Share

Chapter 23(awkward)

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-26 08:04:33

Suasana di meja restaurant Nikmat Rasa terasa begitu hening. Hanya suara dentingan sendok dan peralatan makan saja yang terdengar. Senja tahu, sedari tadi Sabda dan Abi terus saja memandanginya dan Revan dengan tatapan penuh spekulasi. Terutama Sabda. Dari sudut matanya Senja melihat mulutnya membentuk garis lurus yang  rapat. Tatap matanya seolah-olah ingin menelannya bulat-bulat. Sepertinya kebencian Sabda pada dirinya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Saat menu bebek rica-rica yang pedasnya luar biasa itu dihidangkan, mulut Senja berliur. Tanpa sadar dia bertepuk tangan gembira. Baru saja ia ingin meraih sepotong paha bebek rica-rica, lagi-lagi Revan meraih piring bebek itu dan menjauhkannya dari jangkauannya. Sebagai gantinya, Revan memberikan satu potong paha ayam tanpa kulit ke piringnya.

"Revan, saya mau makan bebek rica-rica itu. Bukan ayam pop ini!" protesnya. Senja berdiri. Ia ingin meraih kembali piring bebek rica-rica. Dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kan bener Revan lagi mau ngambil hati camer mana langsung maen bilang cintabdan masa depan Senja juga... gimana gimana Sabda? mau menyerah ga nih buat menyingkirkan egonya dwmi meraih cinta dan maaf Senja?
goodnovel comment avatar
Anađź’ž
salut aq sama Revan...kecil2 tapi gentleman....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 24(hidup yang sulit)

    Senja memegang kartu BPJS yang baru saja kemarin selesai proses pembuatannya. Saat ini dia memang ingin memeriksa kandungannya dengan kartu BPJS ke PUSKESMAS yang dirujuk dan bekerjasama dengan BPJS. Dia sebenarnya agak malu dan juga bingung harus mencari dokter kandungan siapa dan jam praktek pukul berapa. Senja yang sama sekali awam tentang masalah alat reproduksi wanita, benar-benar bingung tidak tahu harus berdiskusi dengan siapa. Yang dia tahu kalau seorang wanita itu hamil, maka sudah seharusnya, melakukan check up rutin minimal sebulan sekali untuk memeriksa kesehatan bayi dalam kandungannya. Karena ia tidak mempunyai cukup uang untuk melakukan check up regular, makanya ia berinisiatif untuk menggunakan kartu BPJS saja. Baru saja Senja hendak menyimpan kartu BPJSnya ke dalam tas, sebuah suara maskulin menyapa dari samping kanannya."Mau ke mana kamu?!!"Astaghfirullahaladzim Allahuakbar!S

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 25(cemburu)

    Senja terbangun tepat saat mobil Sabda berhenti di parkiran sebuah rumah sakit internasional. Satu hal yang membuatnya kaget adalah Sabda tengah bersiap menggendongnya. Mungkin Sabda mengira bahwa ia masih tertidur."Saya masih bisa jalan sendiri, Bang. Tidak usah digandeng-gandeng. Saya ini cuma hamil, bukan sakit stroke," ujar Senja sembari menepis tangan Sabda.Sementara Sabda yang tidak jadi menggendong Senja, memilih untuk menggandeng tangan Senja saja. Ia bersikap seolah-olah tidak mendengar protes keberatan Senja. Senja terpaksa mendiamkannya, karena merasa tidak enak menjadi perhatian orang banyak, kalau ia terus saja menolak."Lho, Bang. Kok kita ke sini? Saya kan minta diantarkan ke PUSKESMAS. Bukan ke rumah sakit ini!" Senja baru menyadari di mana posisinya saat ini."Jangan ke rumah sakit ini, Bang. Nanti saya tidak mampu bayar." Senja mensejajari langkah-langkah panjang Sabda

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 26(pengakuan)

    Senja sedang mencuci wearpacknya yang penuh dengan noda-noda oli, dengan pemutih pakaian. Iklan itu menyatakan bahwa noda membandel akan hilang seketika. Tetapi ini, sampai telapak tangannya pedih karena terus menerus mengucek, noda itu tetap saja masih betah menempel di sana. Ternyata iklan itu merupakan pembohongan publik semata."Nja, Gue ada berita bagus nih buat lo yang lagi bokek kuadrat." Martha ikut jongkok menyusul Senja yang sedang mencuci pakaian."Hotel tempat gue kerja, lagi ngadain event besar semacam gala dinner gitu, buat para pengusaha-pengusaha seluruh Indonesia. Nah karena ini event akbar, hotel gue butuh menghire beberapa waitress lepas. Lo mau kagak ikutan jadi waitress disana. Feenya lumayan gede. Lagian acaranya dimulai pukul tujuh malam. Jadi kan nggak ganggu kerjaan lo di bengkel," ujar Marta."Masalahnya, gueNggak tega ngeliat ibu guru kayak lo, m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 27(dosa masa lalu)

    Suasana di salah satu ruang president suite yang disediakan Arya, tampak tegang. Arya mengatakan bahwa ia ingin berbicara berdua saja dengan Senja secara pribadi, baru mereka akan menyelesaikan benang kusut yang sudah tersimpul-simpul akibat dari kesalahfahaman yang terus menerus berakumulasi. Keluarga Fajar Ramadhan dan keluarga Sugeng hanya mengangguk mengiyakan. Mereka semua sebenarnya juga begitu penasaran. Bagaimana ceritanya seorang Senja yang sudah yatim piatu tiba-tiba saja bisa mendadak mempunyai seorang ayah. Tidak masuk akal, bukan?Saat ini Senja sudah duduk saling berhadap-hadapan dengan Pak Arya dan hanya dibatasi oleh sebuah meja. Senja sedari tadi terus saja berupaya untuk menenangkan debaran jantungnya. Ia senang sekaligus takut mendengar tentang jati dirinya yang sebenarnya. Satu hal yang disadarnya adalah, dia ada di dunia ini, karena adanya laki-laki paruh baya yang gagah di depan matanya ini."Bagaimana carany

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 28(tipu daya)

    "Cak, Mbak pengen makan sambal matah pedas gila ini ya? Perasaan enak kali lah Mbak tengok, ya Cakra ya? Ya ya ya?" Senja mengguncang-guncang lengan kekar adiknya saat mereka makan siang di salah satu restaurant yang menyediakan menu khas Bali. Semenjak tahu bahwa Senja adalah kakaknya apalagi sedang hamil, Cakra menjadi begitu protektif terhadap kakaknya. Cakra yang selama ini mengira kalau dirinya itu anak tunggal kesenangan karena ia rupanya masih memiliki seorang saudara. Tidak heran kalau ia betul-betul ingin menjaga dan melindungi kakaknya."Ya salam, Mbak. Tadi pagi sarapan mie rebus pedasnya Wak Keling. Dan ini sekarang masih aja pengen makan sambal matah pedas gila. Itu dedek bayinya bisa goyang dumang sambil kayang ntar di dalem, Mbak. Gue yang ngeliat Mbak makan aja langsung mules, apa kabar debay yang lagi bobo cantik di dalem ya? Pokoknya nggak! Sekali nggak tetep nggak! Titik!"Cakra mengembalikan buku menu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 29(aneh tapi nyata)

    "Senjahari Sabda Alam, silahkan masuk ke ruang periksa. Mari, Bu."Senja segera mengekori langkah suster yang memanggil namanya tadi, menuju pintu yang bertuliskan nama dr. Arshaka Abiyaksa SpOg. Seperti janjinya via line tadi, begitu mendaftarkan namanya pada nurse station, Sabda keluar dari rumah sakit dan akan menunggu di pos SATPAM katanya.Dan Sabda masih saja tidak mengkoreksi kesalahan nama belakangnya! Namun perkiraan Senja salah. Sabda tiba-tiba sudah muncul saja."Lho Abang! Katanya tadi nggak akan ikutan masuk dan nunggu di pos SATPAM depan aja. Ini kenapa tiba-tiba Abang ada di sini? Abang kok ingkar janji sih?"Senja langsung manyun melihat Sabda yang tiba-tiba saja muncul di depan matanya."Lho tadi kan Abang janjinya tidak akan masuk sekarang. Lihat itu Abang janji pada saat pukul 03.30 WIB. Ini sekarang pukul berapa coba? Pukul 05.00 WIB kan? Bera

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 30(cemburu menguras hati)

    Astagfirullahalazim! Sedang apa kalian semua di sini?"Fajar Ramadhan, pemilik rumah sakit Harapan Kita, dan merupakan ayah kandung Sabda, shock melihat pemandangan ala ala streaptease yang sedang berlangsung di ruang praktek dokter Saka.Sedangkan Abimanyu yang juga ikut masuk secara bersamaan dengan mertuanya ke ruang praktek dokter Saka, membuka mulutnya kemudian menutupnya kembali. Ia kehilangan kata-kata. Hanya wajahnya saja yang merah padam bahkan sampai ke telinga-telinganya yang mewakili betapa marahnya dirinya saat ini.Senja yang sedang mengelus-elus lengan kekar dokter Saka, sontak melompat karena kaget mendengar bentakan Fajar Ramadhan. Ia kemudian refleks bersembunyi dibalik punggung kokoh Sabda. Ia malu terlihat berkelakuan aneh seperti ini."Saya tanya apa yang sedang terjadi di sini? Ada yang bisa memberi jawaban yang masuk akal pada saya? Sabda? Dokter Saka?" ben

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 31(batal cerai?)

    Senja baru saja tiba di rumah kostnya. Dan ada pemandangan yang tidak biasa, menyambutnya di ruang tamu. Tampak kedua orang tua Sabda dan Sabda sendiri. Juga kedua orang tua Abimanyu beserta Abimanyu juga. Dan satu hal yang lebih mengherankan lagi, ada Cakra dan ayahnya, Aryasatya Wisesa di sana."Ini ada perayaan apa ya, Yah? Ulang tahun Senja 'kan masih empat bulan lagi. Tapi kok semuanya sudah pada berkumpul di sini?"Senja menatap bingung satu-persatu wajah-wajah tegang di dalam sana. Hanya wajah Abimanyulah yang berbeda. Abimanyu terlihat begitu puas dan gembira."Senja, ada yang ingin Ayah bicarakan padamu. Tapi, sebaiknya kamu duduk dulu ya? Dan ini teh manis hangatnya di minum dulu." Senja mengangguk. Ia pun duduk di sofa.Segelas teh manis hangat diberikan oleh Arya pada putrinya. Arya sebenarnya sangat takut sekali kalau Senja akan shock, saat mendengar berita itu. Ia dan semua orang yang ada di

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27

Bab terbaru

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 48(extra part)

    Bintang sedang menekuri tugas kuliahnya yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya itu. Matanya sampai sepet karena terus menerus dipaksa memelototi laptop yang juga balas memelototi nya galak.Saolohhh... tugas oh tugas, kapanlah engkau menjauhi diriku!TOK!!! TOK!!! TOK!!!"Masuk aja, Bu. Tidak di kunci."Bintang menyahut lemas dari dalam kamar. Perlahan seraut wajah teduh ibunya muncul dibalik pintu. Ibu nya Senjahari, masih tampak cantik di usia pertengahan empat puluhan."Bi, itu ada Kak Tian di depan. Sana temani dulu ya, Nak. Langit masih dalam perjalanan pulang. Katanya macet banget dijalan. Ayo Bi, sana temani dulu Nak Tian. Perasaan dulu waktu kecil Kamu malah bilang mau jadi istrinya Tian kan ya?"Hahahahaha...Senja tertawa menggoda putri bungsunya ini. Walau pun Langit lahir hanya lima menit lebih dulu dari Binta

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 47(hari-hari bahagia/end)

    Sabda melenguh penuh kepuasaan saat meraih puncak asmara tertingginya. Begini ini nikmatnya rasa bercinta setelah berpuasa cukup lama akibat puerperium atau masa nifas setelah Senja melahirkan. Hari-harinya yang gelap penuh penyiksaan akibat junior yang kebingungan mencari pelampiasan usai sudah terhitung sejak hari ini.Senja yang terlihat kelelahan setelah di mesrainya habis-habisan tampak mulai mengantuk. Bukan hal mudah mengurus dua orang bayi kembar yang kalau sudah menangis, bisa membuat kelabakan seluruh penghuni rumah."Selamat malam jummat Sayang. Mau tidur atau mau lagi?" Bisik Sabda sambil menggigit mesra telinga Senja."Astaghfirullahaladzim..Emangnya Abang nggak capek udah berkali-kali begituan masih aja nggak puas-puas?" Senja sampai ngeri melihat nafsu Sabda yang tidak puas-puas juga. Balas dendamnya niat banget sepertinya."Abang kan nunggunya ud

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 46(kelahiran si kembar)

    Senja sedang dilanda kebosanan yang luar biasa saat menanti kelahiran putra putrinya. Hasil USG bulan lalu memperlihatkan kalau ternyata dirinya mengandung anak kembar. Sejak kabar itu diketahui Sabda, suaminya yang memang posesif akut itu pun naik level menjadi suami paranoid pangkat tiga.Bagaimana tidak, suami galaknya itu bahkan sama sekali tidak memperbolehkannya melakukan kegiatan apapun, catat apapun. Ke bengkel hanya sekedar untuk bercengkrama dengan Pak Wijayakesuma atau Bang Abyaz, tidak boleh. Ngemall bareng si Lily somplak tidak diizinkan. Pengen sekedar nyamperin Tita ke kost-an, tidak ridho katanya. Bahkan saat dia ingin ke rumah Ayahnya saja, harus bersama dengan dirinya. Padahal kalau Sabda ke sana, ayahnya selalu melihatnya sebagai mahkluk tak kasat mata, alias tidak terlihat dan tidak dianggap.Hari ini Senja ingin sekali memberi kejutan pada suami kulkasnya itu dengan cara membawakan makan siang untuknya. Sedari

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 45(malam pertama)

    Perhelatan akbar pun akhirnya usai sudah. Senja yang tengah duduk di kursi rias, merasa kakinya seperti hendak patah karena terus berdiri dalam waktu yang lama. Ia harus menyalami beberapa ribu tamu yang ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya. Ketika akhirnya semua usai, barulah ia bisa bernafas lega.Sebenarnya sewaktu di gedung tadi pun diam-diam ia telah mengganti highheelsnya dengan sendal hotel yang dibawakan Sabda. Karena menurut Sabda, dirinya sedang hamil, jadi tidak boleh berlama-lama memakai sepatu hak tinggi. Namun kendati pun telah memakai sendal yang nyaman, tetap saja kakinya kram karena berdiri diselingi duduk selama berjam-jam.Pintu kamar mandi terbuka. Menghadirkan sosok suaminya yang baru saja selesai mandi. Titik-titik air masih tampak menghiasi ujung-ujung rambutnya yang sedikit basah. Tubuh pelukable suaminya hanya ditutup oleh lilitan handuk putih yang menggantung seksi di pinggang ra

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 44(pernikahan)

    "Saya terima nikah dan kawinnya Senjahari Semesta Alam binti Aryasatya Wisesa dengan mas kawin 100 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Sabda dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" tanya Pak Penghulu."Sahhhh!"Koor dari para saksi dan semua tamu undangan yang menyaksikan ijab kabul terdengar lantang."Alhamdullilahhhh."Setelah acara ijab kabul selesai, penghulu meminta Senja untuk keluar dan duduk di samping suaminya. Saat mata keduanya bertemu pada satu titik, Senja melihat sorot mata Sabda begitu mesra sekaligus lega. Akhirnya seperti inilah akhir kisah cintanya. Senja yang seumur hidup hanya mengenal seorang pria yang sedekat nadi di sepanjang usian

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 43(harapan baru)

    Begitu mobil Abi memasuki pekarangan rumah dan terus lurus memasuki garasi, Sabda mengejar dan membuka paksa pintu pengemudi. Abi bahkan belum sempat mematikan mesin mobil, saat Sabda sudah menyeretnya keluar. Sabda menghempaskan tubuh Abi ke tanah dan memukulinya habis-habisan."Udah! Udahh! Bang Sabda. Jangan saling berkelahi lagi. Senja sudah capek seharian ini. Senja jadi berasa sedang shooting film The Raid2nya Iko Uwais, sejak dari bengkel tadi. Udah dong semuanya!"Sabda yang sedang menarik kerah baju Abi, seketika melepaskan Abi begitu saja. Ia segera memeluk erat Senja."Kamu nggak apa-apa Sayang? Ada yang sakit?" Dan saat pandang mata Sabda menemukan pipi Senja yang membengkak dan mulai membiru, ia kembali menerjang Abimanyu yang baru saja duduk."Banci Lo, bangsat! Lo mukul Senja hah? Kalo lo emang laki-la-""Bukan, Bang. Bukan Mas Abi yang mukul Senja. Tapi pr

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 42(keikhlasan)

    Senja duduk diam dalam mobil Abi yang melaju gila-gilaan. Sesekali ia memegang sisi mobil sembari memejamkan matan. Ia merasa begitu ngeri dengan cara mengemudi Abi yang begitu emosional.Perutnya mulai mual karena terus terguncang-guncang setiap kali Abi membelokkan mobilnya. Karena Abi berbelok tanpa sedikitpun mengurangi kecepatannya. Keringat dingin kini bermanik di kening Senja. Ditambah dengan pipi bengkak dan membiru di sekitar rahangnya, membuat penampilannya mirip seperti korban KDRT."Mmm... Mas. Bisa berhenti sebentar? Senja mu-mual Mas..."Senja pun mencoba mengambil nafas pendek-pendek dan berusaha sekuat tenaga, menahan rasa mual yang sepertinya sudah mencapai tenggorokannya.Mobil pun seketika terhenti. Senja dengan segera berlari ke sudut jalan yang agak sepi. Di sana ia mengeluarkan semua isi makan siangnya di sisi jalan.Suara muntahnya yang berusaha di tahan sebenarnya s

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 41(pemaksaan)

    @HallilintarSabdaAI can't wait to marry the love of my life@Senjahari#ILoveYou#couplegoals#holdinghands#theloveofmylife#TheoneandonlyDisukai oleh @DayuWijayaKesuma@BadaiPutraAlam@AbyazWijayaKesuma@CakraWisesa@ZahraZulfa@PrastithaLasmana@MarthaSitumorang@GadingPermana@ElangPramudya dan 697.632 lainnya.@ZahraZulfa Akhirnyaaaaa...kesampaian juga ya Pak, tekadnya untuk menikahi Bu @Senjahari, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah ya?Aamin.@AbyazWijayaKesuma Wohooooo...ada yang nggak sabar pengen belah duren jilid II ini?hahaha#tertawamesum@PrastithaLaksmanaSelamat ya Pak Sabda, semoga langgeng sampai kakek ne

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 40(pikiran jahat)

    Badai sedang duduk termenung di kebun belakang, saat menyaksikan Sabda mengantarkan Senja pulang ke kos-annya. Dalam hati, Badai malu sendiri karena mempunyai perasaan-perasaan yang mulai tumbuh terhadap 'milik' abangnya lagi. Padahal baru beberapa hari lalu ia berjanji untuk tidak lagi 'mengambil' apa yang sudah menjadi milik abangnya seperti dulu. Dalam kediamannya itu, Badai tidak menyadari kalau sang ibu menyusulnya."Dai, ibu boleh bicara?" Bu Ajeng perlahan mendekati kursi malas yang sedang diduduki Badai. Menyadari kehadiran sang ibu, Badai menegakkan tubuh. Ia mengangguk dan menggeser duduknya. Memberikan tempat agar sang ibu bisa menempatkan diri di sana."Boleh dong, Bu. Ibu mau bicara apa?" Badai mencoba bersikap santai. Padahal ia tau, pasti ada hal penting yang ingin disampaikan sang ibu. Tidak biasanya ibunya bersikap serius seperti ini."Ibu mau bicara dari hati ke hati denganmu. Bisa 'kan Nak?" Badai terdia

DMCA.com Protection Status