Home / Fantasi / Hamil Anak Ular / Bab 69 (Season 2)

Share

Bab 69 (Season 2)

Author: Evhae Naffae
last update Last Updated: 2021-09-16 16:08:43

#Melahirkan_Anak_Ular

Part 32

Manu terus melangkah dengan tatapan menyusuri tempat itu, walau beberapa orang terlihat mengamatinya karena tampilannya yang hanya menampakkan alis sampai mata saja. Kaki dan tangan juga disarungi. Ia terlihat seperti penjahat yang sedang melarikan diri dan tak ingin dikenali siapa pun.

Dari ujung alun-alun yang berbatasan dengan pohon-pohon lebat, terdengar suara teriakan seorang gadis. Manu langsung mengarahkan pandangan ke sana lalu berlari mencari arah suara. Ia menautkan alis saat melihat gerombolan pemuda yang terlihat mengerumuni sesuatu di tengah-tengahnya. Firasatnya langsung terasa tak enak. Dengan cepat, ia langsung menghampiri beberapa orang pemuda itu.

Diantara gerombolan pemuda itu, seorang gadis sedang meronta-ronta untuk melepaskan dirinya yang sedang ingin dilecehkan. Manu langsung menarik kerah baju salah pemuda dan lalu mendorongnya hingga terpental.

“Bang Black, tolong!” jerit gadis berk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andika Wijaya Pratama
ai nak Coon nian bukanya dak seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hamil Anak Ular   Bab 70 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarPart 33Pagi kembali menyapa, Manu bergegas menuju cermin lalu membuka bajunya, ia ingin memastikan kejadian tadi malam nyata atau hanya mimpinya saja. Ia tersenyum senang, ternyata dadanya kini memang sudah tak bersisik lagi. Pikirannya kembali ke peristiwa kemarin malam, saat Aya memeluknya sambil menangis.“Mungkinkah ... sisik ini terlepas karena terkena air mata Aya? Seorang gadis yang mencintaiku dengan tulus. Ah, seperti cerita dongeng saja. Masa iya bisa begitu?!” Manu duduk di pinggir ranjang sambil mengusap dadanya.‘Tok-tok’“Manu, kamu masih tidur, Nak? Ayo sarapan dulu!” Terdengar suara Endah dari depan pintu.Manu langsung memakai bajunya dan melangkah menuju pintu lalu membukanya.“Mama!” seru Manu, raut kebahagiaan di wajahnya terlihat sangat jelas.Endah tersenyum lalu menggandeng tangan putra bungsunya itu.“Ayo, kita sarapan sa

    Last Updated : 2021-09-16
  • Hamil Anak Ular   Bab 71 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 34Tubuh cowok jangkung yang hanya terlihat alis sampai mata itu diseret masuk oleh seorang pria yang tadi memukulnya. Seorang gadis berwajah manis langsung menutup pintu, lalu memberi isyarat agar mengikat sang pemuda di sebuah tiang.“Maafkan aku, Bang, kalau nggak begini ... aku takkan bisa bertemu denganmu,” ujar gadis bernama Aya dengan nama akun fb ‘Cahaya aya’ itu.Aya menatap cowok yang ia panggil dengan sebutan ‘Bang Black’ itu yang nama penanya sebagai penulis adalah ‘Black Snake.’ Ia sangat penasaran akan wujud cowok yang tak pernah mau menunjukkan wajahnya dan selalu menolak untuk video call. Waktu bertemu juga, Manu tetap menggunakan masker untuk menyembunyikan wajahnya.“Siapa dia, Ya?” tanya Pamannya Aya, yang ia suruh untuk memukul Manu.“Hmm ... penulis idolaku, Paman. Ya sudah, Paman masuk kamar sana!” ujar Aya kepada sang pama

    Last Updated : 2021-09-17
  • Hamil Anak Ular   Bab 72 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 35“Bukan ragaku yang sakit, Ma, tapi hati ini .... “ Manu bergumam sambil memegangi dada, ketika sang mama sudah keluar dari kamarnya.“Sakit karena cinta itu ... sakitnya luar biasa ternyata dan dapat membuat semangat hidup jadi menurun. Aya, aku harus bisa lupakan dia. Sebaiknya aku menutup hati mulai saat ini biar tak lagi tersiksa perasaan. Sepertinya ... cinta tak layak untuk menusia aneh sepertiku.” Manu membatin sambil memiringkan tubuhnya lalu memeluk gulingnya.Taklama berselang, Endah sudah kembali ke kamar Manu dengan membawa segelas jus buah naga dan sepiring cemilan. Sebenarnya cowok bersisik ular itu tak berselera untuk makan tapi demi sang mama, ia tak rela menolaknya.“Letakkan di meja saja, Ma, nanti Manu minum kok,” ujar Manu sambil bangun dari posisi berbaringnya, lalu duduk.“Diminum, ya, Nak. Ya sudah, Mama keluar dulu.” Endah kembali mengusap puc

    Last Updated : 2021-09-17
  • Hamil Anak Ular   Bab 73 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 36Berhari-hari, Manu terus memikirkan tentang mimpinya. Andai mimpinya itu bisa jadi kenyataan, ia ingin mencobanya. Hutan larangan, ia sudah mencarinya di google map dan memang ada tapi tak ada yang boleh ke sana, begitu yang ia baca di sebuah artikel di goole juga.“Kerajaan Ular Kobra, apakah kerajaan itu benaran ada? Masa iya ... di jaman modern begini masih ada kisah legenda seperti itu?” Manu membatin.Dihelanya napas panjang, sungguh ia sangat ingin menjadi manusia normal dan memiliki kulit seperti orang-orang. Manu melangkah mendekati lemari rias dan menatap tubuh dan wajahnya yang penuh sisik. Aya saja pingsan saat melihatnya, apalagi oranglain. Hanya mama papa, kakak dan abang iparnya saja yang tak takut dengannya.“Aku tak bisa terus begini, aku mau hidup layak. Aku mau sisik-sisik ular ini terlepas dari tubuhku .... “ Manu menatap dirinya dari balik cernin, ia memang mengerikan jika han

    Last Updated : 2021-09-18
  • Hamil Anak Ular   Bab 74 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 37Setelah satu jam berkendara, akhirnya Manu tiba juga di kawasan hutan larangan dengan papan tulisan yang tertancap di sana “Dilarang masuk, Kawasan Berbahaya!”Taxi yang menurunkannya langsung pergi saat sudah mendapatkan bayaran. Manu celingukan, suasana jalan sepi, tak ada kendaraan yang lalu lalang di sini, kecuali taxi yang mengantarnya tadi.Tekad cowok berpakaian serba hitam itu sudah bulat, tak ada lagi keraguan di hatinya, ia mau menjadi manusia normal dan membuktikan kalau dirinya adalah manusia dan bukannya siluman ular, seperti yang dituduhkan Aya kepadanya. Ia yakin, para readernya masih heboh saat ini, pamornya pun akan menurun, padahal menulis adalah caranya agar bisa dikenal tapi Aya telah menghancurkan reputasinya.Dengan langkah mantap, ia mendekati hutan yang dipagar bagian depannya itu. Manu langsung melompati pagar tinggi itu lalu melompat turun ke bawah. Sekilas, tak ada yang aneh

    Last Updated : 2021-09-19
  • Hamil Anak Ular   Bab 75 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 38Hingga matahari terbenam, Manu tak kunjung menemukan pintu untuk menuju ke Kerajaan Ular. Kakinya sudah terasa berat untuk melangkah, ditambah suasana hutan yang sudah berubah gelap. Mau tak mau, ia harus bermalam di sini malam ini dan besok baru kembali melanjutkan perjalanannya.Manu duduk bersandar di sebuah pohon besar sambil mengeluarkan isi tasnya, untung saja ia berbekal sentar jadi ia takkan begitu kegelapan. Dikeluarkannya ponsel yang juga ia bawa namun tak ada sinyal yang masuk dan ia bersyukur akan hal itu karena ia tahu kini keluarganya pasti bimbang akan kepergiannya.Manu mengeluarkan sebotol air meneral dan menenggaknya separuh, juga memakan roti pembekalannya. Untung saja ia mampir ke warung sebelum menuju hutan ini, jadi setidaknya ia takkan kelaparan.Cowok bersisik itu memegangi perutnya yang terasa kenyang karena sudah terganjal roti, ia merasa sedikit bertenaga. Manu tak lagi memakai penutup w

    Last Updated : 2021-09-20
  • Hamil Anak Ular   Bab 76 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 39 :Hingga pagi tiba, Manu tak tertidur lagi sebab Fiolisa tak hentinya mengajak mengobrol. Gadis itu tak takut kepadanya, malah terang-terangan mengakui menyukainya walau mereka baru saja bertemu.“Fio, aku mau melanjutkan perjalanan,” ujar Manu sambil mengenakan masker wajahnya.“Aku ikut, Bang!” rengek Fiolisa sambil menarik tangan Manu.“Aku mau melanjutkan perjalanan, kamu pulanglah! Sampai bertemu lagi.” Manu melepaskan tangan Fiolisa yang berlayutan di bahunya.“Antar aku pulang, Abang!” rengek Fiolisa.“Ya sudah, ayo kuantar pulang. Rumahmu di arah mana? Tapi jangan bergelayutan seperti ini, kita baru juga kenal.” Manu merasa risih akan keagresifan gadis di sampingnya.“Tapi ... walau baru kenal, aku langsung suka loh sama Abang .... “ rayu Fiolisa.“Hmm ... ayo jalan, biar aku bisa melanjutkan perjalanan.&rdquo

    Last Updated : 2021-09-22
  • Hamil Anak Ular   Bab 77 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 40“Ya Tuhan ... bagaimana ini?” Manu meringis ketakutan saat dikelilingi banyak ular kobra yang seakan siap menyantapnya. Walau kulitnya bersisik seperti ular, ia tetap takut dengan hewan melata itu.Dalam keadaan terjepit seperti sekarang, Manu hanya bisa mengarahkan tasnya kepada ular-ular itu agar menjauh darinya, tapi hewan bersisik itu malah siap menyerang putra bungsu dari Endah dan almarhum Lucky (sang pawang ular yang meninggal mengenaskan karena digigit ular).Seekor ular yang paling besar langsung menyerang Manu, tapi ia sempat menghindar dan menangkap kepala ular kobra itu agar tak bisa menggigitnya. Melihat satu temannya ditangkap, beberapa ular lainnya malah menyerang Manu bersamaan. Manu melempar ular di tanhannya dan melompati beberap ular yang hendak menggigit kakinya. Ia berusaha untuk tak membunuh ular-ular itu dan memilih untuk melarikan diri dari tempat itu, namun naas, gerombolan ular-ular

    Last Updated : 2021-09-24

Latest chapter

  • Hamil Anak Ular   Bab 89 (Season 2) Tamat

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 53 (Tamat)“Ayo!” Pangeran Rambo muncul tiba-tiba, ia langsung menarik tangan Anjani untuk menuju hutan.“Aku hanya bisa mengantar kalian ke hutan saja, sebab aku takkan bisa meninggalkan istana terlalu lama karena keselamatan Ibuku terancam ... jika Raja tahu siapa pengantinnya sekarang,” ujar Pangeran Rambo.“Baiklah, Rambo, tak masalah ... yang penting kamu bisa membawa kami keluar dari istana,” jawab Anjani.Dengan menggunakan ilmu menghilangnya, Pangeran Rambo sudah membawa Anjani dan Manu ke hutan larangan.“Segera cari pintu gaib itu! Berlarilah ke arah Timur, cari batu besar dan pohon kembar, di sanalah pintu ke alam nyata itu berada,” ujar Pangeran Rambo saat mereka telah tiba di hutan.“Baiklah, terima kasih, Rambo,” jawab Anjani.Pangeran Rambo hanya menganggukkan kepala dan kemudian kembali ke istana. Sedangkan Anjani dan Manu mula

  • Hamil Anak Ular   Bab 88(Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 51“Baiklah.” Anjani menariknya napas panjang, ia terpaksa menyetujui tapi takkan mau menikah dengan raja kobra. Ia kembali menyusun rencana di kepalanya.Raja Kobra menyunggingkan senyum kemenangan mendengar jawaban Anjani.“Baiklah kalau begitu, besok kita akan menikah lalu besoknya lagi Pangeran Aries akan menemanimu ke alam nyata. Oh iya, adikku juga akan turut serta.” Raja Kobra bangkit dari kursinya. “Perdana menteri, segera siapkan semuanya!” sambungnya kepada pria yang selalu mengekor di dekatnya itu.“Raja, mamaku sakit parah, jadi ... aku mohon kita tak menunda waktu. Pagi kita menikah, dan siangnya ... aku harus pulang ke alam nyata.” Anjani berusaha menawar.“Hmm .... “ Raja Kobra menautkan alisnya, padahal ia sudah membayangkan indahnya malam pertama mereka dan ia sudah berencana untuk segera membuat Anjani hamil anak-anak mereka lagi.&

  • Hamil Anak Ular   Bab 87 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 50“Ibunda, Paman, Artha pamit mau berburu dulu, ya.” Artha menatap Ibu dan pamannya.“Iya, Nak, hati-hati!” jawab Anjani.“Permisi, Ratu Anjani, kami membawakan makanan,” ujar Dayang-dayang saat tiba di kamar Manu.“Hmm ... letakkan saja dulu di atas meja,” jawab Anjani.Saat Putri Artha hendak melangkah ke depan, ia malah bertabrakan dengan para Dayang yang hendak menyimpan makanan untuk Manu ke atas meja.“Aduh ... kok jalannya nggak lihat-lihat sih, Dayang .... “ Putri Artha mengomel kesal.“Ma—maaf ... Putri.” Para Dayang itu segera memunguti makanan yang berjatuhan.Anjani tak berkomentar apa pun. Sedangkan Pangeran Aries dan Putri Aruka yang memang sudah tahu sifat ceroboh saudara kembarnya itu, tak heran lagi karena Putri Artha memang sering menabrak siapa pun saat ia sudah memikirkan tentang rencana berburunya

  • Hamil Anak Ular   Bab 86 (Season 2)

    Melahirkan Anak UlarPart 49Ustaz Bumi membuka matanya, lalu mengusap wajahnya sambil mengucapkan istighfar.Taklama berselang, istrinya Ustaz Bumi datang ke ruang tamu dengan membawakan minuman untuk suami dan tamu mereka."Ayo minum dulu, Ji," ujar Ustaz Bumi sambil meraih gelas minuman miliknya.Radji mengangguk dan meraih minuman itu, lalu menenggaknya separuh."Dugaanmu benar, Ji, istri dan adik iparmu memang ada di Kerajaan ular," ujar Ustaz Bumi setelah menghabiskan minuman di gelasnya."Astaghfirullahal'adzim ... Anjani ... Manu ... Saya harus bagaimana, Ustaz?" Radji mengusap wajah dan memegangi kepalanya bingung."Kita berdoa saja ... Agar Anjani dan adiknya segera kembali," jawab Ustaz Bumi.“Ustaz, bantu saya untuk bisa ke Kerajaan Ular ... saya tak bisa hanya berdiam diri saja ... saya ... ingin menjemput Anjani dan Manu .... “ ujar Radji dengan menatap Sang Ustaz.“Ini berat, Ji, k

  • Hamil Anak Ular   Bab 85 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 48“Tinggallah di sini, Ratu Anjani, anak-anak butuh kamu. Mereka sangat senang dengan kedatanganmu,” ujar Raja Kobra setelah keduanya diam untuk beberapa saat.Anjani terdiam.“Putri Aruka yang selama ini selalu sakit-sakitan dan hanya menghabiskan waktunya hanya dengan berbaring saja di kamar, kini terlihat sehat dan tak pernah mengeluh sakit lagi ... dan itu karena kehadiran kamu. Tinggallah di sini, bersama anak-anak!” ujar Raja Kobra lagi dengan nada memohon dan tak arrogant seperti dulu lagi, tatapannya lembut.Anjani menelan ludah sembari membuang pandangan dari Raja ular yang pernah membuatnya hamil anak ular juga telah menghabisi nyawa Chiko, sahabatnya. Ia tetap membenci Raja bermata sipit itu, jelas saja ia takkan mau menghabiskan sisa hidupnya di negeri ular ini.“Bagaimana, Ratu Anjani?” desak Sang Raja, ia ingin mendengar jawaban d

  • Hamil Anak Ular   Bab 84 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 47Raja Kobra segera keluar dari kamarnya saat mendengar keributan dari arah taman belakang yang tak jauh dari kamarnya. Ia melangkah mendatangi dua pengawal yang berjaga di ruang tengah.“Ada apa? Mana penyusupnya?” tanya Raja Kobra sambil menyentak pedangnya.“Sudah dimasukkan panglima ke penjara bawah tanah, Raja.” Salah satu pengawal menjawab sambil membungkukkan badan.“Siapa penyusupnya?” tanya Raja Kobra dengan nada berang, mengetahui adanya penyusup yang berani masuk ke Kerajaannya.“Dia bangsa manusia, Raja,” jawab Sang Pengawal itu lagi.“Kurang ajar, beraninya!” Raja Kobra mengepalkan tangannya. “Bagaimana bisa kalian lengah, hah?!” sambungnya sambil mendorong dua orang pengawal itu.“Ampun, Raja .... “ Dua pengawal itu menyimpuhkan tangannya di atas kepala.Raja Kobra membalikkan badan lalu menuju hal

  • Hamil Anak Ular   Bab 83 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 46Manu telah menyisir seisi istana hingga ia bisa menemukan juga kolam yang ternyata berada di dekat taman belakang, tak jauh dari kamar Raja Kobra. Dengan mata yang berbinar-binar dengan harapan bisa segera berubah menjadi manusia seutuhny, ia hendak berlari ke sana. Akan tetapi, sebuah tangan malam menarik bahunya."Hey, mau ke mana kamu? Cepat kembali ke depan, berjaga-jagalah di sana!" Kepala Pengawal menarik Manu untuk kembali ke halaman, posisi jaga mereka."Eh .... " Manu membuang napas kasar dan terpaksa menghentikan misinya, sebab ia harus bersikap baik agar tak ada yang curiga kepadanya yang sedang dalam penyamaran.Manu kembali menatap ke aula istana saat mereka melewati ruangan itu untuk kembali ke halaman."Tetaplah berjaga-jaga di sini, jangan ke mana-mana! Teman-teman yang lainnya sedang menikmati pesta," ujar sang kepala Pengawal sambil melangkah meninggalkan Manu beserta anak buahnya yang lai

  • Hamil Anak Ular   Bab 82 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 45Malam pun tiba, semua anggota keluarga kerajaan sudah tiba di meja makan. Ada Ratu Asa, Pangeran Rambo beserta anak dan istrinya, lalu tiga anak kembar Raja Kobra. Anjani terlihat meringis saat melihat hidangan di atas meja, ia tak mau memakannya.“Selamat datang, Ratu Anjani, Ibundanya dari Pangeran Aries, Putri Artha dan Putri Aruka. Sebelum kita menyaksikan acara musik dan tarian di aula istana, marilah kita nikmati hidangan istimewa ini,” ujar Perdana Menteri yang bertugas menjadi pembawa acara, ia berdiri di samping Raja Kobra.Pangeran Rambo menatap tajam ke arah Anjani yang duduk di antara Putri Aruka dan Putri Artha, ia tak senang akan kedatangan mantan majikannya itu, sebab Ibunya murung sejak tadi. Ia bisa melihat raut tak senang Ratu Asa kepada Anjani dan ia tahu akan hal itu, sebab itu juga tahu ayahnya memang menyukai Anjani.Acara makan bersama pun dimulai. Anjani hanya mengambil buah ape

  • Hamil Anak Ular   Bab 81 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 44“Ibunda akan tinggal di sini ‘kan? Sama Aruka, Kak Artha dan Kak Aries?” tanya Putri Aruka sambil bergelayut manja di bahu Anjani.“Aku ... eh ... Ibu ... masih terkejut saat ini ... Ibu tidak menyangka ... kalau kalian sudah dewasa .... “ jawab Anjani terbata-bata.“Ibunda pasti capek, istirahat di kamar Aruka saja, ya,” ujar Putri Aruka.Anjani hanya tersenyum melihat tiga anak-anaknya itu mengelilingi dirinya. Taklama kemudian, Raja Kobra yang sedari tadi hanya mengamati saja dari depan pintu, melangkah masuk juga.“Selamat datang, Ratu Anjani,” sapa Raja Kobra dengan tatapan penuh rindu.Anjani gelagapan dan mengerutkan dahi saat menatap Ayah dari anak-anaknya itu, orang yang ia benci karena telah melenyapkan Chiko, ular pyton kesayangannya.“Ayahanda Raja, Ibunda sudah datang .... “ ujar Putri Artha.“Iya, lanj

DMCA.com Protection Status