Share

88. Jalang Itu Harus Dilenyapkan!

last update Last Updated: 2025-03-08 06:20:20

‘Ternyata selama ini Jalang itu mengorek kematian Elizabeth?!’ geming Beatrice dengan sorot mata membara.

Wajahnya terpampang penuh amukan saat menyaksikan rekaman video Elizabeth yang meregang nyawa di ruang direktur Baratheon Gallery!

“Hah!” Breatrice segera menutup layar laptop di hadapannya.

Tangan wanita paruh baya itu mengepal geram. Ya, padahal selama ini dia sudah menutupi fakta ini dari semua orang. Tapi Ariella yang tiba-tiba mengusik masalah ini, sungguh membuatnya khawatir. Beatrice tidak akan membiarkan satu kutu pengganggu mengancam kedamaiannya.

‘Aku harus bertindak. Jangan sampai jalang itu membongkar dan mengacaukan semuanya!’ batin Nyonya Baratheon tersebut amat dongkol. ‘Aku mencapai semua ini tidak mudah. Jadi satu-satunya cara agar segalanya aman, hanyalah menyingkirkan batu sandungan. Jalang itu harus dilenyapkan!’

Napas Beatrice membara penuh amukan. Dengan geramnya, dia pun menatap pria bermasker hitam yang sejak tadi bersiaga di depannya.

“Kau! Singkirkan jala
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   89. Hanya Kematian yang Pantas Untukmu

    “Ugh!” Darah keluar dari mulut Ariella saat dirinya kembali menerima tembakan kedua.Kakinya yang tak bisa beranjak, membuat Ariella terdiam di tempat, hingga mobil yang melaju dari depan tak bisa menghindarinya. Hantaman yang keras membuat wanita itu terpental, bahkan terguling ke jalanan.Pria bermasker hitam yang melihat Ariella tertabrak, jadi mengurungkan langkah untuk mendekat. Terlebih saat dia melihat pengemudi mobil itu keluar. Antek Beatrice tersebut tak bisa mengambil risiko apapun, karena ada orang lain di sana.‘Sialan! Aku harus cepat pergi sebelum terlibat dengannya. Ya, lagi pula wanita itu tertembak di titik vital. Dia juga tertabrak mobil. Sudah pasti tidak akan selamat!’ batin pria masker hitam tersebut.Dirinya bergegas kembali ke mobilnya dan segera mangkir dari area tersebut.Sementara itu, seorang pria berjas hitam yang menabrak tadi buru-buru menghampiri Ariella. Pria tersebut mengernyit cemas melihat Ariella yang sudah tak sadaran diri. Bahkan pelipis dan seki

    Last Updated : 2025-03-08
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   90. Luke, Ini Aku!

    ‘Brengsek! Jika mereka memang ada hubungannya dengan kematian Ibu, aku tidak akan memberi ampun!’ Lucas memaki berang dalam batinnya. Dia mengamati Beatrice dan Felix yang kini berbelok masuk ke dalam mansion. ‘Aku harus menyelidiki mereka!’ sambung Lucas merapatkan alis. Pria itu tak akan mengabaikan kemungkinan sekecil apapun jika menyangkut Elizabeth. Kecurigaannya pun kian menebal pada Beatrice sebab selama ini dia-lah yang menjadi duri di kehidupan mendiang sang ibu. Bahkan kematian Elizabeth juga sangat menguntungkannya, karena Beatrice yang semula gundik di vila Baratheon berhasil menjadi Nyonya Besar di mansion. Hingga waktu sarapan tiba, Lucas yang sudah beberapa hari tak bergabung, kini turun ke ruang makan dan duduk di kursi pertama dekat tempat Richard. Dia bahkan hadir sebelum anggota keluarga Baratheon lainnya datang. Itu membuat Felix yang baru tiba seketika menajamkan pandangan. Tanpa segan, putra bungsu Richard itu berkata, “Kakak, bisakah kau geser ke sebelah?”

    Last Updated : 2025-03-08
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   91. Aku Benar-Benar Merindukanmu

    ‘Giselle?!’ Lucas membatin dalam hati.Ya, itu memang suara mantan tunangannya yang kabur di hari penikahan mereka. Karena wanita itulah, Ariella harus menikah dengan Lucas dan mengalami penyiksaan layaknya neraka dunia!Alih-alih menimpali dengan ucapan, Lucas kini masih bungkam dengan dahi mengernyit. Dia ingin memastikan apakah orang yang menghubunginya memang Giselle Diorson.“Maafkan aku, Luke. Ah, tidak. Aku harus minta maaf padamu secara langsung. Mari kita bertemu dalam waktu dekat setelah aku sembuh. Aku … sangat merindukanmu,” tutur wanita dari seberang telepon.Dari cara bicara dan tutur katanya, itu benar-benar Giselle. Terlebih hanya wanita itu yang berani memanggilnya dengan sebutan masa kecil, padahal Lucas sudah melarangnya.Hingga dengan nada datar, Lucas pun menimpali. “Di mana kau sekarang?”“Rumah sakit, aku bersama Ibu,” sahut Giselle yang kemudian terdengar berdehem. “Kau tidak perlu membesukku. Aku tidak mau kau melihat wajahku yang pucat. Datanglah ke mansion D

    Last Updated : 2025-03-08
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   92. Aku Akan Tetap Melindungimu

    Halley mengerutkan kening sembari membatin cemas, ‘jika tidak ke gelari, lalu kau ada di mana, Ariella? Apa Tuan Muda Lucas melakukan sesuatu padamu?’Ya, Halley tahu Lucas bukan orang yang murah hati. Dia pernah memaksa Ariella bekerja di malam hari, tak mustahil Lucas menindasnya setelah tahu wanita itu terlibat dengan Felix.“Halley?”Sang pemilik nama seketika mengangkat pandangan saat Charlie memanggil.Dengan tatapan penuh selidik, Charlie kembali bertanya, “apa yang terjadi?”“Mohon maaf, saya juga tidak tahu, Tuan. Kalau begitu, saya permisi.” Halley pun undur diri sebelum mendapat pertanyaan lebih mendesak.Dia bergegas keluar menuju motornya di depan galeri. Dalam kalutnya, Halley teringat aplikasi pelacak di ponsel Ariella. Ya, Halley memasangnya sehari setelah insiden menyesakkan di apartemen studio itu. Dirinya khawatir hal serupa terjadi lagi. Jadi Halley ingin melindungi Ariella, setidaknya dia harus tahu di mana pun wanita itu berada.‘Aku harap tidak terjadi hal buruk

    Last Updated : 2025-03-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   93. Kau Pikir Bisa Kabur Dari Kami?

    “Dia bersembunyi di rumah susun pinggiran De Forte, Tuan Muda!” tukas Peter mendapukkan alisnya. “Orang-orang kita yang mengawasi di sana bilang, dia tidak keluar dari kediamannya sejak pagi.”Lucas menggertakkan giginya amat geram. Semua yang saling berhubungan itu, semakin membuatnya yakin bahwa kematian ibu kandungnya bukan sekedar kecelakaan!“Peter, tangkap bajingan itu dan seret ke markas kita!” Pria itu pun memerintah dengan amukan tertahan.Sang asisten yang berada di hadapannya langsung menyambar, “saya mengerti, Tuan Muda!”Benar saja, dengan satu titah Lucas itu, Peter lantas memberitahu para bawahannya untuk bergerak malam ini juga juga.Sejumlah boyguard setia Lucas, kini bersiap di depan rumah susun tersebut. Area yang cukup jauh dari pusat kota, membuat bangunan ini hanya berisi sedikit penghuni. Ini memudahkan antek-antek Lucas untuk menangkap pria tersebut.Beberapa antek Lucas naik ke lantai empat rumah susun itu. Mereka mengendap-endap, tapi sialnya anak buah Beatri

    Last Updated : 2025-03-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   94. Biarkan Dia Pulang Bersama Saya

    “Bukankah Tuan Muda yang membawa Ariella kemari?! Sekarang biarkan dia pulang bersama saya!” Halley berkata amat tegas. Sorot manik legamnya menyimpan amarah tertahan, tapi dia tak bisa mengamuk sembarangan mengingat Lucas tetaplah atasannya. Pria yang duduk di mobil itu malah melengos, lalu menimpali, “kau salah tempat. Aku tidak pernah membawa wanita itu ke mansion Baratheon!” “Tuan Muda—” “Pergilah, sebelum bodyguard di mansion ini mengusirmu!” sambar Lucas sebelum Halley menyelesaikan ucapnya. Dia pun menaikkan kaca jendela mobilnya, tapi belum sampai tertututp rapat, Halley dengan cepat menahan dengan sebelah tangan. Akan tetapi, Lucas tak peduli, hingga Halley terpaksa menarik tangannya lagi. Lelaki itu terus mengetuk pintunya seraya berujar buncah, “tolong berhenti dan dengarkan saya dulu, Tuan Muda. Anda tidak bisa seperti ini. Tolong berhenti dan bicaralah pada saya!” Peter yang melihat Halley memohon tak bereaksi apapun. Dia justru semakin menancap gas sampai mobil itu

    Last Updated : 2025-03-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   95. Kau Tidak Membenciku ‘Kan?

    ***Dua hari berlalu, malam ini keluarga Diorson akan datang ke mansion Baratheon bersama Giselle yang baru kembali.Lucas kini tampak merapikan dasinya di depan cermin ruang kerjanya. Dia sudah menantikan hari ini karena merupakan waktu yang baik untuknya.Sambil melirik Peter dari cermin, Lucas pun bertanya, “apa semuanya sudah siap?”“Ya, Tuan Muda. Anda tidak perlu khawatir!” sahut sang Asisten yang berdiri di belakangnya.“Pastikan kalian menyingkirkan orang-orang Beatrice dulu. Baik Pelayan, maupun penjaga keamanan. Malam ini kita harus berhasil!” tukas Lucas penuh tekad.“Baik, Tuan Muda. Saya mengerti!” Peter kembali menyahut tegas.Dia pun menunduk hormat saat Lucas berbalik dan berjalan keluar ruangan lebih dulu. Alih-alih menyusul, Peter justru melangkah ke arah berlawanan dari sang tuan.Asisten Lucas itu menekan tombol di earpiece-nya, lalu berkata pada para bawahannya. “Kita bergerak saat makan malam dimulai!”Sementara di lantai bawah mansion itu, para pelayan tengah me

    Last Updated : 2025-03-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   96. Aku Ingin Tahu, Siapa Istrimu?

    “Pasti kalian melakukan sesuatu di kamar Bibi!” Chelsea mendecak berang.Tatapannya tampak menyelidik sebab sejumlah bodyguard di hadapannya menjaga area kamar itu dengan ketat. Ya, para bawahan Lucas memang menyingkirkan penjaga dan pelayan yang memihak Beatrice. Sialnya Chelsea di luar rencana mereka.Keponakan Beatrice tersebut enggan bergabung ke acara makan malam, sebab tak menyukai Giselle yang kembali ke sisi Lucas. Chelsea sengaja datang terlambat, tapi dirinya malah menemukan antek-antek Lucas memenuhi koridor kamar bibinya.“Maaf, Nona. Kami memang ditugaskan bersiaga di—”“Aku bilang enyahlah!” Chelsea menyentak kesal sebelum ucapan salah satu Bodyguard itu usai.Dia bahkan mendorong bodyguard tersebut karena terus menghalangi. Tenaganya yang kalah kuat, justru membuat antek Lucas itu tak beranjak dari tempatnya. Dan ini sungguh memicu rasa kesal Chelsea membengkak.“Kalian berani menentangku? Aku akan melaporkan pada Bibi dan Paman!” cecar wanita tersebut penuh ancaman.Na

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   116. Apa Hubungan Anda Dengan Saya?

    ‘Aish, sial! Apa Lucas sudah menyelidiki diriku?!’ batin Ariella gelisah dalam hati.Dia berusaha keras memikirkan cara agar lolos tanpa risiko, sebab tahu benar bahwa Lucas Baratheon bukan orang yang murah hati dalam memberikan hukuman.Namun, belum sampai Aiella menjawab tiba-tiba lift terhenti.“Hah?!” Ariella tersentak dengan iris membelalak lebar.Guncangan yang tiba-tiba itu membuatnya nyaris ambruk karena tak bisa menjaga keseimbangan. Apalagi kedua tangannya terangkat ke atas dan tak bisa meraih pegangan. Tapi beruntungnya, Lucas lekas melepas cengkeraman di leher Ariella, lalu beralih memegangi pinggangnya.Ariella mengejap tegang. Usai melirik kanan kiri dan menyadari ada masalah dalam elevato itu, dia pun mendorong Lucas menjauh.“Lift-nya rusak!” tedas wanita tersebut dengan tatapan buncah.Dia bergegas menuju tombol di dinding lift itu, memencetnya dan berharap bisa terbuka. Sialnya tetap macet, bahkan sekarang lampu dalam ruangan sempit itu juga mati.“Hah … a-apa yang t

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   115. Cobalah Buat Aku Menyesal

    ‘Astaga?!’ Peter yang berada di dalam lift itu tersentak kaget melihat Ariella.Dia berkedip, tapi sosok wanita di hadapannya tidak berubah. Dan itu membuatnya semakin tertegun.‘Hah! Apa dia benar-benar Ariella Edelred? Jadi dia masih hidup?!’ sambung Peter menerka-nerka.Dirinya diam-diam melirik Lucas di sebelahnya, tapi sang tuan hanya memampangkan wajah dingin tanpa perasaan apapun.‘Jika wanita ini memang Ariella, kenapa Tuan Lucas diam saja?’ batin Peter tak mengerti.Ditambah ekspresi Ariella juga amat datar seakan tak mengenali tuannya. Bahkan wanita itu hanya menunduk hormat, lalu membiarkan Lucas berlalu keluar lift.‘Apa di sini aku yang gila? Tapi mataku tidak salah lihat ‘kan? Dia memang Ariella!’ batin Peter mengernyit bingung.Namun, detik berikutnya Lucas malah menghentikan langkah.“Tunggulah di mobil!” titahnya.Belum sampai Peter menimpali, Lucas malah berbalik ke arah lift. Pintu yang hampir tertutup, kini diganjal sepatu hitam mengkilapnya, hingga Ariella yang be

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   114. Apa Kau Tidak Nyaman Karena Aku Menyentuh Bibirmu?

    “A-apa maksudmu, Damien?” Ariella berujar terbata.Seluruh tubuhnya kikuk. Selama ini Damien tak pernah mendekatinya secara intim seperti ini. Ariella yang merasakan napas hangat pria tersebut sangat yakin, Damien sekarang mabuk!“Tolong mundurlah, kita bicara di—”“Tetaplah seperti ini,” sahut Damien sengaja memangkas ucapan wanita di hadapannya. “Aku akan tidak bisa mendengar jawabannya jika melihat wajahmu. Jadi tetaplah seperti ini dan katakan padaku, Ariella. Jika kau tidak menghindariku, kenapa kau pergi padahal makananmu belum habis? Apa kau jadi tidak nyaman karena aku menyentuh bibirmu?”Leher jenjang Ariella kian mengencang. Dia tahu sikapnya terlalu kentara, tapi bukankah selama ini Damien tidak pernah mempermasalahkannya?Wanita itu menelan saliva dengan berat, lalu berkata, “maaf, maksudku bukan seperti itu, Damien. Aku hanya ….”Ariella yang menjeda ucapnya sejenak, kini membelalak saat tangan Damien merengkuh jari kanannya, lalu menuntunnya ke bawah pancuran kran wastaf

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   113. Kencan Makan Malam Romantis?

    Ariella mengembangkan senyum sembari berkata lembut. “Itu karena Ava masih kecil. Kalau Ava sudah besar, pasti bisa membuat lukisan yang cantik juga seperti Mommy.”“Benarkah?” sahut Ava memastikan.“Tentu saja. Mommy akan mengajari Ava cara melukis.” Ariella lantas mengelus kepala sang putri.Akan tetapi, Ava malah menatapnya lekat, memicu Ariella terheran-heran akan hal apa lagi yang membuat anak perempuannya penasaran.Hingga detik berikutnya, Ava kembali berujar dengan polosnya. “Tapi Mommy, kenapa rambut Mommy berwarna cokelat, sedangkan Ava warnanya hitam? Paman Damien dan Bibi Jane rambutnya pirang karena mereka bersaudara ‘kan? Lalu kenapa rambut Ava hitam sendiri?”Terdiam. Semua kata-kata Ariella seolah tersangkut di tenggorokan, hingga dia tak tahu harus menjawab apa.Tapi belum sampai Ariella menimpali, sang putri melemparkan tanya lagi. “Apa Daddy Ava rambutnya juga hitam, Mommy? Apa Ava mirip Daddy?”Manik Ariella seketika berubah tegang. Memang sial, karena gen Lucas te

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   112. Mommy, Sebenarnya Aku Mirip Siapa?

    ‘Jadi dia Ibu anak itu?’ batin Lucas sambil mengernyitkan dahi.Sayang, dia tak bisa melihat wajah wanita yang kini memeluk Ava, sebab Jane menutupinya. Lucas pun kembali mengalihkan pandang, tapi maniknya tak sengaja bertatapan dengan Peter yang melirik dari kaca kecil mobilnya.“Ehem! Maafkan saya, Tuan!” tutur Peter berdehem canggung.Ekspresinya kikuk, tampak ingin menanyakan sesuatu. Tapi Lucas hanya bungkam karena jika hal itu penting, maka sang asisten akan langsung bicara padanya.“Cepatlah, kita bisa terlambat!” ujar Lucas memerintah.“Baik, Tuan!” Peter menyahut tegas.Dia mengembuskan napas panjang seiring kakinya yang menginjak pedal gas. Tapi isi kepalanya tak bisa berhenti memikirkan rupa Ava yang nyaris ditabraknya tadi.‘Tidak salah lagi, wajah anak perempuan tadi mengingatkanku pada seseorang,’ batin Peter semakin mencengkeram kemudi mobilnya. ‘Tapi itu mustahil ‘kan? Pasti hanya kebetulan!’Sementara masih di pinggir trotoar tadi, Ariella yang baru menemukan Ava masi

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   111. Paman Ini Tidak Bersalah

    “Gadis kecil, apa kau tidak apa-apa?” Peter tampak buncah menghampiri Ava yang nyaris tertabrak mobilnya.Dia berjongkok. Alisnya pun bertaut melihat lutut Ava terluka karena menghantam kerasnya aspal.Namun, bocah perempuan itu hanya menatap Peter dengan manik yang berkaca-kaca. Bahkan dia menggigit bibirnya kuat, berusaha untuk tidak menangis.Dengan lembut, Peter lantas bertanya, “di mana ibumu? Kenapa kau berjalan sendirian di jalan raya?”“A-aku tidak tau,” sahut Ava dengan suara yang gemetar.Peter menoleh ke belakang. Di dalam mobilnya, Lucas sudah menunggu dan harus cepat bertemu kliennya. Terlebih sejak pagi wajah pria itu sudah muram, Peter was-was jika Lucas semakin marah karena dirinya hampir terlibat kecelakaan.Lelaki bersetelan jas hitam itu pun mengulurkan tangan pada Ava, lalu berkata, “Paman bukan orang jahat. Bangunlah dulu, Paman akan mengantarmu menemui ibumu.”“Be-benarkah?” Ava mengerjap dengan bola mata besarnya.Peter mengangguk, memberi kode pada Ava bahwa di

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   110. Mommy, Tolong Ava!

    “Apa yang baru saja kau katakan, Jane?! Ava … menghilang?!” Ariella bertanya dengan leher yang mengencang.Dan itu membuat Damien yang duduk di sebelahnya tercengang juga. Bahkkan kecemasan langsung menjalar ke seluruh nadinya, saat menatap mata Ariella yang kebak rasa khawatir.Dari seberang telepon, Jane lantas menjelaskan. “Maafkan aku, Kak Ariella. Saat aku datang ke taman kanak-kanak Dalin Court, Ava sudah tidak ada di sini. Para guru dan petugas keamanan tidak tahu kapan Ava keluar gerbang Dalin Court.”Sungguh, dada Ariella serasa dihantam beton mendengarnya. Dia tak bisa tenang, karena memikirkan beragam hal buruk terjadi pada putrinya.“A-aku akan ke Dalin Court sekarang!” tuturnya amat sesak.Dirinya berpaling pada Damien yang tengah mengemudi.Belum sampai membuka suara, sang pria lantas berkata, “kau harus tenang, Ariella. Kita pasti menemukan Ava!”Ya, Damien juga sangat menyayangi gadis kecil itu. Bahkan sudah menganggap Ava seperti putrinya sendiri. Dia akan melakukan a

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   109. Apa Liburan Bersama Ayah Sangat Penting?

    “A-ayah?” Ava berujar terbata. Dia yang selama ini jarang mengucapkan kata itu, jadi sulit mengucapkannya. Terlebih Ariella juga tak pernah menyinggungnya. “Ya, ayahmu mengajak ke mana?” sahut anak berpipi gembul tadi. “Jangan bilang kau tidak pernah liburan dengan ayahmu!” Ava hanya bungkam, dan itu semakin membuat teman lainnya membenarkan tebakan anak berpipi gembul. “Astaga, kau sangat kasihan, Ava,” tutur gadis yang memakai pita. “Jika kau mau, aku bisa membawakanmu oleh-oleh dari Donald Land.” Tapi belum sampai Ava menyahut, anak berpipi gembul tadi malah menyambar, “kenapa kau harus memberinya oleh-oleh? Ayahnya tidak pernah mengajak ke Donald Land, artinya dia tidak pantas berteman dengan kita!” “Tapi bisa saja Ava pergi ke tempat lain. Benarkan, Ava? Ayahmu pasti pernah mengajakmu ke luar negeri ‘kan?” Gadis berpita itu menimpali lagi. Putri Ariella itu semakin merapatkan bibirnya, apalagi semua anak-anak di sana melihat ke arahnya. Bahkan tatapan mereka seola

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   108. Wanita Itu Memang Luar Biasa

    “Ya, semua orang tahu bahwa kau menikahi putri keluarga Diorson. Jadi kita harus resmikan hubunganmu dengan Giselle, agar kerja sama perusahaan tetap lancar,” tukas Richard menatap sang putra cukup tegas. “Jadi, hari ini pulanglah lebih awal!”Lucas yang duduk di sisi kirinya malah membuang pandangan. Dia tahu hubungannya dan Giselle sudah berlangsung lama. Terlebih setelah Ariella pergi, mereka kembali dekat. Namun jika harus menikahinya, Lucas tidak akan bisa. Sebab dia telah mengetahui rahasia Giselle lima tahun lalu!Dengan sorot dinginnya, pria itu pun berkata, “tanpa Diorson Group, saya bisa membuat Baratheon berdiri tegak, Ayah. Jadi saya tidak akan menikahi Giselle!”“Apa maksudmu?!” Richard pun menyambar dengan kening mengernyit. “Bukankah selama ini kau mencintainya? Kalian sudah bertunangan lama, bahkan hampir menikah!”Detik itu juga Lucas malah meletakkan garpu dan pisaunya. Dia berdiri tanpa peduli amarah yang mencuat di mata sang ayah. “Mohon maaf, Ayah. Saya harus ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status