Share

Chapter 17(terkuak)

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-25 10:07:59

Abimanyu menatap puas pada formasi lengkap yang saat ini tengah duduk santai di ruang keluarga mertuanya. Sekarang sebutannya masih mertua. Namun sebentar lagi akan berubah menjadi mantan mertuanya. Ia yakin akan hal itu.

Saat ini di ruang tamu, duduk ayah mertuanya Fajar Ramadhan. Di samping kirinya duduk ibu mertuanya, Ajeng Trisnawati. Sementara Mega Mentari, istrinya saat ini duduk di sampingnya.

Sementara di sisi sebelah kanan ada ibunya, ayahnya dan juga Senjahari, yang saat ini berperan sebagai adiknya. Dan tepat di hadapannya ada Sabda iparnya. Dirinya dan Tari, duduk di tengah-tengah kumpulan lengkap formasi keluarga inti ini.

"Langsung saja, saya sengaja mengumpulkan kita semua di sini karena ada yang ingin saya perlihatkan."

Abi mengeluarkan macbook dari tasnya, dan meletakkannya di tengah-tengah meja. Ia kemudian memasukkan sebuah flash disk.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
ga suka sama larakter Senja... kenapa balik lagi ke rumah itu sih, ortu Abi juga egois
goodnovel comment avatar
Ana💞
kasihan sekali senja,,,,kenapa orang yg sebaik dia tapi cobaan terus menghampiri...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 18(fitnah keji)

    Senja memasuki ruang guru dengan langkah lesu. Sebenarnya untuk dapat mencapai ruangan ini begitu penuh dengan perjuangan. Perjuangan lahir bathin tepatnya. Sebenarnya sejak kemarin malam, setelah dia menerima kiriman video dari dari Dayu, Senja sudah tidak dapat lagi memicingkan matanya barang sekejabpun. Begitu kiriman video itu sampai, Dayu sudah membombardirnya dengan pertanyaan seputar aksi panas sepasang manusia di video berdurasi sekitar empat puluh detik itu. Belum lagi Abi yang seketika mengamuk dan menerjang pintu kamarnya yang memang sengaja dikunci olehnya. Abi menggedor-gedornya tiada henti. Untung saja ada Ibu Riani dan Pak Sugeng yang mencoba menahan laju emosi Abi yang sudah mencapai ubun-ubunnya. Satu sikap yang paling disyukuri oleh Senja adalah kedua orang tua Abi tidak memaksanya untuk bercerita. Mereka mengatakan, bahwa apapun yang mereka lihat divideo itu, mereka akan lebih mempercayai kata-katanya. Karena bagi mereka, empat puluh de

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 19(biar waktu yang akan menjawabnya)

    "Bagaimana keadaannya Drew? Badannya panas banget itu. Mukanya pucet begitu lagi! Mana belum sadar-sadar juga. Apa dia perlu kita bawa ke rumah sakit sekarang? Gue panggil ambulance aja sekarang ya Drew?"Sabda yang tidak sabar melihat Senja yang tidak sadar-sadar juga selama hampir satu jam, kebingungan sendiri. Sedari tadi ia hanya berjalan mondar mandir gelisah di ruangannya sendiri. Andrew memutar bola mata. Ia pusing melihat Sabda mondar mandir seperti setrikaan kepanasan di depannya"Yaelah, Sab. Lo kalo nanya satu-satu dong, Bro. Jangan borongan gitu. Jadi bingung kan gue mau jawab yang mana dulu."Ck... ck... ck..."Dia nggak apa-apa, Sab. Cuma stress sama kurang istirahat aja kayaknya. Ini kantong matanya nampak sedikit hitam. Imunitas tubuhnya juga sedang lemah-lemahnya makanya, dia demam tinggi begini. Dan ehm suaminya bisa dihubungi nggak, Sab?" ujar dokter Andrew sam

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 20(sabar hingga akhir)

    Sudah satu minggu ini Senja mengajarkan les private kepada Caca. Anak kakak ipar Marilyn yang direkomendasikan oleh Lily. Sewaktu Lyn mengatakan bahwa iparnya sedang mencari guru private untuk anak semata wayang mereka, Lily langsung saja mengusulkan nama Senja pada Marilyn. Lyn tentu saja setuju mengingat bahwa memang basic Senja adalah sebagai seorang guru. Sebenarnya Senja sangat betah mengajar Caca. Anaknya sangat pintar dan lucu. Masalahnya hanya pada Karin, ibu Caca. Karin ini adalah type seorang istri yang pecemburu. Marilyn sudah terlebih dahulu memperingatinya untuk tidak usah berinteraksi dengan Dexter, ayah Caca. Karin bisa berubah menjadi singa apabila melihat ada wanita yang mendekati suaminya dalam artian harafiah maupun kiasan. Untuk itu Senja selalu menjaga jarak aman dengan ayah Caca.Senja sudah pindah dari rumah orang tua Abimanyu, dan kembali ke-kost-an lamanya di rumah Bude Yanti. Bu Riani dan Pak Sugeng walau dengan sangat berat hati

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 21(mengidam)

    "Bagaimana keadaan pasien ini, dokter? Apakah bayi dalam kandungannya sehat-sehat saja? Ibunya bagaimana? Mengapa ibunya tidak sadar-sadar juga?"Sabda kebingungan karena Senja tidak sadar-sadar juga setelah ia membawanya ke rumah sakit terdekat. Wajah Senja tampak pucat sekali. Sabda mengelus pelan pipi kanan Senja dengan punggung tangannya. Dingin namun berkeringat. Sabda gelisah melihat keadaan Senja yang lemah seperti ini."Ibu Senja tidak apa-apa, Pak. Hanya saja perut ibu ini kosong sepertinya. Padahal ibu ini sedang hamil muda. Jadi ibu ini memerlukan nutrisi yang cukup dan juga istirahat yang cukup juga. Saya lihat kantong matanya hitam dan menebal. Sepertinya ibu ini kelelahan dan kurang istirahat."Dokter yang sudah berumur itu dengan sabar menjelaskan keadaan Senja. Ia tahu kalau laki-laki yang entah siapanya pasien ini terlihat begitu khawatir, walau sudah berusaha bersikap tenang.Sejurus kemu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 22(siswa rasa teman)

    Senja baru saja bermaksud untuk memesan ojek online, saat sebuah mobil mewah berhenti tepat di sampingnya. Saat ini ia masih berdiri di gerbang bengkel."Hallo, apa kabar Senjahari Semesta Alam?"Terdengar suara maskulin seraya terbukanya pintu pengemudi mobil hitam. Sesosok tubuh tinggi besar sang pengemudi berjalan ke arahnya. Senja mengerutkan kening. Ia merasa tidak mengenal sosok itu. Semakin dekat, Senja seperti mengenal cara berjalan si pemuda. Ternyata pemuda itu adalah Revan Aditama Perkasa. Murid badungnya di Yayasan Bina Bangsa Jaya."Revan? Kamu ngapain di sini?" Senja heran karena Revan ada di tempatnya bekerja. Revan mengedikkan bahu acuh. Gayanya sudah seperti sedang berhadapan dengan teman sebayanya. Bukan gurunya. Tapi memang saat tidak mengenakan seragam sekolah seperti ini, Revan tampak begitu dewasa. Nyaris tidak terlihat kalau usianya terpaut enam tahun di bawah Senja."Saya mau jemput

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 23(awkward)

    Suasana di meja restaurant Nikmat Rasa terasa begitu hening. Hanya suara dentingan sendok dan peralatan makan saja yang terdengar. Senja tahu, sedari tadi Sabda dan Abi terus saja memandanginya dan Revan dengan tatapan penuh spekulasi. Terutama Sabda. Dari sudut matanya Senja melihat mulutnya membentuk garis lurus yang rapat. Tatap matanya seolah-olah ingin menelannya bulat-bulat. Sepertinya kebencian Sabda pada dirinya sudah tidak perlu diragukan lagi.Saat menu bebek rica-rica yang pedasnya luar biasa itu dihidangkan, mulut Senja berliur. Tanpa sadar dia bertepuk tangan gembira. Baru saja ia ingin meraih sepotong paha bebek rica-rica, lagi-lagi Revan meraih piring bebek itu dan menjauhkannya dari jangkauannya. Sebagai gantinya, Revan memberikan satu potong paha ayam tanpa kulit ke piringnya."Revan, saya mau makan bebek rica-rica itu. Bukan ayam pop ini!" protesnya. Senja berdiri. Ia ingin meraih kembali piring bebek rica-rica. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 24(hidup yang sulit)

    Senja memegang kartu BPJS yang baru saja kemarin selesai proses pembuatannya. Saat ini dia memang ingin memeriksa kandungannya dengan kartu BPJS ke PUSKESMAS yang dirujuk dan bekerjasama dengan BPJS. Dia sebenarnya agak malu dan juga bingung harus mencari dokter kandungan siapa dan jam praktek pukul berapa. Senja yang sama sekali awam tentang masalah alat reproduksi wanita, benar-benar bingung tidak tahu harus berdiskusi dengan siapa. Yang dia tahu kalau seorang wanita itu hamil, maka sudah seharusnya, melakukan check up rutin minimal sebulan sekali untuk memeriksa kesehatan bayi dalam kandungannya. Karena ia tidak mempunyai cukup uang untuk melakukan check up regular, makanya ia berinisiatif untuk menggunakan kartu BPJS saja. Baru saja Senja hendak menyimpan kartu BPJSnya ke dalam tas, sebuah suara maskulin menyapa dari samping kanannya."Mau ke mana kamu?!!"Astaghfirullahaladzim Allahuakbar!S

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 25(cemburu)

    Senja terbangun tepat saat mobil Sabda berhenti di parkiran sebuah rumah sakit internasional. Satu hal yang membuatnya kaget adalah Sabda tengah bersiap menggendongnya. Mungkin Sabda mengira bahwa ia masih tertidur."Saya masih bisa jalan sendiri, Bang. Tidak usah digandeng-gandeng. Saya ini cuma hamil, bukan sakit stroke," ujar Senja sembari menepis tangan Sabda.Sementara Sabda yang tidak jadi menggendong Senja, memilih untuk menggandeng tangan Senja saja. Ia bersikap seolah-olah tidak mendengar protes keberatan Senja. Senja terpaksa mendiamkannya, karena merasa tidak enak menjadi perhatian orang banyak, kalau ia terus saja menolak."Lho, Bang. Kok kita ke sini? Saya kan minta diantarkan ke PUSKESMAS. Bukan ke rumah sakit ini!" Senja baru menyadari di mana posisinya saat ini."Jangan ke rumah sakit ini, Bang. Nanti saya tidak mampu bayar." Senja mensejajari langkah-langkah panjang Sabda

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26

Bab terbaru

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 48(extra part)

    Bintang sedang menekuri tugas kuliahnya yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya itu. Matanya sampai sepet karena terus menerus dipaksa memelototi laptop yang juga balas memelototi nya galak.Saolohhh... tugas oh tugas, kapanlah engkau menjauhi diriku!TOK!!! TOK!!! TOK!!!"Masuk aja, Bu. Tidak di kunci."Bintang menyahut lemas dari dalam kamar. Perlahan seraut wajah teduh ibunya muncul dibalik pintu. Ibu nya Senjahari, masih tampak cantik di usia pertengahan empat puluhan."Bi, itu ada Kak Tian di depan. Sana temani dulu ya, Nak. Langit masih dalam perjalanan pulang. Katanya macet banget dijalan. Ayo Bi, sana temani dulu Nak Tian. Perasaan dulu waktu kecil Kamu malah bilang mau jadi istrinya Tian kan ya?"Hahahahaha...Senja tertawa menggoda putri bungsunya ini. Walau pun Langit lahir hanya lima menit lebih dulu dari Binta

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 47(hari-hari bahagia/end)

    Sabda melenguh penuh kepuasaan saat meraih puncak asmara tertingginya. Begini ini nikmatnya rasa bercinta setelah berpuasa cukup lama akibat puerperium atau masa nifas setelah Senja melahirkan. Hari-harinya yang gelap penuh penyiksaan akibat junior yang kebingungan mencari pelampiasan usai sudah terhitung sejak hari ini.Senja yang terlihat kelelahan setelah di mesrainya habis-habisan tampak mulai mengantuk. Bukan hal mudah mengurus dua orang bayi kembar yang kalau sudah menangis, bisa membuat kelabakan seluruh penghuni rumah."Selamat malam jummat Sayang. Mau tidur atau mau lagi?" Bisik Sabda sambil menggigit mesra telinga Senja."Astaghfirullahaladzim..Emangnya Abang nggak capek udah berkali-kali begituan masih aja nggak puas-puas?" Senja sampai ngeri melihat nafsu Sabda yang tidak puas-puas juga. Balas dendamnya niat banget sepertinya."Abang kan nunggunya ud

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 46(kelahiran si kembar)

    Senja sedang dilanda kebosanan yang luar biasa saat menanti kelahiran putra putrinya. Hasil USG bulan lalu memperlihatkan kalau ternyata dirinya mengandung anak kembar. Sejak kabar itu diketahui Sabda, suaminya yang memang posesif akut itu pun naik level menjadi suami paranoid pangkat tiga.Bagaimana tidak, suami galaknya itu bahkan sama sekali tidak memperbolehkannya melakukan kegiatan apapun, catat apapun. Ke bengkel hanya sekedar untuk bercengkrama dengan Pak Wijayakesuma atau Bang Abyaz, tidak boleh. Ngemall bareng si Lily somplak tidak diizinkan. Pengen sekedar nyamperin Tita ke kost-an, tidak ridho katanya. Bahkan saat dia ingin ke rumah Ayahnya saja, harus bersama dengan dirinya. Padahal kalau Sabda ke sana, ayahnya selalu melihatnya sebagai mahkluk tak kasat mata, alias tidak terlihat dan tidak dianggap.Hari ini Senja ingin sekali memberi kejutan pada suami kulkasnya itu dengan cara membawakan makan siang untuknya. Sedari

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 45(malam pertama)

    Perhelatan akbar pun akhirnya usai sudah. Senja yang tengah duduk di kursi rias, merasa kakinya seperti hendak patah karena terus berdiri dalam waktu yang lama. Ia harus menyalami beberapa ribu tamu yang ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya. Ketika akhirnya semua usai, barulah ia bisa bernafas lega.Sebenarnya sewaktu di gedung tadi pun diam-diam ia telah mengganti highheelsnya dengan sendal hotel yang dibawakan Sabda. Karena menurut Sabda, dirinya sedang hamil, jadi tidak boleh berlama-lama memakai sepatu hak tinggi. Namun kendati pun telah memakai sendal yang nyaman, tetap saja kakinya kram karena berdiri diselingi duduk selama berjam-jam.Pintu kamar mandi terbuka. Menghadirkan sosok suaminya yang baru saja selesai mandi. Titik-titik air masih tampak menghiasi ujung-ujung rambutnya yang sedikit basah. Tubuh pelukable suaminya hanya ditutup oleh lilitan handuk putih yang menggantung seksi di pinggang ra

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 44(pernikahan)

    "Saya terima nikah dan kawinnya Senjahari Semesta Alam binti Aryasatya Wisesa dengan mas kawin 100 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Sabda dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" tanya Pak Penghulu."Sahhhh!"Koor dari para saksi dan semua tamu undangan yang menyaksikan ijab kabul terdengar lantang."Alhamdullilahhhh."Setelah acara ijab kabul selesai, penghulu meminta Senja untuk keluar dan duduk di samping suaminya. Saat mata keduanya bertemu pada satu titik, Senja melihat sorot mata Sabda begitu mesra sekaligus lega. Akhirnya seperti inilah akhir kisah cintanya. Senja yang seumur hidup hanya mengenal seorang pria yang sedekat nadi di sepanjang usian

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 43(harapan baru)

    Begitu mobil Abi memasuki pekarangan rumah dan terus lurus memasuki garasi, Sabda mengejar dan membuka paksa pintu pengemudi. Abi bahkan belum sempat mematikan mesin mobil, saat Sabda sudah menyeretnya keluar. Sabda menghempaskan tubuh Abi ke tanah dan memukulinya habis-habisan."Udah! Udahh! Bang Sabda. Jangan saling berkelahi lagi. Senja sudah capek seharian ini. Senja jadi berasa sedang shooting film The Raid2nya Iko Uwais, sejak dari bengkel tadi. Udah dong semuanya!"Sabda yang sedang menarik kerah baju Abi, seketika melepaskan Abi begitu saja. Ia segera memeluk erat Senja."Kamu nggak apa-apa Sayang? Ada yang sakit?" Dan saat pandang mata Sabda menemukan pipi Senja yang membengkak dan mulai membiru, ia kembali menerjang Abimanyu yang baru saja duduk."Banci Lo, bangsat! Lo mukul Senja hah? Kalo lo emang laki-la-""Bukan, Bang. Bukan Mas Abi yang mukul Senja. Tapi pr

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 42(keikhlasan)

    Senja duduk diam dalam mobil Abi yang melaju gila-gilaan. Sesekali ia memegang sisi mobil sembari memejamkan matan. Ia merasa begitu ngeri dengan cara mengemudi Abi yang begitu emosional.Perutnya mulai mual karena terus terguncang-guncang setiap kali Abi membelokkan mobilnya. Karena Abi berbelok tanpa sedikitpun mengurangi kecepatannya. Keringat dingin kini bermanik di kening Senja. Ditambah dengan pipi bengkak dan membiru di sekitar rahangnya, membuat penampilannya mirip seperti korban KDRT."Mmm... Mas. Bisa berhenti sebentar? Senja mu-mual Mas..."Senja pun mencoba mengambil nafas pendek-pendek dan berusaha sekuat tenaga, menahan rasa mual yang sepertinya sudah mencapai tenggorokannya.Mobil pun seketika terhenti. Senja dengan segera berlari ke sudut jalan yang agak sepi. Di sana ia mengeluarkan semua isi makan siangnya di sisi jalan.Suara muntahnya yang berusaha di tahan sebenarnya s

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 41(pemaksaan)

    @HallilintarSabdaAI can't wait to marry the love of my life@Senjahari#ILoveYou#couplegoals#holdinghands#theloveofmylife#TheoneandonlyDisukai oleh @DayuWijayaKesuma@BadaiPutraAlam@AbyazWijayaKesuma@CakraWisesa@ZahraZulfa@PrastithaLasmana@MarthaSitumorang@GadingPermana@ElangPramudya dan 697.632 lainnya.@ZahraZulfa Akhirnyaaaaa...kesampaian juga ya Pak, tekadnya untuk menikahi Bu @Senjahari, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah ya?Aamin.@AbyazWijayaKesuma Wohooooo...ada yang nggak sabar pengen belah duren jilid II ini?hahaha#tertawamesum@PrastithaLaksmanaSelamat ya Pak Sabda, semoga langgeng sampai kakek ne

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 40(pikiran jahat)

    Badai sedang duduk termenung di kebun belakang, saat menyaksikan Sabda mengantarkan Senja pulang ke kos-annya. Dalam hati, Badai malu sendiri karena mempunyai perasaan-perasaan yang mulai tumbuh terhadap 'milik' abangnya lagi. Padahal baru beberapa hari lalu ia berjanji untuk tidak lagi 'mengambil' apa yang sudah menjadi milik abangnya seperti dulu. Dalam kediamannya itu, Badai tidak menyadari kalau sang ibu menyusulnya."Dai, ibu boleh bicara?" Bu Ajeng perlahan mendekati kursi malas yang sedang diduduki Badai. Menyadari kehadiran sang ibu, Badai menegakkan tubuh. Ia mengangguk dan menggeser duduknya. Memberikan tempat agar sang ibu bisa menempatkan diri di sana."Boleh dong, Bu. Ibu mau bicara apa?" Badai mencoba bersikap santai. Padahal ia tau, pasti ada hal penting yang ingin disampaikan sang ibu. Tidak biasanya ibunya bersikap serius seperti ini."Ibu mau bicara dari hati ke hati denganmu. Bisa 'kan Nak?" Badai terdia

DMCA.com Protection Status