Share

Jebakan Jeff

Author: Rein Azahra
last update Huling Na-update: 2025-02-20 00:54:25

Clara yang mendengar suara keributan akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang tamu, tapi ia tidak melihat siapa-siapa di sana.

"Amber...! Kau di mana?" teriak Clara memanggil Amber.

Tapi tak ada sahutan. Suasana tetap hening seolah tak ada orang selain dia di sana.

"Amber, apa kau di atas?" Clara mendongak berharap Amber ada di sana. Tapi tetap tak ada sahutan.

Perasaan Clara menjadi tidak enak. Gegas ia pergi ke lantai atas untuk memastikan keberadaan Amber. Tapi di kamar ia melihat ponsel Amber tergeletak begitu saja di atas kasur.

"Tidak mungkin Amber pergi dengan meninggalkan ponselnya. Ini pasti ada yang tidak beres." Perasaan Amber semakin tidak enak.

Ia mengambil laptopnya dan segera memeriksa rekaman cctv di sana. Dan alangkah terkejutnya Clara saat melihat Jeff datang dan menculik Amber.

"Oh tidak, Amber diculik Jeff?" teriak Clara.

Clara pun dengan panik segera menelpon Dave dengan menggunakan ponsel Amber yang tertinggal. Tangannya gemetar saat mendengar nada sambun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Hasrat Liar Hot Duda   Kau Cantik Sekali Amber

    Di dalam ruang kerjanya yang luas dan megah, Dave mondar-mandir dengan gelisah. Rahangnya mengatup erat, sementara jemarinya mengepal kuat. Pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang Amber. Sudah berjam-jam mereka mencari, namun keberadaan istrinya itu masih belum terlacak. Di sudut ruangan, Julian duduk dengan laptop di pangkuannya, matanya terpaku pada layar yang dipenuhi berbagai data dan peta digital. Dia berusaha mencari jejak Jeff menggunakan koneksi dan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga Oliver. Beberapa kali Julian menghela napas berat, frustrasi karena jejak Jeff begitu sulit ditemukan. "Dave, tenang dulu," kata Julian tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Kita pasti menemukannya." Dave mendengkus marah. "Tenang? Amber diculik, dan kau menyuruhku tenang? Aku tidak akan diam sampai aku menemukannya!" Julian tidak membalas. Dia tahu betul bagaimana Dave jika sudah marah, emosinya bisa meledak-ledak. Namun, Julian tetap fokus. Tangannya terus bergerak di atas keyboa

    Huling Na-update : 2025-02-21
  • Hasrat Liar Hot Duda   Aku Menginginkanmu Dave

    Dave membawa tubuh Amber kekuar dari vila, lalu membaringkannya di jok belakang mobilnya. Ia ingin segera membawa Amber pulang ke rumah. Dan mengenai urusan Jeff ia serahkan sepenuhnya kepada Julian. Ia yakin Julian tahu apa yang harus dia lakukan terhadap Jeff. Dave memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tak berapa lama mobil mewah Dave tiba di rumah. Dengan cepat pria itu membawa Amber masuk ke dalam rumah langkahnya tergesa-gesa naik ke lantai dua. "Tuan, apa yang terjadi dengan Nyonya Amber?" tanya Alfred yang kaget melihat keadaan Amber. "Alfred tolong bawakan air dingin. Antar ke kamar Amber." Dave memberi perintah. "Baik Tuan." Alfred mengangguk dan langsung pergi ke dapur. Dave membaringkan tubuh Amber di atas kasur. Terlihat sekali kalau pria itu sangat mengkhawatirkan Amber. "Amber... cepatlah sadar," gumamnya pelan. "Tuan ini airnya." Alfred menyerahkan baskom kecil berisi air dingin lengkap bersama handuk kecilnya. Dave mencelupkan handuk kecil k

    Huling Na-update : 2025-02-21
  • Hasrat Liar Hot Duda   Hukuman untuk Pengkhianat

    Jeff menelan ludah saat melihat Dave berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam penuh amarah. Wajahnya terlihat begitu dingin, seolah siap untuk menghabisinya kapan saja. Jeff mencoba menyeringai, mencoba menunjukkan bahwa ia tidak takut, tapi tubuhnya sedikit gemetar. "Dave, kau tidak akan berani menyentuhku," ucap Jeff dengan suara bergetar, meskipun ia berusaha untuk tetap terdengar santai. "Aku masih keponakanmu, dan kau tahu bagaimana reaksi keluarga kita jika sesuatu terjadi padaku." Dave mendengkus, lalu merendahkan tubuhnya agar wajah mereka sejajar. "Kau pikir keluargaku akan membelamu setelah apa yang kau lakukan pada Amber?" suaranya terdengar dingin, membuat bulu kuduk Jeff meremang. "Kau sudah melewati batas, Jeff. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu kali ini." Tangan Dave terulur dan. mendorong pelan kening Jeff. Jeff terdiam dan berusaha untuk tetap tenang, demi tidak menunjukkan rasa takutnya pada Dave. Jeff mencoba tersenyum, tapi kegelisahan jelas terli

    Huling Na-update : 2025-02-22
  • Hasrat Liar Hot Duda   Permohonan Maaf

    Malam itu, suasana di rumah Dave dipenuhi ketegangan. Nyonya Eliza dan Tuan Martin Oliver duduk di ruang tamu dengan ekspresi tegang. Bersama mereka, kedua orang tua Jeff juga hadir, wajah mereka tampak cemas. Mereka datang dengan satu tujuan yaitu membujuk Dave agar melepaskan Jeff. Namun, Dave tetap dengan pendiriannya. "Dave, kami mohon, lepaskan Jeff. Apa pun kesalahannya, dia tetap keluarga kita," pinta Tuan Richard, ayah Jeff, dengan suara yang penuh harap. Nyonya Olivia, ibu Jeff, ikut menimpali, "Kami tidak membenarkan perbuatannya, tapi dia masih muda, dia pasti bisa berubah. Berikan dia kesempatan, Dave." Dave menatap mereka dengan ekspresi dingin. Di sampingnya, Amber duduk dengan tubuh masih lemah, meski sudah berusaha kuat untuk tetap tegar. Ia menggenggam tangan Dave erat, sebagai bentuk dukungan. "Kesempatan?" Dave mendengkus sinis. "Kesempatan apa yang kalian maksud? Kesempatan untuknya berbuat lebih buruk lagi? Apa kalian tahu bagaimana trauma yang harus Amber

    Huling Na-update : 2025-02-22
  • Hasrat Liar Hot Duda   Rencana Liburan

    Amber menatap keluar jendela kamarnya di mansion Kensington, memperhatikan rintik hujan yang turun membasahi taman mawar yang baru ditanam minggu lalu. Sudah tiga hari berlalu sejak insiden penculikan yang dilakukan Jeff, tapi bayang-bayang ketakutan itu masih menghantuinya. Setiap kali dia memejamkan mata, wajah Jeff yang dipenuhi amarah dan obsesi selalu muncul dalam benaknya. "Kau belum tidur?" Suara Dave mengejutkannya. Amber berbalik, mendapati suaminya berdiri di ambang pintu dengan dua cangkir teh hangat di tangan. "Belum bisa," jawab Amber pelan, menerima cangkir yang disodorkan Dave. Aroma chamomile yang menenangkan menguar ke udara. "Bagaimana kabar Jeff?" Dave menghela napas panjang, duduk di tepi tempat tidur. "Pengacaranya menghubungiku tadi sore. Mereka mengajukan permohonan penangguhan penahanan, tapi aku sudah meminta Julian untuk mengurusnya. Jeff harus mempertanggungjawabkan perbuatannya." "Apa tidak apa-apa? Maksudku... dia tetap keponakanmu, Dave." "Dan ka

    Huling Na-update : 2025-02-23
  • Hasrat Liar Hot Duda   Dibawah Kendali Dave

    Perjalanan tiga jam dari London ke Lake District terasa begitu menyenangkan bagi Amber. Dave memutuskan untuk menyetir sendiri, menolak tawaran Julian untuk mengirim sopir. Pemandangan pedesaan Inggris yang hijau membentang di sepanjang jalan, memberikan ketenangan yang sangat mereka butuhkan setelah semua drama yang terjadi. "Kau tersenyum terus sejak kita berangkat," Dave melirik Amber yang duduk di sampingnya, satu tangan menggenggam kemudi sementara tangan lainnya menggenggam tangan Amber. "Aku hanya merasa... bebas," Amber menghirup udara segar yang masuk melalui jendela mobil yang sedikit terbuka. "Rasanya seperti meninggalkan semua masalah di London." Dave tersenyum, mengangkat tangan Amber dan mengecupnya lembut. "Bukankah ini bagus? Kita lupakan sejenak masalah yang ada." Dave tersenyum. Amber mengangguk. Sebenarnya hatinya masih saja resah karena keluarga Dave masih bersitegang mengenai penahanan Jeff. Mereka terbagi menjadi dua kubu. Ada yang mendukung Dave

    Huling Na-update : 2025-02-23
  • Hasrat Liar Hot Duda   Bella Tinggal di Mansion?

    Pagi itu, Amber terbangun dengan perasaan tidak nyaman yang sama seperti semalam. Tempat di sampingnya sudah kosong, tapi dia bisa mencium aroma kopi yang menguar dari arah dapur. Setelah mengenakan cardigan hangat, dia turun dan menemukan Dave sedang berbicara serius di telepon. "Aku tidak peduli apa yang dikatakan ayahnya, Bella tidak punya hak untuk tinggal di mansion itu lagi." Suara Dave terdengar frustasi. Amber berhenti di ambang pintu, tidak ingin mengganggu Dave yang sedang menelpon. Tapi Dave sudah melihatnya dan memberi isyarat agar dia mendekat. "Baiklah, Julian. Lakukan apa yang perlu kau lakukan. Tapi pastikan Bella paham bahwa mansion itu sekarang adalah rumah Amber." Dave menutup telepon dan menarik Amber ke dalam pelukannya. "Ada masalah dengan Bella?" Amber bertanya pelan, meski dia sudah tahu jawabannya. Dave menghela napas panjang. "Bella ingin tinggal di mansion untuk beberapa hari ke depan. Aku tidak tahu alasan tepatnya." "Sudah kuduga." Amber menghe

    Huling Na-update : 2025-02-25
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kejutan dari Bella

    Mereka segera kembali ke London dengan jet pribadi. Begitu tiba di mansion, suasana tegang menyelimuti ruangan. Bella berdiri di dekat perapian, mengenakan gaun hitam elegan. Senyumnya tipis saat melihat kedatangan mereka. "Dave," sapanya lembut, seolah mereka bukan mantan suami-istri yang hubungannya berakhir tragis. Dave menggenggam tangan Amber erat, menegaskan posisinya. "Untuk apa kau datang ke sini Bella? Hubungan kita sudah benar-benar berakhir dan aku tidak suka jika kau terus menerus mencari alasan untuk mendekatiku." Dave mendengkus pelan. Bella menatap Amber sekilas sebelum kembali ke Dave. "Aku ingin menjelaskan semuanya. Kenapa aku pergi, kenapa aku tidak pernah kembali. Aku... tidak pernah mengkhianatimu, Dave." Amber mencengkeram lengan suaminya lebih kuat. Sesuatu dalam kata-kata Bella terasa janggal. Dave menatap wanita itu tajam. "Aku tidak peduli lagi tentang hal itu Bella. Apapun alasanmu sekarang tidak akan bisa mempengaruhiku lagi. "Kau yakin tida

    Huling Na-update : 2025-02-25

Pinakabagong kabanata

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tuan Martin membuat semuanya kacau

    Julian membuka pintu ruang kerja Dave dengan tergesa, napasnya sedikit memburu. Dave yang tengah menatap layar laptop langsung mengangkat kepala, alisnya bertaut ketika melihat ekspresi serius di wajah tangan kanannya itu. "Ada apa, Julian?" tanya Dave, nada suaranya tenang tapi tajam. Julian menelan ludah. "Dave, ini bahaya.""Ada apa?" tanya Dave dengan alis berkerut. "Tuan Martin baru saja melayangkan gugatan hak asuh anak terhadap Amber," jawab Julian dengan wajah tegang. "Apa?" Dave langsung berdiri, kursi kerjanya bergeser dengan kasar. “Aku baru saja mendapat informasi dari kenalanku di pengadilan. Gugatan itu resmi. Suratnya sudah dikirim ke rumah Nenek Rose.” Wajah Dave langsung mengeras. Matanya dipenuhi amarah yang tak terbendung. "Shit! Kenapa Papa berani-beraninya mencampuri urusanku dengan Amber dan Ethan?!” gumamnya geram."Tenang dulu Dave, kau bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Tuan Martin siapa tahu dia bisa menarik gugatannya kembali. Kau juga h

  • Hasrat Liar Hot Duda   Serangan Tuan Martin Oliver

    Nyonya Eliza menatap suaminya dengan cemas dari balik cangkir teh yang belum sempat ia seruput. Wajah Tuan Martin tampak berubah drastis setelah mendengar kabar yang baru saja ia sampaikan. Sesuatu yang selama ini tidak pernah ia sangka bahwa Amber ternyata memiliki anak dari Dave. “Ulangi sekali lagi, Eliza. Anak itu… Ethan… dia anak Dave?” Tuan Martin bertanya dengan suara tertahan namun jelas menunjukkan kemarahan yang ditahannya. Nyonya Eliza mengangguk pelan. “Iya. Namanya Ethan, usianya sekitar dua tahun. Aku baru saja bertemu dengannya. Dia sangat mirip Dave saat masih kecil.” Tuan Martin berdiri dari kursinya dengan ekspresi tak percaya. Ia berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sambil menghela napas panjang. “Kenapa baru sekarang aku tahu soal ini?! Kenapa Dave tidak mengatakan apapun padaku?!” “Karena dia juga baru tahu, Pa. Dan dia sangat emosional setelah mengetahuinya. Anak itu adalah darah dagingnya. Itu alasan Dave begitu ngotot ingin memperbaiki hubungannya den

  • Hasrat Liar Hot Duda   Dinner Romantis

    Amber akhirnya memutuskan untuk tetap bekerja di restoran milik Tuan Grayson. Keputusan itu diambil setelah berbagai pertimbangan yang matang, meskipun ia sadar situasinya kini tidak lagi sama. Banyak rekan kerja yang tetap mencibirnya di belakang, tetapi setidaknya mereka tidak berani terang-terangan mengusik dirinya seperti sebelumnya. Namun, keputusan itu membuat Dave sedikit kesal. Bukan karena ia tidak mendukung pilihan Amber, tetapi karena dalam hatinya, ia lebih ingin Amber tidak perlu lagi bekerja di tempat itu. “Kenapa kamu tetap ingin bekerja di sini?” tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak. Amber menghela napas. “Karena aku masih ingin mencari uang untuk biaya hidupku, Dave. Aku ingin tetap bekerja dan tidak bergantung pada siapa pun.” Dave mengusap wajahnya dengan frustrasi. Ia tahu Amber adalah wanita yang keras kepala, tetapi tetap saja, ia berharap Amber lebih mempertimbangkan posisinya sekarang. "Aku bisa memberimu uang tanpa harus bekerja di sini. Bila perl

  • Hasrat Liar Hot Duda   fitnah keji

    Amber sudah merasa ada yang tidak beres dengan sikap beberapa rekan kerjanya sejak beberapa hari ini. Sikap lunak Tuan Grayson yang biasanya selalu tegas dan tanpa ampun jika ada karyawannya yang melakukan kesalahan menjadi penyebabnya. Mereka berpikir kalau Tuan. Grayson telah dirayu oleh Amber hingga dia memaafkan kesalahan pria itu. Beberapa dari mereka sering berbisik-bisik saat Amber lewat, dan tatapan mereka penuh sindiran. "Aku yakin dia pasti punya hubungan spesial dengan Tuan Grayson," bisik salah satu dari mereka saat Amber berjalan melewati pantry. "Jelas. Kalau tidak, mana mungkin dia masih bekerja di sini setelah semua kesalahan yang dia buat?" sahut yang lain dengan nada sinis. "Amber menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mereka yang membicarakannya. " Ngomong apa sih kalian? Amber bukan wanita seperti itu!" Rachel ikut geram. "Darimana kau tahu?" "Aku mengenal Amber dan aku yakin Amber tidak mungkin merendahkan dirinya seperti itu." "Sudahlah

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tawaran Tuan Grayson

    Amber duduk di ruang tepi ranjang dengan tatapan kosong. Pikirannya masih dipenuhi oleh pertemuannya dengan Dave. Sejak pria itu datang kembali ke kehidupannya, Amber merasa dunianya yang tenang mulai terusik. "Amber!" Suara ketukan di pintu disertai panggilan membuyarkan lamunan Amber. Pintu kamar terbuka dan Clara berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya. "Hallo Sayang, apa kabarmu?" Clara langsung berhambur memeluk Amber. "Kabarku baik Cla." Amber memaksakan senyum. Clara masuk dan duduk di sofa. Ia menatap Amber dengan penuh perhatian. "Kau terlihat lebih pucat dari biasanya, apa kau sakit?" tanyanya sambil mengamati wajah Amber. Amber menghela napas. Ia tahu tak ada gunanya menyembunyikan sesuatu dari Clara. "Dave sepertinya tahu kalau Ethan adalah anaknya." "Apa? Bagaimana mungkin?" Amber menggigit bibirnya ragu, lalu mulai bercerita tentang bagaimana Dave tiba-tiba muncul kembali dalam hidupnya, bagaimana pria itu berusaha membawa Ethan, dan bagaimana

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bimbang

    Amber mondar-mandir gelisah di teras rumah. Jantungnya berdegup cepat, kepalanya dipenuhi pikiran buruk. Ia terus menunggu, berharap Dave segera datang dan mengembalikan Ethan. Saat akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah, Amber langsung berlari ke arah gerbang. Napasnya memburu ketika melihat Dave keluar dari mobil dengan Ethan yang tertidur dalam gendongannya. Tanpa pikir panjang, Amber merebut Ethan dari pelukan Dave. Ia memeluk anaknya erat seolah takut kehilangan. Setelah memastikan Ethan baik-baik saja, ia menatap Dave dengan penuh kemarahan. "Apa yang kau lakukan, Dave?!" serunya dengan suara tertahan agar tidak membangunkan Ethan. "Aku sudah bilang jangan pernah membawa Ethan pergi tanpa izinku!" Dave menatap Amber tanpa ekspresi. Lalu, sebuah senyum tipis yang penuh arti terukir di bibirnya. "Kenapa kau begitu panik, Amber?" tanyanya santai. "Kau takut aku akan membawa Ethan pergi?" "Tentu saja!" jawab Amber ketus. Dave mengangkat alisnya. "Kenapa

  • Hasrat Liar Hot Duda   Jalan-jalan dengan Papa

    Dave masih memeluk tubuh mungil Ethan dengan penuh haru. Perasaan yang mengalir di dalam dirinya begitu kuat, seakan semua rindu dan cinta yang selama ini terpendam akhirnya menemukan jalannya. Ethan tetap diam di dalam pelukannya, seolah mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, Dave mengendurkan pelukannya dan menatap wajah anak itu dengan penuh kasih sayang. “Nak, maukah kau pergi jalan-jalan dengan Papa?” tanyanya lembut, tangannya mengusap rambut lembut Ethan. Ethan menatapnya dengan mata bulatnya yang jernih. Sepertinya anak itu masih bingung, namun di dalam benaknya, ada sesuatu yang membuatnya tidak takut pada Dave. Ia merasa hangat dan nyaman di dekat pria ini, meskipun ia tidak mengerti mengapa. Sebelum Ethan sempat menjawab, suara Nenek Rose terdengar dari belakang. “Tidak. Kau tidak bisa membawa Ethan pergi, Tuan Muda Oliver,” ucapnya tegas. Dave menoleh dan mendapati Nenek Rose berdiri di dekat pintu dengan ekspresi waspada. Jelas sekali kalau

  • Hasrat Liar Hot Duda   Hasil Tes DNA

    Julian mengetuk pintu ruang kerja Dave sebelum melangkah masuk dengan ekspresi serius. Di tangannya, ia membawa sebuah amplop besar yang telah ia tunggu-tunggu hasilnya selama beberapa hari terakhir. Dave, yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, menatap Julian dengan tajam. "Kau sudah mendapatkan hasilnya?" tanyanya, suaranya penuh ketegangan. Julian mengangguk dan menyerahkan amplop itu. "Hasil tes DNA Ethan sudah keluar." Dave langsung meraih amplop itu dengan tangan gemetar. Ia mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya dan membaca setiap kata dengan seksama. Napasnya tertahan. "Kecocokan DNA: 99,9%. Subjek yang diuji memiliki hubungan biologis sebagai ayah dan anak." Dave membeku di tempat. Sejenak, ia tidak bisa berkata apa-apa. Semua dugaan dan harapannya selama ini terbukti benar. Ethan adalah darah dagingnya. "Ethan... adalah anakku..." bisiknya pelan, suaranya terdengar bergetar. Julian mengangguk. "Ya, Tuan. Ethan benar-benar anak Anda." Dave merasa dad

  • Hasrat Liar Hot Duda   Buat Amber Kembali

    Amber keluar dari ruangan atasannya dengan wajah sedikit pucat. Perasaan lega karena tidak langsung dipecat bercampur dengan ketegangan akibat ancaman tadi. Jika dia sampai melakukan kesalahan lagi, pekerjaannya akan hilang. Itu berarti dia harus mencari cara lain untuk menghidupi Ethan. Tidak, dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini. Namun, baru saja ia hendak kembali bekerja, beberapa temannya sudah menunggunya di dekat pantry. Rachel, yang selama ini cukup dekat dengannya, menghampirinya dengan ekspresi khawatir. Tapi tidak semua yang berdiri di sana memiliki ekspresi yang sama. Banyak di antara mereka yang menatap marah dan iri pada Amber. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Rachel pelan. Amber menghela napas sebelum menjawab. "Aku ditegur karena keluar saat jam kerja kemarin. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Rachel tampak lega, tetapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, seorang pelayan bernama Lany menyelanya. "Sudah kuduga," katanya dengan nada menyindir. "K

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status