Share

56. Diam

Penulis: helloimironman
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-02 00:12:25

"Gak, mas. Aku gak mau masalah ini di perpanjang." Nisya memohon melirih sedih, ia masih berusaha membujuk Hendra supaya tidak membawa masalah yang menimpanya itu ke pihak berwajib. 

"Kamu apa-apaan sih, Sya. Mana mungkin kita bisa aja kalau kayak gini, dia masih bebas berkeliaran di luar sana, dia bisa kapan aja macam-macam sama kamu!" Hasan murka, tak terima dengan keputusan yang putrinya pinta. 

Nisya menghembuskan napas panjang, ia menundukan kepalanya yang terasa berat. Sudah pasti keluarganya tidak setuju dengan pilihannya. Tapi, Nisya tidak ingin orang-orang tau kalau ia hampir menjadi korban perkosaan, itu seperti aib baginya. Jika orang-orang tau, mereka pasti akan tertawa meledeknya. Mereka pasti merasa puas karena Nisya akhirnya benar-benar hampir menjadi korban pemerkosaan. Dan yang lebih menyakitkan lagi, sebagian dari mereka mungkin ada yang tidak percaya karena dulu Nisya sempat berpura-pura sebagai korban perkosa dan menund

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Maiy 96
Minta peletnya dong mbk Jan
goodnovel comment avatar
Bee Kwon
Tegas Hend pelet jani emang Ampuhhh
goodnovel comment avatar
Sklmvn
Jan pasang pelet dimana mau juga kalo dapetnya modelan arsya wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • He Is My Husband (INDONESIA)    57. Tuduhan

    Tok tok tokHendra mengetuk pintu kamar kost Anjani tanpa ragu. Ia sudah membulatkan keputusannya untuk menyelesaikan masalah Nisya dengan caranya sendiri. Dan menemui Anjani adalah cara pertama yang menurut Hendra bisa membantu ia menyesaikan masalahnya.Tok tok tokHendra kembali mengetuk pintu kamar kost Anjani karena tak kunjung dapat sahutan dari sang empu.Baru saja Hendra ingin mengetuk pintu berwarna coklat itu, namun pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu, menampilkan Anjani yang sedang berdiri di hadapannya mengenakan daster dan rambut yang di cepol asal.Sesaat Anjani nampak terkejut melihat kehadiran Hendra yang kembali menginjakan kakinya untuk yang kedua kali."Maaf mas, tadi abis tidurin Jeno, jadi lama buka pintunya." kata Anjani yang Hendra balas dengan anggukan singkat."Ada apa, mas?" Anjani bertanya lebih dulu sebelum mempersilahkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-02
  • He Is My Husband (INDONESIA)    58. Perdebatan Kecil

    Jam sudah menujukan pukul sebelas malam, tapi kedua bola mata Anjani menolak untuk menutup. Anjani tidak bisa tidur, ia merenung memikirkan Nisya. Kali ini Anjani memikirkan cewek itu bukan karena kesal dengan kelakuannya, tapi sebab merasa kasihan karena cewek itu hampir menjadi korban pemerkosaan. Nisya masih merasa tidak tenang dan ketakutan. Sebenci apapun Anjani pada Nisya, tapi mereka sesama perempuan, Anjani mengerti apa yang Nisya rasakan sekarang.Tubuh Anjani tersentak kecil merasakan tangan Arsya yang tiba-tiba melingkar di atas perutnya."Mikirin apa?" tanya Arsya membuat Anjani mendongakkan kepalanya menatap Arsya yang matanya terpejam."Gak mikirin apa-apa." jawab Anjani berdusta.Kedua mata Arsya yang terpejam kini terbuka, tangannya menarik tubuh Anjani untuk semakin dekat dengannya,"Yang bener? Kalau ada yang kamu pikirin ceritain aja sama mas ya." ujar Arsy

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-03
  • He Is My Husband (INDONESIA)    59. Mengamuk

    Arsya menginjak pedal gasnya kencang, ia mengendarai laju mobilnya diatas rata-rata. Beruntung siang ini jalanan lumayan sepi. Matahari bersinar terik di atas sana, azan dzuhur juga sudah berkumandang. Seharusnya Arsya melangkahkan kakinya ke masjid dan menikmati makan siang saat ini, tapi ada sesuatu yang membuatnya panik, pesan masuk dari Anjani beberapa menit lalu.Anjani: Mas, aku udah di jalan mau kerumah NisyaAnjani: Mas jangan marah yaTentu saja tanpa berpikir lagi Arsya langsung mengendarai kuda besinya menuju rumah Nisya. Tak lupa Arsya menyuruh Anjani untuk menunggunya supaya mereka datang kerumah Nisya sama-sama.Tak butuh waktu lama, mobil Arsya sudah terparkir di halaman kost nya dulu."Mas!" suara nyaring Anjani memanggil Arsya begitu Arsya keluar dari mobilnya. Arsya berbalik badan, mendapati Anjani yang sedang menggendong Jeno berjalan ke arahnya.Arsya meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-04
  • He Is My Husband (INDONESIA)    60. Jangan Membantah

    Anjani meringis kesakitan ketika Arsya membersihkan luka cakar di keningnya dengan alkohol. Selain menjambak, Nisya juga mencakar kening Anjani. Meskipun cakaran nya kecil, tapi efeknya cukup perih."Punggung kamu sakit gak? Biar mas panggilin tukang pijat." tanya Arsya usai menempelkan plester di luka Anjani.Anjani merenggangkan badannya, punggung nya memang lumayan sakit tadi, tapi sekarang sudah tidak begitu. "Enggak kok mas." jawab Anjani, Arsya mengangguk paham."Mas gak balik ke kantor?" tanya Anjani karena usai kejadian tak terduga di rumah Nisya, Arsya langsung membawa Anjani pulang ke kost. Tadinya Arsya menawarkan Anjani untuk ke rumah sakit atau klinik, tapi Anjani menolak. Anjani tidak ingin di tertawakan dokter dan suster karena datang kerumah sakit cuma gara-gara luka cakaran di keningnya. Tapi yang Arsya khawatirkan bukan cuma itu mengingat Nisya sempat mendorong Anjani hingga punggung istrinya itu terbentur d

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-05
  • He Is My Husband (INDONESIA)    61. Bini

    "Jeno lucu banget sih, jadi anak tante Marra aja mau gak?""Kalau Jeno jadi anak kamu, berarti anak aku juga dong?"Spontan Anjani membekap mulutnya merasa mual mendengar Jeka yang menyahuti ucapan Marra barusan. Ya, Anjani sudah tiba di Jakarta sabtu siang dan langsung di sambut dengan sepasang kekasih yang menjijikan di mata Anjani."Mar, lo di pelet apa gimana sih?!" celetuk Anjani menatap Marra tak menyangka. Marra dan Jeka sudah di depan mata, tentu Anjani tidak lupa tujuan utamanya, memberi pencerahan pada Marra yang siapa tau di pelet Jeka."Buset, congor nya bos!" sahut Jeka tak terima."Terus kenapa Marra bisa mau sama mahluk astral macam lo?" balas Anjani sewot.Jeka mendelik tajam, "Jelmaan bidadara surga gini di bilang mahluk astral." Jeka memainkan alisnya memasang wajah tengil."Dih," Anjani berdecih jijik. Tapi Jeka tak merasa tersinggung sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-11
  • He Is My Husband (INDONESIA)    62. Happy Birthday

    "Happy birthday, Rais!" ujar Anjani kemudian mengecup pucuk kepala Rais yang hari ini umurnya genap satu tahun.Rais yang sedang berada di gendongan Yogi tersenyum malu, kedua tangannya memeluk erat-erat salah satu kado miliknya."Selamat ulang tahun, jagoan!" Kali ini Arsya yang bicara, mengacak rambut Rais yang sudah di sisir rapih oleh Hanum."Om, jangan di acak-acak dong rambutku, jadi berantakan lagi kan." timpal Hanum seolah mewakilkan Rais yang belum lancar berbicara.Arsya tertawa sumbang, "Iya deh, maaf ya nih Om rapihin lagi rambutnya." kata Arsya sambil merapihkan rambut Rais yang berantakan karenanya."Tuh lihat, dedek Jeno lucu banget ya, bang." ucap Yogi sembari menunjuk kearah Jeno yang sedang di gendongan Anjani, spontan Rais menatap kearah yang Ayahnya tunjuk. Mulut anak kecil itu menganga seakan terpesona.Hanum, Yogi, Anjani dan Arsya yang melihat reaksi

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • He Is My Husband (INDONESIA)    63. Gagal Move On

    "Lo udah gila ya, Chan?" sentak Anjani yang tengah naik pitam. Ibu satu anak itu tiba-tiba saja mengamuk ketika melihat kedatangan Chandra dengan anak gadis yang ia rangkul mesra.Chandra mengulum bibirnya, ia terdiam di hadapan Anjani yang sedang menghakiminya. Dan entah kenapa Chandra menciut tak berani menyahut saat Anjani memarahinya habis - habisan."Lo juga, neng!" Kini Anjani menatap gadis yang duduk ketakutan di samping Chandra. "Lo tau gak nih biawak satu udah punya bini, bentar lagi ada buntutnya."Anak gadis itulah hanya terdiam menunduk tanpa sepatah kata. Wajahnya merengut menahan tangis dan malu."Anak orang jangan di marahin, kalau mau marah ke Chandra aja." teguArsya yang Anjani balas dengan decihan."Sama dua-duanya juga salah!" jawab Anjani.Karena tak tega melihat wajah gadis itu pias, Beki mengeluarkan dompetnya. Memberika

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-14
  • He Is My Husband (INDONESIA)    64. Family Time

    "Kalian ini bawa bayi pulang malam - malam." ujar Gerry yang baru saja memergoki anak dan menantunya yang baru tiba di rumah usai berkelana kerumah teman lama mereka.Sekarang sudah jam sebelas malam tapi Arsya dan Anjani baru pulang kerumah bersama Jeno yang sudah tertidur pulas di gendongan Anjani. Gerry yang melihat itu tentu saja menggelengkan kepalanya, tak habis pikir kenapa mereka pulang kerumah larut malam bersama Jeno yang seharusnya sudah tertidur dengan nyaman di atas kasur empuk nya, bukan di gendongan Anjani."Maaf, pah." ujar Arsya merasa bersalah, ia mengangkat pandangannya menatap Gerry dengan tatapan memohon.Gerry berdecak, "Anjani, bawa Jeno masuk. Arsya, kamu temanin papah main catur." ujar Gerry kemudian beranjak pergi.Anjani dan Arsya yang mendengar itu saling melempar tatapan dan tersenyum tipis, kalau Gerry mengajak Arsya main catur itu tandanya Gerry sudah memaafkan mereka.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-13

Bab terbaru

  • He Is My Husband (INDONESIA)    69. Ending

    7 Tahun KemudianHari libur bagi Arsya bukan lagi hari dimana ia bisa bersantai dan beristirahat di rumah. 8 tahun umur pernikahan, ia dan Anjani sudah di karunia 4 orang anak yang membuat waktu liburnya di sibukan dengan bermain dan mengurus buah hatinya.Sih sulung Arjeno Shakeel Cakrawala, bocah tampan yang sebentar lagi akan menduduki bangku sekolah dasar.anak kedua ada Archie Javier Cakrawala, anak laki-laki kedua yang umurnya 2 tahun lebih muda dari Jeno, tapi ia lebih aktif bermain di luar rumah bersama teman - temannya berbeda dengan Jeno yang lebih suka bermain di dalam rumah saja.Arjuno Keenan Cakrawala, sih bungsu gak jadi. Selain sudah lancar berbicara dan berjalan, Juno juga sudah lancar mengganggu kedua abangnya ketika sedang belajar.Kemudian ada sih bungsu yang baru berumur tiga bulan, anak ke empat Arsya dan Anjani yang satu ini berjenis kelamin perempuan, namanya

  • He Is My Husband (INDONESIA)    68. Motif Sih Pelaku

    Anjani menatap cemas kearah Nisya yang tengah terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit, entah apa yang terjadi pada cewek itu hingga membuat ia hampir saja kehilangan nyawanya. Nisya kritis, urat nadinya hampir terputus, namun masih bisa tertolong karena Anjani bergerak cepat memanggil bantuan medis.Anjani belum tau jelas sebab dari goresan luka di urat nadi cewek itu, entah ia sendiri yang melukai tangannya, atau laki - laki tak di kenal yang memukuli wajah Arsya.Jeno menggeliat di dalam gendongannya, membuat Anjani bangkit dari duduknya kemudian menimang Jeno yang mungkin mengantuk."Kenapa, sayang?" tanya Anjani dengan nada lembutnya kepada Jeno."Ooo.." gumam Jeno seraya berontak dari gendongan Anjani."Shuttt, gak boleh nakal, tante Nisya lagi istirahat.." ujar Anjani seakan melarang anaknya untuk menangis.Tangan Anjani menepuk bokong Jeno pelan, biasanya kalau J

  • He Is My Husband (INDONESIA)    67. Pesan Dari Nisya

    "Sya, ibu sama bapak pergi dulu ya, kamu jangan kemana - mana sebentar lagi mas mu pulang." ujar Tuti berbicara kepada Nisya yang sedang duduk melamun diatas tempat tidurnya. Cewek itu hanya menetap kearah Tuti sejenak kemudian memutuskan kontak matanya.Tuti yang melihat respon Nisya hanya menghembuskan napas berat saja, ia lantas menutup kembali pintu kamar Nisya dan berjalan menghampiri suaminya yang sudah menunggu diatas motor.Nisya menggigit kuku jempolnya, keadaannya cewek itu masih sama, tatapan matanya masih kosong, ekspresi wajahnya pun hanya satu, datar. Tak ada minat hidup dan aura yang keluar dari wajah manis gadis itu.Nisya beranjak turun dari tempat tidurnya, ia berjalan kedepan jendela, menatap lurus kearah luar rumahnya. Cuaca hari ini cukup bagus, mengingat kan Nisya pada suasana di kampusnya, biasanya di cuaca yang seperti ini ia bersantai di gazebo sembari menikmati bakso atau mie ayam bersama teman -

  • He Is My Husband (INDONESIA)    66. Ketakutan Terbesar Arsya dan Anjani

    "Jeno, lihat Ayah. Yeayyy Jeno bisa terbang!!!" seru Arsya yang tampak asik bermain bersama Jeno. Ya, bagi Arsya itu menyenangkan, namun jika Anjani melihatnya mungkin Arsya akan di cubit keras-keras, sebab saat ini Arsya mengangkat tubuh Jeno tinggi-tinggi di atas tubuhnya, siapapun yang melihat hal itu mungkin akan berteriak karena mengerikan. Tapi anehnya, baik Arsya dan Jeno malah tertawa menikmati."Jeno terbang lagi ya, hushhhh" ujar Arsya kembali mengangkat Jeno tinggi - tinggi. Ya beginilah jika ia lepas dari pengawasan Anjani, bermain dengan Jeno semauanya.Jeno tertawa menampilkan gusinya yang belum tumbuh gigi, bermain terbang - terbangan seperti ini sudah menjadi kegiatan rutin yang Arsya dan Jeno selepas Arsya pulang kerja. Karena kalau Arsya pulang kerja, Anjani akan pergi mandi, di sana itu lah ia melakukan aksinya bersama Jeno."Mas"Mendengar namanya di panggil Anjani, dengan cepat Arsya langsung menurunkan Jeno dan duduk manis di a

  • He Is My Husband (INDONESIA)    65. Back Home

    Usai kepulangan keluarga kecil Juna ke Bandung beberapa jam lalu, kini Gerry harus melepas kepergian Anjani dan Arsya karena satu jam lagi jadwal penerbangan pesawat yang akan membawa Anjani dan Arsya ke Jogjakarta.Arsya dan Anjani berangkat ke bandara di antar Gerry, Renya, Neisya dan Deka. Keempatnya meluangkan waktu untuk mengantar Arsya dan Anjani ke bandara. Sesampainya di bandara mereka duduk menunggu sembari mengobrol dan bercanda."Deka, kapan - kapan main dong ke Jogjakarta, sama Handa juga." ujar Anjani tersirat rasa meledek, ia baru saja dapat bocoran dari Renya kalau ternyata Deka berpacaran dengan Handa.Jelas Anjani mengenal Handa, sebab saudara laki-laki Handa adalah sahabat baik Anjani. Rumah mereka juga bersebelahan. Padahal dulu Handa dan Deka gemar sekali bertengkar dan menjadi rival. Tapi entah bagaimana ceritanya mereka bisa saling jatuh cinta. Entahlah, hanya mereka berdua dan Tuhan yang tahu

  • He Is My Husband (INDONESIA)    64. Family Time

    "Kalian ini bawa bayi pulang malam - malam." ujar Gerry yang baru saja memergoki anak dan menantunya yang baru tiba di rumah usai berkelana kerumah teman lama mereka.Sekarang sudah jam sebelas malam tapi Arsya dan Anjani baru pulang kerumah bersama Jeno yang sudah tertidur pulas di gendongan Anjani. Gerry yang melihat itu tentu saja menggelengkan kepalanya, tak habis pikir kenapa mereka pulang kerumah larut malam bersama Jeno yang seharusnya sudah tertidur dengan nyaman di atas kasur empuk nya, bukan di gendongan Anjani."Maaf, pah." ujar Arsya merasa bersalah, ia mengangkat pandangannya menatap Gerry dengan tatapan memohon.Gerry berdecak, "Anjani, bawa Jeno masuk. Arsya, kamu temanin papah main catur." ujar Gerry kemudian beranjak pergi.Anjani dan Arsya yang mendengar itu saling melempar tatapan dan tersenyum tipis, kalau Gerry mengajak Arsya main catur itu tandanya Gerry sudah memaafkan mereka.

  • He Is My Husband (INDONESIA)    63. Gagal Move On

    "Lo udah gila ya, Chan?" sentak Anjani yang tengah naik pitam. Ibu satu anak itu tiba-tiba saja mengamuk ketika melihat kedatangan Chandra dengan anak gadis yang ia rangkul mesra.Chandra mengulum bibirnya, ia terdiam di hadapan Anjani yang sedang menghakiminya. Dan entah kenapa Chandra menciut tak berani menyahut saat Anjani memarahinya habis - habisan."Lo juga, neng!" Kini Anjani menatap gadis yang duduk ketakutan di samping Chandra. "Lo tau gak nih biawak satu udah punya bini, bentar lagi ada buntutnya."Anak gadis itulah hanya terdiam menunduk tanpa sepatah kata. Wajahnya merengut menahan tangis dan malu."Anak orang jangan di marahin, kalau mau marah ke Chandra aja." teguArsya yang Anjani balas dengan decihan."Sama dua-duanya juga salah!" jawab Anjani.Karena tak tega melihat wajah gadis itu pias, Beki mengeluarkan dompetnya. Memberika

  • He Is My Husband (INDONESIA)    62. Happy Birthday

    "Happy birthday, Rais!" ujar Anjani kemudian mengecup pucuk kepala Rais yang hari ini umurnya genap satu tahun.Rais yang sedang berada di gendongan Yogi tersenyum malu, kedua tangannya memeluk erat-erat salah satu kado miliknya."Selamat ulang tahun, jagoan!" Kali ini Arsya yang bicara, mengacak rambut Rais yang sudah di sisir rapih oleh Hanum."Om, jangan di acak-acak dong rambutku, jadi berantakan lagi kan." timpal Hanum seolah mewakilkan Rais yang belum lancar berbicara.Arsya tertawa sumbang, "Iya deh, maaf ya nih Om rapihin lagi rambutnya." kata Arsya sambil merapihkan rambut Rais yang berantakan karenanya."Tuh lihat, dedek Jeno lucu banget ya, bang." ucap Yogi sembari menunjuk kearah Jeno yang sedang di gendongan Anjani, spontan Rais menatap kearah yang Ayahnya tunjuk. Mulut anak kecil itu menganga seakan terpesona.Hanum, Yogi, Anjani dan Arsya yang melihat reaksi

  • He Is My Husband (INDONESIA)    61. Bini

    "Jeno lucu banget sih, jadi anak tante Marra aja mau gak?""Kalau Jeno jadi anak kamu, berarti anak aku juga dong?"Spontan Anjani membekap mulutnya merasa mual mendengar Jeka yang menyahuti ucapan Marra barusan. Ya, Anjani sudah tiba di Jakarta sabtu siang dan langsung di sambut dengan sepasang kekasih yang menjijikan di mata Anjani."Mar, lo di pelet apa gimana sih?!" celetuk Anjani menatap Marra tak menyangka. Marra dan Jeka sudah di depan mata, tentu Anjani tidak lupa tujuan utamanya, memberi pencerahan pada Marra yang siapa tau di pelet Jeka."Buset, congor nya bos!" sahut Jeka tak terima."Terus kenapa Marra bisa mau sama mahluk astral macam lo?" balas Anjani sewot.Jeka mendelik tajam, "Jelmaan bidadara surga gini di bilang mahluk astral." Jeka memainkan alisnya memasang wajah tengil."Dih," Anjani berdecih jijik. Tapi Jeka tak merasa tersinggung sa

DMCA.com Protection Status