Share

Bab 39 : Gejolak Perasaan

Kiran berdiri di atas rooftop rumah mertuanya, membiarkan angin sepoi-sepoi menerpa tubuhnya pada malam yang sudah larut ini. Dia menatap langit yang terbentang luas, dihiasi oleh hamparan bintang dan bulan yang bersinar begitu terang. Malam ini, langit tampak cerah, tapi tidak secerah hatinya. Pikirannya terus melayang, bercabang ke mana-mana. Rasa sakit di hatinya terus menjalar, seakan tak ada obat yang mampu menyembuhkannya.

Wanita cantik dengan rambut tergerai itu terus merenung, membiarkan memori-memori indah berputar di otaknya. Sayangnya, kenangan-kenangan itu tampaknya hanya bisa disimpan dalam ingatan. Kiran merasa seperti tidak lagi bisa menggapai kebahagiaan yang dulu pernah ia rasakan, ketika hanya ada dirinya dan Arka.

Tiba-tiba, suara derap langkah kaki terdengar di kesunyian malam. Arga melangkah mendekat ke arah Kiran yang sedang melamun. Lelaki yang mengenakan kemeja putih itu langsung melepaskan jasnya dan mengenakannya di tubuh Kiran.

Kiran menoleh sedikit, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status