"Menurutku Pamela nggak seperti yang dikatakan di Internet. Lagi pula, apa tujuannya untuk orang tua sepertiku? Jason memberinya cek sebesar sepuluh miliar sebagai ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan hidupku, tapi Pamela nggak menerimanya!"Nyonya Anisa juga mengangguk, setuju dengan pernyataan suaminya. Dia merasa sayang terhadap Pamela sejak pertama kali bertemu, mungkin karena anak itu mirip dengan cucu mereka yang hilang, Rembulan ....Singkatnya, menurut mereka anak itu tidak terlihat seperti anak nakal dengan niat jahat.Mendengar apa yang dikatakan Tuan Johan, Kelly mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya. "Ayah, Ibu, kalian berdua masih terlalu naif! Dia punya tujuan besar, makanya nggak menerima cek 10 miliar dari Jason!"Tuan Johan, yang tidak pernah mempercayai kata-kata menantu perempuannya, mengerutkan kening dan berkata, "Kalau begitu katakan padaku, untuk seorang gadis di usia yang begitu muda, tujuan lebih besar apa lagi?"Kelly menghela napas dengan e
Tuan Johan memandang Kalana yang duduk di sebelah Kelly dengan mata merah, tentu saja merasakan kasih sayang pada cucunya.Kalana adalah anak yang tumbuh besar bersama mereka. Meskipun sedikit manja dan keras kepala, tapi sering kali baik dan bijaksana. Kalana memang bukan tipe anak yang bisa berbohong.Kelly melihat ekspresi Tuan Johan sedikit terguncang lalu berkata lagi, "Ayah, Ibu, aku baru saja bilang kalau tujuan Pamela menyelamatkan Ayah pasti nggak sederhana. Sebenarnya, Pamela mengira bisa melakukannya untuk menyingkirkan Kalana hingga dengan sengaja merancang situasi itu. Dengan menjangkau Keluarga Yanuar dan memberikan bantuan pada Ayah, setelah tahu dengan baik, benar-benar memutuskan hubungan antara Kalana dan Tuan Agam.Fakta membuktikan bahwa tujuannya memang tercapai!Setelah tahu tentang keseluruhan proses penyelamatan Tuan Agam di rumah kami oleh Kalana, Pamela membuat beberapa detail yang nggak bisa diingat oleh Kalana karena berlalunya waktu dan menguraikannya satu
Kelly dan Kalana saling memandang. Mereka tidak menyangka Pamela akan datang begitu cepat. Semua yang mereka lakukan seharusnya tidak meninggalkan jejak dan jalang ini tidak akan mengetahuinya ....Saat ini, Kalana masih berlutut dan tidak bangun. Melihat Jason dan Pamela berdiri bersama, Kalana merasa tidak senang dan secara naluriah menjadi waspada. "Bukankah Kakak ke perusahaan? Kenapa pulang lagi?"Jason juga mendengar kata-kata fitnah yang diucapkan Kelly dan Kalana di depan Kakek dan Nenek. Awalnya Jason memang tidak punya kesan yang baik terhadap Kelly, ibu tirinya dan sekarang Jason merasa semakin jijik. Jason juga kecewa pada adiknya yang pernah disayangi olehnya."Pamela bilang ingin bertemu denganmu, aku juga mau dengar," kata Jason."Kak Pamela, kenapa ... kenapa mencariku?" Kalana berdiri, berkedip dan bertanya pada Pamela dengan ekspresi bingung di wajahnya.Pamela hanya memandangnya dengan ringan dan mengabaikannya. Setelah itu, Pamela menoleh untuk melihat Kakek dan Nen
Melihat foto di layar ponsel Pamela adalah wajah Kalana, Wulan dan Jovita, ekspresi Kalana tiba-tiba menjadi pucat ....Kelly juga melihat foto itu. Seketika, dia merasa ada yang tidak beres!Pamela menyerahkan ponsel kepada Jason yang berada di sebelahnya. "Pak Jason, lihatlah, apakah orang di foto adalah adikmu?"Jason mengambil ponsel Pamela dan melihatnya. Ekspresinya menjadi masam, lalu dia menatap Kalana yang tampak pucat. "Untuk apa kamu pergi ke tempat di foto ini pagi-pagi sekali?"Kalana tidak pernah menyangka dia akan difoto, dia jelas sangat berhati-hati dalam bertindak!Celaka, pasti tindakan Wulan dan Jovita telah menarik perhatian Pamela!Kalana berkata sambil mengedipkan matanya dengan rasa bersalah, "Kak, a ... aku nggak ...."Jason berkata sambil mendengus dengan ekspresi jijik, "Kamu nggak melakukannya? Foto itu diambil dan dipajang di depanmu. Kamu masih nggak mau mengakuinya?"Kalana berkata dengan yakin, "Foto belum tentu nyata. Teknologi sekarang sangat maju. Fot
Untuk seseorang seperti Kalana yang tidak memiliki batas, akan sulit baginya untuk mengakui kejahatan yang telah dia lakukan kecuali membongkar sifat aslinya!Pamela menggelengkan kepala sambil memegang keningnya. Bukti sudah ada tepat di hadapan mereka. Namun, Kelly dan Kalana masih tidak mengakuinya, haha!Kalana melihat reaksi tidak berdaya Pamela. Dia merasa bahwa Pamela tidak memiliki cara untuk menghadapinya lagi, jadi dia membujuk Pamela dengan tatapan penuh perhatian, "Kak Pamela, sebenarnya kamu seharusnya bertanya pada Ibu tiri dan adikmu, tanyakan siapa yang mereka temui di taman jalan lingkar luar pagi ini dan apa yang mereka dapatkan? Kamu nggak sepantasnya datang bertanya padaku. Orang di foto itu bukan aku ...."Pamela berkata sambil tersenyum, "Nona Kalana, bagi kamu dan ibumu, foto, video dan hal-hal lain yang dapat membuktikan bahwa perilakumu bermasalah akan dicap sebagai pemalsuan?"Kalana berkata dengan wajah polos, "Kami bukan mengatakan itu pemalsuan, tapi Kak Pa
Mereka kecewa karena Kalana berbohong. Mereka juga merasa bingung kenapa dia berbohong?Setelah Jason menonton adegan di TV, dia menatap Kalana sambil menyipitkan matanya dan bertanya dengan ekspresi dingin, "Kamu bilang kamu belum pernah ke taman jalan lingkar luar. Kenapa di video pengawasan lalu lintas ada video kamu mengemudi ke jalan lingkar luar? Apakah kamu bisa menjelaskannya?"Saat Kalana menghadapi kakaknya, dia jelas merasa tidak percaya diri. "Kak, a ... aku nggak bisa tidur nyenyak tadi malam. Aku merasa suasana hatiku buruk pagi ini, jadi aku pergi jalan-jalan ... Jalan lingkar luar lebih bersih, aku kebetulan berkendara ke jalan itu. Bukankah ini nggak bisa membuktikan bahwa aku pernah ke taman jalan lingkar luar?"Pamela mendecakkan lidahnya. "Nona Kalana, kamu baru saja mengatakan dengan sangat yakin bahwa kamu belum keluar pagi ini. Kenapa sekarang kamu mengakui bahwa kamu pergi jalan-jalan pagi ini? Nona Kalana, apakah kamu pernah berkata jujur? Apakah kamu nggak mer
Setelah mengatakan ini, Pamela mengambil segelas air dingin di atas meja kopi dan menyesapnya. Kemudian, dia memandang Kalana yang berkeringat deras sambil tersenyum."Kalau tebakanku benar, koper hitam itu pasti berisi uang tunai dalam jumlah besar, 'kan?""Tapi, kenapa Nona Kalana memberikan uang tunai kepada ibu tiriku? Kamu nggak mungkin merasa kasihan dan membantuku untuk berbakti pada mereka, bukan?""Seharusnya hanya ada satu alasan, Nona Kalana menyuap ibu tiriku yang nggak menyukaiku dan memintanya untuk membawa orang ke Kediaman Keluarga Dirgantara untuk memfitnahku. Kamu berharap aku akan diusir dari Kediaman Keluarga Dirgantara.""Tapi, mereka nggak berhasil menjalankan rencana di Kediaman Keluarga Dirgantara dan nggak mendapatkan keuntungan apa pun. Jadi, Nona Kalana meminta ibu tiriku untuk mengajari ibu dan putrinya menyebarkan berita di Internet.""Ibu dan putrinya yang berasal dari pedesaan itu sepertinya nggak tahu banyak tentang Internet. Terlihat jelas ada seseorang
Kalana menangis sambil menggelengkan kepalanya. "Nggak! Aku nggak ... nggak berbuat seperti itu .... Kak Pamela, tolong jangan menuduhku lagi! Aku hanya pergi jalan-jalan di pagi hari. Nggak disangka kamu memanfaatkan kesempatan ini untuk menuduh dan menjebakku!"Pamela sudah menduga reaksi ini. "Antara kamu dan aku, siapa yang memfitnah yang lain? Nona Kalana, untuk menghancurkanku, kamu bahkan mengabaikan Pak Agam yang kamu cintai. Kamu benar-benar nggak bermoral!"Setelah Kalana berpikir sejenak, sekarang dia tidak punya alasan atau bukti. Dia hanya bisa menggunakan taktik. Dia segera menunjukkan ekspresi sedih seolah dia telah dirugikan. "Cukup! Jangan bicara lagi! Aku belum pernah melakukan hal yang kamu katakan. Kak Pamela, aku sudah merelakan Agam padamu. Aku nggak akan pernah bersaing denganmu untuk mendapatkan Agam lagi! Tolong lepaskan aku! Jangan targetkan aku lagi! Huhuhu .... Kalau kamu sangat membenciku, aku akan memukul diriku sendiri untuk menunjukkannya padamu. Apakah