Share

Bab 57.

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 13:06:30
Tak henti Yuriko mendesah-desah sambil menggeliatkan dadanya. Akibat makin ‘panas’nya lidah dan tangan Bimo ‘bermain’ di sana.

Bimo melirik ke arah celana dalam berwarna coklat muda milik Yuriko. Di sana terlihat sudah terdapat bercak-bercak membasah.

Bimo mulai bergerak turun mencium, menjilat dan menggigit bagian bawah dari dada mencuat Yuriko.

Bimo terus menuruni perut, pinggang, pusar dan akhirnya bermain di sekitar pangkal paha Yuriko.

Ya, Yuriko bagai menemukan apa yang selama ini tak pernah di dapatnya. Statusnya sebagai putri pengusaha besar, memang membuat para lelaki minder dan mundur teratur untuk berani mencintainya.

Bagai kerasukkan sesuatu. Yuriko nampak tak henti berdesah dan memekik nikmat, seraya menolehkan wajahnya ke kanan kiri, dan terkadang mendongak ke atas.

Tangannya juga gelisah tak bisa diam. Yuriko kadang mencengkram sprei ranjang dan menariknya dengan kuat, kadang memegangi buah dadanya sendiri, dan kadang merengkuh kepala seraya meremas ram
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 58.

    "Hahh..! K-ki Brajangkala..?! S-siapa dia Kak Bimo..?" seru terkejut Yuriko, yang ikut bangkit dari ranjang dan buru-buru kenakan pula pakaiannya. "Yuriko, maafkan aku. Hal yang baru saja terjadi sama sekali bukanlah keinginanku. Ada makhluk astral yang merasuki diriku Yuriko, dan nama makhluk itu adalah Ki Brajangkala. Jadi semua prilakuku tadi, semuanya berada di bawah kendalinya. Ki Brajangkala itulah, makhluk astral yang merasuk dan mengendalikan tubuh serta pikiranku selama kita bercinta tadi Yuriko," ujar Bimo, mengungkapkan semua dengan apa adanya. "Ahh..! J-jadi yang bercinta denganku tadi adalah Ki Brajangkala Kak Bimo..?! B-bagaimana dia bisa mengendalikan tubuh dan pikiran Kak Bimo..?" seru Yuriko nampak bingung dan setengah tak percaya. "Aku mengerti kau pasti bingung dengan hal itu Yuriko. Tapi sebaiknya aku menjelaskannya di tempat lain yang aman dan nyaman Yuriko. Sekarang mari kita keluar dan menemui Paman Daichi di rumah makan dulu Yuriko. Karena tak lama lagi Sha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 59.

    "Aihh..! K-kak Bimo, Yuriko benar-benar tak tahu harus bagaimana. Tapi semuanya telah terjadi, Yuriko tak keberatan kehilangan keperawanan dengan Kak Bimo. Tapi Yuriko juga bukan wanita yang setuju dengan tindakkan aborsi. Jika nantinya Yuriko hamil, maka memang tak ada jalan lain selain Kak Bimo menikahi Yuriko. Tapi andai Yuriko tak hamil, maka kita anggap saja kejadian tadi tak pernah ada Kak Bimo," ujar gugup dan lirih Yuriko.Ya, ada nada sedih dalam suara Yuriko itu. Karena sesungguhnya dalam waktu yang teramat singkat, hati Yuriko telah dibuat jatuh oleh sosok Bimo dan kharismanya. Inilah kejadaian gila dan aneh, yang bahkan tak pernah dibayangkan Yuriko akan terjadi padanya. Sebab selama ini Yuriko adalah wanita yang sangat mandiri, dan juga tak acuh dengan lelaki..! Karena bagi Yuriko, lelaki hanyalah penghambat bagi kemajuan karier serta kebebasan dirinya. Itulah prinsip hidup Yuriko, yang telah dijalaninya selama puluhan tahun lamanya.Namun, prinsip itu bagai lenyap ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 60.

    "Yurikoo..! Akhirnya kau kembali Nak..! Tsk, tsk..!" seru terisak Megumi, yang langsung bergegas menghampiri Yuriko. Sementara Yuriko juga menyambut saang ibu dengan berlari kecil. Kedua ibu dan anak itu pun akhirnya berpelukkan sambil menangis, melepaskan luapan emosi kegembiraan mereka. Sementara Lidya ikut tersenyum penuh keharuan di dekat mereka. Lidya pun menatap ke arah Bimo dengan pandangan penuh kekaguman dan rasa terimakasih. Tentu saja Lidya sangat tahu, bahwa kembalinya Yuriko adalah berkat bantuan dari Bimo. 'Kau memang pria yang luar biasa Mas Bimo. Sungguh beruntung aku mengenalmu', bathin Lidya. Dia pun melangkah ke arah Bimo, dengan senyum manis di wajahnya. Ya, secara perlahan tapi pasti. Benih-benih simpati di hati Lidya, kini sepertinya telah berkembang dan mekar. Merekah sempurna disertai aroma indah yang tak terkatakan, namun jelas bisa dirasakannya. Aroma asmara..! "Mas Bimo. Terimakasih, karena telah menyelamatkan Yuriko sahabatku dari penculikkan," ucap pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 61.

    'Ngger Raden. Walau raga Raden yang dipakai oleh Ki Brajangkala, tapi pancaran benih yang keluar hakekatnya adalah benih Ki Brajangkala. Walaupun Ngger Raden juga bisa ikut merasakan puncak kenikmatan, yang dirasakan oleh Ki Brajangkala dalam olah asmaranya. Namun sejatinya benih Ki Brajangkala adalah benih gabuk (hampa/kosong), Ngger Raden. Jadi berapa kali pun Ki Brajangkala bersenggama dengan perempuan, maka perempuan itu tak akan pernah mengandung dari benihnya'. Ungkap Eyang guru sepuh, dengan wajah tersenyum menenangkan bathin Bimo. 'Terimakasih Eyang Guru sepuh. Kini Bimo mengerti dan menjadi tenang karenanya'. Bathin Bimo ucapkan terimakasihnya. 'Baiklah Ngger Raden Bimo. Baik-baiklah menjalani garis kehidupanmu, pastilah masih banyak 'gelombang-gelombang' masalah yang akan datang silih berganti '. Blaashp..! Sosok Eyang Guru sepuh Pranatha pun langsung lenyap, setelah dia mengabarkan hal yang sangat penting itu bagi Bimo. Tak lama kemudian Bimo pun menyudahi laku hen

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 62.

    “Cepat buka ! Atau kutembak kalian dari sini !” seru sang pengetuk gerbang berkaos hitam itu. Nampak dia mengarahkan laras pistolnya ke arah 3 security, yang hanya berjarak 5 meteran itu. “Baik Pak, jangan tembak..! Kami buka.. kami buk..!” teriak gentar seorang security yang kurang nyali. Dia berpikir jarak 5 meter adalah jarak tembak yang sulit di hindari, dan salah satu dari mereka pasti akan tewas tertembak. Sementara itu penumpang dalam mobil sedan BMW putih, nampak tengah memanggil seseorang via ponselnya.Tuttt...Tuttt..! Klik.! "Ha-halo Pak Anton.” Sahut sang penerima yang terdengar gugup. “Aku sudah di pintumu Rahadian. Bukalah pintu gerbang rumahmu. Aku hanya ingin mengambil hakku.Kamu masih ingat kan perjanjian bermaterai kita semalam Rahadian ? Atau haruskah kubuka paksa gerbang rumahmu ?” ucap Anton dengan tenang, namun penuh intimidasi. “Ahh..! B-baik.. baik Pak Anton” ucap Rahadian gugup, dia sangat mengenal siapa Anton. Anton adalah tipe orang, yang bahkan bi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 1. Awal Yang Kelam

    Klaghk!“Aiihh..! Brengsek kau..!” seru terkejut marah seseorang di dalam kamar toilet. Saat seorang OB membuka begitu saja pintu kamar toilet itu. “Hahh..! Ma-maaf Bu Devi..!” Klekh!Bimo berseru terkejut bukan main, saat sepasang matanya melihat tubuh mulus setengah polos Devi, yang juga nampak buru-buru menarik celana bahannya ke atas.Namun tentu saja Bimo sempat melihat sepasang paha jenjang mulus, dan juga belahan belakang yang menonjol kencang menggoda milik Devi tadi.Cepat Bimo menutup kembali pintu kamar toilet itu dan melepas kedua earphone dari telinganya.Ya, karena mendengarkan musik di earphone itulah, telinganya jadi tak peka mendengar suara seseorang di dalam kamar toilet itu.“Celakalah aku..!” desis lirih Bimo dengan wajah panik dan cemas. Namun dia merasa harus tetap menanti Devi di luar kamar toilet, untuk menjelaskan kejadian yang tak disengaja itu.Klekh!Akhirnya Devi pun keluar dari kamar toilet itu dengan sepasang mata berkilat marah menatap Bimo.“Bimo..!

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 2. Kotak Warisan Leluhur

    Bimo pun menghampiri kotak jati warisan itu dan langsung menjamahnya. “Ahks..!” Bimo berseru terkejut, saat merasakan tangannya bagai terkena setrum dan di jalari oleh ribuan semut.Namun sekuat tenaga Bimo bertahan tetap memegang erat kotak jati ukir itu. Hingga akhirnya hawa hangat bercampur dengan hawa sejuk yang menenangkan, terasa menggantikan rasa mengejutkan itu.‘Aku hampir saja lupa dengan kotak warisan leluhur warisan Kakek! Tak ada jalan lain lagi! Aku akan memakai warisan ilmu leluhurku ini! Tak peduli apapun resikonya..!’ batin Bimo bertekad.Klagh! Clapsh..!Bimo langsung membuka kotak jati ukir seukuran kotak sepatu itu, dan seberkas cahaya merah terang pun langsung memancar dari dalam kotak itu.Aroma kayu akar wangi dan cendana pun seketika menguar semerbak, di dalam kamar Bimo. Sungguh menebarkan hawa mistis yang kental, namun damai dan menenangkan bagi Bimo.Nampak sebuah benda bulat sebesar kelereng yang berpijar merah terang, berada di tengah sampul kitab tebal y

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 3. Sanksi Dan Kejutan

    “Masuk..!” seru Budi dari dalam ruang kerjanya, setelah Bimo mengetuk pintu ruangan itu.“Selamat Pagi Pak Budi. Bapak memanggil saya?” ucap Bimo sopan.“Duduklah Bimo! Ada peringatan yang harus kaudengar dan perhatikan baik-baik!” ucap tegas Budi, dengan tatapan tajam ke arah Bimo.“Bimo! Aku mendapat laporan dari Bu Devi, tentang perilakumu yang ceroboh dan tak senonoh dalam bekerja! Karenanya aku langsung memberikan peringatan kedua padamu!”“Ahh! Langsung peringatan kedua Pak Budi..?” desah tegang Bimo bertanya.“Ya! Dan kau tahu artinya peringatan kedua itu Bimo..?! Sekali lagi kau membuat kesalahan, maka tak ada pilihan lain selain kau dipecat dan keluar dari kantor ini! Paham Bimo..?!”“Paham Pak Budi,” sahut Bimo, seraya memberanikan diri balas menatap wajah kepala personalia itu. Dan sebuah lintasan tentang Budi pun langsung tergambar jelas di benak Bimo.“Ahh..!” seru Bimo tanpa sadar. Hal yang tentu saja mengejutkan bagi Budi, pria berumur 39 tahun itu.“Kenapa kau terkejut

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 62.

    “Cepat buka ! Atau kutembak kalian dari sini !” seru sang pengetuk gerbang berkaos hitam itu. Nampak dia mengarahkan laras pistolnya ke arah 3 security, yang hanya berjarak 5 meteran itu. “Baik Pak, jangan tembak..! Kami buka.. kami buk..!” teriak gentar seorang security yang kurang nyali. Dia berpikir jarak 5 meter adalah jarak tembak yang sulit di hindari, dan salah satu dari mereka pasti akan tewas tertembak. Sementara itu penumpang dalam mobil sedan BMW putih, nampak tengah memanggil seseorang via ponselnya.Tuttt...Tuttt..! Klik.! "Ha-halo Pak Anton.” Sahut sang penerima yang terdengar gugup. “Aku sudah di pintumu Rahadian. Bukalah pintu gerbang rumahmu. Aku hanya ingin mengambil hakku.Kamu masih ingat kan perjanjian bermaterai kita semalam Rahadian ? Atau haruskah kubuka paksa gerbang rumahmu ?” ucap Anton dengan tenang, namun penuh intimidasi. “Ahh..! B-baik.. baik Pak Anton” ucap Rahadian gugup, dia sangat mengenal siapa Anton. Anton adalah tipe orang, yang bahkan bi

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 61.

    'Ngger Raden. Walau raga Raden yang dipakai oleh Ki Brajangkala, tapi pancaran benih yang keluar hakekatnya adalah benih Ki Brajangkala. Walaupun Ngger Raden juga bisa ikut merasakan puncak kenikmatan, yang dirasakan oleh Ki Brajangkala dalam olah asmaranya. Namun sejatinya benih Ki Brajangkala adalah benih gabuk (hampa/kosong), Ngger Raden. Jadi berapa kali pun Ki Brajangkala bersenggama dengan perempuan, maka perempuan itu tak akan pernah mengandung dari benihnya'. Ungkap Eyang guru sepuh, dengan wajah tersenyum menenangkan bathin Bimo. 'Terimakasih Eyang Guru sepuh. Kini Bimo mengerti dan menjadi tenang karenanya'. Bathin Bimo ucapkan terimakasihnya. 'Baiklah Ngger Raden Bimo. Baik-baiklah menjalani garis kehidupanmu, pastilah masih banyak 'gelombang-gelombang' masalah yang akan datang silih berganti '. Blaashp..! Sosok Eyang Guru sepuh Pranatha pun langsung lenyap, setelah dia mengabarkan hal yang sangat penting itu bagi Bimo. Tak lama kemudian Bimo pun menyudahi laku hen

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 60.

    "Yurikoo..! Akhirnya kau kembali Nak..! Tsk, tsk..!" seru terisak Megumi, yang langsung bergegas menghampiri Yuriko. Sementara Yuriko juga menyambut saang ibu dengan berlari kecil. Kedua ibu dan anak itu pun akhirnya berpelukkan sambil menangis, melepaskan luapan emosi kegembiraan mereka. Sementara Lidya ikut tersenyum penuh keharuan di dekat mereka. Lidya pun menatap ke arah Bimo dengan pandangan penuh kekaguman dan rasa terimakasih. Tentu saja Lidya sangat tahu, bahwa kembalinya Yuriko adalah berkat bantuan dari Bimo. 'Kau memang pria yang luar biasa Mas Bimo. Sungguh beruntung aku mengenalmu', bathin Lidya. Dia pun melangkah ke arah Bimo, dengan senyum manis di wajahnya. Ya, secara perlahan tapi pasti. Benih-benih simpati di hati Lidya, kini sepertinya telah berkembang dan mekar. Merekah sempurna disertai aroma indah yang tak terkatakan, namun jelas bisa dirasakannya. Aroma asmara..! "Mas Bimo. Terimakasih, karena telah menyelamatkan Yuriko sahabatku dari penculikkan," ucap pe

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 59.

    "Aihh..! K-kak Bimo, Yuriko benar-benar tak tahu harus bagaimana. Tapi semuanya telah terjadi, Yuriko tak keberatan kehilangan keperawanan dengan Kak Bimo. Tapi Yuriko juga bukan wanita yang setuju dengan tindakkan aborsi. Jika nantinya Yuriko hamil, maka memang tak ada jalan lain selain Kak Bimo menikahi Yuriko. Tapi andai Yuriko tak hamil, maka kita anggap saja kejadian tadi tak pernah ada Kak Bimo," ujar gugup dan lirih Yuriko.Ya, ada nada sedih dalam suara Yuriko itu. Karena sesungguhnya dalam waktu yang teramat singkat, hati Yuriko telah dibuat jatuh oleh sosok Bimo dan kharismanya. Inilah kejadaian gila dan aneh, yang bahkan tak pernah dibayangkan Yuriko akan terjadi padanya. Sebab selama ini Yuriko adalah wanita yang sangat mandiri, dan juga tak acuh dengan lelaki..! Karena bagi Yuriko, lelaki hanyalah penghambat bagi kemajuan karier serta kebebasan dirinya. Itulah prinsip hidup Yuriko, yang telah dijalaninya selama puluhan tahun lamanya.Namun, prinsip itu bagai lenyap ta

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 58.

    "Hahh..! K-ki Brajangkala..?! S-siapa dia Kak Bimo..?" seru terkejut Yuriko, yang ikut bangkit dari ranjang dan buru-buru kenakan pula pakaiannya. "Yuriko, maafkan aku. Hal yang baru saja terjadi sama sekali bukanlah keinginanku. Ada makhluk astral yang merasuki diriku Yuriko, dan nama makhluk itu adalah Ki Brajangkala. Jadi semua prilakuku tadi, semuanya berada di bawah kendalinya. Ki Brajangkala itulah, makhluk astral yang merasuk dan mengendalikan tubuh serta pikiranku selama kita bercinta tadi Yuriko," ujar Bimo, mengungkapkan semua dengan apa adanya. "Ahh..! J-jadi yang bercinta denganku tadi adalah Ki Brajangkala Kak Bimo..?! B-bagaimana dia bisa mengendalikan tubuh dan pikiran Kak Bimo..?" seru Yuriko nampak bingung dan setengah tak percaya. "Aku mengerti kau pasti bingung dengan hal itu Yuriko. Tapi sebaiknya aku menjelaskannya di tempat lain yang aman dan nyaman Yuriko. Sekarang mari kita keluar dan menemui Paman Daichi di rumah makan dulu Yuriko. Karena tak lama lagi Sha

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 57.

    Tak henti Yuriko mendesah-desah sambil menggeliatkan dadanya. Akibat makin ‘panas’nya lidah dan tangan Bimo ‘bermain’ di sana. Bimo melirik ke arah celana dalam berwarna coklat muda milik Yuriko. Di sana terlihat sudah terdapat bercak-bercak membasah. Bimo mulai bergerak turun mencium, menjilat dan menggigit bagian bawah dari dada mencuat Yuriko. Bimo terus menuruni perut, pinggang, pusar dan akhirnya bermain di sekitar pangkal paha Yuriko. Ya, Yuriko bagai menemukan apa yang selama ini tak pernah di dapatnya. Statusnya sebagai putri pengusaha besar, memang membuat para lelaki minder dan mundur teratur untuk berani mencintainya. Bagai kerasukkan sesuatu. Yuriko nampak tak henti berdesah dan memekik nikmat, seraya menolehkan wajahnya ke kanan kiri, dan terkadang mendongak ke atas. Tangannya juga gelisah tak bisa diam. Yuriko kadang mencengkram sprei ranjang dan menariknya dengan kuat, kadang memegangi buah dadanya sendiri, dan kadang merengkuh kepala seraya meremas ram

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 56.

    "Arrkhss..! Bedebah kau Ki Brajangkala..!" seru Bimo memaki sukma Ki Brajangkala, yang merasuk tanpa permisi dan hendak menguasai raganya. "Hei..! K-kak Bimo..! K-kau kenapakah..?!" seru panik, takut, dan terkejut Yuriko, melihat perubahan aneh sikap Bimo yang begitu tiba-tiba. Dilihatnya sepasang bola mata Bimo yang berkilau merah membara, laksana bola api berkobar. "Yuriko kau keluarlah dari markas inI..! Arrksgh..! Di rumah makan Pa..paman Daichi menunggumu..! Cepatlah Yuriko..! A-aku berbahaya..! Arrkhs..!" Bimo berseru menggeram, menahan gejolak hasrat birahinya yang seketika meledak-ledak. Sungguh pun kepala Bimo mulai dirayapi rasa berdenyut dan nyeri tak terkira. Bahkan junior di bawah tubuhnya pun sudah mengeras, dan menegang maksimal saat itu. Namun dia tetap coba menahan semua itu, hal yang mengakibatkan rasa sakit di kepalanya semakin menggila. Dan Yuriko semakin yakin kini, bahwa Bimo memang benar-benar orang yang ingin menyelamatkannya. Karena bahkan Bimo

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 55.

    Dan tak sampai 20 menit kemudian. Markas clan Yakuza Naga Besi pun telah nampak, dari jarak 100 meteran di depan mobil yang dikemudikan Daichi. Ya, letak markas clan Yakuza Naga Besi memang berada dekat dengan sebuah rumah makan Ningyocho hamani. Bimo masih ingat dengan lokasi di sekitar markas itu, karena sukmanya tadi sempat melintasi tempat itu. "Kita masuk ke area parkir rumah makan itu saja Paman Daichi. Paman bisa menunggu Bimo di situ. Silahkan jika Paman hendak memesan sesuatu di sana," ujar Bimo tenang. "Baik Tuan Bimo. Tempat yang cocok untuk menanti Tuan Bimo," sahut Daichi senang. Karena dia bisa bersantai sejenak di restoran itu. Bimo pun turun dari mobil, lalu melangkah tenang mendekat ke arah gerbang markas clan Yakuza Naga besi, yang hanya berjarak sekitar 70 meter saja dari rumah makan itu. Suasana malam di area itu cukup sepi. Dari kejauhan Bimo hanya melihat dua orang anggota Yakuza, yang tengah berjaga di posko jaga di balik pagar teralis besi gerbang markas i

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 54.

    Slaaph..! Sukma Bimo akhirnya berhasil menembus dinding ruang kamar bawah tanah, di mana Yuriko saat itu di sekap. Di depan pintu kamar itu, sukma Bimo juga melihat dua anggota yakuza yang berjaga dan tengah asik minum sake. 'Hmm. Sebuah kamar yang cukup bersih dan dilengkapi pula dengan kamar mandi dalam', bathin Bimo. Lalu dilihatnya Yuriko yang tengah rebah termenung menatap langit-langit kamar itu.Sepasang mata gadis cantik itu nampak sembab, ketakutan, dan lelah, pastinya karena terlalu lama menangis dan kurang tidur. Yuriko juga terlihat masih mengenakan pakaian kerja yang terakhir dikenakannya. Walau Yuriko telah melepas jas luarnya. Hanya kemeja putih dalamnya saja yang dikenakan, serta celana bahannya. Namun begitu, lekuk tubuh indah Yuriko nampak tercetak cukup jelas dan menggoda. Rambut hitamnya terurai sebahu, wajah oval dengan hidung mancung melancip. Di hiasi pula dengan sepasang alis alami yang cukup tebal. Bibirnya yang merekah merah terlihat lembut dan menantang.

DMCA.com Protection Status