Share

Bab 202

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Diingatkan oleh Dania seperti ini, Krisna tiba-tiba tersadar dan menekan rasa kesal di hatinya.

"Mana mungkin? Justin sendiri yang secara pribadi menyerahkan undangan ini kepadaku, memastikan kalau aku harus datang. Kita akan jadi keluarga, jadi kenapa harus mempermasalahkan hal sekecil ini?"

Krisna sengaja mengatakan kata keluarga dengan cukup keras, membuat para tamu yang berada dekat mereka bisa mendengarnya.

Seseorang memandang Darra dengan tatapan ambigu dan tertarik, lalu mengatakan, "Nyonya, sepertinya hari bahagia Justin akan segera tiba!"

Sebelum Irma sempat mengatakan sesuatu, Krisna sudah menyela sambil tersenyum, "Nggak secepat itu!"

Satu kalimat membuat seluruh tamu yang hadir makin yakin kalau Justin dan Darra akan segera menikah.

Mereka semua tersenyum dan memberi selamat.

"Tuan Krisna, Nyonya Irma, kalau mengadakan pesta pernikahan, jangan lupa undang kami semua, ya?"

Krisna menjawab sambil tersenyum bangga.

Gigi Irma bergemeletuk geram saat menyaksikan situasi ini, ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 203

    Sergio sepertinya merasakan kegugupan Hazel. Dia memegang erat tangan Hazel, mengusap punggung tangannya, mencoba untuk menenangkannya.Hazel memandangnya dan merasa jauh lebih tenang, lalu memasang senyuman lembut di wajahnya.Pada saat ini, seseorang di antara kerumunan ada yang mengenali identitas Hazel dan tidak bisa menahan seruannya."Bukankah dia wanita yang ditinggalkan Justin? Kenapa masih berani muncul di sini?"Mendengar ini, Sergio menatap ke arah orang itu dengan sorot dingin dan tajam.Orang yang berbicara langsung terkejut, menutup mulutnya dan mundur beberapa langkah.Melihat gerakan mundur dan menghindar orang itu, Sergio langsung mencibir.Di hadapan semua orang, dia memeluk pinggang ramping Hazel dan menariknya ke dalam pelukannya."Perkenalan, ini istriku, Hazel. Kalian harus perhatian kata-kata kalian saat di depannya. Kalian semua harusnya sudah tahu aku orang yang seperti apa. Kalau aku sampai tahu kalian tidak menghormatinya ...."Sebelum Sergio selesai berbicar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 204

    Setelah Hazel dan Sergio melangkah masuk ke dalam, situasi yang semua tenang kini langsung meledak.Mereka semua tidak mempercayai apa yang barusan mereka saksikan."Bukankah Hazel itu tunangan Justin? Kenapa dia sekarang menjadi istri Sergio?""Wah, tidak masuk akal sekali. Bukankah senioritas dalam keluarga bakal kacau?""Katanya Justin dan Darra akan menikah. Kalau Tuan Sergio benar-benar menikah dengan Hazel, apa Nyonya Liana bakal kasih izin Darra menikah dengan Justin?"...Melihat keributan para tamu, Irma benar-benar sangat marah.Perjamuan indah dirusak oleh Sergio dan Hazel!Benar-benar sangat menjengkelkan."Nggak bisa begini. Aku harus kasih pelajaran buat Hazel, biar dia tahu sehebat apa aku ini!"Irma menginjak sepatu hak tinggi dengan kesal, berniat melabrak Hazel. Namun, niatnya dihentikan oleh Erlina tepat waktu."Tante, ada banyak tamu terhormat yang datang malam ini. Bertengkar hanya akan berdampak buruk pada reputasi tante. Tunggu sampai jamuan makan selesai."Barus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 205

    Jejak keterkejutan muncul di mata Hazel. "Kenapa kamu bilang begitu?"Meskipun Erlina sangat tergila-gila dengan Sergio, bahkan sampai beberapa kali membuat Hazel marah, kenapa Rafael bisa melihat semuanya dengan jelas?Bukankah banyak pria yang tidak bisa melihat dengan jelas tipu muslihat wanita?Rafael menunjukkan senyum cerah di wajahnya dan mengangkat tangannya untuk menyisir rambutnya. Sikapnya ini seakan sedang menyebarkan pesona yang tidak ada habisnya."Hazel, jangan berprasangka buruk! Nggak semua pria nggak bisa memahami wanita. Aku contohnya."Setelah mengatakan itu, dia sengaja mengedipkan mata pada Hazel.Hazel, "..."Kenapa dia terlihat sangat bangga?Namun, dalam hati Hazel tahu kalau Rafael mengingatkannya dengan niat baik. Jadi, dia tersenyum dan mengangguk, lalu menjawab akan mengingatnya.Rafael akhirnya merasa lega dan menarik Vexal menjauh.Biasanya dia terlalu malas untuk ikut campur dalam urusan orang lain. Namun, salah siapa Hazel itu istri Sergio?Yang penting

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 206

    Rafael seakan tidak mendengar, malah tersenyum makin lebar. "Jangan marah, keponakan. Aku dan Om Sergio itu teman baik, jadi panggilan ini nggak salah."Justin sangat kesal sampai menepis tangannya, lalu bertanya dengan alis berkerut, "Apa yang kamu inginkan?"Rafael menahan senyuman di bibirnya, sorot matanya perlahan menjadi acuh. "Justin, mau main-main pun harus lihat tempat."Justin ingin melawan, tetapi melangkah mendekat saat mendengar suara ribut di sebelah sini."Apa yang kalian lakukan?"Mendengar suara marah Sergio, bahu Justin bergetar hebat."Om."Sergio bahkan tidak memandangnya, hanya berjalan melewatinya dan menghampiri Hazel.Pria yang barusan menunjukkan sorot mata tajam, tiba-tiba menunjukkan ekspresi berbeda saat berada di depan Hazel. Ada kelembutan yang tak terlihat di matanya yang dalam dan dingin."Hazel, kamu diganggu?"Hazel tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia menggandeng lengan Sergio, lalu menjawab, "Nggak, kok. Aku bukan orang yang diam saja kalau dig

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 207

    Sergio menarik Hazel untuk duduk di sofa, mengambil makanan penutup dan jus, lalu menyerahkannya kepadanya. "Kalau ketemu Justin lagi, kamu nggak perlu segan-segan kepadanya."Hazel sudah mengalami penderitaan hanya karena tidak memutuskan pertunangannya dengan Justin.Saat itu, Sergio hanya bisa menasihati Justin secara diam-diam, tetapi semua itu tidak ada gunanya.Sekarang, Hazel adalah istrinya dan dia bisa melindunginya secara terang-terangan.Sejak membawa Hazel pulang, Sergio diam-diam bersumpah kalau dia akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Hazel dan tidak akan membiarkannya disakiti lagi.Menatap tatapan mata Sergio yang penuh perhatian, Hazel merasakan perasaan hangat di hatinya.Dia mengangguk lembut, tersenyum dan berjanji, "Jangan khawatir, Om. Aku nggak akan segan-segan lagi!"Sergio mengerutkan bibirnya dengan puas, lalu mengusap kepala Hazel dengan penuh kasih.Saat ini, keduanya tengah duduk bersebelahan di atas sofa. Pria tampan dan wanita cantik itu saling be

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 208

    Rubah betina Hazel ini terlihat sama persis seperti ibunya yang sialan itu.Dia adalah pelacur yang hanya merayu laki-laki!Melihat betapa pedulinya Sergio pada Hazel, perasaan terpendam yang membuat tercekik karena Kirana kembali muncul.Dia bertanya dengan getir, "Erlina, kapan rencanamu akan dimulai?"Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi!Erlina menggigit bibirnya dan berkata, "Kita tidak bisa melakukannya hari ini. Lain kali saja.""Kenapa?"Karena terpancing emosi, suara Irma menjadi tajam dan ketus, bahkan nadanya penuh keengganan.Erlina menatap Hazel dengan marah dan berkata dengan dingin, "Pertengkaran Darra dan Kak Justin barusan sudah membuat Keluarga Hardwin kehilangan muka. Kalau kita melakukan sesuatu yang lain, mungkin akan menimbulkan kecurigaan."Tujuan Erlina dari awal hingga akhir adalah Hazel.Namun, dia tidak ingin membuat Sergio jijik kepadanya.Jadi, sekarang bukanlah waktu terbaik untuk melancarkan rencana yang sudah dia susun.Setelah mendengar apa yang Erli

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 209

    "Oh ya, Sergio, aku dengar kamu sudah menikah? Saat itu aku nggak sempat pulang. Ini hadiah untuk pernikahanmu dan Hazel."Burhan menyerahkan kotak hadiah lainnya, tetapi matanya tertuju pada lengan Sergio.Dia telah menyaksikan Hazel tumbuh dewasa dan juga sudah mendengar tentang perbuatan Justin. Hal itu membuatnya merasa bersalah kepada Hazel.Sergio memandangnya dengan ringan, mengambil kotak hadiah itu, lalu menggendong Hazel. "Terima kasih, Kak. Kalau nggak ada yang lain, aku sama Hazel mau pulang dulu."Burhan menghentikannya, "Sergio."Sergio menghentikan langkah kakinya dan berbalik perlahan. "Apa ada hal lain?"Meski dilahirkan oleh ibu yang sama, kedua bersaudara ini tidak dekat, mungkin karena perbedaan usia yang jauh.Apalagi Sergio sudah menyendiri sejak kecil. Bahkan Burhan, kakak kandungnya sendiri masih tidak bisa memahami isi hati Sergio.Melihat sorot dingin di mata Sergio, Burhan merasa tidak berdaya. "Aku minta maaf kepada Hazel atas nama Justin. Aku harap kamu bis

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 210

    Pipinya terasa sakit dan sorot matanya penuh rasa tidak percaya. "Burhan, kamu menamparku? Beraninya kamu menamparku!"Burhan juga tercengang, menatap telapak tangannya dengan linglung. Detik berikutnya, jejak rasa bersalah muncul di matanya.Dia menarik napas dalam-dalam dan berusaha menjaga suaranya agar tetap tenang, "Sudah kubilang berkali-kali kalau hubunganku dan Kirana nggak seperti yang kamu bayangkan! Kenapa kamu masih nggak percaya?"Irma mencibir, "Bukan seperti yang aku pikirkan? Lalu apa? Jangan lupa alasan kenapa kamu menikah denganku!"Burhan memandangnya dengan kecewa dan menggelengkan kepalanya pelan. "Karena menurutmu begitu, aku nggak akan menjelaskan apa pun. Harusnya aku memang nggak usah pulang saja."Setelah mengatakan itu, dia berhenti menatap Irma, berbalik dan pergi.Melihat Burhan yang pergi dengan tegas, Irma tidak bisa lagi mengendalikan diri dan mulai menangis.Meskipun pesta ulang tahunnya berjalan lancar dan dia berhasil menerima tatapan iri yang tak ter

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status