Share

Bab 21

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Tuhan menganugerahkan kecantikan kepadamu bukan untuk kamu hancurkan. Kamu sangat cantik, nggak dandan pun masih bisa memikat banyak orang."

Hazel mengangkat bahu acuh tak acuh, sengaja menirukan nada bicara Winda dengan mengatakan, "Pertama-tama, kecantikanku ini karena menuruni kecantikan ibuku. Kedua, aku bisa memikat banyak orang meski nggak dandan."

Winda cukup geram saat melihat sikap acuh Hazel. Dia memutar matanya jengah, lalu menjawab, "Oh, benarkah? Ada rumor yang beredar di luar sana kalau kamu memiliki wajah di bawah standar sampai tunanganmu sendiri nggak tahan sama kamu."

Ketika teringat Justin si bajingan itu, Hazel hanya menimpali dingin, "Siapa juga yang ingin disukai olehnya."

Winda bersedekap dan memandangnya dengan ringan. "Benarkah? Dulu, entah siapa yang setiap hari selalu mengikuti ke mana pun Justin pergi."

Mengingat saat-saat di mana Hazel sering mengikuti Justin, Hazel langsung terlihat jengkel.

Sepuluh tahun yang lalu, Hazel mengalami kecelakaan dan melupaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 22

    "Terus saja mengelak!"Melihat punggungnya yang seperti hendak melarikan diri, Winda tersenyum tidak berdaya dan bergumam pelan.Tampaknya Sergio masih belum cukup mahir.Harus diketahui bahwa menaklukkan Hazel bukanlah suatu tugas yang mudah.Semua orang mengira Hazel memiliki kepribadian yang lembut, berperilaku baik serta mudah ditangani.Namun, tidak ada yang tahu bahwa semua kelembutannya hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang paling dia percayai dan sayangi.Jika orang asing ingin mendekat, dia akan membentengi hatinya dengan erat.Winda sangat penasaran, kapan Sergio bisa menembus pertahanan Hazel?Dia menantikan hari itu.Ketika pegawai toko Winda berdiri di depan cermin dengan linglung, dia mengira Winda tidak puas dengan pakaiannya. Jadi, pegawai itu mendekat dan bertanya kepadanya."Nona, apa Nona butuh sesuatu?"Winda kembali tersadar dari lamunannya, menggeleng dan menjawab sambil tersenyum, "Nggak, kok. Tolong carikan syal yang cocok.""Baik, tolong tunggu sebentar." P

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 23

    "Aku tahu. Dia memang memperlakukanmu dengan baik, tapi bagaimanapun juga Justin itu cucunya. Kalau hal ini sampai tersebar, reputasi Keluarga Hardwin pasti akan tercoreng." Wajah Winda menunjukkan keseriusan saat mengatakan itu.Dia tidak berasal dari latar belakang sebaik Hazel, jadi sedikit mendapat pengaruh tertentu sejak kecil. Dia tidak pernah percaya perasaan jauh lebih penting jika dihadapkan dengan yang namanya kepentingan.Memang benar bahwa Liana menyukai Hazel dan menyayangi Hazel dengan tulus. Namun, dibandingkan dengan Keluarga Hardwin, di mana keberadaan Hazel?Hazel merenung sejenak, sudut bibirnya menyunggingkan senyuman tipis. "Nggak masalah. Aku akan mencoba dulu, baru memutuskan langkah selanjutnya."Sebenarnya, Hazel juga tidak begitu yakin akan apa yang terjadi. Namun yang pasti, dia tidak akan mempertahankan pernikahan ini lebih lama lagi.Dia bisa menerima bahwa Justin tidak mencintainya. Dia juga bisa menerima kehidupan pernikahan yang terhormat di masa depan.

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 24

    Justin tenggelam dalam pemikirannya sendiri, lalu menatap Darra dengan bingung.Darra hanya memberitahunya bahwa Hazel membuat ayahnya jatuh sakit karena keputusannya yang kabur dari rumah beberapa hari yang lalu.Sekarang, Krisna masih dirawat di rumah sakit. Katanya, Krisna terkena serangan jantung karena terlalu emosi dan tidak bisa menahan amarahnya.Jadi, Justin secara tidak sadar berasumsi bahwa itu adalah kesalahan Hazel dan tidak bertanya lagi.Sekarang, setelah Hazel mengajukan pertanyaan ini kepadanya, sedikit keraguan muncul di dalam hatinya.Bertemu dengan tatapan penuh tanya Justin, mata Darra berkedip pelan, lalu menjelaskan, "Kak Justin, aku nggak mau merusak citra baik Kakak di dalam hatimu. Lagipula, masalah membuat ayah jatuh sakit karena emosinya terpancing bukanlah sesuatu yang perlu dibanggakan."Justin yang mendengar itu pun mengangguk pelan. "Ya. Yang kamu lakukan sudah benar. Darra, di dunia ini hanya kamu satu-satunya orang yang begitu lembut dan berhati baik.

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 25

    Saat melihat makin banyak orang yang berkerumun di sekitar, Darra menggertakkan gigi penuh kebencian, lalu menutupi wajahnya agar tidak dikenali.Keputusannya salah karena memutuskan datang ke restoran ini untuk makan siang.Seharusnya dia tidak berurusan dengan si jalang Hazel!Itu salah Hazel. Kenapa dia mengatakannya keras-keras? Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa sorot mata orang di sekitar menatapnya dengan aneh.Tatapan mereka diwarnai dengan penghinaan dan ejekan, seperti mereka melihat orang ketiga yang sudah merusak hubungan orang lain.Akan tetapi, kesalahan apa yang dia lakukan?Dalam suatu hubungan, yang tidak dicintailah yang menjadi orang ketiga.Justin mencintainya, jadi dialah yang seharusnya menikah dengan Justin.Hazel hanya memonopoli pernikahan karena bantuan Liana.Justin juga belum pernah dikelilingi oleh begitu banyak orang sebelumnya. Sekilas, rasa malu melintas di wajahnya yang tampan.Dia berteriak marah, "Hazel, masih mau membuat keributan? Memang benar ka

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 26

    Hazel tidak menyadari ada dua orang pria yang keluar dari tembok pembatas di lantai atas setelah mereka pergi.Salah satu dari mereka mengenakan setelan jas yang rapi dan mengenakan kacamata. Penampilannya sangat rapi dan tertata.Yang satunya lagi mengenakan setelan santai berwarna putih. Bagian ritsleting depan setengah terbuka, memperlihatkan tulang selangka yang indah di dalamnya. Penampilannya ini memberikan kesan bebas.Rafael, yang mengenakan setelan santai berwarna putih, meletakkan lengannya di tubuh pria di sisinya. Dia tersenyum, lalu mengatakan, "Aku sempat khawatir kakak ipar akan ditindas. Tapi sepertinya Sergio nggak memilih orang yang salah."Namun, Hazel cukup waspada juga rupanya.Awalnya, mereka memperhatikan Hazel secara diam-diam sambil bersembunyi. Tidak disangka kalau mereka hampir ketahuan.Sepertinya Hazel masih belum tahu akan identitas mereka.Dalam beberapa tahun ini, Sergio juga menegaskan kalau beberapa dari mereka tidak diperbolehkan muncul di depan Hazel

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 27

    Mendapatkan balasan seperti itu dari Hazel, Justin menggertakkan gigi karena marah, ingin membanting ponselnya.Dia menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tenang sambil terus mengetik pesan balasan."Kamu diuntungkan karena menyandang status calon menantu Keluarga Hardwin selama bertahun-tahun, tapi masih ingin meminta uang dariku? Jangan harap! Aku peringatkan, besok pergi temui Nenek dan batalkan pernikahan itu. Kalau nggak, aku nggak akan pernah sekalipun menemuimu setelah pernikahan kita."Hazel langsung menjawab, "Boleh saja kalau mau membatalkan pernikahan. Berikan uang seratus miliar kepadaku dan jangan kurang satu sen pun. Kalau nggak, wanita yang kamu cintai akan menyandang status selingkuhan selamanya."Justin tidak percaya bahwa kata-kata itu dikirimkan oleh seorang Hazel yang selalu lemah lembut.Sebelumnya, kalau Justin bersikap sedikit keras, Hazel pasti akan mengalah dan memakluminya.Tanpa sadar, dia yakin bahwa kali ini Hazel pasti akan mengalah.Bagaimana

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 28

    Efisiensi Adam dalam bekerja sangat tinggi. Orang-orang yang dia pekerjakan semuanya adalah detektif swasta profesional.Jadi, hanya butuh waktu sehari bagi Hazel untuk menerima sebagian dari "bukti" kelakuan Justin.Setelah membaca hasil penyelidikan yang diterima, Hazel menyadari bahwa Justin sudah meniduri Darra sejak lima tahun yang lalu.Saat itu, Darra harusnya masih duduk di bangku SMA.Hazel berdecak pelan, bibirnya terangkat membentuk senyum mengejek.Tidak heran Justin mengatakan kalau Hazel sangat tertutup dan kaku. Jadi, itu karena dia telah menikmati banyak hal menyenangkan.Namun, Darra benar-benar mampu membuat Justin begitu mencintainya.Sejak lima tahun yang lalu sampai beberapa hari yang lalu, mereka selalu pergi ke hotel tiga hingga empat kali dalam satu bulan.Yang paling berlebihan adalah saat tahun pertama, saat Darra berusia 17 tahun. Mereka memesan kamar tiga sampai lima kali dalam satu minggu.Rekor tertinggi ternyata tuju kali dalam satu minggu.Hazel menyangg

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 29

    Begitu berada di sana, tidak ada yang peduli betapa mulianya status orang itu. Yang ada hanyalah siapa yang memiliki tinju yang lebih keras."Jadi ...."Hazel mengetuk-ngetukkan ujung jarinya di atas meja sambil berpikir.Melihat Hazel menunduk, Adam tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Jadi, dia kembali bertanya, "Nyonya, apa ada yang mencuri sesuatu milik Nyonya?"Hazel mencibir dan menunjuk ke arah Vila Ragasa di dalam informasi. "Vila mewah ini adalah warisan yang ditinggalkan oleh ibuku, tapi Justin memberikannya kepada Darra. Menurutmu, apa ini termasuk tindakan pencurian?"Vila Ragasa ini dipinjamkan oleh Hazel kepada Justin. Tidak disangka kalau Justin malah memberikannya kepada Darra sebagai hadiah ulang tahun.Lima tahun yang lalu, hubungannya dengan Justin belum hancur.Justin mengatakan bahwa dia menyukai Vila Ragasa milik Hazel dan ingin mengajak teman-temannya ke sana selama beberapa hari.Pada saat itu, Hazel bahkan menyerahkan kunci vila itu kepada Justin tanpa

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status