Share

Bab 278

Pamela tak berbicara, hanya menarik tangan Agam sambil menatapnya.

Maksudnya Pamela, cobalah mengerti maksudku dari tatapan.

Setelah Agam diam dua detik, dia pun menoleh untuk berkata pada Adsila di samping, "Adsila, bantu aku antar Nona Kalana."

Adsila tentu saja tak ingin mengantarnya, tapi Adsila yang peka tahu kalau dirinya tak pergi, Paman yang akan mengantarnya. Dengan begitu, Bibi pasti tidak senang ....

Sebagai pelindung setia bibinya, mana mungkin dia menyetujui hal seperti itu terjadi.

"Baik, Paman. Aku akan mengantar Nona Kalana dengan sopan!"

Selesai berbicara, Adsila berjalan ke depan Kalana dengan enggan.

"Ayo, Nona Kalana. Sekarang pamanku nggak ada waktu, aku yang antar kamu."

Mata polos Kalana sedang menatap tangan Pamela yang menarik Agam sampai melamun sebentar, baru sadar untuk melihat Adsila.

"Adsila, apa kamu tahu bangsalku di mana?"

Adsila blak-blakan, "Kalau nggak tahu, aku bisa tanya, karena aku ada mulut dan di setiap lantai ada ruang suster!"

Ekspresi Kalana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
kayak nya si kalana memang cuma pura2 polos aja tu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status