Beranda / Romansa / Hasrat Liar Hot Duda / Berita Skandal Keluarga Oliver

Share

Berita Skandal Keluarga Oliver

Penulis: Rein Azahra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-12 18:49:14

Bela mengeluarkan sebuah cincin berlian yang dulu pernah melingkar di jarinya. Cincin pernikahan mereka.

Dave menegang, matanya menatap cincin itu tajam.

"Kenapa kau membawanya?" suaranya rendah, penuh ketegangan yang ditahan.

Bella memiringkan kepalanya, mengamatinya dengan ekspresi manis yang penuh kebohongan. "Karena bagiku, kau masih suamiku, Dave."

"Omong kosong. Kita sudah bercerai bertahun-tahun lalu, Bella. Kau bukan siapa-siapa bagiku lagi." Dave mendengkus.

Bella tersenyum tipis seolah tidak terganggu dengan kata-kata tajam itu.

"Kau yang menceraikanku, Dave. Tapi aku tidak pernah setuju dengan keputusan itu. Aku tidak pernah merasa pernikahan kita benar-benar berakhir."

Dave mengepalkan tangannya di bawah meja. Amarah perlahan merayapi dadanya. Bagaimana bisa Bella masih berkata seperti itu setelah semua yang dia lakukan?

"Jangan bodoh, Bella. Kau mengkhianatiku. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kau dan Liam di apartemen itu..."

Bella mendesah, lalu m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hasrat Liar Hot Duda   Siasat Bella

    Taksi yang ditumpangi Bella berhenti di depan rumah mewah itu. Seorang penjaga langsung menyambut kedatangannya. "Nyonya Bella." Penjaga itu mengangguk hormat. "Jangan halangi aku untuk masuk. Dave sudah mengizinkan aku untuk datang ke rumah ini. Kamu bisa mengonfirmasinya kalau tidak percaya." Bella bicara dengan gayanya yang elegan. Penjaga itu tertegun, meski sedikit ragu namun pada akhirnya dia percaya pada kata-kata Bella. Penjaga itu malah mempersilakan Bella masuk ke dalam rumah. "Nyonya Bella?" Alfred melongo saat melihat kedatangan Bella. Pria itu bergegas menghampiri Bella. "Apa kabar Alfred, sudah lama kita tidak bertemu. Apakah rumah ini masih sama seperti dulu?" Bella memasuki rumah megah itu dengan langkah percaya diri. Pandangannya menyapu keadaan seluruh ruangan yang tidak mengalami banyak perubahan semenjak ia tinggalkan tiga tahun yang lalu. "Kabar saya baik Nyonya. Apa kedatangan Nyonya sudah diketahui oleh Tuan Dave?" Alfred merasa bingung dan takut s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kepergian Amber

    Amber berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya dengan mata yang mulai memanas. Kedua rahangnya mengeras, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Foto-foto Dave bersama Bella membuat hatinya panas. Rasa cemburu perlahan merayapi hatinya. Tidak rela jika Dave kembali pada cinta lamanya. "Dave, sialan! Pria mata keranjang! Bisa-bisanya dia membohongiku!" geram Amber kesal. Ia meraih amplop berisi foto-foto itu dan menghamburkannya ke lantai. Wajahnya memerah karena emosi yang meluap-luap di dalam dadanya. Ternyata benar, Dave memang belum bisa move on dari Bella. Ia hanya dianggap sebagai pelarian saja. Wanita bodoh yang terjebak dalam permainan pria yang bahkan tidak bisa lepas dari bayang-bayang mantan istrinya. Amber menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan isakan yang hampir keluar. Air matanya jatuh tanpa bisa dibendung. Tidak. Ia tidak boleh lemah. Dengan cepat, Amber menghapus air matanya. Ia meraih tasnya dengan tangan yang gemetar, lalu melangkah cepat keluar kamar.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pencarian Amber

    Langit London malam itu tampak kelam. Gerimis turun perlahan, membasahi jalanan kota yang dipenuhi lampu-lampu berpendar. Namun, bagi Dave, hujan dan dinginnya malam bukanlah apa-apa dibandingkan dengan perasaan gelisah yang membakar dadanya. Amber menghilang. Ia dan Julian sudah mencari ke berbagai tempat. Ke apartemen teman-teman Amber, ke kafe yang biasa dia kunjungi, bahkan ke hotel-hotel yang mungkin menjadi tempat pelariannya. Namun, hasilnya nihil. Ponsel Amber tidak aktif. Setiap kali Dave mencoba menelepon, hanya suara operator yang terdengar, semakin memperparah amarah dan frustasinya. Dave mengusap wajahnya kasar. Ia berdiri di samping mobilnya, mencoba mengatur napasnya yang memburu. Julian, yang berdiri di sebelahnya, ikut terlihat frustasi. "Kita sudah mencarinya ke mana-mana, Dave," ujar Julian dengan nada lelah. "Mungkin Amber hanya butuh waktu. Kalau kita terus mengejarnya sekarang, dia justru akan semakin menjauh." Dave mengepalkan tangannya. "Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 26

    “Sial!” gumam Dave sambil mengusap wajahnya dengan frustasi. Amber masih belum ditemukan. Dan dia tidak tahu harus mencarinya kemana lagi. Dia takut Amber tidak akan kembali lagi padanya. Dave menggeleng, dia mencoba menepis bayangan buruk tentang itu. Amber tidak akan pernah bisa pergi darinya. Sebisa mungkin dia akan membuat Amber kembali. Dave melihat ke arah ponselnya, membaca kembali pesan yang ia kirim pada Bella, yang sampai sekarang masih belum dibalas oleh perempuan itu. "Di mana kau, Bella? Kau harus bertanggung jawab atas semua perbuatanmu ini," geram Dave kesal. Ia menekan nomor Julian, dan dalam hitungan detik, suara sahabatnya terdengar di seberang telepon. “Apa ada perkembangan?” tanya Julian langsung. "Semua ini karena ulah Bella." "Bella?!" "Ya, dan aku tidak tahu sekarang dia berada dimana, aarrgghh!" Julian terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, “Aku bisa mencari tahu di mana Bella berada sekarang. Jika dia ada hubungannya dengan Amber m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Hasrat Liar Hot Duda   Bujuk Rayu Jeff

    Amber duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong. Matanya yang sembab menunjukkan bahwa ia tak mendapatkan tidur yang cukup semalam. Bayangan tentang Dave terus menghantuinya. Apakah pria itu mencari dirinya? Atau justru merasa lega karena kepergiannya membuka jalan bagi Dave dan Bella untuk kembali menjalin hubungan lebih terbuka lebar?Amber tersenyum pahit, hatinya mencelos mengingat kemungkinan itu. Ia ingin melupakan Dave, ingin menghapus perasaan yang semakin hari semakin dalam. Namun kenyataannya, itu bukan perkara mudah. Dave telah mengisi hatinya dengan kehangatan yang kini terasa menyakitkan. Amber menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya.Pagi itu, suara ketukan di pintu depan mengusiknya dari lamunannya. Amber yang baru saja turun dari lantai atas menoleh ke arah dapur, tempat Clara sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka. "Clara, ada yang mengetuk pintu," kata Amber, namun Clara yang tengah sibuk dengan panci dan wajan hanya berteriak, "Bisa tolong bukakan,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Hasrat Liar Hot Duda   Jebakan Jeff

    Clara yang mendengar suara keributan akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang tamu, tapi ia tidak melihat siapa-siapa di sana."Amber...! Kau di mana?" teriak Clara memanggil Amber. Tapi tak ada sahutan. Suasana tetap hening seolah tak ada orang selain dia di sana. "Amber, apa kau di atas?" Clara mendongak berharap Amber ada di sana. Tapi tetap tak ada sahutan. Perasaan Clara menjadi tidak enak. Gegas ia pergi ke lantai atas untuk memastikan keberadaan Amber. Tapi di kamar ia melihat ponsel Amber tergeletak begitu saja di atas kasur. "Tidak mungkin Amber pergi dengan meninggalkan ponselnya. Ini pasti ada yang tidak beres." Perasaan Amber semakin tidak enak. Ia mengambil laptopnya dan segera memeriksa rekaman cctv di sana. Dan alangkah terkejutnya Clara saat melihat Jeff datang dan menculik Amber. "Oh tidak, Amber diculik Jeff?" teriak Clara. Clara pun dengan panik segera menelpon Dave dengan menggunakan ponsel Amber yang tertinggal. Tangannya gemetar saat mendengar nada sambun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Hasrat Liar Hot Duda   bab 29

    Di dalam ruang kerjanya yang luas dan megah, Dave mondar-mandir dengan gelisah. Rahangnya mengatup erat, sementara jemarinya mengepal kuat. Pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang Amber. Sudah berjam-jam mereka mencari, namun keberadaan istrinya itu masih belum terlacak. Di sudut ruangan, Julian duduk dengan laptop di pangkuannya, matanya terpaku pada layar yang dipenuhi berbagai data dan peta digital. Dia berusaha mencari jejak Jeff menggunakan koneksi dan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga Oliver. Beberapa kali Julian menghela napas berat, frustrasi karena jejak Jeff begitu sulit ditemukan. "Dave, tenang dulu," kata Julian tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Kita pasti menemukannya." Dave mendengkus marah. "Tenang? Amber diculik, dan kau menyuruhku tenang? Aku tidak akan diam sampai aku menemukannya!" Julian tidak membalas. Dia tahu betul bagaimana Dave jika sudah marah, emosinya bisa meledak-ledak. Namun, Julian tetap fokus. Tangannya terus bergerak di atas keyboa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 30

    Dave membawa tubuh Amber kekuar dari vila, lalu membaringkannya di jok belakang mobilnya. Ia ingin segera membawa Amber pulang ke rumah. Dan mengenai urusan Jeff ia serahkan sepenuhnya kepada Julian. Ia yakin Julian tahu apa yang harus dia lakukan terhadap Jeff. Dave memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tak berapa lama mobil mewah Dave tiba di rumah. Dengan cepat pria itu membawa Amber masuk ke dalam rumah langkahnya tergesa-gesa naik ke lantai dua"Tuan, apa yang terjadi dengan Nyonya Amber?" tanya Alfred yang kaget melihat keadaan Amber. "Alfred tolong bawakan air dingin. Antar ke kamar Amber." Dave memberi perintah. "Baik Tuan." Alfred mengangguk dan langsung pergi ke dapur. Dave membaringkan tubuh Amber di atas kasur. Terlihat sekali kalau pria itu sangat mengkhawatirkan Amber. "Amber... cepatlah sadar," gumamnya pelan."Tuan ini airnya." Alfred menyerahkan baskom kecil berisi air dingin lengkap bersama handuk kecilnya. Dave mencelupkan handuk kecil ke dalam air din

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 40

    "Perempuan jalang, sebaiknya kau tinggalkan Dave sebelum aku tendang kau dari rumah ini." Tiba-tiba Bella berkata seperti itu saat Amber keluar dari kamarnya.Amber mengerutkan keningnya. Ia membalas tatapan nyalang dengan berani. "Apa hakmu berkata seperti itu padaku. Bukankah sebaiknya kau yang pergi dari rumah ini?" Amber tersenyum tipis. "Jangan terlalu percaya diri Amber. Dave tidak benar-benar mencintaimu. Akulah wanita yang sejak dulu Dave cintai," ujar Bella begitu percaya diri.Amber mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang hampir meledak. Namun ia tahu melawan Bella tidak akan berguna sama sekali. "Dave yang mengundangku ke sini. Dan hanya dia yang bisa mengusirku dari rumah ini, " tegas Amber dengan wajah ketus. Dia berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan untuk makan siang. Alfred sudah memberitahu kalau makan siang sudah siap tadi. "Siapa yang mengizinkanmu untuk makan siang di sini, hah?" Bella ingin merengkuh baju yang dikenakan oleh Amber tetapi peremp

  • Hasrat Liar Hot Duda   39

    "Amber!" Dave mencoba memanggil Amber yang keluar dengan tergesa-gesa dari ruangan kerjanya saat itu. Ia ingin bangun tetapi Bella menekan bahunya dan kembali mencium bibirnya dengan buas.Sementara itu Amber masuk ke dalam kamarnya dengan wajah sedih. Ia berdiri di depan jendela kamar dan memegangi dadanya yang terasa sangat sesak. Seperti ada batu besar yang menimpanya."Kenapa rasanya sakit sekali?" Amber memejamkan matanya sembari sesekali memukul pelan dadanya, berharap rasa sesak itu berkurang. Terbayang kembali adegan dimana Bella mencium Dave dengan begitu bergairah tadi. Rasanya ada ketidak relaan dalam dirinya. Ia tidak mau Dave melakukan hal seperti itu dengan perempuan lain.Amber terisak. Ia tersiksa dengan perasaannya sendiri. Ia cemburu pada Dave dan Bella. Ia juga tidak tahu sejak kapan ia mulai memiliki perasaan ini terhadap Dave."Mungkin benar Dave dan Bella mau kembali bersatu. Sadar Amber kau hanyalah orang baru dalam hidup Dave. Sementara Bella, dia sudah mempuny

  • Hasrat Liar Hot Duda   38

    "Lihat, dia sangat mirip denganmu Dave... " ujar Bella dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Dave menatap anak kecil di pelukannya dengan ekspresi sulit ditebak. Stevan, dengan abu tajam dan rambut gelapnya, mengingatkan Dave pada dirinya sendiri di masa kecil. Anak itu tertawa kecil, jemarinya yang mungil menyentuh wajah Dave dengan polosnya.Amber yang duduk di seberang meja menggigit bibirnya. Dadanya terasa sesak melihat bagaimana Dave tampak terpikat oleh anak itu.Bella tersenyum puas. “Dia menyukaimu, Dave,” katanya dengan nada lembut. “Sepertinya dia tahu kalau kau adalah ayah kandungnya."Dave mengalihkan pandangannya pada Bella, suaranya lebih tenang dari yang dia rasakan. "Apa Stevan benar-benar anakku?"Bella menatap Dave dalam-dalam sebelum tersenyum samar. “Kenapa kau bertanya, Dave? Apa kau tidak percaya padaku?"Amber merasakan jantungnya mencelos. Tatapan Bella begitu licik, penuh dengan kesengajaan.Dave menatap Stevan lagi, lalu menarik napas panjang. Ia ma

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 37

    Bella baru saja keluar dari dalam kamarnya. Hari sudah beranjak siang saat itu. Kebetulan sekarang adalah weekend dan mungkin Dave masih tertidur di dalam kamarnya. Bella pun melangkahkan kakinya ke arah kamar Dave. Ia rindu sekali dengan pria itu.Kriet!Pintu kamar dibuka perlahan. Kepala Bella melongok ke dalam kamar. Sesaat ia melihat situasi di dalam sana. Tampak Dave masih tertidur lelap dengan menampakkan dadanya yang telanjang. Bibir Bella tersenyum melihatnya. Ia sudah lama tidak menyentuh dada bidang Dave dan mungkin akan sangat mengasyikkan jika ia melakukannya saat ini.Tidak ada Amber di sana. Mungkin perempuan itu sudah bangun lebih dulu. "Ini kesempatanku." Bella menyeringai tipis. Bella pun melangkah dengan perlahan menuju tempat tidur. Lalu ia berbaring di samping Dave dengan gerakan yang pelan agar tidak membangunkan pria itu.Bella merasa senang karena ia bisa tidur lagi di dekat pria itu. Ia menatap wajah Dave yang sekarang terlihat lebih tampan dan mature. Dala

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 36

    Mereka segera kembali ke London dengan jet pribadi. Begitu tiba di mansion, suasana tegang menyelimuti ruangan. Bella berdiri di dekat perapian, mengenakan gaun hitam elegan. Senyumnya tipis saat melihat kedatangan mereka. "Dave," sapanya lembut, seolah mereka bukan mantan suami-istri yang hubungannya berakhir tragis. Dave menggenggam tangan Amber erat, menegaskan posisinya. "Untuk apa kau datang ke sini Bella? Hubungan kita sudah benar-benar berakhir dan aku tidak suka jika kau terus menerus mencari alasan untuk mendekatiku." Dave mendengkus pelan. Bella menatap Amber sekilas sebelum kembali ke Dave. "Aku ingin menjelaskan semuanya. Kenapa aku pergi, kenapa aku tidak pernah kembali. Aku... tidak pernah mengkhianatimu, Dave." Amber mencengkeram lengan suaminya lebih kuat. Sesuatu dalam kata-kata Bella terasa janggal. Dave menatap wanita itu tajam. "Aku tidak peduli lagi tentang hal itu Bella. Apapun alasanmu sekarang tidak akan bisa mempengaruhiku lagi. "Kau yakin tida

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 35

    Pagi itu, Amber terbangun dengan perasaan tidak nyaman yang sama seperti semalam. Tempat di sampingnya sudah kosong, tapi dia bisa mencium aroma kopi yang menguar dari arah dapur. Setelah mengenakan cardigan hangat, dia turun dan menemukan Dave sedang berbicara serius di telepon. "Aku tidak peduli apa yang dikatakan ayahnya, Bella tidak punya hak untuk tinggal di mansion itu lagi." Suara Dave terdengar frustasi. Amber berhenti di ambang pintu, tidak ingin mengganggu Dave yang sedang menelpon. Tapi Dave sudah melihatnya dan memberi isyarat agar dia mendekat. "Baiklah, Julian. Lakukan apa yang perlu kau lakukan. Tapi pastikan Bella paham bahwa mansion itu sekarang adalah rumah Amber." Dave menutup telepon dan menarik Amber ke dalam pelukannya. "Ada masalah dengan Bella?" Amber bertanya pelan, meski dia sudah tahu jawabannya. Dave menghela napas panjang. "Bella ingin tinggal di mansion untuk beberapa hari ke depan. Aku tidak tahu alasan tepatnya." "Sudah kuduga." Amber menghel

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 34

    Perjalanan tiga jam dari London ke Lake District terasa begitu menyenangkan bagi Amber. Dave memutuskan untuk menyetir sendiri, menolak tawaran Julian untuk mengirim sopir. Pemandangan pedesaan Inggris yang hijau membentang di sepanjang jalan, memberikan ketenangan yang sangat mereka butuhkan setelah semua drama yang terjadi."Kau tersenyum terus sejak kita berangkat," Dave melirik Amber yang duduk di sampingnya, satu tangan menggenggam kemudi sementara tangan lainnya menggenggam tangan Amber."Aku hanya merasa... bebas," Amber menghirup udara segar yang masuk melalui jendela mobil yang sedikit terbuka. "Rasanya seperti meninggalkan semua masalah di London."Dave tersenyum, mengangkat tangan Amber dan mengecupnya lembut. "Bukankah ini bagus? Kita lupakan sejenak masalah yang ada." Dave tersenyum. Amber mengangguk. Sebenarnya hatinya masih saja resah karena keluarga Dave masih bersitegang mengenai penahanan Jeff. Mereka terbagi menjadi dua kubu. Ada yang mendukung Dave tapi ada jug

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bab 33

    Amber menatap keluar jendela kamarnya di mansion Kensington, memperhatikan rintik hujan yang turun membasahi taman mawar yang baru ditanam minggu lalu. Sudah tiga hari berlalu sejak insiden penculikan yang dilakukan Jeff, tapi bayang-bayang ketakutan itu masih menghantuinya. Setiap kali dia memejamkan mata, wajah Jeff yang dipenuhi amarah dan obsesi selalu muncul dalam benaknya. "Kau belum tidur?" Suara Dave mengejutkannya. Amber berbalik, mendapati suaminya berdiri di ambang pintu dengan dua cangkir teh hangat di tangan. "Belum bisa," jawab Amber pelan, menerima cangkir yang disodorkan Dave. Aroma chamomile yang menenangkan menguar ke udara. "Bagaimana kabar Jeff?" Dave menghela napas panjang, duduk di tepi tempat tidur. "Pengacaranya menghubungiku tadi sore. Mereka mengajukan permohonan penangguhan penahanan, tapi aku sudah meminta Julian untuk mengurusnya. Jeff harus mempertanggungjawabkan perbuatannya." "Apa tidak apa-apa? Maksudku... dia tetap keponakanmu, Dave." "Dan kau ad

  • Hasrat Liar Hot Duda   32

    Malam itu, suasana di rumah Dave dipenuhi ketegangan. Nyonya Eliza dan Tuan Martin Oliver duduk di ruang tamu dengan ekspresi tegang. Bersama mereka, kedua orang tua Jeff juga hadir, wajah mereka tampak cemas. Mereka datang dengan satu tujuan yaitu membujuk Dave agar melepaskan Jeff. Namun, Dave tetap dengan pendiriannya."Dave, kami mohon, lepaskan Jeff. Apa pun kesalahannya, dia tetap keluarga kita," pinta Tuan Richard, ayah Jeff, dengan suara yang penuh harap.Nyonya Olivia, ibu Jeff, ikut menimpali, "Kami tidak membenarkan perbuatannya, tapi dia masih muda, dia pasti bisa berubah. Berikan dia kesempatan, Dave."Dave menatap mereka dengan ekspresi dingin. Di sampingnya, Amber duduk dengan tubuh masih lemah, meski sudah berusaha kuat untuk tetap tegar. Ia menggenggam tangan Dave erat, sebagai bentuk dukungan."Kesempatan?" Dave mendengkus sinis. "Kesempatan apa yang kalian maksud? Kesempatan untuknya berbuat lebih buruk lagi? Apa kalian tahu bagaimana trauma yang harus Amber hadapi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status