Share

Rencana Bella

Author: Rein Azahra
last update Last Updated: 2025-03-03 23:47:01

Bella menatap tajam ke arah Amber yang tampak ceria berbelanja di toko seberang jalan. Rasa cemburu dan kesal menguasai pikirannya. Ia tak mampu menerima kenyataan bahwa hubungan Dave dan Amber semakin erat.

Bella lantas menyeruput kopinya perlahan, seakan mencari cara untuk menenangkan diri.

"Apa yang kau pikirkan, Bella?" tanya Eva, temannya yang duduk di seberang meja.

Wanita berkulit sedikit gelap dari Bella itu menatap ke arah Bella. Dia meletakkan cangkir tehnya dan ikut melirik ke arah tempat yang menjadi fokus Bella dari tadi. Kini Eva tahu kalau Bella sedang memperhatikan Amber.

"Bukankah itu Amber?" Eva mengerutkan alisnya.

"Iya benar, dia Amber istri baru Dave," jawab Bella dengan raut wajah murung.

"Dave sudah menikah dengannya? Kapan?" Eva terlihat kaget.

"Aku juga tidak tahu kapan tepatnya mereka menikah."

"Jangan-jangan mereka bohong padamu Bella."

"Tidak. Mereka mempunyai surat nikah yang sah. Ah, pokoknya aku benci dengan wanita itu." Bella mengepalkan tangannya denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hasrat Liar Hot Duda   Diantara Dua Pilihan

    Bella melangkah masuk ke ruang kerja ayahnya dengan ekspresi kesal. Tuan Richard Harrington duduk di belakang meja besar dari kayu mahoni, jemarinya mengetuk permukaan meja dengan ritme lambat seolah sedang berpikir. “Ayah,” Bella membuka suara, suaranya manja namun sarat dengan ketegangan. “Aku butuh bantuanmu.” Tuan Richard mengangkat alisnya, menatap putrinya dengan mata tajam. “Bantuan seperti apa?” Bella mendekat, duduk di kursi di seberang ayahnya. “Dave terlalu lambat mengambil keputusan. Aku ingin ayah menekannya agar segera meninggalkan Amber.” “Bella, kau tahu bahwa keluarga Oliver bukan orang yang mudah untuk ditekan. Kekuasaan mereka jauh lebih besar dari kita.” Tuan Richard menghela napas panjang. Bella mendengus kesal. “Lalu apa gunanya hubungan baik yang kita bangun selama ini? Ayah selalu mengatakan bahwa kita adalah sekutu keluarga Oliver, tapi sekarang ketika aku membutuhkannya, ayah malah ragu?” Tuan Richard menatap putrinya dengan ekspresi serius. “Sekutu bu

    Last Updated : 2025-03-05
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pertengkaran Amber dan Bella

    Amber baru saja keluar dari ruang kerja Dave ketika langkahnya terhenti di tengah koridor mansion. Di ujung tangga, Bella baru saja kembali dari rumah orang tuanya. Wanita itu masih mengenakan mantel panjang berwarna krem, dengan kacamata hitam bertengger di atas hidung mancingnya. Bella membuka kacamata hitamnya saat melihat sosok Amber. "Kau masih tidak tahu malu ya bertahan tinggal di rumah ini, " sindir Bella dengan wajah sinis. Amber mendesah pelan, bersiap melangkah pergi, tidak ingin meladeni Bella, tetapi Bella dengan cepat menutup jarak di antara mereka. "Kapan kau akan pergi dari rumah ini, jalang?" tanya Bella dengan mimik serius. "Rumah ini bukan untukmu. Kau hanyalah wanita jalang yang kebetulan mendapatkan belas kasihan dari Dave," lanjut Bella, lipstiknya yang merah menyala semakin menegaskan kesombongannya Amber mengepalkan tangannya, menahan emosi yang mulai mendidih. "Kalau aku jalang, lalu kau apa, Bella? Mantan istri yang kembali karena putus asa? Ja

    Last Updated : 2025-03-06
  • Hasrat Liar Hot Duda   Provokasi Bella

    Senja mulai merayap di langit London ketika Dave pulang ke mansion keluarga Oliver. Langkahnya mantap, tetapi pikirannya penuh dengan berbagai hal lterutama tentang pertemuan yang akan segera ia hadapi. Tuan Martin Oliver sudah menunggunya dengan ekspresi serius. "Duduklah, Dave," ujar Tuan Martin, suaranya tenang tetapi penuh makna. Dave menurut, duduk di kursi berhadapan dengan ayahnya. Ia bisa menebak ke mana arah pembicaraan ini akan berjalan. "Aku bertemu dengan Richard Harrington, kemarin siang," ujar Tuan Martin langsung ke pokok permasalahan. "Apa yang dia katakan Pa?" tanya Dave mulai curiga. "Dia ingin aku membujukmu untuk menikahi Bella kembali." "Sudah kuduga. Dia akan memanfaatkan kedekatan kalian untuk menekanku. Tidak Pa, aku tidak mau." Dave menggeleng tegas. Tuan Martin mengamati putranya sejenak sebelum berkata, "Dia menggunakan Stevan sebagai alasan. Dia ingin kau mempertimbangkan kembali hubunganmu dengan Bella demi anak itu. Dan Papa setuju dengannya,

    Last Updated : 2025-03-07
  • Hasrat Liar Hot Duda   Cemburu

    Dave mengurai pelukan Bella secara paksa, membuat wanita itu sedikit terhuyung ke belakang. Wajahnya berubah, tetapi Dave tidak peduli. Sekilas, ekor matanya sempat menangkap bayangan seseorang di lantai atas. "Amber...," gumamnya dengan gelisah. Perasaannya langsung tidak enak. Ia tahu Amber pasti melihat semua ini, dan wanita itu pasti salah paham. "Amber!" panggilnya, tetapi sosok itu sudah menghilang dari pandangannya. Bella mengeraskan rahangnya dengan kesal. Ia marah karena Dave masih saja lebih memperhatikan Amber dibanding dirinya dan Steven. "Dave, mau kemana?" teriak Bella saat melihat Dave berjalan ke arah tangga dengan tergesa. Dave tidak menjawab dan langsung menaiki tangga dengan tergesa meninggalkan Bella yang masih berdiri di bawah dengan ekspresi kesal. "Dave kau tidak bisa membiarkan aku seperti ini! Aku lebih baik dari perempuan itu. Ingat anak kita Dave!" teriak Bella dengan kesal. Alfred yang memperhatikan dari jauh menyunggingkan senyum tipis

    Last Updated : 2025-03-08
  • Hasrat Liar Hot Duda   Jebakan

    'Amber bisakah kita bertemu di cafe langganan kita siang ini? Clara.' Sebuah pesan masuk dari Clara datang ke ponsel Amber. Wanita itu menyipitkan matanya karena Clara menggunakan nomor baru untuk menghubunginya. "Apa Clara mengganti nomor ponselnya?" gumam Amber bersenandika. Tapi Amber tidak terlalu memperhatikan hal itu. Ia juga sudah sangat merindukan sahabatnya itu. Sudah beberapa minggu mereka tidak bertemu. Jadi Amber juga sudah sangat ingin bertemu dengan Clata. Setelah mengganti bajunya, Amber keluar dari kamarnya dan bersiap pergi ke sebuah cafe yang sudah menjadi langganannya dengan Clara. "Mau kemana Nyonya?" tanya Alfred dengan sedikit khawatir. "Alfred aku mau keluar menemui temanku sebentar." "Kalau begitu saya panggilkan sopir untuk mengantar Nyonya." "Emm... tidak usah Alfred. Aku ingin pergi sendiri." Amber menggeleng. "Tapi Nyonya... " "Tenang saja Alfred aku bisa jaga diri kok." Amber memaksa pergi sendiri dan Alfred tidak bisa berkutik

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Liar Hot Duda   Aku Tidak Bersalah

    "Bangun, Amber!" Amber terlonjak kaget. Kelopak matanya terbuka, dan ia langsung mendapati wajah Dave yang penuh dengan kemarahan. Nafas pria itu memburu, matanya merah menyala seperti bara api yang siap membakar siapa pun di hadapannya. Amber mengerjap, mencoba memahami situasi. Namun, seketika tubuhnya membeku saat menyadari sesuatu, dia tidak mengenakan pakaian. "A—apa yang terjadi dengan diriku? Kenapa seperti ini?" tanyanya bingung. Amber menutup rapat tubuhnya dengan selimut sementara ekor matanya menangkap pakaian yang tercecer di lantai. Jantungnya berdegup kencang. Ia menoleh ke samping dan melihat Elton yang masih terbaring di ranjang dengan kondisi serupa, hanya mengenakan celana pendek saja. Amber sontak terkejut. Kepalanya terasa pening, seperti baru saja bangun dari mimpi buruk yang nyata. Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa dia dan Elton berada di atas satu ranjang yang sama. Seingat dia tadi siang dia dan Elton berada di restoran menungu Clara yang tak ku

    Last Updated : 2025-03-12
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pengusiran Amber

    Elton duduk di tepi ranjang dengan tangan mencengkeram rambutnya sendiri. Wajahnya masih menunjukkan sisa kebingungan dan kepanikan. Pukulan yang diterimanya dari Dave tadi membuat sudut bibirnya pecah, namun itu bukan yang paling menyakitkan, situasi yang baru saja terjadi ini justru masih membuatnya syok dan bingung. “Amber…” suaranya serak saat akhirnya menoleh ke arah wanita yang masih duduk di sisi ranjang, menyelubungi dirinya dengan selimut. “Aku… aku benar-benar minta maaf atas semua ini.”Amber menggeleng pelan. “Bukan salahmu, Elton.”“Tapi kita terbangun dalam kondisi seperti ini…” Elton mengepalkan tangannya. “Aku bahkan tidak ingat apa pun yang terjadi semalam! Aku bersumpah, aku tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak sopan padamu, Amber.”Amber menghela napas dalam. Pikirannya terus bekerja, mencoba mencari celah dari kejadian aneh ini. “Ini bukan kebetulan,” katanya lirih. “Aku yakin, seseorang sengaja menjebak kita.”“Kau yakin?” Elton terdiam, mencerna kata-ka

    Last Updated : 2025-03-12
  • Hasrat Liar Hot Duda   Patah Hati

    Amber berjalan tanpa arah di trotoar yang dingin, menarik kopernya yang berat dengan tangan gemetar. Air matanya sudah kering, tetapi luka di hatinya masih menganga. Dia telah kehilangan segalanya dalam satu malam. Kepercayaan Dave dan pernikahan yang mulai dipenuhi cinta harus hilang dalam sekejap. Amber menghela napas panjang. Dia tidak bisa terus seperti ini. Dia butuh seseorang. Dan satu-satunya orang yang bisa dia percayai saat ini hanyalah Clara. --- Clara terkejut saat melihat Amber berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah lelah dan mata bengkak. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik sahabatnya masuk ke dalam dan memeluknya erat. “Amber, apa yang terjadi?” Clara bertanya dengan wajah cemas. Amber menggigit bibirnya, menahan isak. “Aku… aku diusir dari rumah Dave.”"Kok bisa? Kenapa?" Clara membelalakkan mata. Amber duduk di sofa, menghela napas panjang sebelum menceritakan semuanya. Dari undangan pertemuan di cafe, kehadiran Elton yang tiba-tiba, hingga

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tuan Martin membuat semuanya kacau

    Julian membuka pintu ruang kerja Dave dengan tergesa, napasnya sedikit memburu. Dave yang tengah menatap layar laptop langsung mengangkat kepala, alisnya bertaut ketika melihat ekspresi serius di wajah tangan kanannya itu. "Ada apa, Julian?" tanya Dave, nada suaranya tenang tapi tajam. Julian menelan ludah. "Dave, ini bahaya.""Ada apa?" tanya Dave dengan alis berkerut. "Tuan Martin baru saja melayangkan gugatan hak asuh anak terhadap Amber," jawab Julian dengan wajah tegang. "Apa?" Dave langsung berdiri, kursi kerjanya bergeser dengan kasar. “Aku baru saja mendapat informasi dari kenalanku di pengadilan. Gugatan itu resmi. Suratnya sudah dikirim ke rumah Nenek Rose.” Wajah Dave langsung mengeras. Matanya dipenuhi amarah yang tak terbendung. "Shit! Kenapa Papa berani-beraninya mencampuri urusanku dengan Amber dan Ethan?!” gumamnya geram."Tenang dulu Dave, kau bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Tuan Martin siapa tahu dia bisa menarik gugatannya kembali. Kau juga h

  • Hasrat Liar Hot Duda   Serangan Tuan Martin Oliver

    Nyonya Eliza menatap suaminya dengan cemas dari balik cangkir teh yang belum sempat ia seruput. Wajah Tuan Martin tampak berubah drastis setelah mendengar kabar yang baru saja ia sampaikan. Sesuatu yang selama ini tidak pernah ia sangka bahwa Amber ternyata memiliki anak dari Dave. “Ulangi sekali lagi, Eliza. Anak itu… Ethan… dia anak Dave?” Tuan Martin bertanya dengan suara tertahan namun jelas menunjukkan kemarahan yang ditahannya. Nyonya Eliza mengangguk pelan. “Iya. Namanya Ethan, usianya sekitar dua tahun. Aku baru saja bertemu dengannya. Dia sangat mirip Dave saat masih kecil.” Tuan Martin berdiri dari kursinya dengan ekspresi tak percaya. Ia berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sambil menghela napas panjang. “Kenapa baru sekarang aku tahu soal ini?! Kenapa Dave tidak mengatakan apapun padaku?!” “Karena dia juga baru tahu, Pa. Dan dia sangat emosional setelah mengetahuinya. Anak itu adalah darah dagingnya. Itu alasan Dave begitu ngotot ingin memperbaiki hubungannya den

  • Hasrat Liar Hot Duda   Dinner Romantis

    Amber akhirnya memutuskan untuk tetap bekerja di restoran milik Tuan Grayson. Keputusan itu diambil setelah berbagai pertimbangan yang matang, meskipun ia sadar situasinya kini tidak lagi sama. Banyak rekan kerja yang tetap mencibirnya di belakang, tetapi setidaknya mereka tidak berani terang-terangan mengusik dirinya seperti sebelumnya. Namun, keputusan itu membuat Dave sedikit kesal. Bukan karena ia tidak mendukung pilihan Amber, tetapi karena dalam hatinya, ia lebih ingin Amber tidak perlu lagi bekerja di tempat itu. “Kenapa kamu tetap ingin bekerja di sini?” tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak. Amber menghela napas. “Karena aku masih ingin mencari uang untuk biaya hidupku, Dave. Aku ingin tetap bekerja dan tidak bergantung pada siapa pun.” Dave mengusap wajahnya dengan frustrasi. Ia tahu Amber adalah wanita yang keras kepala, tetapi tetap saja, ia berharap Amber lebih mempertimbangkan posisinya sekarang. "Aku bisa memberimu uang tanpa harus bekerja di sini. Bila perl

  • Hasrat Liar Hot Duda   fitnah keji

    Amber sudah merasa ada yang tidak beres dengan sikap beberapa rekan kerjanya sejak beberapa hari ini. Sikap lunak Tuan Grayson yang biasanya selalu tegas dan tanpa ampun jika ada karyawannya yang melakukan kesalahan menjadi penyebabnya. Mereka berpikir kalau Tuan. Grayson telah dirayu oleh Amber hingga dia memaafkan kesalahan pria itu. Beberapa dari mereka sering berbisik-bisik saat Amber lewat, dan tatapan mereka penuh sindiran. "Aku yakin dia pasti punya hubungan spesial dengan Tuan Grayson," bisik salah satu dari mereka saat Amber berjalan melewati pantry. "Jelas. Kalau tidak, mana mungkin dia masih bekerja di sini setelah semua kesalahan yang dia buat?" sahut yang lain dengan nada sinis. "Amber menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mereka yang membicarakannya. " Ngomong apa sih kalian? Amber bukan wanita seperti itu!" Rachel ikut geram. "Darimana kau tahu?" "Aku mengenal Amber dan aku yakin Amber tidak mungkin merendahkan dirinya seperti itu." "Sudahlah

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tawaran Tuan Grayson

    Amber duduk di ruang tepi ranjang dengan tatapan kosong. Pikirannya masih dipenuhi oleh pertemuannya dengan Dave. Sejak pria itu datang kembali ke kehidupannya, Amber merasa dunianya yang tenang mulai terusik. "Amber!" Suara ketukan di pintu disertai panggilan membuyarkan lamunan Amber. Pintu kamar terbuka dan Clara berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya. "Hallo Sayang, apa kabarmu?" Clara langsung berhambur memeluk Amber. "Kabarku baik Cla." Amber memaksakan senyum. Clara masuk dan duduk di sofa. Ia menatap Amber dengan penuh perhatian. "Kau terlihat lebih pucat dari biasanya, apa kau sakit?" tanyanya sambil mengamati wajah Amber. Amber menghela napas. Ia tahu tak ada gunanya menyembunyikan sesuatu dari Clara. "Dave sepertinya tahu kalau Ethan adalah anaknya." "Apa? Bagaimana mungkin?" Amber menggigit bibirnya ragu, lalu mulai bercerita tentang bagaimana Dave tiba-tiba muncul kembali dalam hidupnya, bagaimana pria itu berusaha membawa Ethan, dan bagaimana

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bimbang

    Amber mondar-mandir gelisah di teras rumah. Jantungnya berdegup cepat, kepalanya dipenuhi pikiran buruk. Ia terus menunggu, berharap Dave segera datang dan mengembalikan Ethan. Saat akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah, Amber langsung berlari ke arah gerbang. Napasnya memburu ketika melihat Dave keluar dari mobil dengan Ethan yang tertidur dalam gendongannya. Tanpa pikir panjang, Amber merebut Ethan dari pelukan Dave. Ia memeluk anaknya erat seolah takut kehilangan. Setelah memastikan Ethan baik-baik saja, ia menatap Dave dengan penuh kemarahan. "Apa yang kau lakukan, Dave?!" serunya dengan suara tertahan agar tidak membangunkan Ethan. "Aku sudah bilang jangan pernah membawa Ethan pergi tanpa izinku!" Dave menatap Amber tanpa ekspresi. Lalu, sebuah senyum tipis yang penuh arti terukir di bibirnya. "Kenapa kau begitu panik, Amber?" tanyanya santai. "Kau takut aku akan membawa Ethan pergi?" "Tentu saja!" jawab Amber ketus. Dave mengangkat alisnya. "Kenapa

  • Hasrat Liar Hot Duda   Jalan-jalan dengan Papa

    Dave masih memeluk tubuh mungil Ethan dengan penuh haru. Perasaan yang mengalir di dalam dirinya begitu kuat, seakan semua rindu dan cinta yang selama ini terpendam akhirnya menemukan jalannya. Ethan tetap diam di dalam pelukannya, seolah mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, Dave mengendurkan pelukannya dan menatap wajah anak itu dengan penuh kasih sayang. “Nak, maukah kau pergi jalan-jalan dengan Papa?” tanyanya lembut, tangannya mengusap rambut lembut Ethan. Ethan menatapnya dengan mata bulatnya yang jernih. Sepertinya anak itu masih bingung, namun di dalam benaknya, ada sesuatu yang membuatnya tidak takut pada Dave. Ia merasa hangat dan nyaman di dekat pria ini, meskipun ia tidak mengerti mengapa. Sebelum Ethan sempat menjawab, suara Nenek Rose terdengar dari belakang. “Tidak. Kau tidak bisa membawa Ethan pergi, Tuan Muda Oliver,” ucapnya tegas. Dave menoleh dan mendapati Nenek Rose berdiri di dekat pintu dengan ekspresi waspada. Jelas sekali kalau

  • Hasrat Liar Hot Duda   Hasil Tes DNA

    Julian mengetuk pintu ruang kerja Dave sebelum melangkah masuk dengan ekspresi serius. Di tangannya, ia membawa sebuah amplop besar yang telah ia tunggu-tunggu hasilnya selama beberapa hari terakhir. Dave, yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, menatap Julian dengan tajam. "Kau sudah mendapatkan hasilnya?" tanyanya, suaranya penuh ketegangan. Julian mengangguk dan menyerahkan amplop itu. "Hasil tes DNA Ethan sudah keluar." Dave langsung meraih amplop itu dengan tangan gemetar. Ia mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya dan membaca setiap kata dengan seksama. Napasnya tertahan. "Kecocokan DNA: 99,9%. Subjek yang diuji memiliki hubungan biologis sebagai ayah dan anak." Dave membeku di tempat. Sejenak, ia tidak bisa berkata apa-apa. Semua dugaan dan harapannya selama ini terbukti benar. Ethan adalah darah dagingnya. "Ethan... adalah anakku..." bisiknya pelan, suaranya terdengar bergetar. Julian mengangguk. "Ya, Tuan. Ethan benar-benar anak Anda." Dave merasa dad

  • Hasrat Liar Hot Duda   Buat Amber Kembali

    Amber keluar dari ruangan atasannya dengan wajah sedikit pucat. Perasaan lega karena tidak langsung dipecat bercampur dengan ketegangan akibat ancaman tadi. Jika dia sampai melakukan kesalahan lagi, pekerjaannya akan hilang. Itu berarti dia harus mencari cara lain untuk menghidupi Ethan. Tidak, dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini. Namun, baru saja ia hendak kembali bekerja, beberapa temannya sudah menunggunya di dekat pantry. Rachel, yang selama ini cukup dekat dengannya, menghampirinya dengan ekspresi khawatir. Tapi tidak semua yang berdiri di sana memiliki ekspresi yang sama. Banyak di antara mereka yang menatap marah dan iri pada Amber. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Rachel pelan. Amber menghela napas sebelum menjawab. "Aku ditegur karena keluar saat jam kerja kemarin. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Rachel tampak lega, tetapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, seorang pelayan bernama Lany menyelanya. "Sudah kuduga," katanya dengan nada menyindir. "K

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status