Beranda / Romansa / Hasrat Terpendam Suamiku / 141. Lebih Berpengalaman

Share

141. Lebih Berpengalaman

Penulis: Asia July
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-07 21:38:06

Albert mengamati wajah sang istri yang tengah mencomoti tomat di keranjang sayur yang Dana bawa. Kemudian Albert tersadar, bahwa sudah lama rasanya dia tidak melihat raut wajah ceria dan tatapan berbinar di mata wanita itu.

Apa yang telah para Abraham itu lakukan padanya? batin Albert. Karena tidak pernah sekalipun Albert melihat Sophia yang seperti ini saat berada di kediaman keluarganya. Dan Albert senang, karena hanya dengan berada di rumah mereka saja Sophia bisa menjadi dirinya sendiri seperti ini.

“Jefrey? Dia baik-baik saja. Dan oh! Kebetulan dia tengah ada di tamanmu sekarang. Katanya karena hari ini kau akan pulang, dia harus memberi perhatian lebih pada tanaman-tanaman itu,” jawab Dana sembari terkekeh geli pada kelakuan putranya itu.

Sedangkan Sophia yang mendengarnya membelalakkan mata lebar penuh semangat. Dia lantas melangkah setengah berlari menuju ke luar.

“Sophie!” panggil Albert, mencoba mencegahnya, tapi Sophia bahkan tidak mendengar “Apa dia tidak merasakan jet lag
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hasrat Terpendam Suamiku   142. Perasaan Yang Rumit

    Tidak semua bisa dia jelaskan hanya dengan berbekalkan satu kesimpulan yang tidak pasti. Perasaan Sophia mengambang. Dia duduk di atas ranjangnya. Tatapan yang dia miliki tampak kosong, mengarah kepada dua pelayan sewaan yang tengah merapikan kamarnya.Tempat tidur yang baru saja para pelayan itu rapikan kini selimutnya kusut kembali karena sesaat setelah Sophia masuk ke dalam kamarnya tadi, dia langsung berguling di sana dan menumpahkan kekesalannya pada Albert dengan geraman keras.Gadis-gadis pelayan itu menatapnya takut, tapi Sophia berhasil tidak menghiraukan mereka.Hanya saja, sekarang tatapan mereka justru tampak lebih takut dari sebelumnya ditambah kekhawatiran pada sepasang mata mereka yang sesekali melirik Sophia penasaran, karena setelah membuat keributan itu… sang nyonya rumah mendadak diam dengan tatapan kosong.Kosong… bukan berarti pikiran Sophia benar-benar terbebas dari segala hal. Justru karena itu lah dia tenggelam di dalamnya. Sophia berpikir tidur akan membuatny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Hasrat Terpendam Suamiku   143. Penyesalan dan Cinta (1)

    “Maafkan aku,” kata Albert.Sophia mendelik tajam. “Berhenti katakan itu atau aku akan mencolok matamu dengan ini!” ancamnya dengan garpu yang tertuju ke depan.Albert menghindar sembari terkekeh. “Maaf,” katanya lagi.Sophia mengerang dengan jengah. “Albert!” serunya.Albert merapatkan bibir sembari menahan senyum. “Habiskan makananmu,” katanya kemudian.Sophia pun kembali fokus pada makanannya. Mereka memutuskan untuk makan siang di dalam kamar, di samping jendela yang terbuka di mana sinar matahari menembus dan membasuh keduanya ke dalam kehangatan dari rasa dingin yang dihembuskan oleh angin musim gugur.Saat Sophia tengah fokus mengunyah, dia memusatkan pandang pada lelaki di hadapannya. Keheningan di antara mereka terasa begitu syahdu sehingga Sophia tidak berniat sedikit pun untuk menyela.Tapi Albert justru yang membuka suara. “Hari ini aku akan pergi,” ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Hasrat Terpendam Suamiku   144. Penyesalan dan Cinta (2)

    Tidak lama kemudian, Dana datang merapikan semuanya lalu meninggalkan mereka lagi di kamar.“Aku akan pergi sekarang,” kata Albert sembari membuka kemejanya dengan acuh di hadapan Sophia.Sophia masih duduk di kursinya, belum beranjak sedikit pun. Dia lantas mengalihkan pandang ke luar jendela.Albert tersenyum miring, lalu pergi mengambil vitamin dan suplemen makanan untuk Sophia. Setelah memastikan istrinya meminum semua itu, barulah dia beranjak pergi dari kamar Sophia menuju kamarnya sendiri untuk bersiap-siap ke kantor.Meninggalkan Sophia yang masih melamun di tempatnya. Sophia tidak sabar untuk pergi ke tempat yang mereka bicarakan tadi. Albert dan Sophia memutuskan untuk mendiskusikannya lagi nanti. Dan mungkin, lelaki itu juga berencana untuk membuatnya menjadi kejutan.Tidak lama setelah dia pergi bersiap-siap, Albert kembali datang ke kamar Sophia untuk mengumumkan kepergiannya. Sophia hanya mengangguk dari tempatnya di jende

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Hasrat Terpendam Suamiku   145. Cinta Tidak Butuh Alasan

    “Albert, jangan pergi.”Albert menunduk, menatap wanita itu dengan tatapan dingin.Cecilia menyentuh lengan Albert, memintanya untuk tinggal.Tapi Albert tampak sama sekali tidak terpengaruh oleh itu. “Kau berbohong,” katanya.Cecilia menggeleng. “Tidak. Aku memang sakit.”“…”Cecilia memegang lengan Albert semakin erat seolah takut pria itu akan pergi darinya kapan saja. “Aku memang sakit, Albert, percayalah,” lirihnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Aku sakit melihatmu dengan Sophia. Apa kau masih mencintainya di saat dia bahkan sudah tidak lagi mencintaimu?” kata Cecilia, marah.Albert menjawab dengan tenang, “Aku akan terus mencintainya sampai kapan pun.”Cecilia memandang sedih, air mata jatuh ke pipinya. “Tapi dia pergi, Albert! Dia meninggalkanmu! Dia tidak berjuang untukmu! Itu artinya, dia tidak menginginkanmu lagi. J

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Hasrat Terpendam Suamiku   146. Di Mimpimu

    Setelah selesai membersihkan diri, Albert keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan celana panjang hitam serta handuk putih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Saat netranya menoleh ke atas ranjang lagi, Albert tertegun.Bayangan Sophia masih ada di sana.Albert lalu terkekeh datar, kemudian membuang handuk putih di kepalanya itu ke lantai dengan marah. Dia bergumam, “Kupikir aku harus mulai menemui Dokter. Halusinasi ini benar-benar menjadi semakin buruk.”Dia lalu terdiam, tidak mengalihkan pandanganya dari wajah Sophia. Halusinasi atau bukan, yang terpenting dia bisa melihat wanita itu.Keheningan di dalam ruangan semakin lama semakin terasa menggelitik. Albert lantas mendekati ranjang dan duduk di pinggir, menatap wajah damai wanita yang tengah tertidur itu. Suara deru napas halusnya mengganggu indera pendengaran Albert. Jantung Albert menjadi berdetak tidak karuan.“Bahkan aku bisa mendengar suara napasnya juga,&rd

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Hasrat Terpendam Suamiku   147. Terbangun di Sampingmu

    Kamar bernuansa putih yang dindingnya dipenuhi oleh lukisan-lukisan itu dibanjiri cahaya matahari yang masuk melalui jendela. Di ranjang, tampak seorang perempuan tengah berbaring bergelung selimut, rambut coklatnya yang panjang tergerai di bantal, matanya yang dibingkai bulu-bulu lentik itu masih terpejam.Suara cicit burung bernyanyi di luar, aroma khas bebungaan dan maskulin tercium familiar di hidungnya.Perempuan itu pun tersadar dari tidurnya. Matanya bergerak-gerak pelan sampai kelopaknya perlahan membuka. Dia menggeliat, merasakan otot-otot tubuhnya melemas. Ini adalah tidur terbaik yang dia miliki setelah berhari-hari.Kenapa, ya? Sophia merasa seperti tengah melewatkan sesuatu yang sangat penting.Saat itulah kemudian semua ingatan itu menghantamnya keras. Matanya membelalak. Dan dia baru menyadari tangan yang melingkari perutnya posesif.Jangan bilang … Albert?!Jantung Sophia langsung berdetak tidak karuan. Baru saja dia b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Hasrat Terpendam Suamiku   148. Keputusan

    Sophia terus saja terdiam menatap Albert dan tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri, sehingga Albert memanggil nama wanita itu.“Hm?” sahut Sophia.Albert lagi-lagi mengunci tatapan mereka, lalu berkata. “Aku sudah mengajukan tes DNA.”Tadinya Albert tidak berniat untuk memberitahu Sophia lebih awal. Dia ingin hasil tes itu keluar terlebih dahulu barulah hasilnya akan dia beri tahu pada Sophia. Tapi kehadiran Sophia di sini membuat Albert berubah pikiran. Dia ingin membuat Sophia tinggal lebih lama, bagaimana pun saranya.“Lalu hasilnya?” tanya Sophia, suaranya terdengar dingin.Albert menggeleng lemah. “Belum,” jawabnya. “Butuh waktu selama dua minggu paling cepat untuk mengetahui hasilnya. Tapi aku sudah meminta mereka untuk melakukannya lebih cepat dari itu.” Albert menjelaskan, tapi ekspresi di wajah Sophia tidak juga berubah membuat Albert bingung. Tapi, lagi, apa yang dia harapkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Hasrat Terpendam Suamiku   149. Mabuk Berat

    Albert terus menatap kalung berbandul dandelion di tangannya sambil memikirkan apa maksud Sophia memberikannya benda ini. Albert selalu penasaran setiap kali melihat Sophia mengenakan kalung ini, seolah ini adalah perhiasan yang sangat berarti baginya. Dan Albert selalu merasa familiar. Di mana dia pernah melihatnya sebelum melihat Sophia mengenakan ini?Tapi Albert tidak kunjung menemukan jawabannya.Pagi tadi, Sophia pergi.Hubungan mereka belum berakhir bagi Albert, walau Sophia sudah menganggapnya begitu. Tapi sekarang, Albert tidak memiliki daya untuk menahan Sophia bersamanya jadi dia akan menghargai keputusan Sophia. Sekalipun sakit, Albert harus menerima keputusan istrinya itu.Tapi satu hal yang pasti, bahwa Albert tidak akan pernah menceraikan Sophia seperti yang Sophia inginkan.Setelah terdiam cukup lama di kamarnya tadi, Albert pergi ke kantor dan menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan secara gila-gilaan, bahkan membuat Maurice khawati

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Bab 6 - Family ( END)

    Matahari pagi menerpa wajahnya, memberikan ilusi seolah sinar suci keluar dari pori-porinya. Dan semua anak rambutnya yang berantakan di kepala dan sekitar wajah nya, berwarna keemasan alih-alih cokelat gelap.Albert tersenyum, menatap Sophia dengan mata teduh. Kebiasaan yang sudah dimilikinya sejak lama; bangun pagi-pagi supaya bisa menyisihkan waktu setidaknya setengah jam untuk berpuas diri menatap wajah istrinya itu.Anak pertama mereka sudah lahir, putra bermahkota yang membawa pesan baik; Istvanzino Raymond.Perhatian keduanya jadi terbagi antara satu sama lain dengan anak mereka yang baru berusia satu tahun. Tidak banyak waktu yang Albert habiskan bersama Sophia, begitu pun sebaliknya. Tapi itu tidak apa, karena dia menyayangi putranya lebih dari apapun, dia akan mengorbankan segalanya. Dan Albert tidak ragu bahwa Sophia juga pasti akan melakukan hal yang sama.Hanya pada waktu pagi hari, beberapa saat sebelum Istvanzino terbangun, Albert memiliki

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 5 - Something Very Valuable

    “Albert.”Albert yang tengah memusatkan tatapannya pada layar laptop menoleh pada Sophia yang berdiri di hadapannya sembari berkacak pinggang. Perutnya yang telah membesar mengintip keluar dari kaus polos yang dia kenakan, dan pemandangan itu benar-benar menggemaskan, sukses mengalihkan fokus Albert seketika.“Ada apa, Sophie?”Kening wanita itu berkerut-kerut dalam. Albert mengernyit, kemudian bertanya dengan nada cemas. “Kenapa? Apa perutmu sakit?”Sophia menggeleng.“Lalu?”“Apa kau ingat dengan kalung yang … dulu aku berikan padamu?”“Kalung yang mana?”Tatapan mata Sophia tampak gelisah. Dia mencoba untuk menjelaskan sesuatu yang tampaknya sulit untuk dia jelaskan.“Kalung … yang dulu sering aku kenakan,” ucapnya.Albert mencoba untuk mengingat-ingat, tidak butuh lama dia pun langsung teringat. Tapi keberadaan benda tersebut memang benar-benar telah Albert lupakan.“Ya, kenapa dengan kalung itu?” tanya

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 4 - In a Sunny Day

    Bulan-bulan berlalu begitu saja.Musim dingin telah berganti menjadi musim semi, kemudian matahari terasa semakin tinggi dan musim panas pun datang. Usia kandungan Sophia sudah menginjak minggu ke dua puluh enam, atau sekitar tujuh bulan.Semuanya masih terasa sama, kecuali tubuhnya yang membesar dan keposesifan suaminya yang semakin menjadi. Selain perut yang membuncit, Sophia tidak mengalami perubahan signifikan pada area tubuhnya yang lain, tapi justru Albert yang mengalami perubahan-perubahan itu.Selama tiga minggu terakhir, Albert merutinkan olahraga untuk menjaga kondisi tubuhnya dalam bentuk yang ideal. Dia telah memakan makanan yang seharusnya Sophia makan, dia melakukan hal-hal yang seharusnya Sophia ingin lakukan. Dia juga masih sangat sensitif pada aroma dan masing sering muntah-muntah.Sophia tidak mengerti kenapa justru Albert yang mengalami semua itu. Bukankah seharusnya dirinya sebagai ibu yang mengandung? Tapi Dokter mengatakan bahwa itu

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 3 - Sweet Honey (19)

    Siang yang mendung ini Sophia bangun dengan perasaan ringan di dadanya. Dia menggeliat sekaligus menguap untuk melemaskan otot-ototnya yang kaku. Saat melirik pada jendela yang gordennya telah terbuka, salju turun dari langit dan semuanya nyaris tampak berwarna putih.Sophia pun bangkit duduk sembari menahan selimut untuk menutupi dadanya. Dia mengusap leher ketika mengingat aktivitasnya semalam dengan sang suami, Sophia nyaris merasa bahwa sentuhan pria itu masih tertinggal di kulitnya.Saat menoleh ke samping, dia tidak menemukan Albert di sana, dan seprai terasa dingin yang artinya Albert sudah bangun cukup lama. Sophia lantas bangkit, lalu dilepasnya selimut yang tadi menutupi tubuhnya, kemudian berjalan tanpa sehelai benang pun menuju tempat lilin aroma terapi masih menyala, Sophia meniupnya.Dia membutuhkan benda itu, karena ada begitu banyak lukisan di kamarnya ini sekarang. Aroma cat minyak masih tercium dari lukisan-lukisan yang belum sepenuhnya kering,

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 2 - Unexpected Encounter

    Suara deburan ombak memecah kesunyian malam. Semilir angin kencang bertiup, membawa aroma laut yang khas, menerbangkan embun air asin ke bibir pantai. Paula yakin kalau dia berdiri lebih lama di sana dia mungkin akan kembali ke kamar hotelnya dengan pakaian basah.Di akhir tahun yang terasa dingin di Inggris, membuat Paula memutuskan untuk berlibur ke Miami. Dia tidak pernah menyukai musim dingin. Baginya fashion di musim dingin itu terlalu membosankan, dia punya segudang pakaian untuk dipadupadankan di lemarinya.Namun jauh di dalam, alasan mengapa Paula pergi adalah bukan karena itu. Melainkan sesuatu yang mengganggu sikap rasionalnya akhir-akhir ini.Alexander Harrison. Pria yang dia pikir akan benar-benar memberinya cincin pertunangan, pergi meninggalkannya, sama seperti pria-pria sebelumnya.Melihat bagaimana Sophia, adik bungsunya yang kaku itu, bahagia dengan curahan cinta dari seorang pria, membuat Paula iri. Terlebih, pria itu adalah Albert Raymo

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 1 - Apologize

    Rasanya dingin.Sekujur tubuh dan ulu hatinya seolah membeku. Jalanan yang ramai tidak berhasil menepis rasa kesepian dan keputusasaan yang dia rasakan di dalam. Ucapan wanita itu terus terngiang dalam benaknya.Sophia Raymond.Apakah ini karma? pikir Cecilia.Sekarang, setelah dia tahu bahwa anak di dalam perutnya bukanlah anaknya bersama Albert, rasanya sedikit menyakitkan dan sulit dipercaya. Tapi kalau bukan Albert, siapa? Cecilia tahu bahwa dia telah bersikap seperti wanita murahan ketika memutuskan untuk mendekati Albert Raymond, namun pesona pria itu tidak bisa dia bantah, dan ayahnya saat itu begitu bangga ketika tahu Cecilia memiliki hubungan dekat dengan seorang seperti Albert.Cecilia merasa bahwa dia tidak bisa kehilangan lelaki itu, apapun alasannya, karena itu artinya dia akan kehilangan perhatian keluarganya juga. Sebab hanya dengan bersama Albert, dia akan dianggap berguna oleh ayahnya yang serakah.Namun kini, saat Cecilia s

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Alternative Ending 5

    Setelah menceritakannya pada Sophia, Albert bertanya, “Kenapa kau tidak mengangkat teleponku atau membaca pesanku?”Sophia menatap Albert dengan pelototan tajam dan juga balas bertanya, “Kenapa kau mematikan ponselmu?”“Baterainya habis.”Sophia lantas mengangguk paham. “Ponselku tertinggal di mobil Daniel saat tadi aku mencoba menghubungimu berulang kali. Mom jatuh sakit lagi jadi Daniel ingin aku datang menemaninya sementara dia memiliki urusan penting di kantor yang harus diurus. Aku mengobrol dengan Mom dan baru selesai satu jam lalu. Kemudian aku bangun karena pemanas di kamarku tidak berfungsi dengan baik.”Helaan napas lega menyahut penjelasannya.Tersenyum tenang, Albert menidurkan kepalanya lagi dan membawa Sophia bersamanya.Dia melirik setelan pakaian kerjanya yang teronggok di atas karpet. “Seharusnya kau melepas milikmu juga,” ucapnya berbisik.Sophia menggumam.

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Alternative Ending 4

    Sophia menarik selimut semakin rapat menutupi tubuhnya. Kamar ini memiliki penghangat ruangan yang buruk, mungkin karena sudah bertahun-tahun tidak digunakan. Sophia bersumpah bahwa dia akan berbicara pada Daniel mengenai hal ini besok. Dan oleh rasa dingin itulah Sophia terbangun dari tidurnya.Langsung diliriknya jam di atas nakas, ternyata dia baru terlelap selama satu jam. Setelah menemani ibunya di kamar sampai wanita itu terlelap, Sophia langsung ke kamarnya sendiri dan berbaring, tidak berniat untuk tidur, tapi kemudian jatuh tertidur.Sophia pun bangkit berdiri, dia butuh air hangat atau sesuatu yang mampu menepis rasa dingin itu. Sophia bangkit dan mencari ponselnya, lalu kemudian tersadar bahwa benda itu tertinggal di mobil Daniel.Dia belum memberi tahu Albert. Jadi Sophia memakai jubah tidurnya dan pergi ke luar kamar dengan tergesa, untuk pergi ke telepon rumah dan segera menghubungi suaminya itu. Albert pasti khawatir saat pulang ke apartemen dan t

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Alternative Ending 3

    Kemudian, sebuah deringan membuyarkan lamunan Sophia. Wanita itu sejenak mengedarkan pandang dan sadar bahwa dirinya tengah duduk di sofa, di dalam apartemen yang sepi, seorang diri. Kejadian tadi pagi masih begitu lekat dalam ingatannya.Sophia pun menghela napas.Pagi tadi, Albert hanya memberikannya satu pelepasan dengan permainan jarinya, bersikeras bahwa mereka harus menemui dokter terlebih dahulu untuk melakukan lebih dari itu. Kemudian Albert melesat ke kamar mandi, berada di sana cukup lama dan berangkat kerja setelahnya.Sophia menatap langit yang kini sudah gelap, lalu mengambil ponselnya yang sedari tadi berdering dan melihat nama Daniel tertera di sana. Sophia mengangkatnya.“Daniel.”“Sophie, kau di mana?”“Aku masih di apartemen Albert,” jawab Sophia. Dia sudah memberi tahu Daniel dan Luke beberapa hari lalu mengenai akhir dari permasalahan rumah tangganya. Mereka terdengar lega, tapi sekalig

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status