*Happy Reading*Butuh waktu untuk Arletta memikirkan semuanya. Dia sampai berpikir berjam-jam, tidak sadar jika sudah kehujanan di taman belakang rumah sakit kala itu. Makanya dia sampai basah kuyup.Jika menuruti ego, Arletta ingin pergi saja dan tak ingin melihat Arkana lagi. Toh, pria itu juga sudah mengusirnya, kan? Hanya saja ... Arletta sadar, hal itu tentu bukan jalan keluar. Karenanya, setelah menimang cukup lama dari berbagai aspek. Dia pun memutuskan kembali menemui Arkana. Pikirnya waktu itu, jika memang harus berpisah akhirnya. Arletta ingin berpisah secara baik-baik, dengan mengetahui semua kebenarannya. Dia tidak ingin masalah ini menjadi momok dalam hidupnya nanti. Bagaimana pun caranya, Arletta bertekad memaksa Arkana membuka mulut malam ini. "Mas, kamu beneran gak mau jelasin apa pun sama aku?" tanya Arletta tenang, duduk di hadapan Arkana yang dari tadi hanya diam sambil menunduk dalam. Meski begitu, tangan pria itu yang terjadi dalam pangkuan tidak bisa dia. Teru
*Happy Reading*Karena kondisi Arkana sudah tidak kondusif. Akhirnya Arletta pun menyudahi sesi tanya jawabnya. Meski begitu, karena kini dia sudah mempunyai benar merah dari cerita masa lalu Arkana. Arletta pun tinggal mencari cerita selengkapnya dari orang terdekat pria itu. Akhirnya, saat Arkana kembali mendapat penanganan Dokter. Arletta pun memutuskan menelepon kembali Bunda Reen demi melengkapi cerita yang sudah ada. Kenapa Arletta bersikukuh mencari detail ceritanya. Karena dia merasa memang harus tahu semuanya, agar nanti bisa menghadapi siapapun orang yang mencoba menggunakan masa lalu Arkana untuk mengusiknya. "Bagaimana kondisi Dewa?" "Sedang di tangani dokter, Bun. Tadi ... Mas Arkana sempat hilang kendali soalnya," jelas Arletta kemudian.Terdengar desah panjang dari seberang sana. Entah karena lega atau karena prihatin pada kondisi Arkana. Yang jelas, setelahnya Bunda Reen malah terdiam. "Bun, Ale boleh tanya lagi, gak?" Arletta pun berinisiatif membuka obrolan lagi
*Happy Reading*"Saat dilarikan ke rumah sakit. Inara sudah dinyatakan tak selamat. Sementara Dewa akhirnya mengalami koma selama beberapa bulan akibat cidera di bagian kepala. Saat akhirnya siuman, Dewa sangat terpukul karena merasa bersalah pada Inara dan bayinya. Apalagi dia juga tak bisa melihat mereka untuk terakhir kali."Arletta tak mampu berkata-kata setelah mendengar seluruh cerita Bunda Reen. Hatinya miris sekaligus prihatin pada nasib suaminya. Tak di sangka, ternyata si playboy itu juga punya luka sebesar itu."Lalu, bagaimana keluarga Inara setelahnya? Apa mereka mau memaklumi kondisi tersebut atau ...." tanya Arletta setelah berhasil menguasai keterkejutannya.Desah berat terdengar dari Bunda Reen. "Keluarga Inara tidak bisa menerima kepergian Inara waktu itu. Dan malah menuntut pertanggung jawaban Dewa atas kecelakaan tersebut meski orangnya sendiri masih koma. Mereka melimpahkan semua kesalahan pada Dewa. Padahal yang bunda tahu, mereka juga punya andil dalam masalah i
*Happy Reading*Mendung tak jua hilang dari wajah tampan Arkana, sekembalinya Gina mengurus administrasi rumah sakit. Bahkan binar sendu terus menggelayuti wajah itu sepanjang perjalanan pulang, hingga sampai ke studio miliknya. Mulut Arkana juga seolah terkunci rapat hari itu. Meski Gina sudah berusaha mengajak mengobrol, tapi pria itu tak memberi tanggapan berarti sama sekali. Hanya ham hem ham hem saja jawabannya. Membuat Gina bingung harus bersikap apa untuk menghibur sang kakak.Tidak ada celotehan atau guyonan yang biasa pria itu lemparkan untuk mewarnai harinya. Dunia Arkana terasa kembali suram seketika sejak membuka mata di rumah sakit. Apalagi, setibanya ia di studio, Bruno menyambut dengan wajah dingin. Sepertinya sepupu Arletta itu juga masih marah pada Arkana. Hal itu tentu membuat suasana makin tidak enak untuk Gina yang notabenenya adalah tamu di sana. "Lo bisa istirahat di kamar ini." Bruno menunjukan kamar di sebelah Arkana. Tempat yang biasanya ia gunakan jika seda
*Happy Reading*"Baiklah, tanpa membuang waktu. Mari kita panggilkan saja. Ini dia sahabat kami. Arletta Regina Zavier!"Sedetik kemudian. Seluruh lampu di matikan. Jantung Arkana semakin tak menentu di tempatnya, mencoba memfokuskan pandangan dalam gelap demi mencari keberadaan Arletta. Biasanya kalau seperti ini, pasti akan ada satu lampu tembak mengarah si bintang tamu, kan? Arkana menunggu dan bersiap mencari arah tersebut dengan tak sabaran. Sayangnya, alih-alih lampu tembak yang menyoroti kehadiran seseorang. Yang terjadi malah layar besar di depan menampilkan sebuah rekaman tentang Arletta dan Karmilla yang masih memakai seragam SMA mereka. 'Lah? Ini gimana konsepnya? Jadi Arletta datang atau tidak sebenarnya? Kenapa malah hanya rekaman begini?' batin Arkana mulai mendesah kecewa. "Ya elo lagi ngapa ngadi-ngadi, sih, Mil? Udah tau naik tangga aja masih sering jatuh. Ini lagi pake nantangin si Mora panjat tebing. Sehat lo?" Rekaman dimulai dengan wajah dan ucapan Arletta ya
*Happy Reading*'Bring me to life.'Arletta menutup lagu dengan nada panjang dan tinggi sekali. Membuat siapa pun yang mendengar merinding plus menahan napas tanpa sadar. Begitu pula dengan Arkana. Pria itu tak menyangka jika suara istrinya benar-benar luar biasa. Tepuk tangan langsung bergemuruh keras mengapresiasi penampilan tiga sekawan itu. Khususnya suara nada tinggi Arletta yang baru saja diperlihatkan.Arkana tahu jika selama ini Arletta bisa bernyanyi dan punya suara merdu. Namun, dia tidak menyangka jika suara istrinya bisa sampai setinggi itu. Apalagi, selama ini yang Arkana tahu Arletta biasa mengcover lagi dengan instrumen musik akustik ala di cafe-cafe. Jadi suaranya ya ... cukup berat dan ngena di hati. Beberapa orang bahkan menjuluki Arletta queen of melow. Karena lagu-lagu yang dibawakan Arletta memang selalu penuh penghayatan dan mampu menyentuh relung hati.Siapa sangka, ternyata menghadapi musik rock seperti ini pun, Arletta .... sudah di bilang kan, kalau istriny
*Happy Reading*Arletta berdecak kesal, saat mematut wajah di cermin sebelum mandi pagi, menemukan beberapa kiss mark menghias leher jenjangnya. "Ck, dasar kang photo resek!" omelnya lagi, sambil memperhatikan semua tanda merah di lehernya. "Ini gimana coba ngilanginnya," keluhnya kemudian masih dengan nada kesal, dan semakin kesal lagi jika mengingat kejadian semalam seusainya pesta ulang tahun Karmilla.Jika kalian mengira Arletta akhirnya buka segel dengan Arkana. Maka maaf, kalian harus kecewa. Karena sampai saat ini pun, dia masih segel rapat, meski semalam hampir saja terjadi hal yang sangat kalian tunggu-tunggu itu. Sorry, belum saatnya. Mengabaikan tanda merah di lehernya, Arletta pun meneruskan acara mandi paginya. Setelah itu, mengoleskan basic skincare tipis-tipis demi tidak diomeli Karmilla yang selalu rempong soal perawatan wajah. Saat baru saja keluar kamar mandi, Arletta terkesiap ketika merasakan sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang. Kaget, Arletta pun refl
*Happy Reading*VIDEO MESUM PENYANYI MUDA TRISTAN DEWANGGA DAN ARLETTA REGINA ZAVIER, BINTANG BARU DI ENTERTAIMENT BOCOR KE PUBLIK. APA SEBENARNYA HUBUNGAN MEREKA? DAN LANTAS BAGAIMANA NASIB ARKANA SADEWA, PASANGAN ARLETTA SAAT INI?Arkana memperhatikan wajah Arletta lamat-lamat saat akhirnya melihat berita tersebut, plus dengan potongan videonya. Namun, tak ditemukan raut wajah berarti dari Arletta. Padahal, tadi Arkana juga sempat melihat video tersebut. Dan di sana, wajah itu memang milik Arletta. Lalu, kenapa Arletta tidak tampak terkejut atau risau sama sekali? Aneh?"Kalau aku bilang ini bukan aku, kamu percaya, Mas?" ucap Arletta kemudian, seraya melempar pelan ponsel milik Arkana ke tengah meja makan. Arkana tak langsung menjawab. Pria itu mengerjap beberapa saat, lalu mengangguk. Meski dengan kaku dan dalam hati bertolak belakang. Melihat itu, Arletta tersenyum miring dan menatap Arkana datar. "Tapi wajah kamu tidak berkata demikian," ucapnya lagi membuat Arkana lumayan bi