Share

DISERANG

Author: EvaAfifah
last update Last Updated: 2023-09-12 08:46:53

Melihat istrinya yang duduk dan tampak khawatir, membuat senyum mengembang di bibir James.

“Jangan melihatku seperti itu, jangan kau pikir kau sedang terluka lalu hatiku akan melunak. Jangan terlalu berharap James, itu hanya angan angan mu saja.” tutur Isabelle lagi seraya membetulkan perban di tangan James.

Selesai merawat suaminya, Isabelle segera kembali menuju kamarnya dan beristirahat. Namun James tampak menahan Isabelle dan memintanya untuk tinggal disana.

“Apa kau tidak ingin menemaniku hingga aku pulih Belle?.” tanya james dengan wajah yang sedikit memelas kepada wanita yang masih bertahta di hatinya.

“Untuk apa?, melihatmu sebentar saja aku sudah muak.” ucap Isabelle lalu pergi dari kamar James. 

James pun hanya bisa terdiam seraya melihat punggung isabelle yang sudah menghilang ditelan pintu.

Ia tampak meratapi apa yang sudah terjadi, menyesal pun sepertinya sudah tidak ada gunanya lagi. James akan berfokus untuk mendapatkan maaf dari Isabelle, dan memperbaiki rumah tangganya yang baru berumur satu hari satu malam tersebut.

James mengambil ponsel miliknya di atas nakas lalu menghubungi Ray untuk membuat sebuah rencana.

“Kau dimana Ray, datang ke kamarku ada yang ingin aku bicarakan.” ucap James tanpa basa basi kepada Ray.

Ray yang mendapatkan panggilan dari James pun segera menuju kamar James. Namun saat ditengah perjalanan, dirinya melihat Isabelle tengah menelpon seseorang.

“Apakah itu Nona muda?.” gumam Ray, setelah itu mendekat dan berusaha menguping pembicaraan yang sedang dilakukan oleh Isabelle.

Tampak Isabelle tersenyum manis saat menelpon seseorang tersebut. Hingga Ray semakin penasaran siapa yang Isabelle hubungi.

Ray semakin mendekat ke arah Isabelle dengan perlahan.

[ Baiklah Vin, aku akan mengatur pertemuan kita. Aku pastikan tidak ada siapapun yang akan bisa melarangku bertemu denganmu. ] ucapan Isabelle yang terdengar samar samar oleh Ray.

Setelah itu Ray bergegas menuju kamar James dan mengadukan apa yang didengarnya kepada James.

“Ini aku,” teriak Ray yang baru saja tiba di depan pintu kamar hotel dari James.

“Masuk,” teriak James yang tengah terbaring di tempat tidur.

“Ada apa Tuan Muda?,” tanya ray yang baru saja selesai menutup pintu.

“Ray, aku ingin kau mencari referensi untukku bagaimana caranya agar aku Belle memaafkanku,” tutur James yang tampak seperti kebingungan dengan dirinya sendiri.

Sebelum ia menjawab perkataan dari James, Ray terlebih dahulu memberitahukan apa yang tadi dirinya dengar dan lihat saat hendak menuju ke kamar James.

“Apa kau yakin jika yang dihubunginya adalah Marvin?,” tanya James yang mengeratkan rahangnya yang tegas.

Amarah mulai terlihat di wajahnya yang semula biasa saja. Ray pun menjelaskan kembali apa yang dilihat dan didengarnya tadi, Ray yakin bahwa yang didengarnya adalah kata Vin.

“Aku yakin James, siapa lagi teman dari nona Muda selain Tuan Marvin yang memiliki nama dengan berakhiran Vin,” tegas Ray.

James pun tampak semakin terbakar cemburu dan juga emosi. Hatinya yang semula sudah bahagia mengetahui jika Isabelle belum pernah disentuh oleh Marvin pun, seketika ragu kembali dengan Isabelle.

“Persiapkan semuanya Ray, hari ini aku ingin segera kembali menuju Mansion,” Ungkap James mengambil langkah cepat agar bisa memonitor Isabelle setiap waktu.

Ray pun segera mempersiapkan segala sesuatu yang James katakan, maid membereskan kamar pengantin yang akan digunakan untuk James dan juga Isabelle saat di Mansion utama keluarga besar Van Der Mick.

Isabelle yang heran dengan kedatangan maid dari mansion pun segera bertanya kepada maid.

“Ada apa ini maid?, mengapa kau mengemas barang barang milikku?,” tanya Isabelle dengan penuh kebingungan.

“Maaf nona muda, sekarang anda juga harus berkemas dan bersiap untuk kembali ke mansion. Tuan Muda meminta agar segera kembali secepatnya ke mansion,” tutur maid menjelaskan.

Isabelle pun tampak heran, mengapa tiba tiba saja James meminta untuk segera kembali ke mansion. Padahal sebelumnya James menginginkan tinggal di hotel lebih lama lagi.

Isabelle pun tidak ingin banyak tanya lagi kepada maid, ia juga ikut berkemas dan mempersiapkan dirinya untuk kembali ke Mansion utama.

Satu jam berlalu, Ray pun sudah selesai dengan seluruh urusan hotel. Lalu membawa James menuju mobil, dan setelah itu Isabelle yang berada di kamar yang berbeda.

“Nona, apa kau sudah siap?. Tuan sudah menunggu mu di bawah,” tutur Ray berteriak dari depan pintu kamar.

Namun tidak terdengar jawaban dari Isabelle, Ray pun terpaksa menelpon petugas hotel untuk membawakan kunci cadangan kamar hotel Isabelle.

“Silahkan tuan, kartu nya,” tutur pelayan yang baru saja datang membawakan kartu cadangan hotel.

Ray pun segera membukanya dan mendapati tidak ada siapapun disana. Ray pun akhirnya curiga jika Isabelle pergi menemui Marvin.

“Halo Diego, periksa setiap rekaman cctv hotel. Dan periksa kemana Nona Muda pergi,” ucap Ray yang langsung menghubungi anak buahnya ketika mengetahui Isabelle sudah tidak berada disana.

“Sial, tampaknya Nona Muda adalah wanita pembangkang,” tutur Ray dengan geram. 

Ray pun kebingungan harus seperti apa menjelaskan kondisi tersebut kepada sang Tuan Muda. Saat tengah melamunkan hal tersebut, ponsel Ray pun berbunyi menunjukkan siapa yang meneleponnya.

Bak pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata yang menelponnya adalah James.

“Oh shit, mengapa kau langsung menghubungiku James. Seolah tahu jika wanitamu sedang tidak berada disini,” gerutu Ray.

Ray pun segera menjawab telepon masuk dari James dan berusaha untuk tenang walaupun sedang dalam keadaan genting.

“Lama sekali kau menjawab teleponku, apakah ada masalah Ray,?” tanya James yang sedikit kesal pada Ray.

“Tidak, hanya saja nona Muda sedang berganti pakaian. Aku pun mengira jika dirinya sudah bersiap sedari tadi. Namun ternyata dirinya masih belum siap,” ungkap Ray lagi berbohong.

Sambungan telepon pun terputus, Ray segera menelpon Diego kembali untuk menanyakan apa yang diperintahkannya tadi.

“Bagaimana, apakah kau mendapatkan informasi dan mengetahui Nona Muda pergi ke arah mana?,” Tanya Ray yang mulai panik.

“Tidak ada bos, cctv tidak merekam satupun pergerakan Nona Muda,” sahut Diego.

Karena kesal, Ray spontan membanting telepon genggam miliknya.

Sementara itu, Isabelle yang sudah berhasil lari dari hotel dan menemui Marvin. Marvin sudah menunggu di persimpangan jalan yang menuju ke rumah sakit.

“Apa kau sudah menunggu lama?,” tanya Isabelle seraya menyembulkan kepalanya ke dalam mobil Marvin.

“Ah tidak, aku baru saja tiba. Kau, apa begitu mudahnya meminta izin pada James untuk bertemu denganku?.” tanya Marvin yang heran melihat Isabelle datang menemuinya.

“Aku sudah katakan, aku ingin bertemu denganmu dan aku akan mengaturnya. Urusan James, aku akan menghadapinya nanti jika ia marah besar,” tutur Isabelle.

“Kau memang tidak pernah berubah Nona James, kau selalu pemberani,” ucap Marvin seraya tersenyum manis ke arah Isabelle.

“Berhenti memanggilku Nona James, aku ini Isabelle,” ungkap Isabelle dengan kesal.

“Tapi kau sudah menikahinya, dan itu kenyataan Isabelle,” tutur Marvin semakin memperjelas.

“Aku tahu, maka dari itu jangan kau jelaskan kembali. AYo pergi, kau bilang Ayahku tidak dikremasi?,” tanya Isabelle yang begitu sangat bahagia mendengar sang ayah tidak dikremasi, melainkan dimakamkan di sebuah lahan pemakaman elit.

“Ya, tentu saja aku mengetahuinya. Sebab Uncle yang memintaku untuk mengurus semuanya Isabelle,” ucap Marvin.

Keduanya pun segera menuju lokasi pemakaman dari ayah Isabelle, Marvin melihat wajah Isabelle yang tampak bahagia dan juga sumringah.

Walaupun hanya akan menemui sebuah batu nisan, namun Isabelle bahagia karena bisa mengunjungi makam sang ayah setelah peristiwa kematiannya yang mengenaskan itu.

Sesampainya di komplek pemakaman, Marvin dan Isabelle segera turun dari mobil dan bergegas mencari blok pemakaman Atmaja.

“Apakah kau mengetahui blok nya Vin?,” tanya Isabelle dengan memegangi gaunnya yang sedikit menjuntai di bagian belakang.

“Tentu, aku yang mengurusnya dan menyaksikan sendiri pemakaman ayahmu,” sahut Marvin.

Tak terasa keduanya sudah sampai di blok dan tepat di hadapan mereka sebuah batu nisan berdiri kokoh.

“Ini, aku mengistirahatkan ayahmu disini Isabelle,” tunjuk Marvin pada batu nisan yang bertuliskan Atmaja Adiguna.

“Ayah,” ucap Isabelle lirih. Air matanya pun tak terbendung lagi setelah melihat makam dari sang ayah.

Ia pun tampak bersimpuh di depan pusara sang ayah seraya menangis tersedu.

“Maaf Ayah, aku tidak ikut mengantarmu ke tempat peristirahatan terakhirmu ini,” tutur Isabelle seraya terisak.

Air matanya tidak berhenti mengalir sepanjang mengelus batu nisan sang ayah.

Saat Isabelle tengah larut dalam tangisannya, tiba tiba saja James datang menghampiri keduanya.

“Kau, berani pergi dengan laki laki lain tanpa sepengetahuanku hah!,” teriak James dengan emosi.

Marvin yang melihat perlakuan James pada Isabelle pun tampak geram dengan sahabatnya itu.

“James, apa kau lupa bagaimana cara memperlakukan wanitamu?,” tanya Marvin yang merebut tangan Isabelle dari cengkraman tangan James.

“Kau tidak perlu ikut campur Vin, jangan kau kira aku sudah melupakan apa yang sudah terjadi di antara kalian berdua,” geram James dengan mengeraskan kepalan tangannya.

Isabelle pun hanya bisa membuang muka dan berdecih mendengar penuturan James yang selalu mengungkit masa lalu.

“Kau yang membuktikan sendiri jika aku masih suci saat kau renggut kesucian itu James. Jangan bermain seolah olah aku telah ternodai, padahal kau tahu sendiri,” teriak Isabelle yang geram dengan ucapan James baru saja.

“Kau membelanya?,” tanya James seraya menunjuk ke arah batang hidung Marvin.

“Itu kenyataannya, jika kau tidak terima itu urusanmu James. Ayo Vin, aku ingin pulang,” pinta Isabelle seraya menarik tangan Marvin menuju mobil dan kembali ke mansion.

Tanpa mau kalah, James segera menarik tangan Isabelle dan menghentikannya.

“Aku suamimu, aku lebih berhak membawamu pulang,” tutur james menahan emosinya yang sudah membuncah.

“Tidak, aku kesini bersama Marvin. Maka aku juga akan kembali bersama Marvin, tenang saja kau tidak perlu khawatir Tuan Muda. Aku akan kembali ke mansion,” ucap Isabelle tanpa menoleh ke arah James.

Namun saat Isabelle melangkahkan kakinya, telinga tajam James mendengar suara letupan senjata yang sudah menggunakan peredam.

James pun segera membawa Isabelle dan Marvin menunduk. Seketika, batu nisan yang berada di seberang batu nisan ayah Isabelle pun hancur karena tembakan.

Untung saja pengawal dari James segera datang dan melindungi ketiganya.

Related chapters

  • Hasrat Liar Tuan Muda   INI HANYA MIMPI!

    Suara tembakan yang semula tidak terdengar pun, kini berdesing saling bersahutan satu sama lainnya.James mengamankan Isabelle dalam pelukannya hingga berhasil masuk ke dalam mobil. Sedangkan Marvin tampak membantu Ray menghabisi kawanan penyerang James dan juga Isabelle.Sesampainya di dalam mobil, James segera mengemudi walaupun dalam keadaan dirinya yang masih belum sepenuhnya pulih.Isabelle pun tampak terdiam setelah kejadian tersebut, ia tampak shock karena nyawanya tadi sudah berada diujung tanduk.Beberapa pengawal mengikuti mobil James untuk berjaga jika ada penyerangan dadakan lagi.James yang melihat Isabelle hanya terdiam pun, hanya bisa ikut hening. James ingin meluapkan emosinya, namun sepertinya itu bukan hal yang bagus saat melihat istrinya yang sedang terguncang.Sementara itu, Ray masih berjibaku dengan para penyerang James. Untung saja Marvin berhasil mengejar dan mengamankan salah satu dari anggota penyerang tadi.“Kau, beraninya ingin melukai temanku!,” teriak Mar

    Last Updated : 2023-09-26
  • Hasrat Liar Tuan Muda   Wajah yang sama

    Lima tahun kemudian, Isabelle berhasil melanjutkan hidupnya dan melahirkan seorang putra yang sangat tampan. Anak dari James itu tumbuh menjadi anak yang sangat lucu dan juga menggemaskan.“Sayang, tunggu dengan Nani ya. Mami ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” ucap Isabelle pada sang putra.Namun tampaknya sang putra sedang tidak ingin ditinggalkan olehnya pagi itu.“Tidak, aku tidak ingin bersama Nani, aku ingin bersama Mami,” ucapnya dengan lantang.Memang kehidupan Isabelle sebelumnya tidak terlalu mapan seperti sekarang. Setiap hari Isabelle harus membawa sang putra yang masih kecil ke perusahaan, dan bekerja dengan mengasuh anaknya.“Tapi Nak, Mami ada rapat penting. Nani akan menjagamu dengan baik di rumah, mengerti,” ucap Isabelle dengan penuh kelembutan agar sang putra mengerti dan juga paham.“Tidak, aku tidak mau Mami. Jika kau meninggalkan ku dengan Nani, maka aku akan marah padamu,” ucap sang putra dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.Tanpa mau menghiraukan sa

    Last Updated : 2023-10-04
  • Hasrat Liar Tuan Muda   MNEJADI PENDONOR

    “Nona maaf kau siapa, dan ada kepentingan apa kau berada di ruangan Tuan J?,” tanya Thomas pada Isabelle.“Maaf Tuan, aku sedang mencari putraku dan tidak sengaja masuk ke dalam ruangan bos mu ini.” sahut Isabelle pada Thomas.Thomas pun hanya mengangguk paham.Jayden kembali memanggil lagi J dengan sebutan Papi, dan itu berhasil membuat J emosi.“Mengapa Papi sangat kasar, padahal aku hanya ingin memeluknya Mami,” ucap Jayden pada Isabelle.“Jay, tapi dia bukan Papi mu nak. mami sudah katakan jika Papi sudah meninggal,” ucap Isabelle memberikan pengertian kepada sang putra.“Berhenti memanggilku Papi, atau aku akan melaporkan semua ini ke polisi,” ucap J dengan sangat kasar.“Maaf Tuan, dia hanya anak kecil apa kau harus melibatkan polisi dalam kesalahpahaman ini?,” tanya isabelle yang jelas jelas merasa tersinggung dengan apa yang J katakan.Untuk menghindari semakin besar masalahnya, Thomas segera meminta Isabelle untuk membawa sang putra pergi dari sana.“Nona, lebih baik anda seg

    Last Updated : 2023-10-08
  • Hasrat Liar Tuan Muda   WAJAH YANG SAMA DIMASA YANG BERBEDA

    “Kau ingin mengatakannya sekarang, atau aku akan mencari tahu sendiri melalui orang orangku Thom?,” tanya Ayah J yang sudah mulai geram dengan perkataan Thomas yang menolak untuk mengabarkan dimana keberadaan dari J.“Baiklah Tuan, Tuan J berada di rumah sakit pribadi keluarga VDM,” ucap Thomas pada ayah J.Seketika Isabelle pun tercengang mendengar nama rumah sakit tersebut. Ia baru sadar jika dirinya berada di rumah sakit VDM, nama tersebut memiliki kesamaan dengan nama belakang sang putra yang memiliki kepanjangan Van Der Mick.Namun Isabelle berusaha untuk berpositif thinking dan berharap jika dirinya tidak akan bertemu dengan siapapun yang berasal dari masa lalunya.“Aku segera kesana, dan kau jangan coba coba berani menyembunyikan kondisi J yang sebenarnya,” ucap Ayah J dengan masih penuh kekesalan.Thomas pun tidak banyak berkata, ia segera memutuskan sambungan telepon setelah Ayah J memarahinya.Isabelle yang penasaran pun segera bertanya pada Thomas mengenai rumah sakit VDM y

    Last Updated : 2023-10-18
  • Hasrat Liar Tuan Muda   KAU?

    Van pun hanya bisa diam untuk beberapa saat walaupun Thomas mengajaknya bicara.Saat Thomas dan Van Der Mick tengah berdiri di sisi J, Isabelle datang dengan terburu buru untuk melihat sang putra yang belum sadarkan diri.Sesampainya di dalam ruangan, Isabelle segera duduk dan menatap wajah Jayden yang tampak sudah lebih segar dari sebelumnya.“Nak, Mami berjanji akan selalu melindungimu mulai hari ini. Tidak akan ada algi pertumpahan darah untuk yang kedua kalinya,” ucap Isabelle bermonolog kepada sang putra.Saat Isabelle tengah bermonolog dengan putranya yang masih terlelap, Van Der Mick membuka gorden penghalang dengan kencang sehingga mengejutkan Isabelle.“Ya Tuhan, kau mengejutkanku Tuan,” ucap Isabelle yang menyangka jika itu adalah Thomas.Betapa terkejutnya Van Der Mick melihat siapa wanita yang berada dihadapannya itu. Namun ia tetap tenang agar masa lalu tidak terungkap kembali.“Nona, perkenalkan ini adalah Tuan Besar. Beliau adalah ayah dari Tuan J,” ucapThomas yang berh

    Last Updated : 2023-10-20
  • Hasrat Liar Tuan Muda   SERPIHAN INGATAN

    “Hei, siapa yang berani melemparku dengan kaleng soda ini,” teriak seorang laki laki yang tengah memegangi kaleng soda yang Isabelle tendang tadi.“Maaf Tuan aku tidak sengaja menendangnya ke arahmu,” ucap Isabelle yang sebenarnya ketakutan jika harus menanggung biaya ke rumah sakit.“Oh, jadi kau yang menendangnya ke arahku?,” tanya lelaki itu seraya menoleh pada Isabelle yang sudah menunduk seraya merapatkan tangannya memohon maaf.Bukannya meneruskan amarahnya pada Isabelle, ia malah tertawa dan menepuk bahu Isabelle.“Hei, apa kau Belle?,” tanya lelaki itu dengan terus memandangi wajah Isabelle yang sudah memerah karena rasa takut.Isabelle pun membuka matanya dan menatap lurus ke arah lelaki yang tengah berada dihadapannya tersebut.“Ray?,” tanya Isabelle seraya menunjuk ke arah wajah lelaki yang ternyata dikenalinya.Keduanya tersenyum malu malu hingga tertawa terbahak karena bisa dipertemukan secara tidak sengaja dengan kejadian lucu seperti tadi.“Aku tidak menyangka jika bisa

    Last Updated : 2023-10-24
  • Hasrat Liar Tuan Muda   BERUSAHA MENGINGAT

    Pintu apartemen terbuka, Thomas segera mendorong kursi roda J dan membawanya ke dalam.Lalu Thomas membaringkan tubuh tinggi besar dari J dengan susah payah di tempat tidurnya.“Nona Belle, sebenarnya apa yang terjadi hingga Tuan J mengalami kesakitan dibagian kepalanya?,” tanya Thomas yang sangat penasaran.Karena Thomas tau jika J akan mengalami sakit pada kepalanya saat memforsir isi pikirannya dan juga mengingat sebagian potongan potongan dari ingatannya.“Begini Tuan, aku tidak sengaja berkata suatu hal yang mungkin membuat Tuan J dejavu dengan perkataanku,” ucap Isabelle tanpa mau berkata jujur kepada Thomas.Thomas pun berpikir keras, kiranya perkataan apa yang bisa membuat Tuan Mudanya itu tumbang.“Sudahlah nanti saja kita bicarakan, sekarang kau bantu aku mengelap tubuh TUan J agar tidak kotor,” pinta thomas pada Isabelle.“Mengelap tubuhnya?, apa kau gila Tuan?. Aku bukan siapa siapa dari Tuan J, dan kau seenaknya menyuruhku mengelap tubuh Tuan J?,” teriak Isabelle yang kes

    Last Updated : 2023-10-26
  • Hasrat Liar Tuan Muda   MENGGAGALKAN TRANSAKSI

    J dan Isabelle pun menoleh ke arah sumber suara.“Papa,” gumam J di depan Van Der Mick yang baru saja tiba.Van Der Mick segera mendekat dan memastikan keadaan J.“Apa yang terjadi padamu nak?, apa kepalamu sakit?,” tanya Van Der Mick yang terlihat sangat cemas dengan keadaan dari J.“Ah tidak pa, ini hanya sedikit sakit kepala saja tidak ada hal yang serius,” ucap J pada Van Der Mick.Van Der Mick pun menoleh ke arah Isabelle dan menatap nya dengan tajam.“Apa kau yang membuat putraku sakit hah?,” tanya Van Der Mick dengan nada bicara yang tinggi.J tampak terkejut mendengar nada bicara Van Der Mick yang terkesan berlebihan.“Pa, kau tidak seharusnya berteriak pada Isabelle. Dia hanya membantu menjaga dan merawatku Pah,” ucap J mencoba untuk membela Isabelle.“Ini Papa mu Tuan?,” tanya Isabelle yang berpura pura tidak mengenal Van Der Mick dihadapan J.“Ya Isabelle, dia Papah ku. Maafkan karena dia sudah berkata terlalu tinggi padamu,” ucap J meminta maaf atas nama Van Der Mick.“Tid

    Last Updated : 2023-11-02

Latest chapter

  • Hasrat Liar Tuan Muda   KEBENARAN YANG MENYAKITKAN

    Suara cambukan itu terdengar sangat pedih di telinga Thomas, Van Der Mick yang tidak akan segan mencambuk sang putra jika melakukan kesalahan.“Tuan aku mohion, lepaskan Tuan James dia tidak bersalah untuk hal berlian biru itu,” teriak Thomas lagi memohon di dalam cengkraman penjaga.Tidak sedikitpun suara pekikan dari James yang justru membuat Thomas semakin khawatir.Saat Van Der Mick tengah sibuk mencambuk James, tiba tiba saja langkah kaki yang nyaring terdengar terburu buru berlari ke arah ruangan cambuk itu.“Daddy,,” teriak anak kecil yang ternyata adalah Jayden.“Jay,” teriak James yang terkejut melihat kedatangan dari sang putra yang Isabelle bawa kesana.“Are you okay Dad?, apa Grandpa menyakitimu?. Katakan padaku Dad, aku akan menghukumnya untukmu,” ucap Jayden yang sudah bersimpuh di depan James yang tengah tertelungkup.James pun hanya tersenyum getir melihat sang putra yang tengah ingin membela dirinya.“Grandpa menghukum Daddy karena Daddy nakal, jika Dady tidak nakal m

  • Hasrat Liar Tuan Muda   HUKUMAN CAMBUK

    Suara keributan terdengar begitu sangat nyaring dari dalam ruangan divisi pemasaran.Teriakan dari Patrician dan juga Isabelle membuat semua atensi jatuh dan tertuju kepada mereka.“Apa kau sudah gila?, kau bisa merusaknya Isabelle,” pekik Patricia dengan terus mengamankan sebuah kalung yang sudah dirinya buat untuk desain terbaru yang siap dirilis di perusahaan James.“Aku sudah mengatakannya, jika desain itu belum sempurna. JIka kau memaksanya untuk ditampilkan di galeri, itu akan membuat kesan memaksakan hal yang belum sepenuhnya terbentuk,” ucap Isabelle menjelaskan desain miliknya yang juga dibuat olehnya.Saat keduanya bertengkar, tiba tiba saja Maria datang dan mencoba untuk menengahi.Namun yang terjadi bukan menengahi, melainkan Maria membela patricia dan menyudutkan Isabelle habis habisan.“Kau, jangan terlalu ikut campur dengan urusan desain yang sudah dipilih dan dibuat oleh Patricia. Urus saja pekerjaanmu sendiri Isabelle, aku yang berhak memutuskan apakah desain ini laya

  • Hasrat Liar Tuan Muda   Berlian Biru

    “Black Rose, bisakah kau segera datang kesini. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” ucap Leon yang tengah menelpon sang bosa besar.“Apakah ada masalah besar Leon?, tampaknya kau begitu panik?,” tanya Black Rose dari seberang telepon.Tanpa banyak berucap lagi, Leon pun memberitahukan hingga ke akar masalahnya kepada Black Rose. Setelah mendengar alasan dari Leon, Black Rose segera bergegas menemui Leon.Disamping itu, James tengah merasakan kesal karena bahan baku untuk perhiasannya telah dicuri oleh Black Rose dan membuatnya tidak bisa memproduksi desain terbaru di perusahaannya.“Bagaimana Thom, apakah kau sudah menemukan pemasok berlian yang aku inginkan kemarin?,” tanya James pada Thomas.Namun Thomas hanya menggeleng, sebab dirinya memang belum bisa menemukan pemasok terbaru untuk berlian yang diinginkan dan juga dibutuhkan oleh James.James hanya terus saja menggigit kuku jarinya dan berusaha menemukan jalan keluar yang dirasanya akan buntu.James tau jika yang menjual ba

  • Hasrat Liar Tuan Muda   "KING"

    Pagi terasa begitu hangat, mentari menyinari ruangan menerobos masuk dari celah jendela. Membuat mata James mengerjap karena silaunya, dan ternyata dunianya terlihat begitu dekat berada di depan matanya.Tangannya secara teratur ingin mengusap pucuk kepala dari Isabelle yang tengah menemaninya di sana.Namun saat tangan dari James hendak terangkat, Isabelle tampak terusik dan terbangun dari tidurnya.James yang menyadarinya pun segera kembali berpura pura tertidur, james ingin melihat reaksi apa yang akan Isabelle lakukan saat melihat dirinya belum sadar.“Ya Tuhan, ini sudah jam berapa?,” gumam Isabelle terkejut karena hari sudah terlihat sangat cerah.Dilihatnya jam di tangannya yang menunjukkan pukul tujuh lebih dua puluh menit.“pukul tujuh?, bagaimana bisa aku tertidur begitu pulas sementara james belum sadar.” gumamnya lagi seraya menoleh ke arah James.Terlihat selang infus dan juga selang transfusi darah, selang oksigen pun turut membantu James yang terbaring lemah di bed.“Ap

  • Hasrat Liar Tuan Muda   MEMAKSA MENGINGATNYA.

    “Apa yang kau maksud Tuan?,” tanya Isabelle yang terkejut mendengar ucapan J.Isabelle pun segera menarik Jayden dari pelukan J dan menyembunyikannya di balik badan mungilnya.J pun tampak menghela nafas dan mencoba untuk tetap tenang agar kepalanya tidak terasa sakit lagi saat mengingat setiap kejadian demi kejadian yang pernah terjadi.“Belle, boleh kita bicara berdua?,” tanya J dengan sangat lembut.Isabelle juga terheran dengan nama panggilan yang J ucap baru saja.“Tidak, aku tidak ingin bicara denganmu. Kalian berdua boleh pergi, aku sudah tidak membutuhkan bantuan kalian lagi,” tutur Isabelle yang mulai kesal dan marah terhadap J.Namun J tidak langsung menyerah, J mencoba membujuknya sekali lagi melalui Jayden.“Nak, Papi perlu bicara dengan Mami mu, apakah kau mau membantu Papi membujuk Mami agar mau bicara dengan Papi?,” tanya J dengan terus berjongkok di depan Jayden dan Isabelle.Jayden pun terlihat mengangguk dan segera berlari ke arah Thomas, genggaman tangan Isabelle pu

  • Hasrat Liar Tuan Muda   PENGAKUAN MENGEJUTKAN

    Sementara itu, di apartemen Isabelle tampak Jayden yang sudah menunggu isabelle sedari tadi. Nany dari Jayden pun segera berpamitan dan pulang.“Apa kau marah pada Mami?,” tanya Isabelle seraya mendekati Jayden yang tengah duduk di sofa dan memanyunkan bibirnya.“Stop, jangan mendekat atau aku akan semakin marah padamu,” tutur Jayden yang kesal dengan sang Mami yang pulang sangat larut.“Maaf honey, Mami ada pekerjaan mendesak yang mengharuskan Mami pulang terlambat,” ucap Isabelle pada Jayden.Namun Jayden terus saja merajuk, Isabelle pun terus mencari cara untuk membujuk Jayden agar tidak marah lagi.“Baiklah, mari kita buat perjanjian,” ajak Isabelle pada sang putra.“Perjanjian apa?, apa kau berusaha membujukku Mami?,” tanya Jayden yang sudah paham dengan tak tik sang Mami.Isabelle pun tampak mengangguk dan tersenyum canggung.“Tidak, aku tidak ingin bernegosiasi denganmu. Tawaranmu pasti tidak akan menarik dan aku pun tidak mau menerima negoisiasi itu,” tutur Jayden yang sudah t

  • Hasrat Liar Tuan Muda   TRANSAKSI ILEGAL

    “Woopy, siaga dengan sniper jarak jauh. Arah jam sepuluh lebih dua belas menit,” tutur Leon yang diam diam menghubungi sang sniper terbaik yang berada di lantai gedung tertinggi di area sana.Sang sniper pun mengangguk dan mencari arah yang dimaksud oleh Leon. Setelah mengunci musuhnya, tanpa suara apapun dalam hitungan detik titik merah yang berada tepat di kening Dominic pun menghilang.Setelah itu Leon segera mengamankan posisi Dominic dan memeriksa helikopter siapa yang datang dan mencoba untuk membunuh Dominic.“Dray, pastikan siapa yang berada di dalam helikopter yang tengah mendarat di rooftop gedung ini. Jangan sampai mereka bisa menerobos masuk ke dalam.” pinta Leon kepada Dray sang pengintai.Namun rupanya Dray kalah langkah, dan dirinya terkena tembakan dari orang yang berada di dalam helikopter.Dray terluka di bagian lengan kanannya, saat Dray hendak menyerang balik, tiba tiba saja desingan peluru meletup kembali dan membuat salah satu orang yang berada di dalam helikopte

  • Hasrat Liar Tuan Muda   MENGGAGALKAN TRANSAKSI

    J dan Isabelle pun menoleh ke arah sumber suara.“Papa,” gumam J di depan Van Der Mick yang baru saja tiba.Van Der Mick segera mendekat dan memastikan keadaan J.“Apa yang terjadi padamu nak?, apa kepalamu sakit?,” tanya Van Der Mick yang terlihat sangat cemas dengan keadaan dari J.“Ah tidak pa, ini hanya sedikit sakit kepala saja tidak ada hal yang serius,” ucap J pada Van Der Mick.Van Der Mick pun menoleh ke arah Isabelle dan menatap nya dengan tajam.“Apa kau yang membuat putraku sakit hah?,” tanya Van Der Mick dengan nada bicara yang tinggi.J tampak terkejut mendengar nada bicara Van Der Mick yang terkesan berlebihan.“Pa, kau tidak seharusnya berteriak pada Isabelle. Dia hanya membantu menjaga dan merawatku Pah,” ucap J mencoba untuk membela Isabelle.“Ini Papa mu Tuan?,” tanya Isabelle yang berpura pura tidak mengenal Van Der Mick dihadapan J.“Ya Isabelle, dia Papah ku. Maafkan karena dia sudah berkata terlalu tinggi padamu,” ucap J meminta maaf atas nama Van Der Mick.“Tid

  • Hasrat Liar Tuan Muda   BERUSAHA MENGINGAT

    Pintu apartemen terbuka, Thomas segera mendorong kursi roda J dan membawanya ke dalam.Lalu Thomas membaringkan tubuh tinggi besar dari J dengan susah payah di tempat tidurnya.“Nona Belle, sebenarnya apa yang terjadi hingga Tuan J mengalami kesakitan dibagian kepalanya?,” tanya Thomas yang sangat penasaran.Karena Thomas tau jika J akan mengalami sakit pada kepalanya saat memforsir isi pikirannya dan juga mengingat sebagian potongan potongan dari ingatannya.“Begini Tuan, aku tidak sengaja berkata suatu hal yang mungkin membuat Tuan J dejavu dengan perkataanku,” ucap Isabelle tanpa mau berkata jujur kepada Thomas.Thomas pun berpikir keras, kiranya perkataan apa yang bisa membuat Tuan Mudanya itu tumbang.“Sudahlah nanti saja kita bicarakan, sekarang kau bantu aku mengelap tubuh TUan J agar tidak kotor,” pinta thomas pada Isabelle.“Mengelap tubuhnya?, apa kau gila Tuan?. Aku bukan siapa siapa dari Tuan J, dan kau seenaknya menyuruhku mengelap tubuh Tuan J?,” teriak Isabelle yang kes

DMCA.com Protection Status