Share

BAB 94 Momen milik kita!

Venina memandangi alat tes kehamilan di tangannya dengan bergetar. Air mata mulai mengalir, dan hatinya serasa diremukkan oleh kenyataan yang terus menerus mengecewakan. Dia menjatuhkan dirinya di tepi ranjang, tubuhnya gemetar hebat.

"Tolong beri aku kesempatan untuk memberikan seorang anak untuk suamiku, Tuhan," bisiknya lirih sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Isak tangisnya memenuhi kamar, menggema dengan kepedihan yang mendalam.

Venina terus terisak sampai Rio masuk ke dalam kamar. Melihat keadaan istrinya, Rio langsung tahu apa yang terjadi. Dia bergegas mendekat, duduk di samping Venina dan merangkulnya dengan penuh kehangatan.

"Jangan menangis, Sayang," bisik Rio sambil mendekap tubuh Venina dan mengusap punggungnya dengan lembut, berusaha menenangkan wanita yang sangat dicintainya itu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status