Rosa dengan mobil mewah, langsung berhenti di depan Rahma yang sedang menunggu taksi online. Rosa dengan penampilan yang sempurna, mulai meledak Rahma yang kini hidup dengan sederhana. Berbeda dengan dulu, di mana Rahma hidup dengan bergelimang harta. Sebagai seorang selebgram yang memiliki nilai endorse yang begitu tinggi. Namun semuanya kini telah berubah, Rahma sama sekali tidak memiliki apapun. Begitu juga dengan beberapa produk yang sudah tidak menggunakan jasanya lagi. "Mana mobil mewah kamu?" tanya Rosa melepas kacamata mahalnya. Rahma hanya terdiam sembari menahan rasa kesal melihat Rosa berada dihadapannya."Oh iya... Aku lupa, kalau sekarang kamu sudah sepi job. Tidak punya barang-barang mewah lagi. Pasti semua harta benda kamu sudah dijual. Buat bayar pengacara, biar kamu tidak masuk penjara. Kasihannya." ucap Rosa semakin tengil. Rahma masih tidak bergeming dengan ucapan dari Rosa. Baginya, tidak harus meladeni apapun ucapan dari Rosa. Sebab dia merasa apa yang keluar d
Akhir-akhir ini Jordan selalu merasa tidak bahagia dengan keputusan yang diambilnya. Dia merasa apa yang telah diputuskan olehnya, merupakan sebuah keputusan yang tidak baik. Sehingga Jordan kerap memaki dirinya sendiri. Salah satu solusi yang bisa ditempuh oleh Jordan, tentu adalah berkomunikasi dengan seorang psikolog. Di mana Jordan akan menemukan jawaban dari apa yang sedang dihadapinya saat ini. Jordan benar-benar merasa hidupnya berada di titik paling rendah. Sehingga ia memutuskan untuk mendatangi seorang psikolog dalam membantu memulihkan mentalnya yang sedikit terganggu. "Mungkin sebelum aku gila, aku harus lebih dulu mencegahnya. Akhir-akhir ini, rasanya aku tidak mampu mengendalikan diriku sendiri. Aku merasa begitu bersalah saat aku mengambil keputusan, itu yang sedikit membuatku merasa rapuh. Aku benar-benar gila dengan semua kejadian yang datang padaku." ucap Jordan di depan pintu masuk tempat praktek psikolog. Jordan yang sudah memiliki janji dengan psikolog tersebut
Pernikahan yang dibatalkan, nyatanya cukup berpengaruh pada kondisi kesehatan mental dari Rima. Sejak keputusan itu diambil oleh mantan pacarnya. Rima selalu mengurung diri di dalam kamar. Dia tidak pernah mau keluar, sekalipun untuk makan. Rima benar-benar depresi dengan kondisinya saat ini. Tidak heran kedua orangtuanya begitu khawatir dengan kondisi yang saat ini tengah dihadapi oleh Rima. Ibu Rima selalu membujuk Rima untuk makan bersama dengan keluarga lainnya di meja makan. Tetapi Rima tetap menolak untuk makan bersama. Rima lebih memilih makan di dalam kamar, sembari menangisi nasib buruk yang harus menimpanya. Sudah 3 orang yang meminta Rima untuk membuka pintu kamar. Tetapi seperti biasa, Rima tidak urung membuka pintu kamarnya. Sekalipun yang mengetuk pintu kamar adalah kedua orangtuanya. Tetapi Rima tetap tidak bergeming. Rima tetap mengurung diri di dalam kamar. Lebih parahnya lagi, Rima tidak membalas setiap ucapan yang keluar dari mulut kedua orangtuanya. Rima benar-be
Hampir sebulan pasca kasus video mesum dirinya dengan Jordan beredar. Rahma tidak pernah memposting apapun di sosial media miliknya. Rahma takut akan hal buruk menimpa dirinya. Sudah pasti hujatan akan datang bertubi-tubi padanya. Sebuah photo dengan latar belakang monokrom terlihat begitu indah. Di mana Rahma terlihat dewasa dengan sebuah gaun berwarna biru yang cantik. Senyum yang tersirat di wajah, menandakan akan dirinya yang siap kembali terjun ke dunia entertainment. Di mana itu merupakan tempat Rahma mencari uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Baru 3 detik di posting oleh Rahma. Berbagai hujatan langsung datang ke kolom komentar Rahma. Mereka dengan mudahnya mengetik kata-kata yang begitu jahat untuk Rahma. Mereka pun menulis kata-kata yang tidak pantas. Belum lagi hewan di kebun binatang, memenuhi kolom komentar dari Rahma. Menyamakan Rahma dengan hewan-hewan tersebut. Ini baru gelombang pertama, belum gelombang berikutnya. Di mana ada segerombolan akun media sosi
Baik Rahma, maupun Jordan. Mereka berdua sama-sama mendapatkan panggilan kedua untuk kasus video 15 menit yang tersebar di internet. Keduanya pun memenuhi panggilan polisi dengan di dampingi pengacara masing-masing yang disewa oleh Egi. Rahma tampil cantik dengan sebuah dress pendek serta topi dan masker. Sementara Jordan menutup seluruh tubuhnya dengan pakaian serba hitam. Ditambah topi dan masker yang membuat wajahnya tertutup. Jordan tidak ingin awak media mengambil gambarnya. Rahma dan Jordan pun dilakuan pemeriksaan secara bersamaan. Di mana keterangan dari keduanya akan memudahkan akan proses penyelidikan dari kasus video yang ada. Sehingga status keduanya pun bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Apakah keduanya akan ditetapkan sebagai tersangka. Bisa juga ditetapkan sebagai saksi saja. Kecocokan keterangan dari keduanya tidak akan menjadi kunci dari proses penyelidikan yang ada. Jordan sama sekali tidak tertarik untuk melihat Rahma sedikit pun. Amarahnya masih sama sepe
Jordan langsung berpamitan pada pengacaranya. Dia mengaku ingin menemui seseorang. Tetapi entah siapa yang ingin Jordan temui, masih menjadi misteri yang cukup bagi pengacaranya. "Apa kamu tidak ingin merayakan kemenangan ini. Bagaimana jika kita makan siang bersama untuk semua ini. Hari ini adalah hari yang penuh dengan kebahagiaan untuk kalian berdua." ucap pengacara Jordan. "Emmm... Maaf Pak pengacara, saya harus bertemu dengan seseorang di hari ini. Jadi saya tidak bisa ikut dalam perayaan ini. Mungkin lain waktu saya akan ikut bersama dengan kalian berdua." ucap Jordan menepuk pelan tangan atas pengacaranya. "Apa karena ada aku di sini. Jadi kamu tidak mau ikut bersama kami makan siang?" tanya Rahma spontan. "Iya. Jujur gue tidak bisa makan siang dengan seorang yang selalu melakukan tindakan yang gegabah. Itu benar-benar membuat saya benci dengan orang tersebut. Rasanya tidak pernah sudi untuk satu meja dengan orang seperti itu." jawab Jordan dengan wajah tegasnya. "Apakah s
Baru juga sampai di depan tempat konsultasi dokter Aulia. Jordan langsung diminta untuk masuk ke dalam mobil milik dokter Aulia. Entah apa tujuan dari dokter Aulia, tetapi sepertinya dokter Aulia ingin mengajak Jordan menuju sebuah tempat. Di mana tempat itu menjadi tempat yang cukup indah untuk dijajaki. "Mau pergi ke mana?" tanya Jordan dengan wajah bingung. "Ayo ikut saja. Aku mau menunjukan sebuah tempat padamu." jawab dokter Aulia. Jordan dengan wajah penuh tanya, langsung masuk ke dalam mobil dokter Aulia. Di mana ia masih bingung dengan maksud dari dokter Aulia akan ajakannya tersebut. Saat Jordan masih bertanya akan kepergian yang akan dilakukan oleh dirinya. Aulia hanya meminta Jordan untuk mengikuti saja. Sebuah tempat yang akan membuat Jordan merasa nyaman. Begitu juga dengan tempat lainnya yang akan menciptakan suasana berbeda dari sebelumnya. "Kita akan ke pantai untuk melihat indahnya ombak dan sunset?" tanya Jordan dengan wajah penasaran. "Bukan." "Lantas kita se
Satu kursi yang sudah di pesan Egi, terlihat masih kosong. Tentu saja kursi itu menjadi kursi milik Jordan yang tidak datang ke restoran. Padahal Egi sudah memesan 5 kursi untuk merayakan status dari Jordan dan Rahma. Tetapi Jordan justru tidak datang, dia tidak ada di tempat ini saat ini. "Kemana Jordan?" tanya Egi dengan penasaran. "Dia tadi ada urusan, sehingga tidak bisa datang ke sini." jawab pengacara Jordan. "Tapi bukan itu sepertinya. Dia memang menghindari makan siang bersama dengan Rahma. Saya pikir Jordan tidak menyukai Rahma. Sehingga dia kerap menghindar dari Rahma. Padahal saya pikir tidak ada masalah berarti diantara keduanya. Tetapi Jordan masih tetap marah pada Rahma. Saya sedikit bingung dengan dia." jawab pengacara Rahma dengan sedikit kesal. "Untuk urusan itu, saya sama sekali tidak paham. Saya rasa itu bukan kapasitas saya untuk tahu. Sebab yang saya tahu, dia ingin bertemu dengan seorang psikolog. Mungkin dia ingin memulihkan mental dia saat ini. Sehingga dia