Pada larut malam.Kalana diam-diam membawa roti dan camilan untuk adiknya, Justin.Begitu melihat kedatangan Kalana, dua pengawal yang diaturkan oleh Calvin untuk menjaga di depan pintu kamarnya Justin ragu-ragu sesaat, tetapi akhirnya mereka tidak berani menghalangi Kalana dan membiarkannya masuk.Jason selalu sangat mematuhi ucapan Kalana. Sekarang, meski Jason sendiri berada di tempat ini, dia juga pasti tidak akan tahan dengan sikap imut Kalana dan membiarkan Kalana memasuki ruangan.Jika mereka menghalangi Kalana, Kalana akan merasa tidak senang dan pergi mengadu pada Jason. Jason pasti akan memarahi mereka, jadi sebaiknya mereka membiarkan Kalana masuk!Saat Kalana memasuki kamar adiknya, dia melihat Justin sedang terbaring di atas ranjang sambil membenamkan kepalanya di bantalnya dan menangis ...."Justin? Justin, cepat bangun! Kalau begitu, kamu bisa sesak napas!" kata Kalana.Mendengar suara kakaknya, Justin awalnya terdiam sesaat, lalu dia beranjak duduk dan menyeka air matan
Demi kebahagiaan sang kakak, hati Justin mulai goyah. Dia pun berkata, "Tapi Kakak, aku rasa Kak Agam sekarang sangat ...."Kalana sudah tahu apa yang ingin dikatakan oleh adiknya. Dia tidak ingin mendengar kelanjutannya. Wanita itu lantas memotongnya dengan lembut."Aku tahu. Sekarang, Agam sangat baik pada Pamela. Bagaimanapun juga, dia sudah menikah dengan wanita itu. Dia nggak mungkin nggak menggubrisnya. Dia tentu harus membuat sedikit sandiwara di hadapan para sesepuh Keluarga Dirgantara.""Selain itu Agam juga adalah pria yang bertanggung jawab. Meskipun dia nggak memiliki perasaan pada Pamela, dia nggak mungkin nggak memedulikan wanita itu."Justin lantas mengerutkan dahinya dan berkata, "Kakak, bukan! Aku rasa sikap Kak Agam pada Pamela agak berbeda. Dia bahkan memperlakukannya lebih baik ...."Kalana kembali memotongnya dan berkata, "Dia sengaja berakting saling mencintai dengan Pamela. Tujuannya supaya para sesepuh Keluarga Dirgantara nggak mencurigainya.""Agam terlihat san
Agam mengangkat tangannya dan menghentikan pria itu sambil berkata, "Nggak usah! Kalau dia mengunci pintu dan nggak ada situasi darurat, siapa pun nggak boleh membuka pintu dengan kunci cadangan."Pak Dimas tertegun sejenak sebelum membalas, "Baiklah!"Sikap Agam sekarang sangat berbeda dengan sikapnya yang dulu.Dulu Pamela juga sering mengunci pintu dan ketika Agam mengetahuinya, dia akan menjadi sangat tidak senang, lalu menyuruh seseorang untuk membuka pintu.Tidak ada yang boleh mengunci pintu kamar Agam, apalagi mengunci Agam di luar kamar.Sekarang, Agam malah membiarkan hal tersebut terjadi. Benar-benar berbeda dari sebelumnya.Agam juga sudah berhenti mengetuk pintu. Pria itu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi wanita yang ada di dalam kamar tersebut.Setelah berdering sejenak, panggilan ponsel itu pun dijawab. Terdengar suara Pamela yang seperti mengantuk. Nadanya terdengar seperti baru bangun ketika berkata, "Ada apa?"Pria itu pun membalas, "Ayo bangun! Kita sarapan bers
"Sejak wanita itu menyinggung Tuan Besar Keluarga Yanuar di Sungai Kolos, dia sudah mendapatkan pelajaran yang sangat keras dari Jason. Akun sosmednya juga dikunci selamanya. Dia nggak bisa melakukan siaran langsung lagi.""Karena nggak tahan, wanita itu pun segera kembali ke rumah keluarganya di malam yang sama."Agam mendengarnya sambil menikmati sarapannya dengan tenang.Ervin kembali melanjutkan, "Wanita itu mengatakan bahwa ketika dia sadar sudah menyinggung tokoh penting dari Keluarga Yanuar, dia sangat takut pekerjaan keluarganya di rumah bisa terpengaruh. Jadi, selama beberapa waktu ini dia terus bersembunyi di kampung halamannya dan nggak berani menggunakan internet.""Dia bilang, bukan dia yang mengirimkan postingan Twitter untuk menjelekkan Nyonya. Akun Twitternya sudah diretas orang lain.""Karena dia pernah mendapatkan peringatan dari Keluarga Yanuar, dia nggak mungkin menyebarkan video pertemuannya dengan Tuan Besar Keluarga Yanuardi Sungai Kolos dan juga kenyataan bahwa
"Tuan Agam!"Calvin maju, lalu membungkuk dan berkata, "Tuan Agam, Tuan Jason berpesan agar aku mengembalikan mobil Tuan. Selain itu, dia ingin menyampaikan rasa terima kasihnya karena Tuan sudah bersedia meminjamkan mobil untuknya. Kalau nggak, Tuan Justin dan Nona Kalana mungkin harus menunggu selama dua jam lebih di Jembatan Amperam."Agam terlihat tenang ketika berkata, "Dia mau berterima kasih? Kenapa dia nggak datang sendiri?"Calvin sudah bertahun-tahun ikut dengan Jason berkecimpung di dunia bisnis. Pria itu selalu bersikap profesional. Hanya saja ketika menghadapi sosok kuat seperti Agam, dia tetap bisa merasa tertekan."Maaf! Tuan Jason ada urusan dan sedang pergi dinas. Kalau nggak, beliau pasti datang sendiri untuk menyampaikan rasa terima kasihnya."Agam mengambil garpu dan pisau untuk memotong daging yang ada di atas piringnya, lalu melahap makanannya seperti tidak ada siapa pun di sana.Perkataan Calvin ini mungkin ampuh digunakan pada orang lain. Akan tetapi, perkataann
Wajah Agam terlihat tidak senang ketika mengatakan, "Beginikah caramu membalas kebaikannya? Kalian Keluarga Yanuar masih sama seperti dulu. Suka membalas air susu dengan air tuba."Justin merasa seperti difitnah dan menyesal. Akan tetapi, dia sama sekali tidak bisa menjelaskan apa pun. Dia hanya bisa menanggung semuanya sendirian."Bukan! Kak Jason dan Kak Kalana selalu mengajariku untuk membalas budi kebaikan orang lain. Hanya aku yang memang bebal dan nggak tahu berterima kasih. Aku sangat jahat sampai merusak reputasi Pamela. Aku pantas mati!""Kak Agam, aku yang diam-diam melakukan perbuatan ini. Masalah ini nggak ada hubungannya dengan orang lain di Keluarga Yanuar. Mohon Kak Agam jangan melampiaskan kemarahan Kakak pada anggota lain keluargaku. Hukum saja aku sendiri!"Agam mendengus dan wajahnya terlihat sangat dingin ketika berkata, "Kalian Keluarga Yanuar sudah melakukan hal yang nggak bermoral. Sekarang kalian datang dan mengajariku untuk menghukum siapa? Istriku berbuat baik
Mata Kalana pun memerah karena sedih. Wanita itu berusaha keras menahan air matanya ketika berkata, "Maaf! Aku tahu aku nggak pantas menangis. Hanya saja, aku sangat khawatir pada adikku."Justin segera melindungi sang kakak dengan meletakkan tangannya di pundak Kalana yang bergetar sembari mengatakan, "Kakak, kamu nggak usah mengkhawatirkanku. Tenanglah! Aku akan baik-baik saja.""Aku bisa menanggung masalah ini sendiri. Apa pun hukuman yang diberikan Kak Agam hari ini, aku akan menanggungnya.""Kakak, kamu pergilah dulu. Pulanglah bersama dengan Calvin!"Kalana terisak ketika berkata, "Justin!"Pamela malah tertawa dan berkata, "Nona Kalana, aku benar-benar sangat kagum pada karisma yang kamu miliki."Justin menatap Pamela dengan tatapan kebingungan. Apa yang ditertawakan oleh wanita ini?Kalana juga tertegun. Matanya yang besar dan berkaca-kaca pun melihat ke arah Pamela. Wanita itu lantas bertanya dengan kebingungan."Kak Pamela, apa maksud perkataanmu tadi? Kamu kagum padaku?"Pam
Pamela mendengus, "Huh!"...Kalana melihat mereka berdua berinteraksi sangat dekat. Sorot mata wanita itu berubah menjadi gelap. Dia mengepalkan tinjunya dan melukai telapak tangannya.Saat itu, Calvin merasa keberadaan mereka di sana sepertinya sudah berlebihan. Jadi, dia pun mengeluarkan sesuatu yang penting dan berbicara."Tuan Agam, Tuan Jason memintaku untuk menyerahkan benda ini kepada Tuan. Ini adalah ponsel dari artis sosmed tersebut. Di dalamnya ada video asli yang belum disunting. Semoga saja dengan video ini, Nyonya bisa terlepas dari rumor buruk yang tersebar."Setelah mendengar perkataan Calvin, Agam lantas memberi isyarat datar dengan matanya.Ervin yang sadar langsung maju dan mengambil ponsel dari tangan Calvin. Setelah memeriksa isi dari ponsel itu dan memastikan perkataan Calvin memang benar, Ervin akhirnya mengangguk kepada tuannya.Calvin kembali bertanya, "Kalau begitu ... bagaimana Tuan akan menghukum Tuan Justin?"Agam tidak menjawab pertanyaan Calvin. Sorot mat