'Ibu ingin mencelakai Pamela dengan menambahkan sesuatu yang bisa membuat orang keguguran dalam jumlah besar dalam jus delima. Karena salah minum jus delima yang Ibu persiapkan untuk Pamela, aku baru berakhir berada di rumah sakit seperti ini!'Justin baru menyadari ternyata selama ini ibu kandungnya dan kakak kandungnya hanya sedang berpura-pura, mereka bukanlah orang yang baik hati dan pengertian seperti yang dia kenal!Melihat mental Justin yang masih rapuh itu hancur, Pamela menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, lalu berkata pada pria itu, "Tuan Muda Justin, beristirahatlah dengan baik! Usahakan lebih cepat dewasa, ya!"Justin tersadar kembali dan mengalihkan pandangannya ke arah Pamela. Pemuda itu tampak mengerutkan keningnya tidak senang. Dia memang hendak mengucapkan sesuatu, tetapi dia merasa bersalah atas tindakan ibunya dan kakaknya. Pada akhirnya, dia mengatupkan bibirnya dengan rapat dan memilih untuk tutup mulut."Paman, ayo kita pergi."Pamela menggandeng tangan A
"Kak! Kakak ...."Kalana terduduk di lantai dan menangis tanpa henti. 'Gawat, gawat, semuanya sudah hancur ....'Semua jerih payahnya selama ini sudah dihancurkan oleh Pamela hari ini!Bahkan kakaknya sudah bersikap dingin padanya. Kelak, tidak ada pion lagi yang bisa dia gerakkan ....Melihat seorang nona besar yang disayangi dan dimanjakan oleh semua orang, sekarang malah dibenci oleh semua orang, bahkan ditampar dengan keras, Kelly benar-benar merasa kasihan pada putrinya dan panik melihat situasi putrinya saat ini.Dia mengalihkan pandangannya ke arah Tuan Besar Yanuar yang dari awal hingga akhir hanya seperti penonton di sana dan menatap suaminya dengan tatapan tidak puas. "Marko, kenapa kamu diam saja?! Putri kita sudah dipukul oleh putramu itu. Apa sebagai seorang ayah, kamu sama sekali nggak peduli?"Marko duduk dengan tenang di sana. Walaupun sudah ada tanda-tanda penuaan di fitur wajah sempurnanya, tetapi dia terlihat jauh lebih dewasa dan tenang dibandingkan dirinya saat mas
Saking kesalnya, dia berteriak dengan keras untuk mengusir keluarganya keluar dari bangsalnya.Kelly dan Kalana sangat terkejut ....Sebaliknya, Marko tetap terlihat tenang. Dia bangkit dari kursi, mengambil mantel yang tersampir di kursinya, lalu berkata pada putranya, "Justin, istirahatlah dengan baik. Kalau ada perlu apa-apa, tekan bel saja, suster pasti akan segera ke sini."Selesai berbicara, dia berjalan ke arah luar sambil membawa mantelnya. Sebelum keluar dari bangsal, dia berkata pada Kelly, "Kalau kamu ingin putramu segera pulih kembali, jangan merangsangnya lagi di saat seperti ini."Begitu selesai berbicara, pria itu pun sudah berjalan keluar dari bangsal.Kelly mengerutkan keningnya. Mengingat putrinya sudah kehilangan kasih sayang dari anggota Keluarga Yanuar, ke depannya dia hanya bisa menaruh harapannya pada Justin, putranya.Karena itulah, dia tidak berani merangsang putranya lagi dan segera menarik putrinya keluar dari bangsal ....Saat Kelly dan putrinya keluar dari
"Pamela"Saat Pamela hendak masuk ke dalam mobil, tiba-tiba dia mendengar seseorang memanggil namanya dengan lembut dari arah belakangnya.Sontak saja hal itu membuat pergerakannya terhenti. Begitu dia menoleh ke arah sumber suara, dia mendapati Jason sedang berjalan dengan cepat ke arahnya."Pamela, apa kamu bisa memberiku sedikit waktu? Ada hal yang ingin aku bicarakan berdua denganmu," kata Jason dengan lembut.Alis Pamela sedikit terangkat ke atas. Setelah berpikir sejenak, dia menoleh ke arah pria yang berada di sampingnya. "Paman, di depan sana ada sebuah tokok. Apa kamu bisa membantuku membeli sebotol yoghurt? Aku ingin minum yoghurt!"Bagaimana mungkin Agam tidak tahu gadis-nya maksud tersirat gadis-nya?Kalau dulu, dia tidak akan setuju gadis-nya mengobrol berduaan dengan pria lain. Namun, sekarang berbeda. Dia sudah tahu Jason adalah kakak kandung gadis-nya.Mereka berdua adalah kakak dan adik yang sudah lama terpisah. Karena gadis-nya bersedia untuk mengobrol dengan Jason, m
Jason sedikit tertegun, sorot mata kagum dan takjub pada adiknya tampak jelas di matanya.Perbedaan antara Pamela dan Kalana sangat jelas.Bagi Jason, wanita di hadapannya ini baru layak menjadi adiknya, sosok wanita yang tangguh dalam menghadapi segala situasi, bukan seperti Kalana yang hanya bisa menangis agar orang lain mengasihaninya. Terlebih lagi, Kalana adalah wanita bertopeng yang sangat keji dan memuakkan.Dulu, dia benar-benar sudah salah menilai orang dan mencurahkan kasih sayangnya pada orang yang salah. Mengapa dia bisa sebodoh itu sampai-sampai tidak menyadari akting rendahan seperti itu?Jason menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya pada wanita yang merupakan adik yang telah lama dicarinya ini, "Pamela, apa awalnya kamu bekerja denganku demi menyelidiki alasan mengapa Ibu membawamu meninggalkan kediaman Keluarga Yanuar saat itu?""Hmm, benar," kata Pamela, mengakui hal itu dengan terus terang.Di saat seperti ini, dia juga tidak bisa menyembunyikan apa pun lagi, jadi le
Jason menyipitkan matanya dan berkata, "Maksudku, kemungkinan besar Ibu masih hidup?"Pamela menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Tentu saja aku berharap seperti itu, tapi aku juga nggak tahu, karena selama ini aku belum menemukan petunjuk Ibu masih hidup, melainkan hanya mengumpulkan lukisan-lukisan peninggalan Ibu."Jason menghela napas dan berkata, "Selama bertahun-tahun ini, aku juga mencari keberadaanmu dan Ibu. Sekarang kamu sudah kembali. Aku akan mengirim orang untuk melanjutkan pencarian Ibu."Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Hmm, terima kasih atas bantuan Pak Jason. Kalau kamu sudah menemukan petunjuk, tolong beri tahu aku."Tentu saja dia tidak keberatan kalau Jason ingin mencari keberadaan ibu mereka. Bertambah satu orang yang melakukan pencarian, itu artinya pencarian bisa dilakukan lebih luas lagi dan kemungkinan dia bisa menemukan ibunya lebih besar.Sebenarnya, dia sangat khawatir setelah ibunya menitipkannya pada Darius, ibunya sudah dicelakai oleh orang
Selesai berbicara, Jason langsung berjalan melewati ayahnya dengan cepat dengan membawa mantelnya. Ekspresinya sangat datar, seolah-olah lawan bicaranya adalah orang asing yang tidak dikenalnya.Marko sudah terbiasa diperlakukan dengan dingin oleh putranya. Dia tidak marah, juga tidak menyalahkan putranya.Sejak Quenne pergi dengan membawa putri mereka, Jason tidak bersedia berbicara dengannya lagi.Tuan Besar Yanuar duduk seorang diri di sebuah bangku batu, lalu melemparkan sorot pandangnya ke arah tempat parkir ....Dia melihat gadis yang bernama Pamela itu menerima botol yoghurt yang sudah dibukakan tutupnya oleh Agam, lalu meneguk yoghurt tersebut. Kemudian, gadis itu mengangkat botol yoghurt mendekati bibir Agam. Saat pria itu hendak membuka mulutnya untuk meminum yoghurt, gadis itu malah menarik kembali botol yoghurt dengan nakal, seolah-olah sedang mempermainkan sang pria. Senyuman yang tersungging di wajah gadis itu benar-benar sangat indah dan menawan ....Tanpa Marko sadari,
Olivia paling suka membeli tas. Namun, karena belakangan ini neneknya sudah menarik semua kartu kreditnya, dia sudah sangat lama tidak berbelanja di luar. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa membeli tas mahal kesukaannya?Begitu mendengar dia akan mendapat sepuluh buah tas Hermes sebagai imbalan, mata Olivia langsung berbinar. Namun, detik berikutnya, dia menatap Pamela yang berasal dari latar belakang keluarga miskin dengan tatapan curiga. "Cih! Apa kamu punya uang? Berani-beraninya kamu menjanjikan barang semahal itu padaku!"Pamela menyunggingkan seulas senyum dan berkata, "Biarpun aku nggak punya, kakakmu punya. Jangan lupa, sekarang uang kakakmu ada di tanganku!"'Hmm, benar juga!' pikir Olivia. Hari ini, dia harus mendapatkan sepuluh buah tas Hermes yang Pamela janjikan itu."Pamela, kamu sendiri yang mengatakannya! Jangan sampai setelah aku selesai mengerjakan soal-soal itu, kamu malah melanggar janjimu!"Sudut bibir Pamela terangkat ke atas. "Jangan khawatir, aku nggak akan melang