Jason berhenti sebentar di depan pintu bangsal Aylin, lalu membuka pintu dan mendorong masuk....Begitu pintu dibuka, Veren terlihat di dalam!Melihat tatapan tegasnya, Veren pun mencibir, "Kenapa? Baru berapa hari nggak bertemu, kamu sudah nggak mengenaliku?"Wajah Jason pucat, dia menatap tajam ke arah pengawal di depan pintu."Untuk apa menyalahkan mereka, kalau aku bersikeras mengaku sebagai teman Pak Jason, siapa yang berani melarangku masuk?""Salahkan dirimu sendiri yang ceroboh, setelah mendengar wanita tua bicara sebanyak itu, kamu masih nggak berani kembali ke sisi istri kesayanganmu.""Tampaknya kamu nggak terlalu peduli padanya?""Sama seperti kamu yang menyukai Kak Viona saat itu .... Bukankah pada akhirnya kamu tetap melupakannya?"Pupil Jason melebar, dia tak menyangka Veren mengakui semuanya bahkan sebelum dia bertanya."Jadi benar kamu membunuh Viona?"Veren tersenyum, "Aku? Membunuh Kak Viona? Kamu bercanda?""Aku hanya mengganti obat yang biasa dia minum. Dia sendir
"Kalau aku jadi kamu, aku akan memilih berhenti di sini, menyerahkan diri dan mengakui kesalahan yang kuperbuat!"Jason berkata dengan sangat acuh tak acuh, tapi diam-diam telapak tangannya berkeringat.Semakin dia bersikap acuh, perhatian Veren baru akan beralih dari Aylin.Dia takut wanita ini tiba-tiba menggila dan melakukan sesuatu pada Aylin."Hahahahahaha .... Jason, Jason .... Apa kamu nggak merasa sudah terlambat mengatakan ini sekarang?""Mengakui kesalahan? Memang ada gunanya?"Jason mengerutkan kening, bertanya apakah dia tidak takut Viona mendatangi mimpinya.Apa yang dia takutkan? Dia tidak akan melakukannya kalau takut! Sejak memutuskan mencampur dosis obat tidur yang berlebihan pada makanan Viona, dia tidak pernah bisa kembali lagi."Kak Viona .... Kak Viona, kamu jangan menyalahkanku, kamu sudah merebut banyak hal. Aku hanya memberimu hukuman kecil. Aku akan membantumu menjaga Jason, pergilah dengan tenang."Jason menunjukkan ekspresi jijik, "Kamu kira semua orang menyu
Dia mengambil beberapa langkah ke depan dan langsung memukul pergelangan tangan Veren. Disertai suara teriakan Veren, pisau di tangannya terjatuh, dia bahkan kehilangan senjata terakhirnya.Wajah Aylin penuh senyuman, wajahnya tampak lemah seperti baru saja sembuh dari penyakit serius."Kalau nggak seperti ini, mana mungkin kamu rela masuk perangkap kami dan mengungkap rahasiamu?""Veren, Veren .... Sudah lama aku mencurigaimu dan sekarang aku akhirnya mendapatkan bukti. Bertahun-tahun berlalu setelah kamu membunuh kakakmu, tapi pada akhirnya kamu tetap nggak mendapatkan keinginanmu."Veren bertanya tanpa sadar, "Apa?""Bertahun-tahun kalian bersaudara, masa kamu nggak tahu di mana kekuranganmu? Perbedaan terbesar antara kalian berdua adalah dia baik hati. Dalam hal ini, kamu nggak akan pernah bisa dibandingkan dengannya."Veren tersenyum sinis, "Jangan terlalu berpuas diri dulu, kami bersaudara selama bertahun-tahun, aku lebih mengenalnya dibanding kamu.""Baik apanya? Dia cuma berpur
"Terima kasih, Veren. Aku tahu sebagai kakak, aku masih banyak kekurangan. Kamu mengalami depresi setelah Ayah mengalami kecelakaan, tapi percayalah, kita akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi di masa depan."Veren menundukkan kepalanya, tidak berkata apa-apa. Setelah beberapa saat, dia mengangkat kepala dan tersenyum padanya, "Cepatlah makan, sudah hampir dingin."Total ada empat hidangan, dua dibuat oleh Viona dan dua lagi dibuat oleh Veren.Rasa masakan Veren agak aneh, tapi Viona justru memindahkan makanan itu ke hadapannya. Dia mencicipi dengan gembira dan menyatakan enak."Makanlah yang banyak kalau enak, mungkin lain kali kamu nggak bisa memakannya lagi," kata Veren dengan penuh arti."Kenapa? Kita harus selamanya bersama, apa kelak kamu nggak mau memasak untukku lagi?""Siapa yang bisa menjamin selamanya?" Veren menjelaskan, "Nanti kalau kuliah atau semacamnya, bisa jadi kita nggak di tempat yang sama lagi.""Aku akan pilih kota yang sama denganmu, dengan begitu kita ngga
"Tahukah kamu? Sebenarnya, Viona sudah menyiapkan surat bunuh diri sejak lama. Rencana yang kamu anggap sempurna sebenarnya penuh dengan celah.""Dia itu kakakmu, mana mungkin dia nggak melihat trik kecilmu?""Hanya saja kamu sangat membencinya hingga ingin mengambil nyawanya, tapi dia nggak pernah menyesal. Dia menghabiskan semua makanan yang kamu siapkan dan akhirnya dia meninggal di tanganmu."Ucapan Aylin terdengar sangat konyol, Veren tertawa sinis, "Kamu kira aku orang bodoh yang percaya pada semua ucapanmu?""Sekalipun aku bodoh, Viona 'kan nggak bodoh, aku mau meracuninya, kenapa dia masih menyantap masakanku? Dasar konyol.""Aylin, meskipun kamu seorang aktris, tolong berhenti mengarang drama seperti itu untuk membuktikan seberapa dalam perasaannya terhadapku. Nggak ada gunanya."Aylin masih memandang Veren dengan ekspresi kasihan yang merendahkan, yang membuatnya semakin kesal, "Menurutku ada satu hal yang perlu kamu ketahui. Kamu selalu merasa nggak adil, kalian berdua jelas
Veren, kamu harus menghabiskan sisa hidupmu di penjara untuk membayar nyawa yang dikorbankan untukmu!"Veren mundur berulang kali. Dia menutup telinganya dan berteriak kesakitan, "Aku nggak mau mendengarnya. Semua ini kebohonganmu. Aku nggak mau mendengarnya. Jangan bicara lagi .... Ah ...."Dia menghampiri Jason, mengguncang lengannya, "Katakan padaku, semua ini palsu, 'kan? Kalian berdua bekerja sama membohongiku. Katakan! Ayo, cepat katakan! Kak Viona nggak pernah memberitahumu hal ini, jadi semua itu pasti nggak benar. Dia sangat bangga dan suka pamer di hadapanku. Kalau mengetahui hal ini, dia pasti akan mengumbar dan membuat semua orang tahu!"Jason menjauhkan lengannya. Wanita di hadapannya ini punya jiwa yang sangat kejam, mana mungkin dia bisa memperlakukan wanita ini secara normal?"Kamu menganggap Viona sebagai musuh khayalanmu. Dia nggak pernah bersalah padamu. Bahkan di hadapan teman sekolah, dia selalu bilang kamu manis dan bersungguh-sungguh. Tanyakan pada dirimu sendiri
Aylin memandangnya penuh permohonan maaf, meraih dan menggenggam tangannya."Nggak akan lagi, Veren sudah ditangkap, nggak akan ada bahaya lagi. Rencana ini muncul secara mendadak, kalau tadi kamu nggak menghubungiku, mungkin aku nggak akan kepikiran menggunakan trik ini untuk menghadapinya. Kita hanya bisa menangkap dia dengan memancingnya memperlihatkan wajah aslinya. Kamu sudah bekerja keras, Pak Jason."Aylin memandang Jason penuh keterikatan, meletakkan wajah di telapak tangannya.Dia baru sadarkan diri pagi ini. Setelah mendapat kabar dirinya siuman, tentu Jason sangat senang, tetapi dia tak menyangka akan mendengar fakta yang begitu mengejutkan dari Selina.Dia menceritakannya pada Aylin, wanita itu justru memberikan ide seperti ini. Tentu saja dia tidak setuju, Aylin baru saja sadarkan diri, metode ini terlalu berisiko. Bagaimana kalau Veren sampai mencelakai Aylin? Dia tidak akan membiarkan Aylin membuat taruhan seperti itu.Namun, seperti yang dikatakan Aylin, jika kali ini m
Aylin tidak tahu bagaimana aktor atau aktris lain membuat acara temu penggemar, tapi dia berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik.Dia tidak berniat membandingkan, tapi tak menyangka kompetisi akan dimulai setelah acara temu penggemar kali ini.Dia dinyatakan sebagai artis paling baik hati. Sejak saat itu, setiap ada pertemuan serupa, semua orang akan menyiapkan cendera mata.Jika tidak, mereka secara tidak sengaja akan mendapatkan reputasi sebagai penipu.Sebelum pertemuan, Aylin pergi ke pusat penahanan untuk menemui Veren!Tadinya dia mengira pertemuan di rumah sakit akan menjadi perjumpaan terakhir mereka, tapi tak menyangka petugas polisi mengirim kabar bahwa Veren membuat masalah di pusat penahanan untuk memaksa bertemu Aylin.Dia tahu apa yang ingin Veren ketahui, tetapi apa yang terjadi di masa lalu telah terjadi, tidak ada ruang baginya untuk menebus kesalahan meskipun dia menyesal...."Bukannya kamu yang mau menemuiku?""Kalau ada yang ingin kamu ketahui, tanyakan