Beranda / Romansa / Hasrat Liar Hot Duda / Aku Tidak Bersalah

Share

Aku Tidak Bersalah

Penulis: Rein Azahra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-12 01:08:15

"Bangun, Amber!"

Amber terlonjak kaget. Kelopak matanya terbuka, dan ia langsung mendapati wajah Dave yang penuh dengan kemarahan. Nafas pria itu memburu, matanya merah menyala seperti bara api yang siap membakar siapa pun di hadapannya.

Amber mengerjap, mencoba memahami situasi. Namun, seketika tubuhnya membeku saat menyadari sesuatu, dia tidak mengenakan pakaian.

"A—apa yang terjadi dengan diriku? Kenapa seperti ini?" tanyanya bingung.

Amber menutup rapat tubuhnya dengan selimut sementara ekor matanya menangkap pakaian yang tercecer di lantai.

Jantungnya berdegup kencang. Ia menoleh ke samping dan melihat Elton yang masih terbaring di ranjang dengan kondisi serupa, hanya mengenakan celana pendek saja.

Amber sontak terkejut. Kepalanya terasa pening, seperti baru saja bangun dari mimpi buruk yang nyata. Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa dia dan Elton berada di atas satu ranjang yang sama. Seingat dia tadi siang dia dan Elton berada di restoran menungu Clara yang tak ku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sujarti Ny Arianto
terlalu banyak konflik, kayak ...,............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hasrat Liar Hot Duda   Pengusiran Amber

    Elton duduk di tepi ranjang dengan tangan mencengkeram rambutnya sendiri. Wajahnya masih menunjukkan sisa kebingungan dan kepanikan. Pukulan yang diterimanya dari Dave tadi membuat sudut bibirnya pecah, namun itu bukan yang paling menyakitkan, situasi yang baru saja terjadi ini justru masih membuatnya syok dan bingung. “Amber…” suaranya serak saat akhirnya menoleh ke arah wanita yang masih duduk di sisi ranjang, menyelubungi dirinya dengan selimut. “Aku… aku benar-benar minta maaf atas semua ini.”Amber menggeleng pelan. “Bukan salahmu, Elton.”“Tapi kita terbangun dalam kondisi seperti ini…” Elton mengepalkan tangannya. “Aku bahkan tidak ingat apa pun yang terjadi semalam! Aku bersumpah, aku tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak sopan padamu, Amber.”Amber menghela napas dalam. Pikirannya terus bekerja, mencoba mencari celah dari kejadian aneh ini. “Ini bukan kebetulan,” katanya lirih. “Aku yakin, seseorang sengaja menjebak kita.”“Kau yakin?” Elton terdiam, mencerna kata-ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12
  • Hasrat Liar Hot Duda   Patah Hati

    Amber berjalan tanpa arah di trotoar yang dingin, menarik kopernya yang berat dengan tangan gemetar. Air matanya sudah kering, tetapi luka di hatinya masih menganga. Dia telah kehilangan segalanya dalam satu malam. Kepercayaan Dave dan pernikahan yang mulai dipenuhi cinta harus hilang dalam sekejap. Amber menghela napas panjang. Dia tidak bisa terus seperti ini. Dia butuh seseorang. Dan satu-satunya orang yang bisa dia percayai saat ini hanyalah Clara. --- Clara terkejut saat melihat Amber berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah lelah dan mata bengkak. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik sahabatnya masuk ke dalam dan memeluknya erat. “Amber, apa yang terjadi?” Clara bertanya dengan wajah cemas. Amber menggigit bibirnya, menahan isak. “Aku… aku diusir dari rumah Dave.”"Kok bisa? Kenapa?" Clara membelalakkan mata. Amber duduk di sofa, menghela napas panjang sebelum menceritakan semuanya. Dari undangan pertemuan di cafe, kehadiran Elton yang tiba-tiba, hingga

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Hasrat Liar Hot Duda   Dalam Pengasingan

    Keesokan paginya Clara dan Amber bersiap untuk pergi. "Hati-hati kalian, Clara sampaikan salam Mama untuk nenekmu." Ibu Clara memeluk tubuh Clara dan Amber secara bergantian. "Oke, Ma, akan aku sampaikan salam Mama pada Nenek." Clara mengangguk dan tersenyum. Setelah itu, merekapun pergi meninggalkan rumah Clara. Tak lupa, Amber pun berpamitan pada kedua orang tuanya agar mereka tidak khawatir. Amber pun tidak berani menceritakan masalah rumah tangganya dengan Dave. Ia tidak ingin membebani pikiran kedua orang tuanya yang sudah cukup berat itu. Biarlah masalah ini akan ia hadapi sendirian. Perjalanan menuju rumah nenek Clara terasa cukup panjang bagi Amber. Mobil yang dikendarai Clara melaju melewati jalanan berbukit dengan pemandangan hijau yang menenangkan. Hawa sejuk menyapa kulitnya, jauh berbeda dari hiruk-pikuk kota London yang penuh kebisingan dan kesibukan.Amber melirik ke arah sahabatnya yang serius menyetir. Ia merasa bersyukur masih memiliki Clara di sisinya, seseorang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kerinduan yang Menyiksa

    Malam harinya, Amber tidak bisa tidur. Ia malah teringat pada Dave. Sedang apa dia sekarang? Apakah dia sudah tertidur pulas? Mungkinkah dia sudah melupakan dirinya? Hati Amber berdenyut sakit saat mengingat tuduhan Dave padanya. Namun semua itu tidak serta merta menghilangkan perasaan cintanya pada Dave, dan justru itulah yang membuat Amber tersiksa. "Ya Tuhan, hilangkan dia dari ingatanku," gumam Amber dengan wajah frustasi. Harusnya ia membenci Dave karena tuduhannya, tapi kenapa justru bayangan Dave enggan hilang dari benaknya? Ternyata hal yang sama sedang dirasakan oleh Dave saat itu. Ia juga belum bisa tidur. Ia hanya memandangi sisi kosong di sampingnya yang biasa ditempati oleh Amber. "Dimana kau Amber? Apa kau baik-baik saja?" Dave mengusap seprei dan membayangkan kalau Amber berada di sana. Biasanya sebelum tidur dia akan memeluk tubuh wanita itu dan mencium bibirnya sebelum mengucapkan selamat tidur. Sungguh Dave rindu momen romantis yang selalu mereka ciptaka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kabar Bahagia Sekaligus Menyedihkan

    Di dalam kamar hotel, Bella menyandarkan kepalanya pada dada bidang Dave usai mereka bercinta malam itu. Napas keduanya masih memburu setelah bergulatan panas mereka barusan. "Kau hebat Jeff..." Bella memuji gaya bercinta Jeff saat di atas ranjang. "Apa aku lebih hebat dari Paman Dave?" Jeff menyeringai tipis. "Tidak, Dave jauh lebih hebat." Bella menggeleng. "Oh, shit!" Jeff memutar bola matanya. "By the way, apa rencana kita selanjutnya Bella?" Jeff mengusap lembut kepala Bella yang berada di atas dadanya. “Kita harus memastikan Dave tidak punya pilihan selain menikahiku,” ucap Bella, matanya bersinar penuh ambisi. “Dan aku akan memastikan dunia percaya bahwa Amber memang wanita murahan yang berselingkuh. Aku punya banyak kenalan di media. Begitu berita itu menyebar, tidak akan ada lagi yang membela Amber.” Jeff menyeringai. Bella tersenyum puas. “Bagus. Sementara itu, aku akan memastikan Dave merasa bersalah dan berpikir bahwa aku adalah satu-satunya pilihan terbaiknya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Hasrat Liar Hot Duda   Gosip Panas

    Pagi itu, Dave hampir melempar ponselnya ke lantai setelah membaca berita online yang beredar luas. Judul-judulnya mencolok dan menyulut amarahnya: "Demi Putra Mereka, Dave Oliver dan Bella Harrington Akan Rujuk!" "Steven Butuh Keluarga Utuh, Dave dan Bella Dikabarkan Akan Menikah Lagi!" Rahangnya mengeras saat membaca isi berita itu. Seolah-olah mereka benar-benar sudah sepakat untuk rujuk, seolah-olah keputusan itu adalah sesuatu yang pasti. Padahal, ia sama sekali tidak pernah mempertimbangkan untuk kembali pada Bella. "Sial! Apa-apaan ini?" desis Dave penuh amarah. Dengan kesal, Dave menekan tombol interkom di mejanya. "Julian, ke ruanganku sekarang!" Dalam hitungan detik, pintu terbuka dan Julian melangkah masuk. "Ada apa, Dave?" tanyanya dengan nada hati-hati. Dave melempar ponselnya ke meja, memperlihatkan berita yang sedang dibacanya. "Siapa yang menyebarkan omong kosong ini?" suaranya terdengar tajam, penuh kemarahan. Julian mengambil ponsel itu dan memb

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Hasrat Liar Hot Duda   Hidup Baru

    Dave duduk di kursi kerjanya dengan wajah muram. Tangan kirinya menggenggam rambutnya yang sedikit berantakan, sementara tangan kanannya mengetuk meja dengan gelisah. Sudah berhari-hari ia mencoba menemukan keberadaan Amber, tapi hasilnya nihil. Di hadapannya, Julian berdiri dengan wajah sedikit tegang. Ia tahu bosnya sedang berada di titik terendah, dan itu bukan pertanda baik. "Bagaimana? Apa kau sudah menemukan jejak Amber?" tanya Dave, suaranya berat dan penuh tekanan. Julian menghela napas. "Belum ada kabar, Dave. Aku sudah menghubungi beberapa orang yang mungkin tahu, tapi tidak ada yang bisa memastikan keberadaannya." Dave memejamkan mata dan menghembuskan napas kasar. "Sial!" desisnya, meninju meja hingga beberapa dokumen yang tertumpuk di atasnya berantakan. Julian tetap diam, membiarkan Dave meluapkan emosinya. Setelah beberapa saat, Julian melanjutkan, "Satu-satunya orang yang mungkin tahu di mana Amber adalah Clara. Tapi… dia tidak mau memberitahuku apa pun. " Y

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pencarian Dave

    Pagi itu, Brian kembali mendatangi Amber di rumah Nenek Rose. Ternyata Brian benar-benar tetanga Nenek Rose. Bahkan mereka berdua sudah cukup akrab. Nenek Rose juga tidak keberatan saat Brian sering berkunjung menemui Amber di rumahnya. "Aku mau mengajakmu pergi," ajak Brian pagi itu. Pemuda itu sudah memakai baju olahraga. Kemana?" tanya Amber. "Jogging... ayolah ikut aku jogging sembari melihat pemandangan indah tempat ini. Aku jamin di kota kau tidak akan menemukannya." Brian terlihat antusias. Amber sedikit ragu. Ia tengah hamil muda, ia takut terjadi apa-apa pada kehamilannya kalau terlalu banyak bergerak. "Tapi Brian..." "Ayolah Amber, jangan malas, aku lihat selama di sini kau tidak pernah olahraga." Brian menarik tangan Amber. "Oke... oke sebentar aku ganti baju dulu." Amber terpaksa mengikuti keinginan Brian. Dia berganti baju dengan memakai celana trening dan kaos. Setelah siap dia kembali menemui Brian. Keduanya pun berlari kecil menyusuri jalanan kota kecil itu. U

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tuan Martin membuat semuanya kacau

    Julian membuka pintu ruang kerja Dave dengan tergesa, napasnya sedikit memburu. Dave yang tengah menatap layar laptop langsung mengangkat kepala, alisnya bertaut ketika melihat ekspresi serius di wajah tangan kanannya itu. "Ada apa, Julian?" tanya Dave, nada suaranya tenang tapi tajam. Julian menelan ludah. "Dave, ini bahaya.""Ada apa?" tanya Dave dengan alis berkerut. "Tuan Martin baru saja melayangkan gugatan hak asuh anak terhadap Amber," jawab Julian dengan wajah tegang. "Apa?" Dave langsung berdiri, kursi kerjanya bergeser dengan kasar. “Aku baru saja mendapat informasi dari kenalanku di pengadilan. Gugatan itu resmi. Suratnya sudah dikirim ke rumah Nenek Rose.” Wajah Dave langsung mengeras. Matanya dipenuhi amarah yang tak terbendung. "Shit! Kenapa Papa berani-beraninya mencampuri urusanku dengan Amber dan Ethan?!” gumamnya geram."Tenang dulu Dave, kau bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Tuan Martin siapa tahu dia bisa menarik gugatannya kembali. Kau juga h

  • Hasrat Liar Hot Duda   Serangan Tuan Martin Oliver

    Nyonya Eliza menatap suaminya dengan cemas dari balik cangkir teh yang belum sempat ia seruput. Wajah Tuan Martin tampak berubah drastis setelah mendengar kabar yang baru saja ia sampaikan. Sesuatu yang selama ini tidak pernah ia sangka bahwa Amber ternyata memiliki anak dari Dave. “Ulangi sekali lagi, Eliza. Anak itu… Ethan… dia anak Dave?” Tuan Martin bertanya dengan suara tertahan namun jelas menunjukkan kemarahan yang ditahannya. Nyonya Eliza mengangguk pelan. “Iya. Namanya Ethan, usianya sekitar dua tahun. Aku baru saja bertemu dengannya. Dia sangat mirip Dave saat masih kecil.” Tuan Martin berdiri dari kursinya dengan ekspresi tak percaya. Ia berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sambil menghela napas panjang. “Kenapa baru sekarang aku tahu soal ini?! Kenapa Dave tidak mengatakan apapun padaku?!” “Karena dia juga baru tahu, Pa. Dan dia sangat emosional setelah mengetahuinya. Anak itu adalah darah dagingnya. Itu alasan Dave begitu ngotot ingin memperbaiki hubungannya den

  • Hasrat Liar Hot Duda   Dinner Romantis

    Amber akhirnya memutuskan untuk tetap bekerja di restoran milik Tuan Grayson. Keputusan itu diambil setelah berbagai pertimbangan yang matang, meskipun ia sadar situasinya kini tidak lagi sama. Banyak rekan kerja yang tetap mencibirnya di belakang, tetapi setidaknya mereka tidak berani terang-terangan mengusik dirinya seperti sebelumnya. Namun, keputusan itu membuat Dave sedikit kesal. Bukan karena ia tidak mendukung pilihan Amber, tetapi karena dalam hatinya, ia lebih ingin Amber tidak perlu lagi bekerja di tempat itu. “Kenapa kamu tetap ingin bekerja di sini?” tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak. Amber menghela napas. “Karena aku masih ingin mencari uang untuk biaya hidupku, Dave. Aku ingin tetap bekerja dan tidak bergantung pada siapa pun.” Dave mengusap wajahnya dengan frustrasi. Ia tahu Amber adalah wanita yang keras kepala, tetapi tetap saja, ia berharap Amber lebih mempertimbangkan posisinya sekarang. "Aku bisa memberimu uang tanpa harus bekerja di sini. Bila perl

  • Hasrat Liar Hot Duda   fitnah keji

    Amber sudah merasa ada yang tidak beres dengan sikap beberapa rekan kerjanya sejak beberapa hari ini. Sikap lunak Tuan Grayson yang biasanya selalu tegas dan tanpa ampun jika ada karyawannya yang melakukan kesalahan menjadi penyebabnya. Mereka berpikir kalau Tuan. Grayson telah dirayu oleh Amber hingga dia memaafkan kesalahan pria itu. Beberapa dari mereka sering berbisik-bisik saat Amber lewat, dan tatapan mereka penuh sindiran. "Aku yakin dia pasti punya hubungan spesial dengan Tuan Grayson," bisik salah satu dari mereka saat Amber berjalan melewati pantry. "Jelas. Kalau tidak, mana mungkin dia masih bekerja di sini setelah semua kesalahan yang dia buat?" sahut yang lain dengan nada sinis. "Amber menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mereka yang membicarakannya. " Ngomong apa sih kalian? Amber bukan wanita seperti itu!" Rachel ikut geram. "Darimana kau tahu?" "Aku mengenal Amber dan aku yakin Amber tidak mungkin merendahkan dirinya seperti itu." "Sudahlah

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tawaran Tuan Grayson

    Amber duduk di ruang tepi ranjang dengan tatapan kosong. Pikirannya masih dipenuhi oleh pertemuannya dengan Dave. Sejak pria itu datang kembali ke kehidupannya, Amber merasa dunianya yang tenang mulai terusik. "Amber!" Suara ketukan di pintu disertai panggilan membuyarkan lamunan Amber. Pintu kamar terbuka dan Clara berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya. "Hallo Sayang, apa kabarmu?" Clara langsung berhambur memeluk Amber. "Kabarku baik Cla." Amber memaksakan senyum. Clara masuk dan duduk di sofa. Ia menatap Amber dengan penuh perhatian. "Kau terlihat lebih pucat dari biasanya, apa kau sakit?" tanyanya sambil mengamati wajah Amber. Amber menghela napas. Ia tahu tak ada gunanya menyembunyikan sesuatu dari Clara. "Dave sepertinya tahu kalau Ethan adalah anaknya." "Apa? Bagaimana mungkin?" Amber menggigit bibirnya ragu, lalu mulai bercerita tentang bagaimana Dave tiba-tiba muncul kembali dalam hidupnya, bagaimana pria itu berusaha membawa Ethan, dan bagaimana

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bimbang

    Amber mondar-mandir gelisah di teras rumah. Jantungnya berdegup cepat, kepalanya dipenuhi pikiran buruk. Ia terus menunggu, berharap Dave segera datang dan mengembalikan Ethan. Saat akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah, Amber langsung berlari ke arah gerbang. Napasnya memburu ketika melihat Dave keluar dari mobil dengan Ethan yang tertidur dalam gendongannya. Tanpa pikir panjang, Amber merebut Ethan dari pelukan Dave. Ia memeluk anaknya erat seolah takut kehilangan. Setelah memastikan Ethan baik-baik saja, ia menatap Dave dengan penuh kemarahan. "Apa yang kau lakukan, Dave?!" serunya dengan suara tertahan agar tidak membangunkan Ethan. "Aku sudah bilang jangan pernah membawa Ethan pergi tanpa izinku!" Dave menatap Amber tanpa ekspresi. Lalu, sebuah senyum tipis yang penuh arti terukir di bibirnya. "Kenapa kau begitu panik, Amber?" tanyanya santai. "Kau takut aku akan membawa Ethan pergi?" "Tentu saja!" jawab Amber ketus. Dave mengangkat alisnya. "Kenapa

  • Hasrat Liar Hot Duda   Jalan-jalan dengan Papa

    Dave masih memeluk tubuh mungil Ethan dengan penuh haru. Perasaan yang mengalir di dalam dirinya begitu kuat, seakan semua rindu dan cinta yang selama ini terpendam akhirnya menemukan jalannya. Ethan tetap diam di dalam pelukannya, seolah mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, Dave mengendurkan pelukannya dan menatap wajah anak itu dengan penuh kasih sayang. “Nak, maukah kau pergi jalan-jalan dengan Papa?” tanyanya lembut, tangannya mengusap rambut lembut Ethan. Ethan menatapnya dengan mata bulatnya yang jernih. Sepertinya anak itu masih bingung, namun di dalam benaknya, ada sesuatu yang membuatnya tidak takut pada Dave. Ia merasa hangat dan nyaman di dekat pria ini, meskipun ia tidak mengerti mengapa. Sebelum Ethan sempat menjawab, suara Nenek Rose terdengar dari belakang. “Tidak. Kau tidak bisa membawa Ethan pergi, Tuan Muda Oliver,” ucapnya tegas. Dave menoleh dan mendapati Nenek Rose berdiri di dekat pintu dengan ekspresi waspada. Jelas sekali kalau

  • Hasrat Liar Hot Duda   Hasil Tes DNA

    Julian mengetuk pintu ruang kerja Dave sebelum melangkah masuk dengan ekspresi serius. Di tangannya, ia membawa sebuah amplop besar yang telah ia tunggu-tunggu hasilnya selama beberapa hari terakhir. Dave, yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, menatap Julian dengan tajam. "Kau sudah mendapatkan hasilnya?" tanyanya, suaranya penuh ketegangan. Julian mengangguk dan menyerahkan amplop itu. "Hasil tes DNA Ethan sudah keluar." Dave langsung meraih amplop itu dengan tangan gemetar. Ia mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya dan membaca setiap kata dengan seksama. Napasnya tertahan. "Kecocokan DNA: 99,9%. Subjek yang diuji memiliki hubungan biologis sebagai ayah dan anak." Dave membeku di tempat. Sejenak, ia tidak bisa berkata apa-apa. Semua dugaan dan harapannya selama ini terbukti benar. Ethan adalah darah dagingnya. "Ethan... adalah anakku..." bisiknya pelan, suaranya terdengar bergetar. Julian mengangguk. "Ya, Tuan. Ethan benar-benar anak Anda." Dave merasa dad

  • Hasrat Liar Hot Duda   Buat Amber Kembali

    Amber keluar dari ruangan atasannya dengan wajah sedikit pucat. Perasaan lega karena tidak langsung dipecat bercampur dengan ketegangan akibat ancaman tadi. Jika dia sampai melakukan kesalahan lagi, pekerjaannya akan hilang. Itu berarti dia harus mencari cara lain untuk menghidupi Ethan. Tidak, dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini. Namun, baru saja ia hendak kembali bekerja, beberapa temannya sudah menunggunya di dekat pantry. Rachel, yang selama ini cukup dekat dengannya, menghampirinya dengan ekspresi khawatir. Tapi tidak semua yang berdiri di sana memiliki ekspresi yang sama. Banyak di antara mereka yang menatap marah dan iri pada Amber. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Rachel pelan. Amber menghela napas sebelum menjawab. "Aku ditegur karena keluar saat jam kerja kemarin. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Rachel tampak lega, tetapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, seorang pelayan bernama Lany menyelanya. "Sudah kuduga," katanya dengan nada menyindir. "K

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status