Share

Bab 935

Author: Hargai
Agam tertegun, lalu menoleh pada Pamela dengan tatapan aneh. Kemudian, Agam mengulurkan ponsel dan memberikannya pada Pamela. "Lihat saja aku berikan nomor pada siapa."

Melihat Agam memberikan ponselnya, Pamela tidak ingin melewatkan kesempatan itu.

Pamela langsung membuka layar ponsel Agam dan mengecek.

Memang ada satu teman baru di aplikasi media sosial Agam. Orang itu mengirimkan banyak foto dan satu alamat situs, tetapi Agam tidak menjawab.

Pamela menjadi canggung setelah melihat foto-foto dan situs iklan itu.

Agam berkata dengan suara dingin, "Sudah lihat? Itu teman sekolah Sila, katanya sedang bekerja di pusat pelayanan paska bersalin eksklusif. Belakangan ini, dia dengar Sila bilang bibinya sedang hamil. Dia tanya apa kita mau pesan pelayanan mereka dan dia bisa kirimkan foto lingkungan di tempat mereka dulu. Aku pikir kamu mungkin butuh saat bersalin nanti, jadi aku setuju."

Pamela terdiam.

Agam meneruskan dengan kesal, "Waktu bersalinmu masih lama, tapi aku nggak tahu banyak t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lisa kristiani
apa yg diumpetin ma agam
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 936

    Agam mengemudikan mobil ke Kediaman Dirgantara, tetapi berhenti di depan gerbang.Pamela sangat mengantuk sehingga ingin segera masuk, mandi dan tidur. Melihat Agam berhenti di depan gerbang, Pamela bertanya, "Kenapa nggak masuk?"Agam mengarahkan dagu ke mobil di depan. "Itu mobil Jason, sepertinya cari kamu."Pamela menoleh ke sana dan melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan dekat Kediaman Dirgantara.Sang pengemudi melihat mobil mereka, lalu membuka pintu dan keluar. Jason berdiri di sana sembari menatap ke arah mereka.Begitu melihat Jason, Agam menoleh pada Pamela dan bertanya, "Mau ketemu dia? Kalau nggak, aku langsung masuk."Jika Jason bukan kakak kandung Pamela, Agam tidak akan bersikap baik.Pamela memicingkan mata saat menatap Jason. "Dia sudah datang, aku coba lihat apa masalahnya.""Ya, aku tunggu di sini," jawab Agam sambil mengelus kepala Pamela.Kemudian, Pamela ke luar mobil dan berjalan menuju Jason.Mata Jason berbinar ketika melihat Pamela keluar. Jason meng

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 937

    Saat Pamela turun, Agam sibuk dengan ponsel dan tidak menghiraukan Pamela. Mungkinkah Agam turun tangan untuk mengatasi masalah pada saat itu?Jason berpesan, "Pamela, topik-topik hangat itu sudah hilang, tapi dampaknya nggak bisa hilang. Kamu harus hati-hati dalam beberapa hari ini, usahakan jangan keluar."Pamela mengangguk. "Terima kasih atas perhatian Pak Jason, aku tahu. Kalau nggak ada masalah lain, aku pamit dulu."Jason berseru, "Tunggu!"Pamela duduk lagi. "Ada apa lagi, Pak Jason?"Jason menatap Pamela dengan tatapan kompleks. "Pamela, topik-topik hangat itu muncul dengan sangat mendadak. Media dalam negeri nggak akan berani merilis berita tentang Keluarga Dirgantara tanpa mendapat konfirmasi. Setelah topik hangat hilang, Kakak suruh orang selidiki. Benar saja, ada campur tangan dari media luar negeri. Kamu bukan satu-satunya target mereka, tapi juga Keluarga Dirgantara. Apa pun yang terjadi, kamu harus hati-hati. Dengar nggak?"Pamela jengkel mendengarkan imbauan yang sama,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 938

    Tomi menepuk sandaran tangan kursi roda dengan keras dan mendengus. "Dia nggak setuju? Aku kakeknya! Selama aku masih hidup, dia nggak bisa menjadi diktator di keluarga ini!""Dasar kamu ...." Frida tampak galau. Ketika Frida ingin membujuk Tomi lagi, tiba-tiba ada suara yang datang dari belakang."Kakek Tomi, maafkan aku karena membawakan dampak buruk dan kerugian bagi Perusahaan Dirgantara beserta Keluarga Dirgantara. Jangan khawatir, aku akan memperbaiki reputasi Keluarga Dirgantara dan ganti rugi atas semua kerugian Keluarga Dirgantara."Tomi yang sedang marah tercengang karena mendengar suara Pamela. Kemudian, Tomi menoleh pada Pamela dan mengernyit.Frida dan Olivia menoleh ke belakang secara refleks.Pamela dan Agam sedang berdiri di belakang mereka.Frida berucap dengan canggung, "Pamela, Agam, kapan kalian pulang? Kenapa nggak bersuara?"Agam menjawab dengan tenang, "Baru masuk."Tomi menatap Pamela dengan ragu. "Kamu bilang kamu akan ganti rugi atas semua kerugian Keluarga Di

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 939

    Namun, sekarang, dia sedikit khawatir dengan situasi Pamela selanjutnya .......Begitu kembali ke kamar, Pamela melepas jaketnya dan berbaring dengan lelah di tempat tidur sambil memeluk bantal.Pria itu juga melepas jasnya dan dengan santai meletakkannya di sofa di dekatnya. Pria itu mengaitkan jari-jarinya yang panjang untuk melonggarkan dasinya sambil berkata, "Jangan ambil hati apa yang Kakek katakan tadi, omongannya nggak serius."Setelah mendengar ini, Pamela dengan malas mengangkat kelopak matanya yang setengah tertutup untuk menatap Agam. "Omongan Kakek nggak serius? Kalau begitu, dulu bukankah kamu juga mendengarkan kata-kata kakekmu lalu segera menikah, 'kan?"Agam menunduk dan menatap gadis kecil di tempat tidur. "Saat itu situasinya berbeda Kakek sakit kritis. Kalau aku nggak menikah, Kakek nggak akan mau operasi."Pamela mengerutkan bibirnya sambil memegang bantal, mengangkat kakinya dan dengan ringan menginjak kaki pria itu. "Kalau begitu kali ini kakekmu masih bisa meng

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 940

    Tidak ada berita lebih lanjut di Internet. Pencarian populer di Twitter hanyalah beberapa tentang hiburan. Paman pasti menggunakan beberapa cara untuk menekannya.Namun, ada banyak pesan yang belum dibaca yang terkumpul di perangkat lunak sosialnya. Pamela membuka satu per satu ....Adsila sudah membuka pesan yang paling banyak belum dibaca, menduduki peringkat pertama dalam daftar.Pamela membuka kotak dialog dengan Adsila ...."Bibi dan Paman sudah sampai rumah?""Bibi! Bibi! Kisahmu kembali heboh di Internet!""Seseorang memindahkan penelusuran populer hari ini ke Forum Alasa di Internet!""Bibi, ibu dan anak yang menuduhmu menggunakan aplikasi asing untuk siaran langsung menangis sedih di ruang siaran langsung! Cepat lihatlah!"Adsila mengirimkan tautan dikirim.Pamela membuka tautan tersebut dan melihat bahwa ibu dan putrinya yang datang ke rumah Keluarga Dirgantara untuk menimbulkan masalah hari ini sedang siaran langsung.Wanita paruh baya itu menggambarkan 'pengalaman' tidak ad

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 941

    "Kalian lihat, dia cemas lagi!""Mungkinkah dia itu Pamela?"Si Manis Lucu: "Aku ayahmu!"Setelah menonton siaran langsung beberapa saat, PamelaTak perlu menebak-nebak untuk mengetahui kalau warga net antusias bernama "Si Manis Lucu" ini adalah Adsila.Pamela keluar dari ruang siaran langsung dan menjawab Adsila, "Kamu harus tidur lebih awal dan jangan buang waktumu dengan orang-orang itu."Adsila segera mengirimkan pesan lain. "Tapi, Bibi, aku marah sekali! Orang-orang itu sama sekali nggak paham situasinya, jadi mereka mengatakan itu semua padamu!"Pamela berkata, "Kalu nggak bersalah nggak akan mungkin takut. Dengarkan Bibi, abaikan saja mereka."Adsila mengirim emotikon gila lainnya, tapi Pamela tidak membalas dan mengeklik obrolan grup yang tercantum di bawah emotikon Adsila ....Marlon kerja: "Bos, apa yang terjadi? Kenapa masalah ujian nasionalmu tiba-tiba diretas?"Ariel berkata: "Nggak ada yang ragu dengan nilai ujian nasional Bos. Saat itu siapa yang nggak tahu bahwa Bos ada

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 942

    Agam menyeka rambutnya dengan handuk kering, lalu berjalan dan duduk di samping tempat tidur. Agam dengan santai melirik layar ponselnya dan melihat pesan Andra.Mata Agam menjadi gelap. "Kamu masih berhubungan dengan Andra?"Pamela menatapnya dan berkata, "Nggak. Andra hanya mengirim pesan sesekali, aku juga belum membalas pesannya."Nada suara Agam menjadi sedikit canggung. "Kapan kamu punya kontaknya?"Pamela tidak berniat menyembunyikannya darinya dan berkata dengan jujur, "Pada hari kami mengambil foto pernikahan dan kembali dari Manor Sinar Rembulan, dia yang minta nomorku tapi aku nggak setuju. Namun, setiap hari dia memintanya, jadi aku akhirnya setuju."Agam membungkuk dan mengusap lembut kepalanya dengan tangan besarnya. "Saat aku nggak ada, jangan hiraukan pria itu."Pamela berkedip penasaran. "Dari awal aku juga nggak mau menghiraukannya! Tapi, paman, dia itu teman baikmu. Apa aku nggak perlu bersikap sungkan dengan temanmu?"Agam menatap matanya dan berkata, "Kamu nggak pe

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 943

    Setelah mendengarnya memanggil istri, pipi Pamela menghangat dan langsung duduk. "Kemarin malam aku nggak mandi, sekarang aku mau mandi dulu!"Melihat gadis kecil itu berlari ke kamar mandi dan mengunci pintu, Agam tertawa, lalu bangkit dan mengganti pakaiannya.Ketika Pamela keluar dari kamar mandi, Agam juga masuk untuk mandi, lalu mereka berdua meninggalkan kamar tidur bersama untuk turun ke bawah untuk sarapan.Namun, orang tambahan di ruang makan itu membuat raut wajah santai Agam tiba-tiba menjadi gelap.Nyonya Frida melihat cucu dan istrinya turun lalu berkata sambil tersenyum, "Agam, Pamela, kalian berdua harus segera sarapan. Nenek membuat bubur ayam hari ini! Pamela, cobalah!"Pamela tersenyum patuh. "Terima kasih, Nenek."Pamela memandang dengan sopan ke arah Tuan Tomi, yang duduk di kursi dan berkata, "Selamat pagi, Kakek Tomi."Tuan Tomi masih khawatir dengan apa yang terjadi kemarin, jadi hanya mengangguk gembira.Pamela tidak memperhatikan. Saat hendak pergi dan duduk, P

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status