#Melahirkan_Anak_Ular
Bab 31
Manu mulai keasyikan dengan menjelajah di dunia maya. Ia aktif bermain di aplikasi biru, membuat sebuah akun dan berkenalan dengan teman-teman baru. Sebuah foto profil menggunakan masker, ia pasang di sana. Hanya mata dan alis tebalnya saja yang terlihat sebab ia tak mau wajah anehnya terpublikasi.
Manu kini juga bergabung di sebuah grup kepenulisan, ia mulai senang membaca berbagai cerita yang disuguhkan di sana walau tak semua ia baca sebab kebanyakan bertema rumah tangga.
Suatu hari, karena terlalu banyak membaca cerita-cerita yang disuguhkan di grup itu, Manu jadi berkeinginan untuk membuat sebuah tulisan juga yang akan ia buat sebagai cerita besambung.
“Manusia Ular” begitulah judul yang ia buat. Isinya memang mengarah kepada dirinya sendiri, kisah nyata tentang kehidupannya dari sejak kecil hingga ia sudah dewasa. Bab pertama yang ia posting berhasil meraup like hingga 10k, karena ceritanya yang memang
#Melahirkan_Anak_UlarPart 32Manu terus melangkah dengan tatapan menyusuri tempat itu, walau beberapa orang terlihat mengamatinya karena tampilannya yang hanya menampakkan alis sampai mata saja. Kaki dan tangan juga disarungi. Ia terlihat seperti penjahat yang sedang melarikan diri dan tak ingin dikenali siapa pun.Dari ujung alun-alun yang berbatasan dengan pohon-pohon lebat, terdengar suara teriakan seorang gadis. Manu langsung mengarahkan pandangan ke sana lalu berlari mencari arah suara. Ia menautkan alis saat melihat gerombolan pemuda yang terlihat mengerumuni sesuatu di tengah-tengahnya. Firasatnya langsung terasa tak enak. Dengan cepat, ia langsung menghampiri beberapa orang pemuda itu.Diantara gerombolan pemuda itu, seorang gadis sedang meronta-ronta untuk melepaskan dirinya yang sedang ingin dilecehkan. Manu langsung menarik kerah baju salah pemuda dan lalu mendorongnya hingga terpental.“Bang Black, tolong!” jerit gadis berk
#Melahirkan_Anak_UlarPart 33Pagi kembali menyapa, Manu bergegas menuju cermin lalu membuka bajunya, ia ingin memastikan kejadian tadi malam nyata atau hanya mimpinya saja. Ia tersenyum senang, ternyata dadanya kini memang sudah tak bersisik lagi. Pikirannya kembali ke peristiwa kemarin malam, saat Aya memeluknya sambil menangis.“Mungkinkah ... sisik ini terlepas karena terkena air mata Aya? Seorang gadis yang mencintaiku dengan tulus. Ah, seperti cerita dongeng saja. Masa iya bisa begitu?!” Manu duduk di pinggir ranjang sambil mengusap dadanya.‘Tok-tok’“Manu, kamu masih tidur, Nak? Ayo sarapan dulu!” Terdengar suara Endah dari depan pintu.Manu langsung memakai bajunya dan melangkah menuju pintu lalu membukanya.“Mama!” seru Manu, raut kebahagiaan di wajahnya terlihat sangat jelas.Endah tersenyum lalu menggandeng tangan putra bungsunya itu.“Ayo, kita sarapan sa
#Melahirkan_Anak_UlarBab 34Tubuh cowok jangkung yang hanya terlihat alis sampai mata itu diseret masuk oleh seorang pria yang tadi memukulnya. Seorang gadis berwajah manis langsung menutup pintu, lalu memberi isyarat agar mengikat sang pemuda di sebuah tiang.“Maafkan aku, Bang, kalau nggak begini ... aku takkan bisa bertemu denganmu,” ujar gadis bernama Aya dengan nama akun fb ‘Cahaya aya’ itu.Aya menatap cowok yang ia panggil dengan sebutan ‘Bang Black’ itu yang nama penanya sebagai penulis adalah ‘Black Snake.’ Ia sangat penasaran akan wujud cowok yang tak pernah mau menunjukkan wajahnya dan selalu menolak untuk video call. Waktu bertemu juga, Manu tetap menggunakan masker untuk menyembunyikan wajahnya.“Siapa dia, Ya?” tanya Pamannya Aya, yang ia suruh untuk memukul Manu.“Hmm ... penulis idolaku, Paman. Ya sudah, Paman masuk kamar sana!” ujar Aya kepada sang pama
#Melahirkan_Anak_UlarBab 35“Bukan ragaku yang sakit, Ma, tapi hati ini .... “ Manu bergumam sambil memegangi dada, ketika sang mama sudah keluar dari kamarnya.“Sakit karena cinta itu ... sakitnya luar biasa ternyata dan dapat membuat semangat hidup jadi menurun. Aya, aku harus bisa lupakan dia. Sebaiknya aku menutup hati mulai saat ini biar tak lagi tersiksa perasaan. Sepertinya ... cinta tak layak untuk menusia aneh sepertiku.” Manu membatin sambil memiringkan tubuhnya lalu memeluk gulingnya.Taklama berselang, Endah sudah kembali ke kamar Manu dengan membawa segelas jus buah naga dan sepiring cemilan. Sebenarnya cowok bersisik ular itu tak berselera untuk makan tapi demi sang mama, ia tak rela menolaknya.“Letakkan di meja saja, Ma, nanti Manu minum kok,” ujar Manu sambil bangun dari posisi berbaringnya, lalu duduk.“Diminum, ya, Nak. Ya sudah, Mama keluar dulu.” Endah kembali mengusap puc
#Melahirkan_Anak_UlarBab 36Berhari-hari, Manu terus memikirkan tentang mimpinya. Andai mimpinya itu bisa jadi kenyataan, ia ingin mencobanya. Hutan larangan, ia sudah mencarinya di google map dan memang ada tapi tak ada yang boleh ke sana, begitu yang ia baca di sebuah artikel di goole juga.“Kerajaan Ular Kobra, apakah kerajaan itu benaran ada? Masa iya ... di jaman modern begini masih ada kisah legenda seperti itu?” Manu membatin.Dihelanya napas panjang, sungguh ia sangat ingin menjadi manusia normal dan memiliki kulit seperti orang-orang. Manu melangkah mendekati lemari rias dan menatap tubuh dan wajahnya yang penuh sisik. Aya saja pingsan saat melihatnya, apalagi oranglain. Hanya mama papa, kakak dan abang iparnya saja yang tak takut dengannya.“Aku tak bisa terus begini, aku mau hidup layak. Aku mau sisik-sisik ular ini terlepas dari tubuhku .... “ Manu menatap dirinya dari balik cernin, ia memang mengerikan jika han
#Melahirkan_Anak_UlarBab 37Setelah satu jam berkendara, akhirnya Manu tiba juga di kawasan hutan larangan dengan papan tulisan yang tertancap di sana “Dilarang masuk, Kawasan Berbahaya!”Taxi yang menurunkannya langsung pergi saat sudah mendapatkan bayaran. Manu celingukan, suasana jalan sepi, tak ada kendaraan yang lalu lalang di sini, kecuali taxi yang mengantarnya tadi.Tekad cowok berpakaian serba hitam itu sudah bulat, tak ada lagi keraguan di hatinya, ia mau menjadi manusia normal dan membuktikan kalau dirinya adalah manusia dan bukannya siluman ular, seperti yang dituduhkan Aya kepadanya. Ia yakin, para readernya masih heboh saat ini, pamornya pun akan menurun, padahal menulis adalah caranya agar bisa dikenal tapi Aya telah menghancurkan reputasinya.Dengan langkah mantap, ia mendekati hutan yang dipagar bagian depannya itu. Manu langsung melompati pagar tinggi itu lalu melompat turun ke bawah. Sekilas, tak ada yang aneh
#Melahirkan_Anak_UlarBab 38Hingga matahari terbenam, Manu tak kunjung menemukan pintu untuk menuju ke Kerajaan Ular. Kakinya sudah terasa berat untuk melangkah, ditambah suasana hutan yang sudah berubah gelap. Mau tak mau, ia harus bermalam di sini malam ini dan besok baru kembali melanjutkan perjalanannya.Manu duduk bersandar di sebuah pohon besar sambil mengeluarkan isi tasnya, untung saja ia berbekal sentar jadi ia takkan begitu kegelapan. Dikeluarkannya ponsel yang juga ia bawa namun tak ada sinyal yang masuk dan ia bersyukur akan hal itu karena ia tahu kini keluarganya pasti bimbang akan kepergiannya.Manu mengeluarkan sebotol air meneral dan menenggaknya separuh, juga memakan roti pembekalannya. Untung saja ia mampir ke warung sebelum menuju hutan ini, jadi setidaknya ia takkan kelaparan.Cowok bersisik itu memegangi perutnya yang terasa kenyang karena sudah terganjal roti, ia merasa sedikit bertenaga. Manu tak lagi memakai penutup w
#Melahirkan_Anak_UlarBab 39 :Hingga pagi tiba, Manu tak tertidur lagi sebab Fiolisa tak hentinya mengajak mengobrol. Gadis itu tak takut kepadanya, malah terang-terangan mengakui menyukainya walau mereka baru saja bertemu.“Fio, aku mau melanjutkan perjalanan,” ujar Manu sambil mengenakan masker wajahnya.“Aku ikut, Bang!” rengek Fiolisa sambil menarik tangan Manu.“Aku mau melanjutkan perjalanan, kamu pulanglah! Sampai bertemu lagi.” Manu melepaskan tangan Fiolisa yang berlayutan di bahunya.“Antar aku pulang, Abang!” rengek Fiolisa.“Ya sudah, ayo kuantar pulang. Rumahmu di arah mana? Tapi jangan bergelayutan seperti ini, kita baru juga kenal.” Manu merasa risih akan keagresifan gadis di sampingnya.“Tapi ... walau baru kenal, aku langsung suka loh sama Abang .... “ rayu Fiolisa.“Hmm ... ayo jalan, biar aku bisa melanjutkan perjalanan.&rdquo