Share

Takut Melupakanmu

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Sophia! Sophia!"

Jenni terus memanggil Alba setelah Alba dan Rafael pergi meninggalkannya sendirian. Alba yang ketakutan mengajak Rafael segera pergi dari sana. Jenni sempat mengejarnya, tapi Alba mempercepat langkah bersama Rafael sampai wanita paruh baya itu tidak kuat mengejarnya lagi.

Jenni pun hanya bisa memegangi dadanya sambil menangis begitu pilu.

Lewis sendiri yang akhirnya kembali dari menelepon pun langsung melangkah ke arah toilet, tapi ia tidak menemukan istrinya.

"Apa dia belum keluar dari toilet?"

Lewis baru akan melangkah lagi saat ia melihat tas istrinya yang tergeletak di lantai. Entah bagaimana posisi Alba dan Jenni tadi sampai akhirnya tas Jenni kembali jatuh ke lantai.

Lewis segera mengambilnya dan jantungnya pun berdebar begitu kencang. "Ada apa dengan Jenni? Ke mana dia? Jenni! Jenni!"

Untungnya, Jenni sudah melangkah kembali ke arah toilet karena ia sadar ia meninggalkan segalanya di sana dan ia takut Lewis tidak bisa menemukannya. Dan saat melihat Jenn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Musuh Dalam Selimut

    "Ibu bertemu Sophia, Gemma! Akhirnya Ibu bertemu kakakmu." Jenni langsung mencari Gemma begitu ia tiba di rumah malam itu. Gemma yang sedang bersama Jackson pun membelalak mendengar ucapan Jenni. "Apa, Ibu? Apa?" tanya Gemma. "Ibu bertemu Sophia kakakmu, Gemma. Ibu bertemu istrimu, Jackson." Gemma dan Jackson langsung menegang mendengarnya. Mereka sengaja tidak memberitahu Lewis dan Jenni, tapi bagaimana bisa Lewis dan Jenni mendadak bertemu dengan wanita itu. "Itu ... apa Ibu yakin itu Sophia, Ibu?" tanya Jackson akhirnya. "Situasinya membingungkan, Jackson. Dia bilang dia tidak kenal Ibu dan namanya bukan Sophia, tapi Ibu yakin dia Sophia. Sophia kita masih hidup," seru Jenni dengan tawa dan juga air matanya. Lewis sendiri bersikap lebih tenang dibanding Jenni, tapi Lewis percaya Jenni tidak mungkin salah. "Ibumu hanya bertemu sebentar dengan wanita itu lalu wanita itu pergi bersama orang lain." "Ya, dia pergi bersama pria bernama Rafael," sahut Jenni yang membuat Jackson m

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Sebuah Penolakan

    "Pak Lewis dari Lewis Group dan istrinya, Bu Jenni Lewis. Mereka mempunyai dua orang anak perempuan bernama Sophia Lewis dan Gemma Lewis." Rafael langsung menegang mendengar laporan dari Onad pagi itu. Begitu mendengar nama-nama dari Alba, Rafael langsung meminta Onad memeriksanya dan begitu mudahnya memeriksa tentang nama Lewis, Jackson, Sophia, dan Gemma. Ya, semuanya ada di keluarga Lewis, pemilik Lewis Group. "Sophia Lewis sendiri sudah menikah dengan seorang pria bernama Jackson yang berasal dari keluarga yang biasa saja, latar belakang keluarganya bukan pengusaha besar, hanya pengusaha kecil. Namun, baru satu bulan mereka menikah, Sophia Lewis mengalami kecelakaan dan dinyatakan hilang. Kejadiannya sekitar hampir empat bulan yang lalu," imbuh Onad yang membuat Rafael menahan napasnya sejenak dan menatap Onad dengan syok. "Apa kau bilang, Onad? Sophia ... sudah menikah dengan Pak Jackson?" tanya Rafael dengan suara yang bergetar. Onad sendiri menelan salivanya sebelum dengan

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Keributan di Kantornya

    "Apa maksud semua ini, Rafael? Apa? Mengapa kau mengajakku bertemu dengan mereka, apa maksudmu?" Alba tidak bisa menahan perasaannya saat ia dan Rafael sudah berada di ruang kerja pria itu. Mereka meninggalkan ruang rapat tanpa mempedulikan semua orang di sana lagi. "Maafkan aku, Alba. Aku juga tidak tahu mereka akan datang karena tidak ada yang membuat janji. Mendadak mereka muncul dan apa kau tidak mengingat mereka, Alba? Ayah dan ibumu, adik, dan ... suamimu ...." Suara Rafael mendadak bergetar saat menyebut kata suami. Alba yang mendengarnya ikut bergetar dan air mata langsung menggenang di pelupuk matanya. "Apa maksudmu, Rafael? Suamiku hanya kau, Rafael Williams! Aku tidak punya suami yang lain. Aku tidak mengingat semuanya dan ... aku baik-baik saja tanpa mengingat siapa pun, Rafael. Lagipula apa yang bisa membuktikan bahwa mereka keluargaku kalau aku mengingatnya saja tidak, hah? Mengapa kau memaksaku mengingat mereka?" Suara Alba terdengar frustasi kali ini sampai Rafae

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Ingatan yang Kembali Sepenuhnya

    "Kita harus membuat rencana lain, Kak Jackson! Kita tidak bisa diam saja seperti ini! Wanita itu benar-benar Kak Sophia, aku yakin itu, dan itu berarti dia akan kembali ke rumah ini, lalu kita akan mengulang semuanya dari awal lagi!" Gemma langsung mengajak Jackson bicara begitu mereka tiba di rumah. Sejak bertemu Alba, Gemma tidak bisa tenang. Begitu juga dengan Jackson yang tidak bisa berpikir lagi. "Sial! Biarkan aku berpikir, Gemma! Biarkan aku berpikir! Masalahnya ada pada Ayah yang ternyata sangat agresif begitu mengetahui tentang wanita itu." Sungguh, Jackson dan Gemma tidak menyangka Lewis yang selama ini begitu sabar bisa agresif sampai memukul Rafael tadi. Ini di luar perkiraan, karena itu, mereka pun harus bertindak dengan sangat hati-hati. Jackson pun terus mengembuskan napas panjangnya dan berusaha untuk tenang. "Dengar, Gemma! Sementara ini, bukankah dia amnesia? Itu akan lebih aman untuk kita dan kita bisa membatasi gerakannya. Kalau dia kembali nanti, jangan ijink

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Menyelamatkan Anaknya

    Sophia masih tidak bisa mengingat di mana dirinya berada saat ini. Namun, Sophia yang panik pun segera turun dari ranjangnya. Sophia mengedarkan pandangan ke sekeliling sebelum ia mencoba mengintip keluar kamar dan kosong. Rumah itu besar tapi sepi. Entah apa yang terjadi sebenarnya, tapi yang Sophia tahu hanyalah ia harus segera pergi dari sini. Sophia pun akhirnya meraih apa yang bisa ia raih. Tas tangan yang biasa Alba bawa. Entah mengapa Sophia merasa tas itu adalah miliknya, walaupun Sophia tidak ingat kapan ia memilikinya. Sophia pun membukanya dan ada dompet di sana dengan uang di dalamnya. "Baiklah, aku akan membawanya. Entah ada di mana ini, tapi aku harus pulang dan aku butuh uang," seru Sophia yang juga menyambar ponsel di meja. Untuk sesaat, Sophia kembali terdiam melihat fotonya di ponsel itu dengan seorang pria yang bukan Jackson."Siapa ini? Tapi sial! Itu tidak penting! Aku harus pergi dari sini!" seru Sophia dengan penuh tekad. Di sisi lain, Lewis sudah tidak tah

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Keluarga yang Utuh Lagi

    Jantung Sophia sudah berdebar tidak karuan saat pelayan dan Ivana mulai menghalanginya untuk pergi. Sophia pun masih begitu panik saat mendadak suara seorang pria terdengar bersamaan dengan suara sepatu berlari. Sontak Sophia menoleh dan air matanya langsung menggenang di pelupuk matanya saat ia melihat ayah dan suaminya di sana. Sophia masih belum mengingat jelas tentang semuanya, tapi ada perasaan seolah ia sudah lama sekali tidak bertemu dengan keluarganya dan pertemuan ini sangat mengharukan bagi Sophia. "Ayah! Ayah!" teriak Sophia yang membuat sang pelayan dan Ivana makin bingung. "Sophia!" teriak Lewis juga yang sudah berlari mendekati Sophia. Jackson sendiri ikut berlari dan saat security akhirnya ingin mencegah Jackson, pria itu pun melepaskan tinjunya memukul sang security. "Jangan sentuh aku!" "Tapi berhenti, Pak!" Buk!Jackson kembali memukul security itu, sedangkan Lewis dan pengacara membebaskan Sophia dari Ivana. Sophia langsung menghambur ke pelukan Lewis dan me

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Dia Sudah Pergi Meninggalkan Kita

    Ivana sudah begitu panik menghubungi ponsel Rafael untuk memberitahu apa yang terjadi di rumah, tapi sialnya, Rafael tidak mengangkat teleponnya."Ck, Rafael tidak mengangkat teleponnya. Onad juga. Apa yang mereka lakukan!" Ivana memekik kesal sambil membanting ponselnya. Ivana pun masih terus mengomel sampai tidak lama kemudian, akhirnya Yola pun datang ke sana terlambat dan Yola langsung membelalak mendengar bahwa Alba sudah pergi dari sana. Jantung Yola berdebar tidak karuan sampai tubuhnya gemetar, apalagi pelayan di sana menceritakan semuanya dengan begitu detail termasuk bagaimana para pria itu memanggil Alba dengan sebutan Sophia. "Apa? Alba sudah pergi? Alba pergi meninggalkan rumah?" lirih Yola yang tidak tahu lagi bagaimana mengungkapkan perasaannya. Cemas, takut, kehilangan, sedih, dan semuanya campur aduk sampai untuk sesaat ia sama sekali tidak tahu harus berkata apa dan berbuat apa. Ivana sendiri langsung mengomeli Yola. "Mengapa kau baru datang, hah? Alba pergi, ta

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Kembali Pada Suaminya Sebenarnya

    "Sekali lagi maaf, Pak! Kita akan membuat jadwal makan siang di lain waktu ya," seru Onad sungkan. "Oh, tenang saja, untuk bisnis kita, semuanya akan tetap berjalan seperti rencana. Jangan khawatir, Pak.""Terima kasih banyak, Pak," sahut Onad lagi yang begitu sungkan karena meninggalkan rekan bisnisnya begitu saja. Setelah menerima telepon dari Yola, Rafael pun langsung berlari ke mobilnya tanpa peduli apa pun. Bahkan, Rafael tidak berpamitan pada siapa pun sampai Onad menggantikannya berpamitan cepat pada semua orang yang ada di sana. Onad pun mengejar Rafael dan hampir saja ditinggalkan karena Rafael begitu terburu-buru pulang untuk mencari Alba. Untung saja Onad berhasil masuk ke mobil dan sampai saat ini, Rafael pun masih menyetir seperti kesetanan sampai Onad pun berpegangan begitu tegang. Sesekali Onad akan menoleh untuk bicara dengan Rafael namun Onad langsung terdiam saat melihat beberapa tetes air mata yang merebak di mata pria itu. Benar kata Yola kalau mereka tidak p

Bab terbaru

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak (END)

    "Oek ... oek ...." Satu bulan lebih sejak pernikahan Onad dan Yola akhirnya Sophia pun melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat gemuk dan tampan. Sungguh, prosesnya sama sekali tidak mudah karena Sophia mengalami sakit seharian sejak kemarin, sebelum hari ini akhirnya bayinya berhasil lahir dengan selamat juga. Sophia sendiri sudah lama memutuskan untuk melahirkan secara normal. Rafael yang tidak tega melihat istrinya kesakitan pun sudah berulang kali hampir menyerah dan meminta operasi saja, tapi Sophia bertahan dan ia masih yakin mampu menahan semua rasa sakit itu. Dan perjuangannya tidak sia-sia. Semua rasa sakitnya pun mendadak lenyap saat mendengar tangisan merdu dari bayi mereka. "Oh, Sophia, Sayang, bayi kita, Sayang. Bayi kita!" seru Rafael yang terus menciumi wajah Sophia yang masih berkeringat itu. Rafael terus menggenggam tangan Sophia saat Sophia mengejan dan setiap detik kesakitan Sophia membuat hati Rafael begitu pilu. Kalau bisa, Rafael saja yang sakit, janga

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Bahagia Untuk Semua

    "Hmm, akhirnya kita satu kamar lagi, Rafael." "Dan selamanya kita akan satu kamar sekarang, Sayang!" Rafael dan Sophia saling bertatapan mesra di kamar mereka malam itu. Setelah pesta sederhana di pagi hari, mereka kembali menjamu beberapa tamu makan malam sebelum mereka bisa beristirahat di malam pengantin mereka itu. Keduanya saling bertatapan mesra dan mereka pun menyatukan bibir mereka dengan mesra juga. Kali ini pagutan bibir mereka begitu menghayati karena tidak ada penonton seperti wedding kiss tadi, hanya ada mereka berdua di kamar sampai tangan Rafael pun leluasa membelai punggung Sophia. Tangan Sophia sendiri juga sama membelai punggung Rafael sambil ia terus memagut bibir suaminya. Mereka baru saling melepaskan bibir mereka saat mereka mengambil napas, namun napas mereka sendiri sudah tersengal. Rafael pun menatap Sophia dengan penuh cinta. "Dokter bilang kita sudah boleh melakukannya kan, Sayang? Aku sudah menahan diriku begitu lama," bisik Rafael dengan suara parau

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Bersatu Dalam Cinta

    "Apa itu anak Jackson, Sophia?" Sophia langsung dibawa ke ruang keluarga begitu Jenni mengetahui Sophia hamil. Sungguh, perasaan Sophia tidak karuan saat ini. Sebenarnya bukan hal aneh Sophia hamil karena memang ia punya suami sebelumnya, tapi yang jadi masalah adalah suaminya sudah meninggal dan anak ini bukan anak suaminya. "Ayah senang sekali akan mempunyai cucu, tapi Ayah sedih karena cucu Ayah akan lahir tanpa Papanya," seru Lewis lagi. Namun, baik Jenni maupun Sophia tidak berkomentar apa pun. "Tunggu dulu, Lewis. Sophia, bukankah kau pernah bilang kalau kau belum pernah berhubungan dengan Jackson?" tanya Jenni tiba-tiba. Lewis mengernyit mendengarnya. Tentu saja bagi Lewis, suami istri itu sudah biasa berhubungan ranjang, malahan kalau belum pernah berhubungan itu baru tidak biasa. Dan Lewis tidak tahu kalau Sophia dan Jackson belum pernah berhubungan karena Sophia tidak terbuka pada ayahnya. Sophia hanya terbuka tentang hubungan ranjang pada ibunya. "Apa maksudmu, Jenni?

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa hari berlalu sejak meninggalnya Gemma dan semua ritual untuk penghormatan terakhir pun sudah selesai keluarga Lewis lakukan. Semua prosesnya berjalan lancar dan kali ini, keluarga Rafael datang semua untuk mengucapkan belasungkawa. Kakek Robert dan orang tua Rafael datang sebagai teman dan Lewis pun menyambut mereka dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. "Kami turut berduka cita, Pak Lewis." "Terima kasih, Pak Robert. Terima kasih, Pak Thomas dan Bu Ivana. Terima kasih." "Turut prihatin dan berduka cita, Bu Jenni," ucap Ivana sambil memeluk wanita itu. "Terima kasih, Bu Ivana. Aku tidak akan melupakan bantuanmu menemaniku di rumah sakit waktu itu. Terima kasih." Jenni masih begitu melow dan berpelukan erat dengan Ivana dan Ivana pun seolah bisa merasakan kesedihan Jenni. Bagaimanapun, kehilangan anak adalah hal yang sangat menyakitkan. "Yang sabar ya, Bu. Gemma sudah tenang di sana." Jenni hanya mengangguk dengan air mata yang belum mau berhenti menetes. Sophia

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Maaf yang Melapangkan Jalan

    Dua minggu berlalu dan kondisi Lewis terus berangsur membaik. Lewis sudah diijinkan keluar dari rumah sakit dan Rafael adalah orang yang selalu setia menemani di rumah sakit serta membantu semua untuk Lewis. Bahkan, Rafael membantu memapah Lewis ke mobil hari itu lalu mengantarnya pulang ke rumah. "Untung ada Rafael, terima kasih, Rafael," seru Jenni. "Mengapa harus merepotkan Rafael? Bukankah ada sopir?" seru Lewis yang masih kaku. Lewis sendiri sebenarnya sudah membuka hatinya. Bahkan, selama dua minggu ini, Lewis sudah tidak pernah protes melihat Rafael di kamarnya. Rafael membantu Lewis melakukan banyak hal dan menjaga Lewis saat semua orang tidak ada. Hanya saja, untuk mengatakan secara langsung masih berat bagi Lewis. Sophia yang mendengar ucapan Lewis hanya tertawa geli. "Rafael dan sopir tentu saja berbeda, Ayah. Bahkan, Rafael sampai sering meninggalkan pekerjaannya hanya demi menemani kita." "Ayah tidak pernah menyuruhnya. Tapi mana kakekmu yang tua itu? Mengapa dia t

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Penerimaan Tersirat

    "Kondisi pasien sangat kritis. Kami hanya bisa bilang kami akan berusaha semaksimal kami." Setelah menangis begitu lama melihat jasad Jackson, akhirnya keluarga Sophia kembali menunggu Gemma di depan ruang operasi. Operasi besar berjalan sangat lama karena luka yang serius di tubuh dan kepala Gemma. Dan setelah menunggu begitu lama sejak Gemma dioperasi dan dipindahkan ke ruangan lain, akhirnya dokter pun menemui Sophia dan Jenni untuk memberitahu kabar yang sama sekali tidak baik itu. "Apa maksudnya, Dokter? Apa maksudnya?" tanya Jenni lemas. Namun, Sophia terus memeluk dan menenangkan Jenni. "Tenanglah, Ibu. Dokter bilang akan berusaha semaksimal mungkin kan? Kita tunggu saja. Kita tunggu saja." Jenni hanya bisa menggeleng dan terus menangis di pelukan Sophia, sedangkan Rafael mencoba bicara dengan dokter tentang kondisi Gemma yang ternyata memang sangat kritis, tapi Gemma masih tetap bertahan. Ivana juga tetap ada di rumah sakit untuk memberikan Jenni semangat, sedangkan Yol

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Perpisahan yang Menyedihkan

    Tragis. Tidak ada kata lain yang lebih tepat lagi mengungkapkan apa yang Jackson dan Gemma alami. Mereka mengalami kecelakaan yang begitu tragis, bahkan mungkin lebih tragis dibanding kecelakaan Sophia waktu itu. Jackson sempat menyingkirkan Gemma sesaat sebelum mobil mereka menabrak pembatas beton, tapi malah sebuah benda tajam yang entah apa menembus dada Jackson. Benda tajam itu terbawa oleh mobil dengan kecepatan tinggi itu dan terus menusuk ke dada Jackson hingga rasanya begitu menyakitkan. Jackson merasakan dengan jelas detik-detik napasnya mulai memendek, detik-detik malaikat maut mempermainkannya dan menertawakannya. Semua sakit, sakit sampai Jackson tidak sanggup menjelaskan rasa sakitnya. Tubuhnya menggigil dan gemetar, perutnya bergejolak sampai ia hampir muntah. Rasanya dingin dan nyeri di sekujur tubuhnya, terutama di jantungnya, seolah organ berharga itu sedang dikoyak saat ini. Pecahan kaca dan serpihan lain dari mobil juga menghantam wajahnya dan membuat tusukan d

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Karma Instan

    Jackson masih melajukan mobilnya tidak beraturan karena ulah Gemma. Keduanya terombang ambing di dalam mobil Jackson yang sudah berjalan zig-zag, tapi Gemma belum mau menghentikan serangannya pada Jackson. Tidak hanya mencekik Jackson, Gemma bahkan mulai memukuli Jackson sampai Jackson terus mengumpat dan makin kasar pada Gemma. Jackson menarik kencang rambut Gemma sampai Gemma terjungkal ke depan dan Jackson pun memukul Gemma di bagian mana pun yang bisa ia raih dengan tinjunya. "Akhh!" pekik Gemma kesakitan dan frustasi. "Rasakan itu, Wanita Jalang!" "Kau brengsek, Jackson! Kau brengsek! Seharusnya dari awal aku tidak bekerja sama denganmu! Kau brengsek!" pekik Gemma yang berniat menyerang Jackson lagi. Gemma sendiri sudah terjungkal sampai ke kursi depan tadi. Gemma berusaha keras memperbaiki posisinya dan bermaksud mencekik Jackson lagi, tapi malah Jackson sekarang yang mencekik Gemma duluan dengan satu tangannya. "Akhh! Lepas!" Gemma memukuli tangan Jackson, tapi Jackson m

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Saling Menghancurkan

    "Sayang, kau baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka kan?"Rafael begitu cemas sekaligus lega saat akhirnya ia melihat Yola membawa Sophia keluar. "Rafael! Rafael!" Sophia langsung memeluk Rafael begitu erat sambil menitikkan air matanya. "Sophia!" Rafael juga memeluk dan menciumi pelipis Sophia dengan begitu sayang. "Untunglah kau selamat, Sayang. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi apa-apa padamu," ucap Rafael lagi sambil menangkup wajah Sophia. Sophia begitu terharu sekaligus sedih mendengarnya. Terharu karena ada pria yang bersedia bertaruh nyawa demi menyelamatkannya. Ucapan Rafael, tatapan mata Rafael, dan semuanya benar-benar membuat hati Sophia tersentuh akan cinta yang begitu besar. Sedangkan Jackson, suami Sophia sendiri yang seharusnya menjaga dan melindungi Sophia, tapi malah menjadi orang yang ingin membunuh Sophia. "Aku mencintaimu, Rafael! Aku mencintaimu!" ucap Sophia akhirnya yang tidak bisa menahan perasannya lagi. Sejak kembali mengi

DMCA.com Protection Status