Beranda / Pernikahan / Hasrat Istriku / Terbongkarnya Rahasia

Share

Terbongkarnya Rahasia

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-30 09:00:00

“Waktu itu, dia datang ke ruangan kesehatan dengan mengeluhkan nyeri di perutnya. Katanya dia jatuh terduduk. Dia punya hubungan yang buruk sama teman di kantornya. Temannya ini bercanda mungkin, niatnya. Tapi ternyata efeknya benar-benar fatal. Dia enggak tahu kalau dia juga lagi hamil, yang gue tahu cuman segitu,” jelas Fajar.

“Dan di waktu yang sama, lo lagi enggak di sini buat dia, Ghi. Lo marah sama dia, karena sesuatu. Bukan karena keguguran itu?” tanya Rendi pada Ghiyas.

“Enggak. Gue sama dia ada masalah memang, tapi bukan tentang ini. Ngapain gue marah kalau dia keguguran? Gue harusnya ada di dekat dia, jaga dia, rawat dia. Bukannya malah pergi.”

Ghiyas mendesah kecil. Dia sedang memikirkan apa yang sebenarnya Naya pikirkan hingga tak memberi tahunya sama sekali. Sudah hampir setengah tahun, Naya menyembunyikannya berarti.

“Kenapa dia enggak ngasih tau lo, ya? Seharusnya dia cerita, sih.” Rendi mengo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Istriku   Rahasia Naya yang Lainnya

    Ghiyas terus terpikirkan tentang Naya seharian ini. Dirinya benar-benar kecewa atas apa yang disembunyikan Naya darinya. Tentang anak pertamanya yang telah lenyap akibat kecelakaan yang tidak dia ketahui sama sekali. Dan Naya memilih untuk bungkam darinya selama ini.Begitu pulang ke rumah, Ghiyas mendapati Naya yang mengirimkan foto jika dirinya sudah tiba di hotel. Naya tersenyum di foto itu sambil menunjukkan kamar hotelnya siang tadi.“Apa lagi yang sebenarnya ingin kamu sembunyikan, Naya?” gumam Ghiyas.Suaranya terdengar sangat lesu dan berat. Ghiyas memang tak akan mempermasalahkan jika memang Naya keguguran. Namun, Naya yang menyembunyikannya, yang membuatnya mempermasalahkan hal tersebut. Apa sulit untuk membuatnya tahu jika sempat akan menjadi ayah walau hanya sesaat. Bahkan Naya juga tahu, dia sempat akan menjadi ibu setelah anaknya mati.“Ctak!”Suara sesuatu yang putus membuat Ghiyas menolehkan kepalanya ke dind

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Hasrat Istriku   Kekasih Bayangan

    “Ah, kenapa? Mas jadi bikin Naya penasaran.”[“Enggak, jangan terlalu dipikirkan. Fokus aja sama apa yang kamu lakukan di sana. Mas capek hari ini, Mas mau istirahat lebih awal.”] Ghiyas memang tampak lelah.Karena Ghiyas mungkin telah melalui hal berat hari ini, Naya menganggukkan kepalanya. Mengizinkan pria itu untuk segera menutup teleponnya dan istirahat. Walau Naya agak cemas dengan Ghiyas sekarang. Ada sesuatu yang aneh, Naya tahu itu. Ghiyas agak berubah padanya.“Oh, oke kalau gitu. Tapi Mas enggak kenapa-napa, kan?” Naya ingin memastikannya sekali lagi.[“Iya, Mas baik. Mas tutup, ya? Nite.”]“Sleepwell!” Naya tersenyum manis padanya begitu Ghiyas hendak mengakhiri panggilan itu.Begitu Ghiyas menutup teleponnya, Naya mendesis dan mulai berpikir tentang apa yang terjadi pada Ghiyas. Karena penasaran, Naya ingin mengirimkan pesan untuk bertanya pada Gabby tentang apa yang te

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • Hasrat Istriku   Hilang Kabar

    Naya terus menghubungi Ghiyas pagi itu. Handphone Ghiyas tidak aktif, tidak seperti biasanya. Itu membuatnya cemas. Belum lagi, Ghiyas terlihat aneh kemarin saat di panggilan video. Dan pagi ini, pria itu mendadak hilang kabar seperti waktu itu. Membuat Naya jadi merasa cemas.“Naya, ayo! Jika kamu sudah selesai sarapan, kita harus segera menuju ke tempat berikutnya!” ajak David seraya berjalan mendekati Naya yang sudah ada di dekat pintu keluar.Naya segera menoleh dan menganggukkan kepalanya dengan gugup. Dia tampak panik dan gelisah.“Ada apa? Kamu sakit? Kamu terlihat lebih pucat dan kamu terlihat gelisah,” ucap David memperhatikannya, cemas jika Naya sakit karena dia tampak tak sehat.“Tidak, bukan apa-apa.” Naya menggeleng kecil agar David tak banyak tanya lagi.Dan mereka kemudian segera pergi dari sana. Mereka memasuki mobil untuk melakukan pertemuan di sebuah gedung. Naya terus menerus membuka handphonen

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • Hasrat Istriku   Agar Jera

    “Ini materi yang akan kita tampilkan besok. Untuk acara besok, kita mulai jam 09.00, selesai mungkin sekitar jam 12.00 dan kita akan makan siang bersama. Setelah makan, kita baru akan pulang.”David mendengarkan penjelasan dari sekretarisnya yang telah mengatur jadwal mereka. Dan dia melirik ke arah Naya yang masih banyak diam. Dia kemarin sangat aktif dan bersemangat, dan secara mendadak hari ini Naya lebih banyak diam seperti biasanya lagi.“Naya, kelihatannya ada sesuatu yang mengganggu kamu dari pagi ini. Apa itu? Bahkan seharian ini, kamu tidak menunjukkan sikap yang sama seperti sebelumnya.” David terus mencurigainya.Naya kemudian menatap ke arah David. Widya dan Danu juga menatap ke arah Naya sekarang. Naya benar-benar sudah tak nyaman. Rasanya ingin segera pulang karena Ghiyas tak kunjung bisa dihubungi. Dalam sepersekian detik, Naya telah memutuskan untuk segera pulang.“Saya merasa tidak enak badan. Jika boleh, say

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01
  • Hasrat Istriku   Naya Pulang

    Naya berangkat pagi-pagi sekali untuk mengejar kereta pertamanya pagi itu. David mengantarkan Naya ke stasiun. Pria itu agak cemas, walau Naya tak menunjukkan jika dirinya sedang sakit hari itu.“Sampai di sana, pulang dan istirahat! Jangan keluyuran! Ditambah, jangan masuk kerja!” ujar David.“Baik, Pak. Terima kasih banyak,” ucap Naya sambil membungkuk kecil.David menganggukkan kepalanya dan mendekati Naya. Tangannya terulur untuk menepuk pelan bahu Naya. Sorot mata Naya melirik tangan David yang menepuk bahunya itu sebentar.Akhirnya, Naya memasuki kereta dan David kembali ke hotel. Naya lega akhirnya bisa pulang lebih awal. Ghiyas masih tak bisa dihubungi sampai hari ini. Ingin bertanya kepada orang tua mereka pun, rasanya sulit. Karena mereka pasti akan khawatir dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi.Naya bahkan belum tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Ghiyas. Hingga dia memutuskan untuk segera mengetahui apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01
  • Hasrat Istriku   Dua Pilihan

    “Kamu keguguran, udah lama banget. Tapi kenapa enggak ngasih tahu Mas sama sekali? Apa Mas memang enggak berhak tahu di mata kamu? Atau karena kamu bersyukur karena ternyata kamu gagal jadi seorang ibu seperti yang kamu harapkan? Kamu enggak siap, bukan?”Ghiyas menatap ke arah Naya dengan tajam. Semula cara bicaranya lemah dan tenang. Perlahan kalimatnya semakin runcing dan nada bicaranya mulai terdengar lebih kuat.Naya mengulum bibirnya sejenak. Dia tak pernah menyangka, bahkan tak pernah berpikir jika Ghiyas akan mengetahui tentang kasus yang sudah dia tutupi dengan baik itu. Dia tak siap untuk bicara.“Naya enggak tahu Mas tahu soal itu dari siapa, tapi itu enggak benar. Naya enggak pernah hamil. Gimana Naya bisa keguguran?” Naya mencoba mengelak, terdengar gugup.Mendengar kebohongan dari Naya membuat Ghiyas tersenyum sambil menggeleng kecil. Ini ternyata istrinya. Banyak sikap Naya yang perlahan terlihat jelas perbedaannya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • Hasrat Istriku   Pisah Ranjang

    “Itu berarti kamu punya waktu sampai tiga hari untuk memikirkannya. Selama itu juga, jangan bicara sama Mas. Mas enggak mau kehilangan kendali atas diri Mas sendiri. Jangan berusaha memancing keributan sama Mas!” tegur Ghiyas tanpa lemah lembut.Dan saat itu juga, Ghiyas pergi berangkat bekerja. Meski jadwalnya siang, dia mungkin akan mampir ke apartemen Kevin dulu untuk sekedar beristirahat dan mempersiapkan dirinya kembali bekerja.Sementara Naya menangis sejadinya. Dia tak bisa merelakan salah satunya. Dia tak mau kehilangan semua yang sudah dia bangun sejak awal dan dia tak mau kehilangan pria yang sudah ada di hatinya.Dulu saat hatinya masih kosong, akan sangat mudah untuk melepaskan setiap pria yang bersungguh-sungguh padanya. Ghiyas berbeda. Pria itu telah merebut ruang kosong di dalam hatinya. Hatinya yang semula dingin, kian hangat jika pria itu ada bersamanya si sepanjang malam.Gadis itu menjambak kecil rambutnya dan mengeram kenca

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • Hasrat Istriku   Ketahuan Lagi?

    Naya terbangun dengan mata sembab. Sudah lama sekali rasanya dirinya menangis karena perasaannya sendiri. Dan entah kenapa rasanya moodnya sedang tak bagus sama sekali.Begitu melirik ke jam digital, Naya tersadar jika dirinya bangun kesiangan. Karena semalaman dirinya menangis. Tak bisa memutuskan mana yang harus dia pilih dan dia selamatkan.Tanpa aba-aba, Naya langsung bangkit dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar untuk melihat Ghiyas. Dan ya, Ghiyas sudah pergi. Sofa sudah rapi dan kelihatannya Ghiyas sengaja tak sarapan di sana. Ghiyas sudah meninggalkan apartemen pagi-pagi sekali. Entah ke mana.Naya memegangi kepalanya. Rasanya pusing karena dia bangkit terlalu tiba-tiba. Pandangannya kabur untuk beberapa saat hingga dia mendudukkan dirinya di lantai. Setelah pandangannya jelas dan kepalanya tak begitu pening, Naya menatapi apartemen yang terasa sangat sepi.Entah kenapa perasaan seperti ini sangat tidak wajar. Hatinya terasa sakit, dadanya te

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03

Bab terbaru

  • Hasrat Istriku   Epilog : Ghiyas dan Keluarga Kecilnya

    Teriakan Naya menggema di lorong rumah sakit. Dan di ruang persalinan, Naya memegang kuat brankar. Dengan Ghiyas yang berada di sisinya, mengusap halus kepala Naya. Pandangan Naya menuju ke arah kakinya yang terbuka lebar. Membuka jalan lahir untuk bayinya yang sudah tak sabar ingin keluar. Dengan keringat yang membanjiri kening bahkan hingga menetes ke pipinya.Begitu tangis bayi memecah keadaan yang mencekam itu, Ghiyas menengadahkan kepalanya. Untuk melihat bayi yang sekarang dipegangi dokter yang membantu persalinan saat itu.Senyum pria itu mengembang lebar. Matanya melirik ke arah sang istri yang kini menghela nafasnya dan berusaha menstabilkan nafasnya lagi. Kecupan mendarat berkali-kali di kepala Naya begitu Ghiyas merasakan perasaan lega dan melepaskan rasa bahagia yang dia rasakan.“Fadelico Sangga Donzello Eduardo. Itu, kan?” Ghiyas menatapi Naya yang masih terengah.Sorot mata Naya menatap Ghiyas dan menganggukkan kepalanya sambil

  • Hasrat Istriku   Pria Itu Akan Menjadi Ayah

    Ghiyas menenangkan Naya sampai Naya akhirnya tenang, setelah setengah jam. Dan dia bisa kembali berbaring untuk memejamkan matanya. Sambil mendekap Naya yang masih sesenggukan, Ghiyas berusaha untuk tidur lagi. Sementara Naya terus menatapi Ghiyas.“Naya tanyain Gabby, loh. Awas aja, kalau ternyata Mas enggak ke rumah sakit,” ancam Naya.“Iya, tanya aja sana! Orang catatan panggilannya Gabby juga masih ada di handphone Mas. Kamu mau tanya pihak rumah sakit juga boleh. Mau lihat catatan kerja Mas juga boleh.”“Naya mimpi Mas ninggalin Naya, buat orang lain. Mas bakal kayak gitu sama Naya?”“Enggak, Nay. Sama siapa, coba? Mas udah tua, siapa lagi yang mau sama Mas kalau bukan kamu?”“Banyak. Mas ganteng, kok. Mas awet muda, makanya Naya demen. Pasti banyak juga yang demen sama Mas di luar sana. Bukan Naya doang.”“Enggak, Sayang. Jangan ngajak ngobrol dulu, dong! Mas ngantuk, ni

  • Hasrat Istriku   Kelakuan Bumil

    Naya tengah menunggu Ghiyas pulang, karena Ghiyas akan membawakan beberapa makanan yang sedang ingin dia makan. Ya, dia tengah mengidam dan baru saja menghubungi suaminya yang sedang dalam perjalanan pulang, untuk menitip beberapa makanan.“Assalamu’alaikum.” Ghiyas datang membawakan pesanan istrinya yang tengah mengidam.“Wa’alaikumsalam,” jawab Naya seraya menghampiri Ghiyas dan salim padanya.Ghiyas langsung menyodorkan apa yang dia bawa, membuat Naya tersenyum lebar. Naya menerimanya dan menyajikannya di meja. Ghiyas duduk di sofa sambil menatapi Naya yang belakangan ini kehilangan nafsu makannya, namun punya keinginan yang kuat untuk mencicipi berbagai makanan.“Makannya sedikit-sedikit, nanti mual lagi kalau kebanyakan,” ujar Ghiyas.“Enggak akan. Soalnya Naya mau banget makan ini semua,” jawab Naya dengan yakin.Naya memakan setiap makanan yang dibawakan Ghiyas. Dan Ghiyas se

  • Hasrat Istriku   Kunjungan

    Naya berbaring di brankar. Matanya tertuju pada dokter yang sekarang menyingkap bajunya dan agak menurunkan sedikit celananya. Ghiyas menemani Naya di ruangan itu, untuk mengecek bayinya. Naya melihat ke arah monitor, tak sabar untuk melihat bayinya.Dokter menuangkan gel di atas perut Naya dan mengusapnya dengan alat ultrasound. Dan tampak kondisi rahim Naya di monitor. Dengan kantung janinnya yang sudah terlihat.“Usia kandungannya masih sekitar 4 minggu, belum terdeteksi detak jantungnya,” kata dokter.Ghiyas menganggukkan kepalanya membenarkan. Ghiyas tersenyum sambil melirik Naya yang menatap ke arah monitor terus. Ghiyas tahu bagaimana perasaan Naya sekarang, sejak rahimnya bersih lagi, Naya sudah menantikan kehadiran bayinya. Hingga sekarang, dia muncul.Setelah dari ruangan dokter, Naya menunggu vitamin yang telah diresepkan di farmasi sambil membaca jurnal kehamilan. Dia sudah pernah membacanya, namun entah kenapa rasanya senang memba

  • Hasrat Istriku   Hadiah Terbaik

    “Nay?!” Fely menatap Naya dengan tak percaya, dan melirik ke arah perutnya sendiri yang buncit.“Ini apa?” Ghiyas terkekeh bingung sambil menatapi dua potongan kain yang tak dikenalinya.Naya hanya tersenyum geli melihat reaksi Ghiyas. Sementara yang lainnya sekarang juga demikian, dengan perasaan gemas karena Ghiyas masih belum menyadari apa yang ingin Naya katakan dari hadiahnya itu. Bahkan Kevin sekarang mengerti apa yang menjadi hadiah ulang tahun Ghiyas.“Lebih jelasnya, lihat apa lagi yang ada di bagian bawahnya,” ucap Naya sambil tersenyum.Ghiyas mengernyit dan menarik kertas lain yang menghalangi. Dan dia menemukan sesuatu yang membuat ekspresinya langsung hilang seketika. Ghiyas meraih benda yang sudah lama tak ia lihat lagi. Dan alat seukuran stik es krim itu kini berada di genggaman Ghiyas lebih cepat.“Oh?!” Ghiyas kemudian menatap ke arah Naya dengan penuh keterkejutan.Naya terta

  • Hasrat Istriku   Surprise!

    Ghiyas yang ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan Naya, kini hendak membuka pintu. Namun, pintunya terkunci. Dan membuat Ghiyas menggedor-gedor pintunya secara tidak ramah.“Naya! Naya, buka pintunya!” ucap Ghiyas dengan suara yang tinggi.Namun, belum ada yang membukakan pintu untuknya. Akhirnya Ghiyas bahkan memukul pintu dengan perasaan marah. Mengeluarkan segala yang dia pendam belakangan ini. Rasa lelahnya yang datang entah dari mana, emosinya yang mendadak tak lagi stabil.“Naya! Naya, dengar Mas?! Naya, buka pintunya, sekarang!” sentak Ghiyas.Gabby di sana termangu, menatapi Ghiyas. Dia jadi agak khawatir sekarang pada Naya. Dan dalam benaknya bertanya, kenapa Ghiyas seperti ini dan apakah Naya selama ini baik-baik saja?Dan begitu seseorang membuka kunci rumahnya, tanpa membukakan pintu, Ghiyas langsung membukanya. Dan secara tak langsung membanting pintu itu. Perasaan seperti waktu itu, saat memergoki Naya bersa

  • Hasrat Istriku   Trust Issue

    “Kondisi Naya makin hari makin baik. Sampai dia pulih total, bahkan sekarang Naya jauh lebih baik dari sebelumnya. Lo suami yang baik buat dia.” Gabby melirik Ghiyas sambil tersenyum.“Gue cuman mau mendoakan yang terbaik buat lo sama Naya ke depannya. Makanya, gue mau juga didoain balik, tentang hubungan gue sama Gabby,” ucap Kevin seraya memegangi tangan Gabby.Kevin menggenggam tangan Gabby dan kemudian mengangkatnya, memamerkannya pada Ghiyas. Rendi langsung menyentil tangan Kevin hingga Kevin mendesis kesakitan dan buru-buru melepaskan tangannya dari Gabby. Gabby sendiri hanya terkekeh melihat pacarnya yang dinistakan itu.“Jangan terlalu romantis sekarang, habis nikah nanti bosan duluan,” tegur Rendi.“Emang kalau enggak romantis-romantisan sebelum nikah, nanti enggak akan bosan?” tanya Kevin.“Pastilah. Nanti banyak masalah, karena sama-sama merasa bosan dan mencari orang lain yang lebih

  • Hasrat Istriku   Rajin Bikin Debay

    Setelah tiga bulan berlalu, Naya sudah mampu untuk berjalan seperti biasa. Dan Naya sudah kembali beraktivitas seperti biasa sebagai istri rumah tangga. Mengurusi Ghiyas jauh lebih baik dari sebelumnya. Ghiyas melihat perubahan drastis dari Naya.Sayangnya, Ghiyas sering kali mendapati Naya yang bengong di jendela. Dia pasti bosan di rumah. Dan melihat Naya yang mencari kesibukan dengan membaca buku, atau mengikuti kegiatan secara daring, Ghiyas jadi tak tega terus membuat Naya mengurung diri di rumah.“Nay, kamu ada keinginan buat kerja lagi?” tanya Ghiyas sambil duduk di kasur.Ghiyas memandang Naya yang tengah asyik dengan buku bacaannya. Dan Naya segera mengalihkan pandangannya pada Ghiyas. Dia tersenyum dan menggeleng pelan.“Sebenarnya, Naya agak takut buat kerja di kantor. Tapi, menurut Mas gimana?” tanya Naya.“Kamu tahu, Mas enggak pernah ngelarang kamu bekerja, selama kamu enggak terpaku sama pekerjaan kamu.

  • Hasrat Istriku   Sosok Ghiyas

    “Kak, Kakak berarti keguguran udah dua kali dong, ya?”Ardan bertanya sambil menuangkan susu ke gelas dan menyodorkannya pada Naya yang duduk di meja makan sambil menatap ke arah televisi. Dia tengah menikmati acara kesukaannya di sana.“Iya,” jawab Naya seadanya.“Kak Ghiyas belum pulang, Kak?” tanya Ardan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.“Belum, makanya Kakak minta kamu di sini dulu. Kamu kayaknya buru-buru banget,” ucap Naya.“Enggak juga. Cuman ... Kakak enggak takut apa sama Kak Ghiyas? Aku dengar dari Mama, katanya Kakak memang cuek banget sama Kak Ghiyas. Kak Ghiyas emang enggak pernah marah sama Kakak ya, kok pada bilang Kak Ghiyas baik banget?” tanya Ardan.Naya mengernyitkan dahinya. “Kamu sekenal apa sama kakak iparmu? Bahkan semua orang juga tahu Mas Ghiyas orangnya baik banget.“ Naya lantas terkekeh karena ucapan adiknya itu.“Mungkin memang

DMCA.com Protection Status