Share

Bab 51. I Need You

Author: Abigail Kusuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mata Miracle berkaca-kaca mendengar pengakuan Mateo. Bagai sebilah pisau yang tertancap di hatinya. Begitu menyakitkan. Bahkan rasanya Miracle tidak mampu lagi menahan air matanya. "Jadi kau menjemputku hanya ingin mengatakan kau memilih Heera?" tanyanya dengan bulir air mata yang mulai menetes membasahi pipinya.

"Miracle dengarkan aku." Mateo hendak melangkah mendekat ke arah Miracle, namun Miracle langsung mundur menghindar darinya.

"Jangan mendekat!" Miracle mulai terisak. Dia mati-matian menahan tangisnya, tapi nyatanya dia tetap lemah.

"Bisakah kau mendengarku lebih dulu?" Mateo berseru dengan nada yang sedikit tinggi dan tersirat penuh ketegasan.

"Apa lagi yang kau ingin katakan? Bukankah sudah jelas kau tidak bisa hidup tanpa bayang-bayang mantan kekasihmu itu?" jawab Miracle dengan nada bergetar. Menahan isak tangisnya. Napasnya memburu. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya.

"Tapi aku tidak bisa kehilanganmu! Berhenti membahas tentang Heera!" balas Mateo menegaskan.

"B
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 52. Merindukanmu

    Mateo menatap Miracle yang tengah tertidur pulas dalam dekapannya. Dia melihat mata Miracle yang sembab. Hati Mateo benar-benar terasa sakit melihat mata Miracle yang sembab akibat menangis karena dirinya. Harusnya dia selalu memberikan kebahagiaan untuk Miracle, tapi dia malah melukai hati sang istri. Sungguh, dia benar-benar menyesal. Jika saja sejak dulu dia menyadari perasaanya, dia tidak akan memberikan luka yang mendalam pada istrinya itu.Kini Mateo membawa tangannya mengelus pipi Miracle. Tiga hari mereka tidak bertemu, terlihat begitu jelas pipi Miracle begitu tirus. Dia yakin Miracle pasti tidak makan yang benar. Mateo memejamkan mata sesaat merutuki kebodohannya. Seharusnya dia tahu betapa beruntungnya telah memiki istri seperti Miracle. Andai waktu bisa diputar, Mateo tidak akan pernah membuat kesepakatan itu."Hmmm...." Miracle menggeliat saat dia membuka matanya, dia merasakan ada yang menyentuh wajahnya. Perlahan Miracle mulai membuka matanya. Senyum di bibir Miracle t

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 53. Memulai Baru

    Miracle mematut cermin dengan wajah yang kesal. Tubuhnya terasa begitu remuk. Berada di kamar mandi hampir satu jam tentu membuatnya kelelahan. Bagaimana tidak? Akibat percintaan panas mereka, membuat Miracle benar-benar lelah. Hal yang menyebalkan ketika Mateo terus memintanya lagi dan lagi. Entah apa yang dipikirkan suaminya itu. Mungkin tiga hari mereka tidak bertemu, membuatnya menjadi seperti orang yang kelaparan.Mateo berdiri di ambang pintu, menatap Miracle yang tengah berias. Seketika senyum di bibir Mateo terukir melihat wajah sang istri yang terlihat cemberut. Kini Mateo mendekat, dia langsung memeluk Miracle dari belakang seraya mengecup bahu sang istri.Miracle mendesah pelan. Tadinya dia sedikit terkejut kala ada yang memeluknya dari belakang. Namun keterkejutannya sirna ketika dia melihat Mateo yang memeluknya dari pantulan cermin."Jangan cemberut, aku tidak suka melihat wajahmu tertekuk," bisik Mateo di telinga sang istri.Miracle berbalik, dia menghadap Mateo sembari

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 54 - Bertemu Lea

    Keesokan hari Miracle sudah disibukan dengan memilih beberapa design yang baru saja dikirimkan oleh arsitek untuk rumah barunya. Terlihat Miracle yang tampak begitu antusias. Sejak dulu Mircle menyukai tinggal di rumah dengan design yang telah dia pilih.Suara ketukan pintu terdengar, Miracle yang tengah fokus pada iPad di tangannya langsung mengalihkan pandangannya ke pintu dan menginterupsi untuk masuk."Nyonya," Seorang pelayan membawakan nampan yang berisikan orange juice dan pasta untuk Miracle."Ya? Ada apa?" tanya Miracle sambil menatap sang pelayan yang berdiri di hadapannya."Nyonya, Tuan Mateo meminta anda untuk sarapan." Sang pelayan menghidangkan makanan yang dia bawa ke atas meja.Miracle mengangguk. "Nanti aku akan makan. Apa kau melihat di mana Mateo?""Tuan Mateo sedang menerima telepon, Nyonya," jawab sang pelayan memberitahu.Miracle mendesah pelan. "Yasudah, biarkan saja. Apa kau sudah mengemasi barang-barang yang akan dipindahkan ke penthouse?""Sudah, Nyonya. Semu

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 55. Selena?

    "Kau siapa?" tanya Miracle dengan raut wajah yang terlihat begitu bingung."Miracle, ini aku. Tapi aku mohon, jika kau sedang bersama dengan seseorang, menjauhlah. Jangan sampai ada orang yang tahu aku menghubungimu." Suara seorang wanita mulai terdengar begitu jelas dari seberang sana."K-Kau-" Miracle mengentikan ucapannya kala menyadari di hadapannya ada Lea.Kening Lea berkerut, menatap bingung Miracle. Terlebih wajah Miracle tampak begitu terkejut menerima panggilan itu."Ka Lea, aku ke toilet sebentar," ucap Miracle terburu-buru.Lea mengangguk. Kemudian Miracle langsung berjalan meninggalkan Lea, menuju toilet yang letaknya sedikit jauh dari tempat duduknya."Hallo?" Miracle menjawab telepon itu lagi kala dirinya sudah menjauh dari Lea."Miracle? Maafkan aku.." Suara seorang wanita dari seberang line terdengar begitu menyesal."K-Kau, Ka Selena?" Miracle menyebutkan nama saudara kembarnya terbata-bata. Jantungnya berdegup kencang kala menyebut nama saudara kembarnya."Iya, ini

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 56. Akhirnya Bertemu

    Miracle menatap cemas ponsel di tanganna. Saat pagi menyapa Miracle terus menunggu kamar dari Selena. Namun hingga detik ini saudara kembarnya itu tak kunjung menghubunginya. Miracle berusaha menghubungi nomor ponsel Selena. Dan hasilnya, ponsel Selena masih tidak aktif.Suara ketukan pintu terdengar Miracle yang tengah gelisah, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan menginterupsi untuk masuk. Tak berselang lama seorang pelayan, melangkah menkdeta ke arah Miracle."Selamat pagi, Nyonya," sapa sang pelayan dengan ramah seraya menundukan kepalanya kala tiba di hadapan Miracle."Ada apa?" tanya Miracel dingin pada sang pelayan."Maaf, Nyonya. Saya hanya ingin memberitahu Tuan Regan dan Nyonya Lea sudah datang. Mereka menunggu di bawah," jawab sang pelayan yang sontak membuat Miracle terkejut."Ka Lea dan suaminya sudah datang?" tanya Miracle memastikan."Benar, Nyonya. Mereka sudah datang," jawab sang pelayan itu lagi.Miracle memejamkan mata sesaat. Dia lupa bahwa hari

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 57. Alasan Selena

    "K-Kak Selena? Ini benar dirimu, kan?" Miracle menatap tak percaya sosok wanita cantik yang berdiri di hadapannya."Ini aku." Wanita itu tersenyum lalu membuka selendang yang menutupi wajahnya. Tatapannya menghangat menatap Miracle. Sedangkan Miracle yang melihat Selena berada di hadapannya, dengan cepat dia langsung memeluk erat tubuh saudara kembarnya itu. Selena pun membalas pelukan Miracle, dia mengusap pelan punggung sang adik. Mereka begitu saling merindukan. Bahkan terlihat air mata Miracle mulai menetes karena akhirnya bisa melihat saudara kembarnya."Jangan menangis, Miracle. Aku baik-baik saja." Selena mengurai pelukannya, dan menatap lembut Miracle."Kau kemana saja? Semua orang mencarimu tapi kami tidak pernah bisa menemukanmu! Harusnya kau mengatakan jika memiliki masalah. Bukankah kau selalu mengatakan padaku, untuk selalu jujur satu sama lain jika memiliki masalah?" Miracle menghela napas dalam. Raut wajahnya tersirat menunjukan kekecewaan mendalam. Selama ini Miracle s

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 58. Amarah William

    Tanpa terasa pernikahan Mateo dan Miracle sudah berjalan tiga bulan. Setiap harinya hubungan mereka begitu dekat. Hampir setiap harinya mereka saling belajar memahami satu sama lain. Jika sebelumnya Mateo begitu egois, kini Mateo mulai jauh lebih pengertian pada Miracle.Miracle tengah mematut cermin, dia memoles wajahnya dengan make up yang sedikit tebal namun tidak berlebihan. Pagi ini Miracle memilih memakai dress berwarna merah yang sama dengan warna lipstik yang di pakainya. Setelah selesai berias, Miracle melangkah meninggalkan walk-in closetnya menghampiri Mateo yang pasti sudah menunggunya.Saat Miracle baru saja melangkahkan kakinya keluar. Mateo yang tengah membaca koran, dia langsung mengalihkan pandangannya kala mendengar suara ketukan heels Miracle. Satu Alis Mateo terangkat, melihat dari atas hingga ke bawah penampilan Miracle yang sangat cantik. Warna merah memang selalu menjadi warna yang menggoda."Mateo? Kenapa kau akh-" Miracle memekik terkejut kala Mateo tiba-tiba

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 59. Aku Mencintainya

    "Kenapa kau berani menyembunyikan sesuatu dariku, Miracle?" William menghunuskan tatapan tajamnya. Sedangkan Miracle memilih menunduk, dan tidak berani melihat sang ayah."Maaf, Daddy..." Miracle memilih mengalah dan meminta maaf."Miracle memiliki alasan sendiri untuk menyembunyikannya. Selena adalah saudara kembarnya. Dia tidak mungkin mengkhianati saudaranya yang mempercayainya," Mateo bersuara membela Miracle dengan tegas."Tapi itu bukan alasan! Miracle tahu berapa banyak usahaku agar menemukan Selena. Harusnya dia tidak hanya diam!" seru William yang masih tidak terima."Tenangkan dirimu, William. Selena juga pernah menghubungiku! Meski aku tidak tahu keberadaannya, tapi dia memberi kabar dia baik-baik saja. Bukan hanya Miracle yang menyembunyikannya darimu. Tapi aku juga menyembunyikanya," ujar Marsha dengan wajah bersalah."Marsha!" William mengepalkan tangannya, dia hendak meluapkan emosinya. Namun, dia tidak ingin melukai sang istri. Hingga kemudian dia memilih mengendalikan

Latest chapter

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 195. Ending Scene (TAMAT)

    Paris, Prancis. Beberapa bulan kemudian… “Marcel… Moses… Jangan berlari terlalu kencang. Kasihan kakakmu.” Suara Miracle berseru pada kedua putra kembarnya yang terus berlari kencang. “Sayang. Kau tidak perlu khawatir. Anak buahku selalu mengikuti anak kita. Lebih baik kita duduk.” Mateo menarik tangan Miracle, mengajaknya untuk duduk seraya menikmati keindahan kota Paris. Musim semi salah satu musim yang terbaik. Cuaca dingin yang menyejukan. Miracle mengembuskan napas kasar. “Marcel dan Moses itu sering sekali berlari-lari. Aku tidak ingin mereka terjatuh, Sayang. Ditambah mereka mengajak Michaela berlari,” ujarnya kala sudah duduk di samping sang suami. “Marcel dan Moses pasti akan menjaga kakak mereka. Aku ingin memberikan mereka tanggung jawab menjaga Michaela. Sebagai anak laki-laki, mereka harus melindungi kakak perempuan mereka,” ujar Mateo menjelaskan. Miracle mencoba mengerti. Dia menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. Memeluk suaminya itu dengan erat. “Mate

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 194. Extra Part II 

    “Mommy….” Suara bocah laki-laki dan perempuan berlari menghampiri Charlotte yang tengah menata foto-foto di ruang keluarga. Charlotte langsung mengalihkan pandangannya kala mendengar suara yang begitu dia kenal. Seketika senyuman di wajah Charlotte terukir melihat kedua anaknya melangkah mendekat padanya. Charlotte segera memberikan pelukan hangat pada kedua anaknya itu. “Sayang, kalian sudah pulang.” Charlotte bersimpuh, mensejajarkan tubuhnya pada kedua anaknya itu. Dia tersenyum hangat melihat kedua anaknya yang masih lengkap dengan seragam sekolah. “Bagaimana hari kalian di sekolah? Apa menyenangkan?” tanyanya dengan tatapan kelembutan seorang ibu dan tersirat penuh kasih sayang. Austin Geovan Romano dan Carmella Geovan Romano adalah anak kembar Charlotte dan Arsen. Sungguh, Charlotte tidak menyangka akan memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan. Persis seperti dirinya dan Kelvin yang kembar. Kehidupan Charlotte dan Arsen kini benar-benar sempurna. Kehadiran buah cinta mere

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 193. Extra Part I 

    Lima tahun kemudian… “Mommy….” Dua anak laki-laki berusia empat tahun berlari menghampiri Mirale yang tengah menata bunga-bunga di taman megah mansionnya itu. Miracle mengalihkan pandangannya kala mendengar suara kedua putranya. Benar saja. Kedua putranya itu tengah berlari menghampirinya. Miracle langsung menundukan tubuhnya, memeluk erat kedua putranya itu. “Sayang… Kalian sudah pulang? Mommy pikir kalian masih menginap di rumah Grandpa dan Grandma,” ujar Miracle seraya mengurai pelukannya dan mengelus lembut pipi kedua putranya itu.Ya, Imanuel Marcellino Geovan De Luca dan Imanuel Moses Geovan De Luca adalah kedua anak laki-laki kembar Mateo dan Miracle. Kehamilan kedua, Miracle mengandung bayi laki-laki kembar. Namun, Moses dan Marcel tidak kembar indentik. Keduanya memiliki wajah yang berbeda. Sama seperti Miracle dan Selena yang tidak kembar identik. “Kami sudah pulang, Mommy. Tadi sopir mengantar kami. Daddy bilang katanya hari ini kita akan makan diluar bersama,” ujar Mar

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 192. Perfect Ending 

    Katedral Milano, Milan, Italia. “Sayang… Ayo berfoto lagi. Aku ingin kita memiliki banyak foto bersama,” seru Charlotte dengan riang. Tampak raut wajahnya begitu bahagia. Arsen menghela napas panjang. “Sayang, apa kau tidak lelah? Fotografer sudah memotret ratusan foto kita hari ini. Nanti juga kau pasti hanya memajang dinding hanya beberapa saja. Tidak semuanya,” katanya yang mulai kesal. Bibir Charlotte tertekuk. Dia mengusap perut Charlotte yang membuncit itu. “Ini keinginan anak kita, Sayang. Kau tega tidak menuruti keinginan anak kita?” Arsen berdecak kesal. Semua keinginan istrinya itu selalu saja mengatas namakan keinginan anak mereka. Kandungan Charlotte memasuki minggu ke tiga puluh lima. Tepatnya hari ini Charlotte ingin melakukan fotoshoot dengan Arsen. Mengingat perut Charlotte kini sudah semakin membesar, tentu saja Charlotte ingin mengabadikan moment itu. Namun, bayangkan saja Charlotte tidak pernah lelah sedikit pun. Sudah banyak mereka berpindah-pindah tempat di M

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 191. Pada Akhirnya Takdir yang Akan Mempertemukan 

    “Sayang… Lapar, ya? Anak Mommy yang cantik pintar sekali.” Miracle berucap lembut pada putri kecilnya seraya memberikan ASI pada putri kecilnya itu. “Michaela, Namamu sangat indah. Daddy-mu memang yang terbaik. Dia memberikan nama yang indah untukmu, Nak.” Miracle tengah duduk di sofa kamar seraya memberikan ASI untuk putri kecilnya. Saat itu, Kini Miracle dan Mateo telah pindah ke mansion baru mereka yang megah. Seperti apa yang direncanakan oleh Miracle, bahwa mereka akan pindah jika sudah melahirkan. Saat ini usia Michaela sudah tiga bulan. Waktu berjalan begitu cepat. Miracle seperti baru saja melahirkan putri kecilnya. Namun, kenyataan putrinya ini sudah berusia tiga bulan. Tubuh Michaela gemuk. Kulit putih. Rambut cokelat tebal. Ditambah mata biru, membuat Michaela seperti boneka barbie hidup. Setiap harinya Michaela begitu menggemaskan. Tingkah-tingkah gemas Michaela membuat Mateo dan Miracle selalu dipenuhi tawa setiap harinya. Banyak orang mengatakan seorang putri akan jau

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 190. Kehamilan Charlotte

    Huee…. Huee….Charlotte memuntahkan semua isi perutnya ke wastafel. Kepalanya memberat. Pandangannya sedikit buram. Charlotte memutar keran wastafel, lalu membasuh mulutnya dengan air bersih. Sesaat Charlotte memijat pelipisnya kala rasa sakit di kepalanya begitu menyerang. “Astaga, kenapa aku pusing sekali seperti ini. Ada apa denganku.” Charlotte bergumam pelan. “Sudahlah lebih baik aku istirahat saja.” Charlotte melangkah keluar dari kamar mandi, tetapi tatapannya teralih pada suara pintu terbuka. Seketika mata Charlotte tampak terkejut melihat Arsen yang membuka pintu kamar. Padahal tadi baru saja suaminya itu berpamitan untuk berangkat ke kantor. “Arsen? Kenapa kau kembali?” Charlotte hendak mendekat. Namun pandangan Charlotte semakin buram. Rasa sakit dikepalanya begitu menyerang. Tiba-tiba tubuh Charlotte tidak seimbang. Tepat di saat Charlotte terjatuh, Arsen langsung menangkap tubuhnya. “Sayang kau kenapa?” Arsen menjadi panik saat menangkap tubuh Charlotte yang hampir te

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 189. Welcome to Baby Girl

    Di ruang persalinan, suasana begitu mencekam. Suara jeritan dan rintihan sakit Miracle membuat Mateo semakin panik. Berkali-kali Mateo membiarkan istrinya itu menggigit lengannya dan menarik rambutnya hanya demi sang istri bisa mengurangi rasa sakitnya. Sekitar satu jam lalu dokter baru saja memeriksa Miracle. Sang dokter mengatakan harus menunggu sebentar karena kepala bayi masih belum terlihat. Mateo sudah menawarkan Miracle untuk melakukan proses persalinan dengan operasi sesar. Sayangnya Miracle menolak itu dengan tegas. Miracle berkali-kali menekankan pada Mateo bahwa ingin melahirkan secara normal. Well… Keras kepala Miracle membuat jantung Mateo ingin berhenti. Bagaimana tidak? Sudah cukup lama mereka di rumah sakit tapi dokter masih memgatakan harus menunggu. Sedangkan Mateo tidak tega melihat Miracle yang sejak tadi merintih kesakitan. “Mateo…” Miracle menatap sang suami dengan wajah yang masih pucat. “Iya, Sayang. Aku di sini. Bertahanlah.” Mateo menghapus keringat sang

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 188. Kontraksi 

    Kandungan Miracle mulai memasuki tiga puluh delapan minggu. Perutnya kian membesar. Mateo sudah melarang Miracle berpergian. Hari demi hari, Miracle lewati dengan bersantai di rumah. Atau kalau pun bosan, biasa Miracle menonton film di rumah dan emminta Charlotte untuk menemaninya. Miracle sungguh bersyukur karena di Milan tidak tinggal seorang diri. Ada Charlotte—sepupunya yang selalu menemani dirinya. Seperti saat ini, Miracle pun tengah duduk di sofa empuk kamarnya sembari menonton film action kesukaannya. Tadi pagi Mateo mengatakan akan pulang terlambat hari ini. Mengingat banyaknya tanggung jawab Mateo, membuat Miracle paling tidak mengerti. Lagi pula Miracle pun masih belum merasakan apa apa. Terakhir saat konsultasi dengan dokter, kandungan Miracle sehat dan baik-baik saja. Kelahiran bayinya diperkirakan baru minggu depan. Itu kenapa Miracle masih duduk bersantai di rumah. “Ah, kenapa wanita itu lemah sekali. Harusnya dia menghajarnya dari sisi kiri. Gunakan pisaumu dengan b

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 187. Kejutan Manis 

    Miracle melihat sebuah gaun indah berwarna merah yang sangat cantik. Baru saja anak buah suaminya mengantarkan gaun untuknya. Gaun yang tepat untuk wanita hamil. Bagian perut terlihat longgar, membuat Miracle yakin dirinya akan merasa nyaman. Jujur, Miracle masih bingung ke mana Mateo akan membawanya. Biasanya kalau ada jamuan makan malam maka suaminya itu akan mengatakan padanya. Namun kenyataannya Mateo tidak mengatakan apa pun. Membuat dirinya benar-benar semakin penasaran. Miracle menghela napas panjang. Dia mengalihkan pandangannya ke jam dinding—waktu menunjukan pukul lima sore. Sudah waktunya, dia untuk bersiap-siap. Kini Miracle memilih untuk merias wajahnya. Semenjak hamil, Miracle memang menyukai bersolek. Bahkan kemampuan Miracle dalam merias wajah sangatlah hebat. Seperti saat ini, nyatanya Miracle begitu hebat merias wajahnya dengan riasan bold. Dia memadukan make up bold dengan gaun warna merah yang diantarkan oleh anak buah suaminya itu. Setelah selesai berias, Mira

DMCA.com Protection Status