Beranda / Romansa / Hello Mommy / Bab 109 Harus Bersiap

Share

Bab 109 Harus Bersiap

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ghea dibantu Rowan segera naik ke atas ranjang periksa. Perawat menuangkan gel ke perut Ghea untuk memudahkan proses USG.

Mama Lyra segera mengarahkan alat USG ke perut Ghea, mengecek keadaan anak di dalam kandungan Ghea. Mama Lyra menjelaskan jika keadaan anak Ghea baik. Semua anggota tubuhnya lengkap. Berat sang bayi juga pas sesuai usia kandungan.

“Jenis kelaminnya apa?” Mommy Shea begitu penasaran sekali.

“Sebentar, kita cek dulu.” Mama Lyra mengecek jenis kelamin anak Ghea. Senyumnya terbit di sudut bibirnya ketika mengetahui jenis kelamin anak Ghea.

“Kenapa justru kamu tertawa? Apa jenis kelaminnya?” Mommy Selly tak sabar sekali mendengar jenis kelamin anak Ghea.

Mama Lyra menatap satu per satu orang yang berada di dalam ruang pemeriksaan. Semua tampak tegang dan penasaran sekali. Hal itu membuatnya begitu gemas sekali.

“Anak Ghea laki-laki.” Mama Lyra tersenyum. Ternyata keturunan Adion disambut anak laki-laki lagi.

Rowan langsung mendaratkan kecupan di dahi Ghea. Merasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
laki-laki lagi cucu nya granpa bry
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hello Mommy   Bab 110 Jangan Memancing

    Rowan benar-benar tidak bisa jika harus menunggu di rumah. Dia terlalu panik. Alhasil, dia memilih untuk membawa Ghea ke rumah sakit tepat setelah makan malam. Sama-sama menunggu, lebih baik dirinya menunggu di rumah sakit saja. Jadi Rowan memilih kamar VVIP dengan tipe royal suite. Kamar terdapat pantry, ruang tamu, dan kamar untuk orang-orang yang ikut menjaga. Kamar rumah sakit ini benar-benar serasa di hotel mewah. Mengingat malam hari, akhirnya Kiara dan Gemma tinggal rumah. Ada asisten rumah tangga dan perawat yang akan menjaga mereka. Mendengar kabar jika Ghea akan melahirkan, keluarga langsung meluncur semua ke rumah sakit. Mereka khawatir dengan keadaan Ghea. “Kenapa kamu memberitahu semuanya?” Ghea menekuk bibirnya. Ini sudah malam, tetapi Rowan justru mengabari keluarganya, terutama mommy dan daddy-nya untuk datang ke rumah sakit. Padahal, dia masih merasakan kontraksi yang cukup jauh. “Jika aku tidak mengabari mereka, bisa-bisa akan dipecat jadi menantu.” Rowan sudah

  • Hello Mommy   Bab 111 Nyidam Terakhir

    Ghea tersenyum. Kakak-kakaknya memanglah yang terbaik. Sejak kecil, mereka begitu menyayanginya. Sampai dewasa dan sudah punya anak pun kedua kakaknya masih begitu perhatian. Semua keluarga menunggu Ghea. Rowan membantu Ghea berjalan-jalan di kamar agar pembukaan dapat bertambah. Sesekali Rowan membelai lembut punggung sang istri. “Apa sakit sekali?” Rowan menatap sang istri. “Em … sedikit, emm … banyak. Entahlah.” Ghea tertawa. Dia sulit mendeskripsikan rasa sakitnya. Mungkin karena kadang sakit sekali, kadang tidak sakit. “Kamu masih bisa tertawa.” Rowan mencubit pipi Ghea. Merasa jika sang istri benar-benar tenang sekali. “Jangan takut. Jika kamu takut, aku juga ikut ketakutan.” Ghea menatap sang suami. Mencoba menenangkan sang suami. Rowan mengangguk. Dia melihat jika memang benar adanya. Jika dirinya takut, tentu sang istri akan ikut takut. “Rasanya jika melihat orang akan melahirkan membuat aku takut.” Daddy Regan mengembuskan napasnya ketika melihat Ghea bersama Rowan be

  • Hello Mommy   Bab 112 Melahirkan

    “Sayang.” “Ghe.” Al, El, Shera, Freya, Mommy Shea, dan Mommy Selly langsung terkejut ketika melihat Ghea kesakitan. Mommy Selly segera memanggil perawat atau dokter yang berjaga. Daddy Bryan dan Daddy Regan yang sedang mengobrol juga langsung mengecek keadaan Ghea.Tepat saat itu juga Dr. Lyra datang. Dia meminta para pria keluar kecuali Rowan. Dia pun segera mengecek keadaan Ghea. Ternyata pembukaan sudah hampir sempurna. Jadi Ghea sudah siap untuk melahirkan. “Kita akan lakukan persalinan.” Dr Lyra menatap semua yang berada di ruangan. Dia memberikan isyarat pada perawat untuk mempersiapkan semuanya. Dengan segera Ghea dibawa ke ruang persalinan. Semua keluarga ikut menunggu di depan ruang persalinan. Hanya Rowan saja yang diperbolehkan masuk. Rowan terus memegangi tangan Ghea dengan erat. Dia memberikan dukungan pada sang istri.Ghea berusaha mengatur napasnya. Rasa sakit benar-benar teramat menyiksanya. Sungguh membuatnya benar-benar tak berdaya. Sungguh sakitnya benar-benar

  • Hello Mommy   Bab 113 Baby Vans

    Ghea sudah dipindahkan di ruang perawatan. Bayi Ghea sudah dipindahkan ke ruang perawatan bersama sang ibu. Setelah mendapati jika bayi sehat, dokter segera memindahkan sang bayi bersama ibunya. “Lihatlah, lucu sekali dia.” Freya yang melihat anak Ghea dalam gendongan sang mommy mertua merasa gemas sekali. “Iya, tetapi sepertinya lebih dominan Rowan.” Shera memberikan komentarnya. “Sepertinya Rowan lebih bersemangat dalam tahap pembuatan.” Daddy Bryan tertawa menggoda. Rowan hanya malu-malu saja ketika sang mertua menggodanya. “Tidak adil sekali. Aku yang hamil sembilan bulan, tetapi anakku banyak mirip dengan daddy-nya.” Ghea menekuk bibirnya kesal. Rowan yang gemas pun mendaratkan kecupan di pipinya. “Nanti kita buat lagi, agar mirip denganmu.” Dia merayu sang istri. “Sepertinya itu aku pikir dulu.” Ghea tidak bisa membayangkan harus hamil lagi. Rasa sakitnya saja belum hilang, suaminya sudah membahas punya anak lagi. Melihat ekspresi Ghea semua tertawa. Apalagi para wanita.

  • Hello Mommy   Bab 114 Kebahagian

    Malam ini adalah malam pertama di rumah. Ghea dan Rowan menjaga anaknya di rumah. Berharap sang anak tidak akan menangis malam ini. Sementara ini anaknya akan tidur bersama mereka. “Mommy aku mau tidur di sini juga.” Gemma ingin bersama dengan adiknya. Jadi dia meminta untuk bersama sang adik.“Baiklah, tetapi tidur di sebelah daddy. Tidak boleh tepat di samping adik. Karena nanti Gemma tendang adiknya-jatuh.” Rowan memberikan pengertian pada sang anak.“Iya, Daddy.” Gemma pun setuju dengan yang diminta sang daddy. Sementara Baby Vans belum tidur dan Gemma belum mengantuk. Mereka berada sebelahan. Gemma terus membelai lembut pipi sang adik karena begitu gemasnya. “Dia lucu sekali, Mommy.” Gemma menatap Ghea. “Iya.” Ghea juga merasa hal yang sama. “Tapi, Gemma mau adik perempuan.” Gemma menatap sang mommy penuh harap. “Iya, nanti Mommy dan Daddy akan buat.” Rowan menyeringai. Dia benar-benar merasa senang sekali menggoda sang istri.Ghea hanya menatap malas. Dia merasa jika sang

  • Hello Mommy   Bab 115 Berpikir Terlalu Buruk

    “Kak, tolong jaga Rivans sebentar.” Ghea menatap Kiara. Dia ingin ke kamar mandi. Jadi harus menitipkan anaknya pada kakak iparnya. Sebenarnya dia ragu, mengingat Kiara masih dipantau oleh dokter. Namun, dia yakin jika sang kakak akan menjaga anaknya dengan baik.“Baiklah.” Kiara mengangguk.Ghea segera ke kamar mandi. Meninggalkan anaknya dengan Kiara.Kiara melihat Rivans yang sedang tertidur pulas. Bayi dua bulan itu tampak menggemaskan. Karena gemas Kiara memegangi pipinya. Sayangnya, saat pipinya dipegang, Rivans langsung menangis. Kiara yang melihat itu langsung berinisiatif untuk menggendong Rivans. Tampak bayi kecil itu pun kembali tenang.Ghea yang mendengar tangis anaknya pun segera bergegas keluar. Dia benar-benar takut sekali. Walaupun Kiara sudah mulai normal, tetapi takut tiba-tiba tangis anaknya membangkitkan luka-luka yang dirasakan Kiara.Saat keluar ternyata Ghea melihat jika Kiara sedang menggendong Rivans. Tampak kakak iparnya itu menimang-nimang anaknya. Dari keja

  • Hello Mommy   Bab 116 Aku Atur

    “Bukan di sini juga.” Rowan langsung menjawab.“Lalu?” tanya Ghea penasaran.“Kita pergi ke hotel pada siang hari. Saat sore hari kita sudah pulang. Tidak perlu jauh-jauh perginya.” Rowan mencoba menjelaskan. Buka puasa pertama kali bukankah harus spesial. Jika dilakukan di rumah saja, rasanya dia tidak enak. Jadi dia mau tempat yang spesial. Agar lebih enak.Ghea tersipu malu. Dia tidak menyangka jika sang suami bisa berpikir seperti itu.“Bagaimana?” tanya Rowan memastikan.“Terserah padamu saja.” Ghea menjawab malu-malu.“Baiklah, aku akan atur waktunya.” Rowan begitu bersemangat sekali. Sebagai pria normal kebutuhan biologisnya harus terpenuhi.“Kalau bisa sebelum aku mulai bekerja.” Ghea menambahkan. Cutinya tiga bulan saja, dan sebentar lagi akan selesai.“Tentu saja, aku akan siapkan semuanya.” Rowan mengedipkan matanya.“Adik Rivans.” Gemma memanggil adiknya seraya membuka pintu perlahan.Ghea dan Rowan yang sedang membicarakan hal intim tadi langsung seketika terdiam. Mereka

  • Hello Mommy   Bab 117 Sebenarnya Mau Ke Mana?

    Sesuai dengan rencana Rowan dan Ghea, hari ini mereka akan pergi berdua. Ghea masih pagi sudah menyiapkan keperluan sang anak. Memompa ASI untuk stok sang anak. Ghea memang sudah sering memompa ASI. Dia yang sebentar lagi akan bekerja, tentu saja butuh stok ASI cukup banyak untuk anaknya.“Apa kamu sudah siapkan semua untuk Rivans?” Rowan yang masuk ke kamar langsung bertanya pada istrinya itu.“Sudah. Semua sudah aku siapkan. Aku rasa tidak ada yang terlewat.” Ghea merasa jika semua kebutuhan sang anak sudah terpenuhi.Rowan berharap tidak akan ada yang terlewat. Jadi mereka tidak akan diminta pulang ditengah-tengah permainan. Pasti rasanya tidak akan enak jika seperti itu.Setelah selesai, Ghea melihat Gemma di kamarnya. Tadi Gemma meminta untuk mengikat rambutnya. Namun, saat mengintip dari pintu yang terbuka, tampak Kiara sedang asyik mengikat rambut Gemma. Ghea yang melihat hal itu pun merasa senang. Dengan begitu dia yakin Kiara akan benar-benar sembuh.“Kamu lihat apa?” Rowan y

Bab terbaru

  • Hello Mommy   Bab 180 Bulan Madu (TAMAT)

    Kiara dan Kafi sampai di hotel. Hotel bertema Santorini tampak begitu indah sekali. Dominasi warna putih dan biru tampak cantik.“Cantik sekali.” Kiara yang melihat kamar yang dapat melihat laut, begitu terpesona. Apalagi suasananya benar-benar serasa di luar negeri.Dia segera membuka pintu balkon. Kolam renang yang berada di depan kamar menghadap ke laut. Warna air yang biru seperti laut membuat hati menjadi begitu tenang sekali. Suasana ini benar-benar memberikan kenyamanan luar biasa.“Kamu suka?” Kafi memeluk Kiara dari belakang. Mendaratkan kecupan di pipi Kiara.Pipi Kiara menghangat. Dia merasa malu dengan apa yang baru saja dilakukan Kafi.“Suka.” Kiara menjawab lirih.“Kita akan menikmati waktu di sini dan menikmati keindahan di sini.” Kafi akan menghabiskan waktu dengan sang istri nanti.Kiara tidak sabar untuk melihat keindahan tempat ini. Apalagi semua orang tahu laut di sini menyajikan keindahan yang luar biasa.Kafi memutar tubuh Kiara. Membuat sang istri berhadapan den

  • Hello Mommy   Bab 179 Malam Pertama

    Gemma akhirnya ikut ke kamar hotel. Dia tampak begitu senang sekali. Apalagi dia akan tidur dengan daddy barunya. Kiara dan Kafi pun tidak keberatan sama sekali. Mereka jadi bersemangat ketika melihat Gemma.Saat masuk ke kamar, Kafi segera menyalakan lampu. Gemma yang bersemangat, langsung masuk lebih dulu. Membuat Kiara dan Kafi hanya bisa tersenyum. “Ada bunga.” Gemma yang melihat bunga di atas tempat tidur begitu senang. “Bunganya bentuk love.” Gemma merasa bentuknya begitu bagus sekali.Kiara dan Kafi yang masuk, melihat kamar yang didekor untuk malam pertama. Ada bunga yang ditata di atas tempat tidur. Mereka berdua merasa jika sepertinya memang salah mengajak Gemma ke kamar pengantin. Namun, mau bagaimana lagi, anaknya begitu ingin sekali tidur bersama.“Mommy boleh naik ke tempat tidur?” tanya Gemma.“Gemma bersihkan diri dulu. Ganti baju dulu, baru nanti naik.” Kiara menasihati sang anak.“Baiklah.”Akhirnya Gemma, Kiara, Kafi memilih segera membersihkan diri dulu sebelum ti

  • Hello Mommy   Bab 178 Pernikahan

    Kiara berjalan ke ballroom hotel diantar oleh Rowan. Rowan mengantarkan Kiara pada pria yang akan menjaga Kiara seumur hidupnya. Kiara berjalan dengan perlahan sambil melingkarkan tangannya di lengan Rowan. Kiara tampak gugup sekali hingga Rowan berusaha untuk menenangkan Kiara. Menggenggam tangan Kiara untuk menenangkannya. Saat Rowan memegangi tangannya Kiara jauh lebih tenang.Dari kejauhan tampak Kafi menunggu Kiara di sana. Kafi begitu tampan dengan setelan jas dengan hiasan dasi. Pin bunga yang tersemat di dada sebelah kirinya tampak pas dengan jas yang dipakai. Saat melihat Kiara, Kafi begitu terpesona. Kiara tampak cantik dengan gaun yang dipakainya. Gaun itu membentuk tubuh Kiara. Wajah Kiara yang dirias pun membuat wajahnya semakin cantik. Jelas Kafi dibuat terpesona dengan kecantikan Kiara.Tidak melihat Kiara selama tiga hari karena sang mama melarangnya, membuat Kafi begitu senang ketika melihat Kiara untuk pertama kali. Rasa rindunya sedikit terobati.Kiara melihat Kafi

  • Hello Mommy   Bab 177 Buru-Buru

    Kiara yang datang langsung menyalami orang tua Kafi. Ini kali pertama mereka bertemu dan langsung lamaran. Tentu saja perkenalan yang cukup mendadak.Orang tua Kafi melihat Kiara yang begitu cantik, terpeona. Pantas saja anak mereka sampai tergila-gila dengan Kiara. Karena ternyata memang secantik itu Kiara.Setelah berkenalan, Kiara langsung duduk di sofa. Duduk di antara Ghea dan juga Rowan. Tentu saja berhadapan dengan keluarga Kafi.“Kak, keluarga Kafi datang ke sini untuk melamar Kak Kiara. Apakah Kak Kiara mau?” Rowan langsung menatap Kiara.Kiara menatap Kafi sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan adiknya. “Aku mau.” Kiara mengangguk.“Syukurlah. Akhirnya lamaran kita diterima.” Winda merasa senang sekali.Kafi yang mendengar jawaban dari Kiara pun tak kalah senang. Akhirnya satu tahapan dapat dilalui juga.Rowan bernapas lega. Akhirnya Kiara dapat memulai hidup baru. Ini adalah gerbang pembuka untuk Kiara menuju ke masa depan.“Kapan kira-kira pernikahan diadakan? Apa ak

  • Hello Mommy   Bab 176 Aku Mau

    Kafi mengajak Kiara ke restoran hotel Maxton. Kafi memesan satu tempat di sana untuk menikmati makan malam romantis dengan Kiara.Restoran berada di rooftop hotel. Saat sampai sampai mereka langsung disuguhi pemandangan dari atas. Tampak gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi. Lampu-lampu yang menyala tampak indah saat dilihat dari ketinggian. Langit malam pun tampak indah dengan bintang-bintang yang bersinar.“Kenapa sepi?” Kiara tidak mendapatkan satu orang pun di restoran.“Aku memesan semuanya.” Kafi ini makan malam romantis. Karena itu dia memesan satu tempat untuk beberapa jam.Kiara benar-benar tidak menyangka Kafi akan melakukan hal semacam itu. Itu membuat bahagia sekali, karena dengan begitu dia bisa menikmati makan malam romantis dengan Kafi.Kafi menarik mengajak Kiara ke tempat yang sudah dipesan. Alangkankah terkejutnya ketika melihat meja makan dihiasi dengan lampu-lampu kecil. Tampak begitu cantik sekali.“Kamu mempersiapkan ini?” tanya Kiara.“Iya.” Kafi menarik t

  • Hello Mommy   Bab 175 Jadi Daddy Gemma?

    “Kenapa Kak Kiara meminta aku pulang? Apa Kak Kiara baik-baik saja?” tanya Rowan yang panik. Dia takut kakaknya kenapa-kenapa.“Aku baik-baik saja. Hanya saja ada yang aku mau bicarakan denganmu.” Kiara pun menyampaikan apa yang membuatnya menghubungi Rowan.“Ada apa?” tanya Rowan.“Kafi menyatakan cinta padaku. Apa kamu mengizinkan jika aku menerimanya?” Kiara menatap lekat wajah adiknya.Rowan benar-benar tidak menyangka jika Kiara akan menanyakan hal itu. Dia pikir kakaknya sudah menjawab pertanyaan Kafi itu. Namun, ternyata sang kakak menanyakan padanya lebih dulu.“Terima kasih sudah mau bertanya padaku, Kak. Kak Kiara harusnya memberikan jawaban sesuai dengan keinginan Kak Kiara. Sekarang Kak Kiara sudah pulih. Jadi tidak apa-apa jika Kak Kiara menentukan pilihan sendiri.” Rowan menarik tangan Kiara.“Kamu bukan sekadar adikku saja. Kamu adalah waliku. Jadi memang sewajarnya aku meminta izin padamu.” Kiara tidak bisa mengingkari fakta jika Rowan yang bertanggung jawab dengan dir

  • Hello Mommy   Bab 174 Menemani Menata Masa Depan

    Rowan sudah menebak jika Kiara akan bertanya hal itu. Senyum manis pun menghiasi wajah Rowan.Bertepatan dengan Kiara yang bertanya, mobil Kafi berhenti tepat di depan rumah.“Kak Kiara tanya sendiri saja pada Pak Kafi.” Rowan langsung melemparkan pada Kafi. Meminta sang kakak mendapat jawab dari Kafi sendiri. Itu akan jauh lebih baik dibanding dirinya yang memberikan jawaban.Kiara langsung mengalihkan pandangan pada mobil Kafi yang berhenti di depan rumah. Tampak Kafi turun dari mobil dan berjalan, menghampiri Kiara dan Rowan.“Apa kamu punya waktu? Aku ingin bicara denganmu.” Kafi menatap Kiara. Ada banyak hal yang harus dibicarakan. Jadi dia ingin mengajak Kiara pergi sebentar.Kiara langsung menatap Rowan. Seolah meminta izin pada adiknya itu. Walaupun Rowan adalah adiknya, tetapi Kiara lebih menganggapnya seorang kakak yang melindungi.“Pergilah, Kak.” Rowan yang mengerti tatapan Kiara itu langsung memberikan izin.Mendapatkan izin dari adiknya, Kiara langsung mengangguk. “Aku a

  • Hello Mommy   Bab 173 Mengizinkan

    “Fi, siapa wanita tadi?” Baru juga Kafa sampai rumah, sudah disambut dengan pertanyaan itu.“Aku baru pulang, Ma. Sabar.” Kafi benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa sang mama langsung melemparkan pertanyaan seperti itu.“Kamu ini, Mama sudah penasaran sejak tadi.” Winda memang sudah ingin tahu sejak tadi. Jadi dia merasa harus segera tahu.“Kafi jelaskan sambil duduk saja.” Kafi pun segera mengajak sang mama untuk di ruang tamu.Winda yang begitu penasaran dan ingin tahu segera ikut sang anak. Dia langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu.“Wanita tadi namanya Kiara.” Kafi mencoba menjelaskan.“Mama sudah berkenalan tadi. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi.” Winda merasa anaknya benar-benar berbasa-basi sekali.Kafi tersenyum. Dia lupa jika sang mama sudah berkenalan. “Kiara adalah ibu dari salah satu anak murid di sekolahan kita. Anak tadi itu adalah anaknya.” Kafi mencoba menceritakan pada sang mama.Winda terdiam sejenak ketika mendengar jika Gemma adalah anak Kiara. T

  • Hello Mommy   Bab 172 Apa Kamu Keberatan?

    Kiara langsung memegangi pipinya. Pipinya memang menghangat. Jadi wajar jika pipinya memerah.“Ini bukan karena matahari.” Kiara langsung mengelak.“Lalu karena apa?” tanya Kafi.“Ini karena aku malu.”Kafi langsung tersenyum. Senang sekali ketika melihat rona merah di pipi Kiara. Ternyata Kiara malu karena dirinya.Gemma yang menarik Kafi membuat Kafi akhirnya harus ikut Gemma. Tangan Kafi yang menggenggam Kiara pun membuat Kiara ikut juga. Mereka bertiga bersama-sama menuju ke permainan lain.Gemma meminta untuk berada di bawah tong air. Mereka menunggu air di bawah tong air. Saat air tumpah, Gemma, Kiara, dan Kafi langsung berteriak. Keseruan begitu terasa sekali.Dari sana mereka bermain di kolam busa. Semburan busa tampak begitu seru sekali. Gemma begitu menikmati. Biasanya hanya bermain di bathtub saja kini dia bisa main di kolam besar. Tentu saja itu begitu mengasyikkan sekali.“Ho ... ho ....” Kafi meletakkan busa si bawah dagunya. Tawa Kiara dan Gemma langsung terdengar. Kafi

DMCA.com Protection Status