir, semua hanya akan ada tanah tandus bebatuan yang kering. Pencariannya tidak secepat yang dia pikir. Dia terus saja masuk ke dalam hutan dan menyusuri sungai untuk mencari arah yang lebih mudah. Waktu terus berlalu dan dia sama sekali tak berhenti untuk mencari. Dia bahkan melihat hari telah mulai pagi meski di dalam hutan ini tampak gelap karena cuaca yang mendung da
Hari dimana jati diri Ellina terungkap ke media adalah hari yang berat untuk Wilton. Saat dia baru saja berpikir untuk menjemput Ellina, dia mendapati kabar bahwa putri satu-satunya mengalami kecelakaan dan mungkin saja telah meninggal. Semua terlalu kebetulan untuknya, dia menjadi kian curiga saat sebuah surat tak bertuan melayang untuknya dengan informasi bahwa putra luarnya yang telah merencanakan pembunuhan pada putrinya. Hal itu jelas membuat darah Wilton mendidih. segera, dia mendatangi kantor E. V. Company dalam diam.Sedangkan di rumah keluarga Rexton, saat jati diri Ellina terungkap ke media, Aldric tampak linglung. Mantan istri yang dia cintai sebenarnya adalah putri dari keluarga L. V. yang tengah bersembunyi. Tapi dia, tanpa sengaja membuat hidup istrinya menderita hingga kematiannya. Terlebih pada ellina, dia baru menyadari bahwa Ellina adalah putri dari Wilton, yang artinya putri dari keluarga E. V.. Semua darah yang mengalir di tubuh Ellina adalah darah konglomerat yan