Share

Bab 88

Tante Irma melirik ke arah suaminya lalu berpindah ke Gunawan.

"Dia sudah diambil ayah kandungnya, Pak," Sahut Gunawan pilu.

Aku dan Alina saling tatap dalam kebingungan.

"Dia bukan anak saya. Dia anak seorang pengusaha kaya. Setelah Siti meninggal, saya baru tau jika saya mandul. Dan Sabila itu ada sebelum kami menikah,"

"Astaghfirullah ..." Lirihku juga Alina bersamaan.

"Selama ini saya ditipu, saya menyesal. Mungkin penyakit ini adalah akibat kesalahan saya dulu pada Alina," lanjutnya.

Ternyata Gunawan mewarisi penyakit yang diidap Siti, istrinya dulu. Penyakit yang belum ada obatnya sampai sekarang. Pantaslah tubuh laki-laki itu kurus kering dan terlihat lebih tua dari usianya.

Setelah ngobrol-ngobrol sejenak, dan makan-makan, Tante Irma juga keluarganya pamit. Aku mengantarkan sampai gerbang, sebagai wujud penghormatan.

"Pak, jaga Alina baik-baik. Demi Allah dia wanita yang sangat baik, mungkin umur saya tak akan lama, hanya itu saja pinta saya. Tolong jangan sia-siakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status