Home / Fantasi / Hamil Anak Ular / Bab 74 (Season 2)

Share

Bab 74 (Season 2)

Author: Evhae Naffae
last update Last Updated: 2021-09-19 17:22:36

#Melahirkan_Anak_Ular

Bab 37

Setelah satu jam berkendara, akhirnya Manu tiba juga di kawasan hutan larangan dengan papan tulisan yang tertancap di sana “Dilarang masuk, Kawasan Berbahaya!”

Taxi yang menurunkannya langsung pergi saat sudah mendapatkan bayaran. Manu celingukan, suasana jalan sepi, tak ada kendaraan yang lalu lalang di sini, kecuali taxi yang mengantarnya tadi.

Tekad cowok berpakaian serba hitam itu sudah bulat, tak ada lagi keraguan di hatinya, ia mau menjadi manusia normal dan membuktikan kalau dirinya adalah manusia dan bukannya siluman ular, seperti yang dituduhkan Aya kepadanya. Ia yakin, para readernya masih heboh saat ini, pamornya pun akan menurun, padahal menulis adalah caranya agar bisa dikenal tapi Aya telah menghancurkan reputasinya. 

Dengan langkah mantap, ia mendekati hutan yang dipagar bagian depannya itu. Manu langsung melompati pagar tinggi itu lalu melompat turun ke bawah. Sekilas, tak ada yang aneh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hamil Anak Ular   Bab 75 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 38Hingga matahari terbenam, Manu tak kunjung menemukan pintu untuk menuju ke Kerajaan Ular. Kakinya sudah terasa berat untuk melangkah, ditambah suasana hutan yang sudah berubah gelap. Mau tak mau, ia harus bermalam di sini malam ini dan besok baru kembali melanjutkan perjalanannya.Manu duduk bersandar di sebuah pohon besar sambil mengeluarkan isi tasnya, untung saja ia berbekal sentar jadi ia takkan begitu kegelapan. Dikeluarkannya ponsel yang juga ia bawa namun tak ada sinyal yang masuk dan ia bersyukur akan hal itu karena ia tahu kini keluarganya pasti bimbang akan kepergiannya.Manu mengeluarkan sebotol air meneral dan menenggaknya separuh, juga memakan roti pembekalannya. Untung saja ia mampir ke warung sebelum menuju hutan ini, jadi setidaknya ia takkan kelaparan.Cowok bersisik itu memegangi perutnya yang terasa kenyang karena sudah terganjal roti, ia merasa sedikit bertenaga. Manu tak lagi memakai penutup w

    Last Updated : 2021-09-20
  • Hamil Anak Ular   Bab 76 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 39 :Hingga pagi tiba, Manu tak tertidur lagi sebab Fiolisa tak hentinya mengajak mengobrol. Gadis itu tak takut kepadanya, malah terang-terangan mengakui menyukainya walau mereka baru saja bertemu.“Fio, aku mau melanjutkan perjalanan,” ujar Manu sambil mengenakan masker wajahnya.“Aku ikut, Bang!” rengek Fiolisa sambil menarik tangan Manu.“Aku mau melanjutkan perjalanan, kamu pulanglah! Sampai bertemu lagi.” Manu melepaskan tangan Fiolisa yang berlayutan di bahunya.“Antar aku pulang, Abang!” rengek Fiolisa.“Ya sudah, ayo kuantar pulang. Rumahmu di arah mana? Tapi jangan bergelayutan seperti ini, kita baru juga kenal.” Manu merasa risih akan keagresifan gadis di sampingnya.“Tapi ... walau baru kenal, aku langsung suka loh sama Abang .... “ rayu Fiolisa.“Hmm ... ayo jalan, biar aku bisa melanjutkan perjalanan.&rdquo

    Last Updated : 2021-09-22
  • Hamil Anak Ular   Bab 77 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 40“Ya Tuhan ... bagaimana ini?” Manu meringis ketakutan saat dikelilingi banyak ular kobra yang seakan siap menyantapnya. Walau kulitnya bersisik seperti ular, ia tetap takut dengan hewan melata itu.Dalam keadaan terjepit seperti sekarang, Manu hanya bisa mengarahkan tasnya kepada ular-ular itu agar menjauh darinya, tapi hewan bersisik itu malah siap menyerang putra bungsu dari Endah dan almarhum Lucky (sang pawang ular yang meninggal mengenaskan karena digigit ular).Seekor ular yang paling besar langsung menyerang Manu, tapi ia sempat menghindar dan menangkap kepala ular kobra itu agar tak bisa menggigitnya. Melihat satu temannya ditangkap, beberapa ular lainnya malah menyerang Manu bersamaan. Manu melempar ular di tanhannya dan melompati beberap ular yang hendak menggigit kakinya. Ia berusaha untuk tak membunuh ular-ular itu dan memilih untuk melarikan diri dari tempat itu, namun naas, gerombolan ular-ular

    Last Updated : 2021-09-24
  • Hamil Anak Ular   Bab 78 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 41‘Hufftt’Sebuah anak panah melesat mengenai seorang pria berwajah ular yang tangannya sudah bersiap memotong leher Manu.“Agghh!!” jeritnya sang pria dengan anak panah yang mengenai dadanya, ia langsung tumbang seketika.Dua pria lainnya langsung berjongkok dan menyimpuhkan kedua tangan di atas kepala saat melihat seorang Putri dari Raja kobra duduk di atas kudanya dan bersiap melayangkan anak panahnya lagi.“Ampun, Putri Artha .... “ Dua pria itu memohon dengan tubuh yang gemetar karena tak mau mengalami nasib serupa dengan temannya yang sudah mati terkapar di dekatnya.“Wahai rakyatku, kalian sudah tahu ... dilarang membunuh sesama makhluk ciptaan Tuhan. Lepaskan manusia itu dan kembalikan dia ke alamnya!” ujar Putri Artha yang melihat tiga rakyatnya hendak membunuh Manu.“Ba—baik ... Putri,” jawab dua pria itu serempak.

    Last Updated : 2021-09-26
  • Hamil Anak Ular   Bab 79 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 42“Manu!!!” Anjani berteriak dengan menyebut nama adiknya, lalu bangun dari tidurnya dengan napas yang ngos-ngosan.“Jani, kamu mimpi buruk?” Radji mengusap punggung sang istri lalu mengelap keringat di dahinya.Anjani menganggukkan kepala dan berusaha mengontrol debaran keras di dadanya. Radji segera meraih gelas air putih dan meminumkannya ke mulut sang istri.“Terima kasih, Ji.” Anjani memberikan kembali gelas air itu setelah menenggaknya sedikit.“Kamu mimpikan Manu, Sayang?” tanya Radji, menatap istrinya.“Iya, Ji. Dalam mimpiku ... Manu sedang disiksa Raja Kobra,” jawab Anjani dengan kepala yang terus terbayang akan mimpinya.“Itu Cuma mimpi, Sayang. Ayo, tidur lagi!” Radji mengajak Anjani untuk kembali berbaring.“Tapi ... itu seperti nyata, Ji. Kasihan Manu kalau sampai bertemu Raja Kobra, kamu tahu &lsq

    Last Updated : 2021-10-03
  • Hamil Anak Ular   Bab 80 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 43Anjani terus melangkah sambil mengedarkan pandangan ke kiri dan ke kanan, suasana hutan masih seperti 20 tahun silam, belum banyak yang berubah. Ia masih berusaha mengingat pintu untuk menuju Kerajaan Ular, kalau ia tak salah ingat pintu itu ada diantara batuan besar dan dua pohon kembar.PangeranAries yang sudah menjelma menjadi seekor ular kobra, menatap Anjani dari kejauhan. Ia sangat merindukan Ibunya yang selama ini hanya ia bisa jumpai lewat alam mimpi. Ingin rasanya ia memeluk dan menumpahkan segala kerinduan yang selama ini hanya dapat ia tahan, akan tetapi ia harus sedikit bersabar.Anjani menoleh ke belakang, ia sedikit kaget saat melihat seekor ular kobra sedang merayap mengikutinya. Ia meringis, ada rasa takut juga di hatinya sebab ia sudah lama meninggalkan hobynya mengoleksi ular.Anjani menepikan langkahnya dan berusaha menghindar dari ular yang sepertinya hendak mengejarnya itu. akan tetapi sang ul

    Last Updated : 2021-10-26
  • Hamil Anak Ular   Bab 81 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 44“Ibunda akan tinggal di sini ‘kan? Sama Aruka, Kak Artha dan Kak Aries?” tanya Putri Aruka sambil bergelayut manja di bahu Anjani.“Aku ... eh ... Ibu ... masih terkejut saat ini ... Ibu tidak menyangka ... kalau kalian sudah dewasa .... “ jawab Anjani terbata-bata.“Ibunda pasti capek, istirahat di kamar Aruka saja, ya,” ujar Putri Aruka.Anjani hanya tersenyum melihat tiga anak-anaknya itu mengelilingi dirinya. Taklama kemudian, Raja Kobra yang sedari tadi hanya mengamati saja dari depan pintu, melangkah masuk juga.“Selamat datang, Ratu Anjani,” sapa Raja Kobra dengan tatapan penuh rindu.Anjani gelagapan dan mengerutkan dahi saat menatap Ayah dari anak-anaknya itu, orang yang ia benci karena telah melenyapkan Chiko, ular pyton kesayangannya.“Ayahanda Raja, Ibunda sudah datang .... “ ujar Putri Artha.“Iya, lanj

    Last Updated : 2021-10-27
  • Hamil Anak Ular   Bab 82 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 45Malam pun tiba, semua anggota keluarga kerajaan sudah tiba di meja makan. Ada Ratu Asa, Pangeran Rambo beserta anak dan istrinya, lalu tiga anak kembar Raja Kobra. Anjani terlihat meringis saat melihat hidangan di atas meja, ia tak mau memakannya.“Selamat datang, Ratu Anjani, Ibundanya dari Pangeran Aries, Putri Artha dan Putri Aruka. Sebelum kita menyaksikan acara musik dan tarian di aula istana, marilah kita nikmati hidangan istimewa ini,” ujar Perdana Menteri yang bertugas menjadi pembawa acara, ia berdiri di samping Raja Kobra.Pangeran Rambo menatap tajam ke arah Anjani yang duduk di antara Putri Aruka dan Putri Artha, ia tak senang akan kedatangan mantan majikannya itu, sebab Ibunya murung sejak tadi. Ia bisa melihat raut tak senang Ratu Asa kepada Anjani dan ia tahu akan hal itu, sebab itu juga tahu ayahnya memang menyukai Anjani.Acara makan bersama pun dimulai. Anjani hanya mengambil buah ape

    Last Updated : 2021-10-29

Latest chapter

  • Hamil Anak Ular   Bab 89 (Season 2) Tamat

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 53 (Tamat)“Ayo!” Pangeran Rambo muncul tiba-tiba, ia langsung menarik tangan Anjani untuk menuju hutan.“Aku hanya bisa mengantar kalian ke hutan saja, sebab aku takkan bisa meninggalkan istana terlalu lama karena keselamatan Ibuku terancam ... jika Raja tahu siapa pengantinnya sekarang,” ujar Pangeran Rambo.“Baiklah, Rambo, tak masalah ... yang penting kamu bisa membawa kami keluar dari istana,” jawab Anjani.Dengan menggunakan ilmu menghilangnya, Pangeran Rambo sudah membawa Anjani dan Manu ke hutan larangan.“Segera cari pintu gaib itu! Berlarilah ke arah Timur, cari batu besar dan pohon kembar, di sanalah pintu ke alam nyata itu berada,” ujar Pangeran Rambo saat mereka telah tiba di hutan.“Baiklah, terima kasih, Rambo,” jawab Anjani.Pangeran Rambo hanya menganggukkan kepala dan kemudian kembali ke istana. Sedangkan Anjani dan Manu mula

  • Hamil Anak Ular   Bab 88(Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 51“Baiklah.” Anjani menariknya napas panjang, ia terpaksa menyetujui tapi takkan mau menikah dengan raja kobra. Ia kembali menyusun rencana di kepalanya.Raja Kobra menyunggingkan senyum kemenangan mendengar jawaban Anjani.“Baiklah kalau begitu, besok kita akan menikah lalu besoknya lagi Pangeran Aries akan menemanimu ke alam nyata. Oh iya, adikku juga akan turut serta.” Raja Kobra bangkit dari kursinya. “Perdana menteri, segera siapkan semuanya!” sambungnya kepada pria yang selalu mengekor di dekatnya itu.“Raja, mamaku sakit parah, jadi ... aku mohon kita tak menunda waktu. Pagi kita menikah, dan siangnya ... aku harus pulang ke alam nyata.” Anjani berusaha menawar.“Hmm .... “ Raja Kobra menautkan alisnya, padahal ia sudah membayangkan indahnya malam pertama mereka dan ia sudah berencana untuk segera membuat Anjani hamil anak-anak mereka lagi.&

  • Hamil Anak Ular   Bab 87 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 50“Ibunda, Paman, Artha pamit mau berburu dulu, ya.” Artha menatap Ibu dan pamannya.“Iya, Nak, hati-hati!” jawab Anjani.“Permisi, Ratu Anjani, kami membawakan makanan,” ujar Dayang-dayang saat tiba di kamar Manu.“Hmm ... letakkan saja dulu di atas meja,” jawab Anjani.Saat Putri Artha hendak melangkah ke depan, ia malah bertabrakan dengan para Dayang yang hendak menyimpan makanan untuk Manu ke atas meja.“Aduh ... kok jalannya nggak lihat-lihat sih, Dayang .... “ Putri Artha mengomel kesal.“Ma—maaf ... Putri.” Para Dayang itu segera memunguti makanan yang berjatuhan.Anjani tak berkomentar apa pun. Sedangkan Pangeran Aries dan Putri Aruka yang memang sudah tahu sifat ceroboh saudara kembarnya itu, tak heran lagi karena Putri Artha memang sering menabrak siapa pun saat ia sudah memikirkan tentang rencana berburunya

  • Hamil Anak Ular   Bab 86 (Season 2)

    Melahirkan Anak UlarPart 49Ustaz Bumi membuka matanya, lalu mengusap wajahnya sambil mengucapkan istighfar.Taklama berselang, istrinya Ustaz Bumi datang ke ruang tamu dengan membawakan minuman untuk suami dan tamu mereka."Ayo minum dulu, Ji," ujar Ustaz Bumi sambil meraih gelas minuman miliknya.Radji mengangguk dan meraih minuman itu, lalu menenggaknya separuh."Dugaanmu benar, Ji, istri dan adik iparmu memang ada di Kerajaan ular," ujar Ustaz Bumi setelah menghabiskan minuman di gelasnya."Astaghfirullahal'adzim ... Anjani ... Manu ... Saya harus bagaimana, Ustaz?" Radji mengusap wajah dan memegangi kepalanya bingung."Kita berdoa saja ... Agar Anjani dan adiknya segera kembali," jawab Ustaz Bumi.“Ustaz, bantu saya untuk bisa ke Kerajaan Ular ... saya tak bisa hanya berdiam diri saja ... saya ... ingin menjemput Anjani dan Manu .... “ ujar Radji dengan menatap Sang Ustaz.“Ini berat, Ji, k

  • Hamil Anak Ular   Bab 85 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 48“Tinggallah di sini, Ratu Anjani, anak-anak butuh kamu. Mereka sangat senang dengan kedatanganmu,” ujar Raja Kobra setelah keduanya diam untuk beberapa saat.Anjani terdiam.“Putri Aruka yang selama ini selalu sakit-sakitan dan hanya menghabiskan waktunya hanya dengan berbaring saja di kamar, kini terlihat sehat dan tak pernah mengeluh sakit lagi ... dan itu karena kehadiran kamu. Tinggallah di sini, bersama anak-anak!” ujar Raja Kobra lagi dengan nada memohon dan tak arrogant seperti dulu lagi, tatapannya lembut.Anjani menelan ludah sembari membuang pandangan dari Raja ular yang pernah membuatnya hamil anak ular juga telah menghabisi nyawa Chiko, sahabatnya. Ia tetap membenci Raja bermata sipit itu, jelas saja ia takkan mau menghabiskan sisa hidupnya di negeri ular ini.“Bagaimana, Ratu Anjani?” desak Sang Raja, ia ingin mendengar jawaban d

  • Hamil Anak Ular   Bab 84 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 47Raja Kobra segera keluar dari kamarnya saat mendengar keributan dari arah taman belakang yang tak jauh dari kamarnya. Ia melangkah mendatangi dua pengawal yang berjaga di ruang tengah.“Ada apa? Mana penyusupnya?” tanya Raja Kobra sambil menyentak pedangnya.“Sudah dimasukkan panglima ke penjara bawah tanah, Raja.” Salah satu pengawal menjawab sambil membungkukkan badan.“Siapa penyusupnya?” tanya Raja Kobra dengan nada berang, mengetahui adanya penyusup yang berani masuk ke Kerajaannya.“Dia bangsa manusia, Raja,” jawab Sang Pengawal itu lagi.“Kurang ajar, beraninya!” Raja Kobra mengepalkan tangannya. “Bagaimana bisa kalian lengah, hah?!” sambungnya sambil mendorong dua orang pengawal itu.“Ampun, Raja .... “ Dua pengawal itu menyimpuhkan tangannya di atas kepala.Raja Kobra membalikkan badan lalu menuju hal

  • Hamil Anak Ular   Bab 83 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 46Manu telah menyisir seisi istana hingga ia bisa menemukan juga kolam yang ternyata berada di dekat taman belakang, tak jauh dari kamar Raja Kobra. Dengan mata yang berbinar-binar dengan harapan bisa segera berubah menjadi manusia seutuhny, ia hendak berlari ke sana. Akan tetapi, sebuah tangan malam menarik bahunya."Hey, mau ke mana kamu? Cepat kembali ke depan, berjaga-jagalah di sana!" Kepala Pengawal menarik Manu untuk kembali ke halaman, posisi jaga mereka."Eh .... " Manu membuang napas kasar dan terpaksa menghentikan misinya, sebab ia harus bersikap baik agar tak ada yang curiga kepadanya yang sedang dalam penyamaran.Manu kembali menatap ke aula istana saat mereka melewati ruangan itu untuk kembali ke halaman."Tetaplah berjaga-jaga di sini, jangan ke mana-mana! Teman-teman yang lainnya sedang menikmati pesta," ujar sang kepala Pengawal sambil melangkah meninggalkan Manu beserta anak buahnya yang lai

  • Hamil Anak Ular   Bab 82 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 45Malam pun tiba, semua anggota keluarga kerajaan sudah tiba di meja makan. Ada Ratu Asa, Pangeran Rambo beserta anak dan istrinya, lalu tiga anak kembar Raja Kobra. Anjani terlihat meringis saat melihat hidangan di atas meja, ia tak mau memakannya.“Selamat datang, Ratu Anjani, Ibundanya dari Pangeran Aries, Putri Artha dan Putri Aruka. Sebelum kita menyaksikan acara musik dan tarian di aula istana, marilah kita nikmati hidangan istimewa ini,” ujar Perdana Menteri yang bertugas menjadi pembawa acara, ia berdiri di samping Raja Kobra.Pangeran Rambo menatap tajam ke arah Anjani yang duduk di antara Putri Aruka dan Putri Artha, ia tak senang akan kedatangan mantan majikannya itu, sebab Ibunya murung sejak tadi. Ia bisa melihat raut tak senang Ratu Asa kepada Anjani dan ia tahu akan hal itu, sebab itu juga tahu ayahnya memang menyukai Anjani.Acara makan bersama pun dimulai. Anjani hanya mengambil buah ape

  • Hamil Anak Ular   Bab 81 (Season 2)

    #Melahirkan_Anak_UlarBab 44“Ibunda akan tinggal di sini ‘kan? Sama Aruka, Kak Artha dan Kak Aries?” tanya Putri Aruka sambil bergelayut manja di bahu Anjani.“Aku ... eh ... Ibu ... masih terkejut saat ini ... Ibu tidak menyangka ... kalau kalian sudah dewasa .... “ jawab Anjani terbata-bata.“Ibunda pasti capek, istirahat di kamar Aruka saja, ya,” ujar Putri Aruka.Anjani hanya tersenyum melihat tiga anak-anaknya itu mengelilingi dirinya. Taklama kemudian, Raja Kobra yang sedari tadi hanya mengamati saja dari depan pintu, melangkah masuk juga.“Selamat datang, Ratu Anjani,” sapa Raja Kobra dengan tatapan penuh rindu.Anjani gelagapan dan mengerutkan dahi saat menatap Ayah dari anak-anaknya itu, orang yang ia benci karena telah melenyapkan Chiko, ular pyton kesayangannya.“Ayahanda Raja, Ibunda sudah datang .... “ ujar Putri Artha.“Iya, lanj

DMCA.com Protection Status