Share

Part 116; Tidak Nyaman

Penulis: Thearraaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 23:35:08

Tangan Levana yang semula membelai pelan rambut Rave kini berhenti. Disingkirkannya rambut yang menutupi wajah tampan sang suami dan tangan kanannya diletakkan di atas tangan kiri yang memangku pipinya.

Pengakuan Rave sebelumnya sempat membuat Levana bersedih. Melihat dan mendengar sendiri Rave yang sangat sedih perihal perselingkuhan Lilian, membuktikan jika suaminya itu sangat mencintai istri pertamanya.

“Bukankah aku memang tidak memiliki tempat di hatimu? Lantas kenapa kau tidak ingin melepaskanku.”

Mata Levana kini terpejam, menahan agar air matanya tidak keluar. Hatinya kini benar-benar tertusuk ketika mengingat semuanya. Tak ingin berlarut dalam kesedihan, Levana pun bangkit dan segera membersihkan diri.

Saat dirinya mencoba untuk memasak makan siang untuk dirinya dan Rave, ia mendengar ponselnya berbunyi. Dengan cepat Levana mengangkat panggilan telepon yang berasal dari ayah mertuanya.

“Rave ada bersamamu?” tanya sang mertua ketika Levana baru saja mengangkat teleponnya.

“Ya,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 117; Keseharian Menegangkan

    “Kau tidak ingin bangun?”Levana merasa ada seseorang yang mengajaknya bicara, membuat dirinya perlahan mulai membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah sang suami yang tengah tersenyum manis padanya.“Astaga sepertinya aku ketiduran!”Tubuh Levana refleks bangun dan duduk, matanya memperhatikan sekitar yang mana dirinya sudah pindah di dalam kamar Rave. Seingatnya terakhir kali ia berada di ruang keluarga karena Rave demam.Tangannya pun kini menyentuh kening sang suami, memeriksa suhu tubuh pria yang berbaring menatapnya. “Kau sudah baikan?” tanya Levana yang mana membuat Rave menyeringai ke arahnya.“Berkat meminum obat dari cara yang er ... romantis,” ledek Rave yang membuat Levana mendengus kesal.“Kenapa kau membawaku ke sini? Seharusnya kau membawaku ke kamarku sendiri,” ujar Levana yang kini memilih turun dari ranjang Rave.“Entahlah, aku lebih nyaman melihatmu di kamarku.”Levana tidak memedulikan ucapan Rave barusan, dirinya hanya melirik dan memperhatikan san

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 118; Desakan Mengejutkan

    Tadi malam, saat Levana dan Rave berpisah ke kamar mereka masing-masing, Levana segera mencari ponselnya dan menghubungi seseorang. Saat ini dirinya merasa benar-benar tidak ada satu pun orang yang bisa dipercaya, dan dirinya juga tidak bisa menghubungi kedua orang tuanya karena takut orang tuanya khawatir.“Sejujurnya aku ingin membantumu, Levana, tetapi dalam waktu yang begitu singkat, aku tidak yakin bisa membuktikannya,” ujar seseorang dari seberang telepon.“Beberapa perusahaan yang sebelumnya bekerja sama dengan perusahaan ayahku, semuanya terafiliasi dengan salah satu anak cabang perusahaanmu. Tidakkah kau juga merasa penasaran kenapa usaha tersebut tiba-tiba mengalami kegagalan, padahal sebelumnya baik-baik saja?” ujar Levana yang sedikit menekan seseorang yang dihubunginya.“Levana, kau tahu betul bagaimana cara permainan Maverick Group, bukan? Mereka adalah kumpulan orang-orang yang gila kekuasaan.” Suara embusan napas berat terdengar dari seberang telepon. “Jika aku berhasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 119; Permintaan Khusus

    Suasana makan malam terasa begitu tenang, baik Levana maupun Rave lebih memilih makan dengan tenang dibandingkan saling berbicara satu sama lain. Saat keduanya sudah selesai menyantap menu utama, Levana memberanikan diri untuk bersuara.“Apa kau sibuk tiga hari ini?” tanya Levana yang membuka pembicaraan.Tatapan Rave pun langsung beralih ke arah Levana. “Tidak terlalu. Ada apa?”Cukup lama Levana terdiam. Dirinya tengah menimang apakah ia bisa mengajukan permintaan atau menyimpan keinginannya sedalam mungkin.“Aku punya permintaan kepadamu,” ujar Levana pada akhirnya setelah memutuskan cukup lama.Kening Rave berkerut saat mendengarnya. “Apa yang kau inginkan?”“Aku ingin pergi berlibur denganmu untuk yang terakhir kalinya,” ucap Levana yang mengajukan permintaannya pada Rave.“Apa maksudmu?” tanya Rave dengan cepat.“Kau ingat perjanjian kita tempo hari? Aku memutuskan untuk mengandung anakmu yang kedua kalinya, tetapi sebelum itu terjadi, aku ingin kita berlibur selama tiga hari. B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 120; Waktu Bersama

    Mata Levana seolah dimanjakan dengan pemandangan sekitar tempat dirinya dan Rave menginap. Cuaca yang mulai sejuk saat musim gugur menambah kenyamanan dirinya saat berada di sana.“Kau menyukainya?” tanya Rave yang berhasil membuat Levana terkejut.Tangan Rave menyodorkan segelas coklat panas yang langsung dibalas senyuman hangat dari Levana.“Terima kasih,” sahut Levana yang kembali memperhatikan pemandangan gunung Matterhorn di hadapan mereka.“Kau tidak kedinginan? Udaranya cukup dingin dan kau hanya memakai pakaian tipis,” ujar Rave yang kini memakaikan mantel yang pakai di tubuh Levana.Belum terbiasa dengan sikap Rave yang seperti ini, coklat panas di tangan Levana refleks tumpah sedikit, membuat Rave tertawa kecil melihatnya.“Kau gugup? Kau lupa beberapa hari ke belakang bagaimana hubungan kita,” sahut Rave yang sembarang berbicara berhasil membuat pipi Levana merona.“Bagaimana denganmu? Kau tidak kedinginan?” Levana mencoba mengembalikan topik pembicaraan pada Rave sembari m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 121; Momen Bahagia

    Hari kedua Levana dan Rave liburan di Swiss, mereka menikmati momen bersama di luar ruangan. Levana terlihat begitu bersemangat ketika menikmati pemandangan alam yang sangat sejuk dan menenangkan.Levana dan Rave yang tengah beristirahat di salah satu restoran pun memandangi ke arah kereta api yang tengah melintasi daerah pegunungan, membuat Levana terlihat begitu tertarik memandangi kereta tersebut yang semakin menjauh.“Kau ingin mencoba naik kereta itu?” tanya Rave yang berhasil membuat Levana refleks berbalik.“Kau mau?” Levana berbalik tanya dengan penuh semangat.Pernikahan keduanya sudah berjalan lebih dari satu tahun. Walau keduanya hanya menikah sebatas kontrak saja, Rave sudah mengenal sifat Levana dengan mudah.Saat Levana menginginkan sesuatu, dirinya pasti akan menanyakan kembali pertanyaan yang sama pada lawan bicaranya. Itu sebabnya Rave langsung bangkit dan mengulurkan tangannya ke arah Levana.“Ingatlah kalau liburan ini merupakan liburan bersama kita, Levana. Kau tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 122; Saling Mengenal

    Hari terakhir Levana dan Rave berlibur ke Swiss, keduanya memilih untuk tidak menghabiskan waktu di luar. Mereka hanya menikmati keindahan pemandangan sekitar penginapan keduanya.Baik Levana maupun Rave menyadari beberapa orang paparazzi mengikuti mereka hingga ke penginapan, itu sebabnya keduanya memilih hanya berdiam diri di dalam rumah.“Kau tidak bosan di rumah saja? Kita sedang berlibur, seharusnya kita menikmati waktu di luar,” ujar Rave yang dibalas gelengan kepala Levana.“Tujuanku mengajakmu liburan karena aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, bukan karena ingin menikmati tempat baru,” sahut Levana yang kini lebih berani memeluk Rave lebih dulu.Rave pun tidak menolak, dirinya justru menarik tubuh Levana semakin erat. Biarpun keduanya tidak melakukan apa pun dan hanya duduk diam di depan televisi, mereka menikmati waktu bersama yang mana keduanya yakin tidak ada momen seperti ini ke depannya.“Kau benar-benar tidak mengangkat telepon dari Max kemarin?” tanya Levana yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 123; Jawaban Jujur

    “Kenapa kau dan Kieran Newall bisa putus?”Pertanyaan dari Rave barusan benar-benar membuat Levana terkejut hingga nyaris kehilangan kata-katanya. Cukup lama dirinya terdiam hingga Rave menegurnya dan membuat Levana menolak menjawabnya. “Aku tidak bisa menjawabnya, itu termasuk masa laluku yang tidak ingin aku bagikan kepada orang lain, termasuk dirimu,” ujar Levana dengan tegas.Terdengar embusan napas Rave yang tampak kecewa. “Kau bisa menanyakan perihal masa laluku.” Rave berusaha membujuk Levana dengan cara yang begitu halus.“Masa lalumu? Yang aku tahu kau tidak memiliki masa lalu karena hubunganmu dengan Lilian masih berjalan hingga hari ini,” sahut Levana yang terdengar tidak peduli.“Levana..”“Dan aku tidak ingin mendengar kisahmu tentang Lilian. Apa pun yang berkaitan dengannya aku tidak peduli,” tambah Levana yang berhasil membuat Rave sempat terdiam cukup lama.“Baiklah kalau kau tidak ingin menjawabnya, aku tidak punya alasan untuk memaksa apa yang tidak ingin kau lakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 124; Akhir Kebersamaan

    Tidak ada pembicaraan di antara Levana dan Rave hingga keesokan paginya. Levana hanya meminta Rave memeluknya erat di pagi hari sebelum mereka terbang ke London.Begitu tiba di bandar udara Kota London, Levana dan Rave bagaikan orang yang tidak saling mengenal. Levana sudah meminta jika dirinya akan pulang sendiri dijemput oleh sopir pribadi ayahnya.Tidak ada kecurigaan apa pun di pikiran Rave tentang Levana, pria itu justru sibuk sendiri karena begitu melihat berita, dirinya pertama kali menemukan gosip tentangnya dan juga Levana. Berita lain yang membuatnya terkejut adalah kabar tentang Toby Duggan yang sudah dilaporkan dengan berbagai tindak pidana, salah satunya kasus suap yang dilakukan agar dirinya bisa menjadi model internasional.“Terima kasih untuk waktunya, aku harap kau sehat selalu,” bisik Levana sebelum kedua berpisah.“Aku akan menghubungimu nanti,” pesan Rave yang langsung masuk ke mobil lain bersama dengan Max.“Kita pulang sekarang, Nyonya?” tegur sopir pribadi kelua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 137; Kehidupan Baru

    “Setelah mempertimbangkan seluruh bukti persidangan, Vincent Sullivan selaku Tergugat dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Penggugat, Jacob Flynn. Informasi yang diberikan Tergugat kepada Francis Maverick merupakan fakta, yaitu adanya penggelapan dana, pemalsuan data, dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Penggugat. Oleh karena itu, gugatan Penggugat resmi ditolak dan pengadilan membebankan seluruh biaya dan ganti rugi kepada Penggugat. Putusan persidangan ini dinyatakan selesai.”Ketukan palu sebanyak tiga kali berturut-turut pun terdengar, menandakan jika sidang benar-benar dianggap telah selesai. Perasaan Levana sendiri begitu lega setelah mendengar sang ayah dinyatakan tidak bersalah, sedangkan sang ibu menangis haru dalam pelukan Yara Maverick.Levana langsung mendongak ke arah samping kanannya begitu ia merasakan tangannya digenggam seseorang. Dirinya mendapati Rave tengah tersenyum tulus menatap ke arahnya dan dibalas senyuman yan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 136; Permintaan Kembali

    Pandangan Levana kini tak beralih sedikit pun dari pria di hadapannya. Ia dan Rave kini berada di dalam kamar Levana, duduk berhadapan dengan beberapa tumpuk berkas di hadapan mereka.“Jadi, bagaimana keputusanmu?” tegur Rave yang membuka pembicaraan lebih dulu.Embusan napas berat Levana kini terdengar dan mulai membuka salah satu berkas di hadapannya. Sebelumnya ia sempat berbicara langsung dengan ayahnya, menanyakan perihal kepergian kedua orang tuanya kemarin malam.“Semua perbuatanku di masa lalu itu memang benar, Levana. Walaupun semua informasi yang aku berikan pada Francis Maverick terkait Flynn Group benar adanya, pihak Flynn Group tetap saja bisa menjebloskanku ke dalam penjara dengan undang-undang pencemaran nama baik,” ujar sang ayah yang membuat Levana menggenggam erat ujung kemejanya.“Lalu, apa yang kau inginkan sekarang?” Suara Levana terdengar begitu dingin saat menanyakannya kepada sang ayah, membuat raut wajah sang ayah terlihat begitu sedih.Sebenarnya Levana meras

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 135; Pilihan Berat

    Seharian ini semua pekerjaan Levana mendadak terganggu karena ia terpikirkan dengan ucapan Rave sebelumnya. Ia tidak bisa bekerja dengan baik hingga rekan kerjanya sesama asisten lab menyarankan Levana untuk istirahat di ruangannya sebentar.“Berhenti memikirkannya, Levana. Hidupmu baik-baik saja sebelum dia datang kembali,” keluh Levana yang kini memejamkan matanya sembari bersandar di balik lemari.Sekuat apa pun Levana berusaha menepis pikirannya tentang Rave, ia tidak bisa melupakannya begitu saja. Pertemuannya kemarin malam seolah menghancurkan bentuk pertahanan Levana yang ia bangun sejauh ini.“Dari mana dia tahu jika aku sedang mengandung? Yang tahu tentang kehamilanku hanya mum dan dad saja,” gumam Levana yang mendadak bingung sendiri.“Mungkinkah ada orang lain yang mengetahuinya? Tapi siapa?”Keraguan mengenai kedua orang tuanya tiba-tiba mendatanginya. Ia penasaran dengan apa yang dilakukan kedua orang tuanya kemarin malam hingga membuatnya berada seorang diri di rumah.Ke

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 134; Salah Paham

    “Levana! Apa yang terjadi di rumah semalam? Kenapa bajumu berantakan di ruang keluarga? Dan baju siapa ini?” teriak sang ibu yang langsung membuka pintu kamar Levana tanpa permisi.Baik Levana maupun sang ibu sama-sama terkejut ketika pintu terbuka. Levana yang terbangun karena suara teriakan sang ibunya hanya bisa mematung saat menyadari posisinya saat ini. Begitu juga dengan sang ibu yang langsung membungkam mulutnya sendiri seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.“Rave?” gumam sang ibu yang mana hanya gerakan bibir saja yang terlihat.Mata Levana refleks terpejam saat mengingat memorinya tadi malam. “Mum, ini tidak seperti yang kau bayangkan!” teriak Levana yang berhasil membangunkan pria di sampingnya.“Oh, Levana, jangan bergerak dan sebaiknya kau pakai bajumu dahulu,” sahut sang ibu yang langsung menutup pintu kamarnya. “Mum tunggu di bawah.”Tangan kanan Levana hanya bisa memijat keningnya saat menyadari apa yang terjadi tadi malam. Rave yang perlahan bangun pun

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 133; Kembali Pulang

    Tubuh Levana seketika membeku ketika dirinya membuka pintu dan mendapati Rave berdiri di hadapannya. Tubuhnya basah, wajahnya pucat, dan kulitnya mengkerut karena terkena hujan yang cukup deras.“Levana..” panggilnya pelan yang mana membuat Levana akhirnya tersadar dari lamunannya.“Rave? Apa yang kau lakukan di sini?Tangan Levana pun refleks menarik lengan Rave ketika dirinya tersadar dari lamunanya. Dengan kesadaran penuh dirinya mempersilakan suaminya itu masuk ke dalam rumah, khawatir akan kesehatan sang suami yang sudah basah kuyup seperti itu.“Sebenarnya apa yang kau lakukan di tengah hujan deras seperti ini? Kau benar-benar mencari penyakit,” tegur Levana yang kini sibuk sendiri membawakan handuk untuk Rave.Levana pun berlari kecil ke kamarnya, mengambilkan handuk untuk Rave. Sedangkan suaminya itu masih berdiri tepat di depan pintu rumahnya.Handuk yang Levana bawa pun langsung disampirkannya ke kepala dan tubuh Rave, mengusapkan di wajahnya hingga tidak lagi basah.“Lebih

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status