Share

Bab 105

"Mas, itu dari siapa?" tanya Tsabi menunjuk paper bag di meja.

"Dari tamunya abi, katanya dari umminya," sahut Shaka lalu beranjak mengambilnya.

"Isinya kayaknya pakaian sayang, kamu nggak mau coba?"

"Nanti Mas, udah nyaman pakai ginian kalau di rumah. Mau nggak, aku suapin," tawar perempuan itu menyodorkan sendoknya.

Shaka membuka mulutnya, jadilah tanpa terasa mereka sarapan berdua.

"Lagi ya, belum kenyang," ujar Tsabi menunjuk bungkus satunya.

"Sini gantian aku yang suapin kamu," kata Naka bertukar peran. Giliran Shaka yang menyuapi istrinya. Pagi-pagi pasutri ini sudah manis saja.

"Nanti siang mau makan apa, biar dianterin ke bengkel. Biar nggak usah jajan di luar."

"Nggak usah, nanti ngerepotin. Lagian kan nggak ada yang nganterin. Kamu juga masih butuh istirahat."

"Pingin main ke sana, boleh ya, nanti siang sekalian bawain kamu makan siang."

"Duh ... istriku kenapa perhatian sekali sih. Ya udah terserah kamu saja. Kalau nggak jadi juga nggak pa-pa," kata Shaka santai. Meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
heleh..... yg nyinyir.... mulutnya kudu diplintir.... abaikan sajo Shak, Tsa... ...
goodnovel comment avatar
salina90
gak usah hiraukan mulut lemesnya shaka, yg penting km sdh mendapat ketenangan dlm diri km,apa lg shabi skarang sdh menjadi milikmu seutuhnya
goodnovel comment avatar
Sumiati Aje
ayo Stabi sumpel tuh mulut julid nya ... ,ngeselin jadi laki2 mulutnya kaya perempua ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status