Jennifer baru saja tiba di Apartementnya. Badannya terasa begitu lelah. Namun pikirannya berada di tempat lain. Karena tanpa sadar dia menunggu kabar dari pria yang dia temui siang tadi secara tidak sengaja. Insiden yang mempertemukan dirinya bersama Brice.“Huftt ! Kenapa aku menunggu kabar darinya ?!” gumam Jennifer dan berbaring di atas tempat tidurnya.Badannya terasa begitu lelah setelah melayani nafsu birahi Tuannya. “Aku harus cepat menjatuhkan Bella agar aku bisa terbebas dari kekangan pria penuh ambisi itu!”Ucapnya yang tanpa menyadari kalau dirinya yang sudah di selimuti oleh ambisinya sendiri selama bertahun-tahun kepada Bella.Rasa iri dan tidak terima Bella mendapatkan segalanya. Membuat dirinya tidak terima, dan lebih berhak mendapatkan hal tersebut. Karena kerja kerasnya selama ini. Tapi Bella yang hanya kuliah dengan lurus dari beasiswa, memiliki kekasih seperti Steve yang begitu mencintainya. Sudah beberapa kali tanpa Bella ketahui, dirinya mencoba mendekati Steve. St
“Malam Jenni, kamu sangat cantik malam ini,” sapa Brice yang langsung berdiri menyapa Jennifer.“Terima kasih,” balas Jennifer. Kemudian Brice menarik kursi dan mempersilahkan untuk Jennifer duduk.“Silahkan duduk.”Jantung Jennifer sungguh berdetak sangat cepat. Karena ini baru lagi pertama kali dia di perlakukan begitu lembut oleh seorang pria.Jennifer terpesona dengan ketampanan Brice. Terlihat bagaimanapun, sepertinya pria yang di depannya jauh lebih mudah dari pada usianya.Brice memanggil pelayan agar mereka bisa memulai menyantap hidangan mereka. Dan tidak lama kemudian mereka menyantap makan malam tersebut dengan pembicaraan yang ringan. Jennifer pun sekali-kali di buat tertawa kecil lelucon Brice.“Malam ini benar-benar menyenangkan Jenni,” ucap Brice di saat Jennifer tengah tertawa. Namun begitu mendengar perkataan pria tampan tersebut. Jennifer pun terdiam.Dengan senyuman manis dia pun menjawab, “Sama-sama Brice, malam ini sangat menyenangkan.”Setelah selesai makan malam,
“Euhm.. Tubuhnya cukup seksi untuk bisa aku nikmati malam ini!” gumam Brice dalam hati, sambil terus menjalankan aksinya.Sang cassanova yang sudah sangat berpengalaman membuat seorang wanita melayang, mulai memberikan sentuhan di titik-titik tersensitif wanita. Membuat wanita itulah yang meminta dan menyerahkan diri mereka seutuhnya.Brice menjilati daun telinga Jennifer dengan berbisik, “Aku akan membuatmu melayang malam ini Jenni, Slurpp…”Desahan Jennifer menggenggam erat kain kaos Brice.Memusatkan rasa geli dan hantaman kenikmatan yang di berikan Brice. Miliknya saat ini sudah berkedut dan geli di bawah sana. Padahal Brice hanya menyentuhnya seperti ini. Namun, Jennifer seolah-olah siap untuk meledak di bawah sana.Brice kembali melumat bibir Jennifer dengan lembut tetapi penuh nafsu dan gairah. Ciuman yang semakin dalam dan mendamba. Brice melahap bibir dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Jennifer, mengabsen rongga mulut Jennifer. Membuat wanita itu melenguh dan mendesah den
“Stop!” Brice menahan Jennifer.Jennifer langsung mendongak menatap Brice dan tersenyum, sedangkan mulutnya masih penuh dengan miliknya.“Sekarang giliranku membuatmu melayang Jenni !” seru Brice mengedipkan mata, kemudian pria itu membaringkan tubuh Jennifer di atas sofa.DI cium dan di lumatnya bibir Jennifer, dan perlahan turun melumat dan mengulum pucuk payudara Jennifer yang sudah mencuat itu. Membuat wanita ini menjerit dan mendesah.“Hmm, call my name Jenni!” seru Brice dan semakin turun menjilati perut rata Jennifer. Sedangkan tangannya sudah mengusap belahan bibir tembem milik Jenni.“Ssstt!” desahan Jennifer merasakan jari Brice sudah memainkan kacangnya. Jennifer langsung membuka lebar kedua pahanya, membiarkan Brice turun ke bawah sana.“Hmm.. Miliknya bersih.. Dia merawatnya dengan baik,” gumam Brice dan langsung memasukkan kepalanya di dalam sana.“Lidahmu hangat.. sangat nikmat Brice !!” racau Jennifer merasakan denyutan kuat di miliknya ketika Brice memberikan jilatan
“Sekarang Brice?”“Hmm, cepatlah sayang !! Aku masih menginginkanmu!!” provokasi Brice meminta Jennifer naik ke atas tubuhnya.Jennifer langsung bergerak dan menaiki tubuh Brice, dengan gerakan erotis dia mengulum kedua putting Brice, memberikan ransangan. “Sekarang nikmati apa yang akan aku lakukan sayang,” suara sensual Jennifer sambil mengusap dan memilin salah satu dada Brice.Sedangkan bagian bawahnya Jennifer pegang dan mengarahkan miliknya.“Ini sangat penuh di dalam tubuhku sayang,” racau Jennifer menggigit bibirnya sambil menutup matanya, menikmati sensasi gesekan di kulit mereka.Kemudian wanita itu bergerak dengan bebas di atas tubuh Brice. Bergerak naik turun dan memutar dengan posisi woman on top.Suara desahan saling bersahutan. Brice memegang kedua bongkahan Jennifer dan membantu wanita itu dengan menghujam dengan dalam dan cepat.Jennifer meracau tidak karuan, yang sudah mulai kehilangan pikirannya di atas tubuh Brice.Berada di posisi ini memberikan kenikmatan berkali
Pagi pun menjelang, namun kedua pasangan suami istri yang sudah menghabiskan malam panjang mereka dengan panas belum juga terbangun.Kain horden yang blackout menelan sinar matahari yang ingin masuk ke kamar mereka. Hingga terdengar suara ponsel milik Bella terus berdering.Ringg ringRingg ringRingg ring“Euhmm… Hubby..?” gumam serak Bella berusaha membuka matanya. Badannya terasa begitu lelah akibat perbuatan sang suami yang nonstop menindihnya sepanjang malam.Bukannya bangun, Bella malah semakin erat memeluk suaminya, masuk bersembunyi ke dalam pelukan hangat sang suami.Austin tersenyum merasakan gerakan kecil yang di berikan Bella, dia pun mempererat dekapannya sambil mengusap lembut punggung istrinya.Cup !Austin mengecup kening Bella dengan penuh cinta. “Iya, sayang ?” sahut Austin.“Ada telpon sayang,” gumam Bella yang enggan lepas dari dekapan Austin.Cup cup cup !Austin dengan gemas mengecup seluruh wajah Bella dan tertawa kecil, “Masih ngantuk?” dan di angguki oleh Bell
“Bagaimana ?? Sudah dapat informasi dari isi ponsel wanita itu ?” tanya Brice yang kini sudah berada di dalam ruangan khusus milik Austin. Dimana ruangan yang hanya bisa di masuki oleh Austin, Max, Ethan, Finley dan Ken. Dan sekarang bertambah satu personel yaitu Brice.“Kemarilah dan lihat ini,” panggil Finley. Kemudian Brice mendekati Fin yang terlihat sibuk di depan layar sambil memainkan keyboardnya.Sedangkan Max hari ini harus berangkat ke salah satu kota untuk menghadiri acara amal menggantikan Austin.“Ada apa ?” tanya Brice yang juga terlihat serius.“Dia mendapatkan telpon dari nomor ini setiap hari. Dan begitu aku cek lokasi penelpon ini berada di negara yang sama, tapi berada di pedalaman jauh dari kota,” jelas Finley.“Coba cek satelitnya, aku akan coba mencari tahu siapa yang tinggal di alamat tersebut.” Ujar Brice dan diangguki oleh Finley.“Kamu bisa pakai komputer yang di sana,” ujar Finley.“Hmm, oke.” Brice pun mulai masuk ke computer tersebut.“Passwordnya ?”“Ah..
Kemudian Brice keluar dari Gedung Orion Corporation tersebut. Mengikuti arahan dari Finley. Memakai mobil yang sudah dia siapkan untuk hari ini.Dan benar saja, lokasi yang di datangi oleh Jennifer terletak jauh dari pusat kota Jerman.“Apa yang dia lakukan di sini ?” gumam Brice.Kemudian dia menghentikan mobilnya di jarak aman. Dengan cepat bergerak mencabut kabel listrik dan keluar dengan berpura-pura mogok.Brak !Brice keluar dengan santai dan langsung membuka kap mobilnya.‘Aku sudah tiba,’ ucap Brice yang sedari tadi memakai airpod. Terhubung dengan ruang kendali Finley dan Ken.‘Hmm. Oke, lepas tarantulaku Brice,’ balas Finley yang langsung mengaktifkan mode kamera dari spy cam tarantulanya.Brice langsung menyimpan kamera tersebut di atas aspal. Dan dengan cepat kamera tersebut berhasil masuk ke dalam rumah.‘Ok, sudah masuk. Sekarang ambil alih tiga titik cctv di sana Brice,’‘Siap,’ balas Brice dan berjalan ke arah cctv yang ada di sekitar situ. Dan di saat bersamaan. Ken da
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p