Gerakan Levina memakan mi instan dengan lahap seketika berhenti. Setelah memakan suapan mi di garpunya, dia meletakkan mangkuknya di samping.Dia langsung menjambak rambutnya Aylin dan menarik wajah Aylin ke hadapannya."Ahh!"Aylin merasa kesakitan, seluruh kulit kepalanya tertarik.Levina berkata, "Kamu merasa kamu sudah sangat hebat, ya? Memangnya kamu siapa?""Kamu tanya aku mau uang atau apa, 'kan? Memangnya kamu punya uang sebanyak apa? Hah? Atas dasar apa kamu sesombong ini?"Levina paling membenci sikap Aylin yang sombong. Sekarang, Aylin jelas-jelas sudah diculik olehnya, tetapi Aylin masih saja bersikap sangat sombong.Aylin memejamkan matanya karena jambakan ini membuat air matanya mengalir."Lepaskan aku," kata Aylin.Levina malah tertawa. "Hahaha! Kamu harus memohon padaku!""Kumohon! Levina, lepaskan aku!" seru Aylin.Aylin tidak tahu kapan Jason dan yang lainnya akan tahu bahwa dia diculik.Oleh karena itu, dia hanya bisa memaksa dirinya untuk mengakui kesalahannya pada
Levina berkata, "Kalaupun aku meminta sesuatu yang keterlaluan pun dia tetap menyetujuinya karena dia takut dikritik orang lain.""Tapi, sebaik apa pun dia padaku, dia tetap adalah ibu tiriku."Aylin terisak tangis. Akhirnya, tidak ada satu pun anggota keluarga ini yang mencapai kebahagiaan.Atas dasar apa Levina menganggap bahwa segalanya adalah miliknya? Dia sama sekali tidak menghargai apa pun yang dia dapatkan!Levina tertawa dengan sinis dan menatap Aylin dengan tatapan yang sangat menghina sambil berkata, "Kamu pantas mendapatkannya.""Kamu tahu, 'kan, semuanya akibat yang harus kamu terima. Siapa suruh ibumu menikahi ayahku?"Aylin menunduk, dia sama sekali tidak bisa bergerak.Dia memejamkan matanya erat-erat, dia tidak ingin menjawab ucapan Levina lagi.Levina malah berkata, "Kenapa kamu diam saja?""Kamu merasa bersalah, ya? Kamu juga tahu malu, ya? Segalanya terjadi karena ibumu si wanita jalang itu!""Jadi, segalanya yang aku lakukan padamu hanyalah untuk mendapatkan kembal
Levina mencengkeram kerah bajunya Aylin sambil mengguncang-guncang tubuh Aylin, tetapi Aylin tetap menjawab dengan tenang, "Lihatlah kamu sekarang, seperti wanita gila, sama sekali nggak ada lagi keanggunan sebagai putri sulung dari Keluarga Respati!""Apa pun yang kamu lakukan untuk memisahkan kami berdua, dia tetap akan mencintaiku seorang. Kenyataan ini pasti akan membuatmu makin sedih, 'kan?"Ucapan Aylin langsung mengungkapkan hal-hal yang paling dipedulikan oleh Levina.Levina merasa bahwa segalanya tidak adil. Atas dasar apa Jason menyukai Aylin yang sama sekali tidak memiliki uang?Apa yang Jason sukai dari Aylin?Awalnya, Levina mengira bahwa setelah dia mengusir Aylin dari Keluarga Respati, hidupnya Aylin akan hancur, sehingga amarah Levina yang selama ini terpendam dalam lubuk hatinya bisa dilampiaskan.Namun, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Aylin malah menemukan Jason, sedangkan Jason malah benar-benar jatuh cinta pada Aylin!"Jangan-jangan kamu kira aku cemburu padam
Jason yakin bahwa Levina tidak sepintar itu. Jika Levina mau menyerang Aylin, dia pasti sudah menyusun rencana yang sangat matang.Namun, sekarang, Levina pasti mengirimkan foto seperti ini padanya dengan tujuan tertentu."Aku nggak mau apa pun. Aku hanya mau menunjukkan padamu wanita yang kamu cintai. Dia sudah nggak cantik lagi. Apakah kamu masih mencintainya?" tanya Levina.Jason berusaha menebak arti dari pesan ini. Dia tidak yakin jawaban seperti apa yang ingin Levina dengar darinya.Levina duduk di samping Aylin sambil melihat ponselnya. Supaya Aylin bisa langsung membaca balasan Jason, Levina bahkan secara khusus memindahkan Aylin, supaya Aylin duduk bersandar di dinding."Tunggu saja, aku mau lihat apakah pria ini benar-benar mencintaimu hanya karena wajahmu atau bukan!" kata Levina.Levina tampak sangat bersemangat, seakan-akan dia sedang melakukan eksperimen khusus."Apa gunanya hal ini bagimu? Apakah aku nggak bisa memiliki kebahagiaanku sendiri?" tanya Aylin. Dia sesekali m
"Kalau aku menjadi kamu, aku pasti akan menjauh dari Jason. Veren si wanita gila itu bahkan bisa membunuh kakak kandungnya sendiri. Memangnya kamu siapa?""Jangan kira dia sekarang berada jauh dari Jason dan memainkan peran sebagai adik yang baik. Tapi, dia sudah punya rencana besar."Aylin terbatuk-batuk, lalu langsung bertanya, "Apakah hal ini juga berhubungan dengannya? Apakah kamu bersekongkol dengan Veren untuk mencelakaiku?""Kalau nggak, mana mungkin kamu bisa merencanakan segalanya dengan sebaik ini?!"Levina menutup mulutnya dengan sangat berlebihan dan berkata, "Astaga, ketahuan, deh! Tapi, terus kenapa kalau kamu tahu?""Aku bekerja sama dengan wanita kejam ini. Kami berdua nggak saling kenal, tapi kami punya musuh yang sama, yaitu kamu!""Aylin, kamu merebut hidupku dan prianya. Di dunia ini, nggak ada lagi wanita yang lebih kejam daripada kamu.""Kami menginginkan agar kamu masuk neraka! Aku akan membuatmu mengetahui konsekuensi dari menyinggung aku, Levina Respati."Aylin
Aylin berkata lagi, "Cepat kirimkan pesan lagi untuknya! Dia nggak akan balas seperti itu, dia pasti mencintaiku!""Mana mungkin dia akan balas seperti itu? Kamu bohong, ya?"Aylin mengernyit sambil memelototi Levina. Sekarang, Levina tidak tahan lagi melihat tatapan seperti ini, dia langsung menampar Aylin, sehingga Aylin terjatuh ke atas ranjang.Levina berkata, "Terserah kamu mau percaya atau nggak. Ini balasan dari pria yang kamu bilang mencintaimu itu.""Huh, ternyata percintaanmu selemah ini. Tanpa ditiup angin pun, hanya dengan wajah bengkak saja, cintanya sirna begitu saja. Hubungan percintaanmu benar-benar lemah!""Kasihan sekali! Karena kamu begitu sedih, coba aku tanyakan padanya."Levina mengetikkan sebuah pesan pada Jason: "Sekarang, cewekmu berada di tanganku, meskipun wajahnya nggak secantik dulu lagi.""Tapi, Tuan Jason orang yang penyayang, 'kan? Mungkin Tuan Jason nggak akan keberatan menghabiskan miliaran untuk mantan pacarmu, 'kan?"Jason terus menunggu pesan dari L
"Kalau aku bersalah, aku sudah minta maaf padamu. Kalau kamu mau uang, aku juga bisa memberikannya padamu!" seru Aylin.Levina pun menjawab, "Bukankah aku sudah bilang, ya?""Aku nggak memedulikan hal-hal itu. Hal terpenting bagiku adalah menghancurkan reputasimu.""Pada saatnya, aku akan mengambil beberapa fotomu dan merekam video singkat untuk dikirim ke internet. Dengan begitu, kariermu juga akan seketika hancur sepertiku.""Aku ingin tahu, apakah para penggemarmu masih akan menyukaimu kalau mereka melihatmu dalam keadaan yang begitu memalukan?""Apakah mereka masih akan memercayaimu?""Aku iri karena mereka selalu bilang kalau kamu nggak bersalah. Sekarang, aku mau membiarkan mereka melihat dengan jelas betapa menjijikkannya dirimu."Di satu sisi, Ericko menyela, "Kak Levina, bisakah kamu menaruh mozaik di wajahku?""Kalau aku ikut tersebar di internet, sepertinya hal ini kurang baik, deh.""Aku masih punya istri dan anak di rumah ...."Mendengar ucapan Ericko, Levina merasa makin
Ericko pun berpikir keras. Kondisi yang Aylin tawarkan memang membuat hatinya sangat tergoyahkan. Hari ini, jika dia melepaskan wanita ini dan mendapatkan kekayaan yang tiada habisnya, dia pasti akan mengangguk tanpa ragu.Namun, seperti yang dikatakan Levina, jika Jason sama sekali tidak mencintai wanita ini lagi, siapa yang akan memenuhi janji ini?Levina berkata, "Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa membaca pesan yang tadi dikirimkan pria itu. Aku sudah menunggu sangat lama, tapi dia nggak juga balas ....""Hahaha, lihat saja sendiri!"Hanya ada satu pesan dalam kotak pesannya Levina.Hal ini membawa kesan seakan-akan Jason benar-benar sudah tidak lagi mencintai Aylin, seakan-akan dengan kehilangan wajah ini, Aylin tidak lagi berharga bagi Jason."Astaga, sudah kuduga, pria seperti ini nggak bisa diandalkan.""Sebelumnya, kamu bahkan mempublikasikannya di hadapan semua penggemar, sungguh nggak layak.""Semua pria dengan latar belakang keluarga seperti itu hanya senang main-main!""A
Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m
"Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon
Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,
Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,
Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.
Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,
Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi
"Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d
Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen